Papa masih terus terisak dan terdengar begitu pilu. Aku pun hanya terdiam, membiarkan Papa menangis hingga akhirnya mulai reda."Kasihan sekali Chiara, Had. Pasti dia sangat terpukul. Kamu yang seharusnya menjaga dia dan anak itu, tapi kamu malah abai," ucap Papa dengan lirih dan sesekali isakannya kembali terdengar.Aku menyentak napas pelan. "Iya, Pa. Aku tahu aku sangat salah, tapi semua sudah terjadi. Andai bisa mengulang waktu, aku pun ingin mengulangnya, Pa. Aku pastikan, tidak akan membiarkan anak itu sampai tiada.""Apa kamu tahu kenapa cucu papa itu sampai tiada?""Aku juga sangat ingin tahu, apa penyebab kematian anakku itu, Pa. Tapi untuk bertanya pada mereka, aku tidak memiliki kesempatan. Aku ... mau pulang saja, Pa. Aku malu untuk menemui mereka lagi," jawabku apa adanya. Berterus terang pada Papa, aku rasa itu lebih baik."Had, kalau kamu pulang sebelum tahu apa yang terjadi dan kamu juga tidak menyampaikan pesan terakhir Mama. Kita hanya akan hidup dalam bayang rasa be
Last Updated : 2025-02-05 Read more