Alya mencoba melanjutkan harinya seperti biasa, berpura-pura bahwa pesan dari Sarah hanyalah angin lalu. Namun, ada sesuatu dalam kata-kata itu yang tak bisa ia abaikan. Setiap kali ia melihat Alexander, perasaan was-was itu kembali muncul. Alya tahu bahwa Alexander pernah mengalami luka di masa lalu, tapi ia tak pernah menyangka bahwa mungkin ada hal lain yang lebih dalam, yang ia belum ketahui.Malam itu, saat mereka sedang makan malam bersama, Alexander memperhatikan perubahan sikap Alya. Ia menatap Alya dengan dahi berkerut. "Ada apa, Alya? Kau terlihat... berbeda," katanya dengan nada khawatir.Alya terdiam sejenak, berusaha mengumpulkan keberanian. Ia tak ingin menambah beban pikiran Alexander, tapi pesan dari Sarah membuatnya merasa bahwa ia harus jujur. "Alex, aku mendapat pesan dari... seseorang yang mengenalmu," ujarnya hati-hati.Alexander mendadak tegang, punggungnya tegak dan ekspresi wajahnya berubah dingin. "Dari siapa?" tanyanya, suaranya lebih tajam dari biasanya."Sa
Read more