Home / Romansa / Pembalasan sang Istri Tertindas / Chapter 621 - Chapter 630

All Chapters of Pembalasan sang Istri Tertindas: Chapter 621 - Chapter 630

705 Chapters

Bab 621

"Pak Jason, jangan pakai trik seperti ini lagi. Yang palsu tetap palsu, nggak akan pernah jadi asli. Aku sudah bukan anak kecil lagi," lanjut Janice, lalu langsung melempar bunga itu ke tempat sampah.Mendengar perkataan itu, Jason langsung tertegun.Sementara itu, Janice langsung berlari ke taksi. Setelah masuk ke dalam mobil dan melihat sosok Jason yang makin menjauh di luar jendela, dia mengalihkan pandangannya dengan tenang."Nona? Nona? Ada apa?"Saat mendengar suara sopir, pikiran Janice yang melayang baru fokus kembali.Sopir kembali bertanya, "Mau ke mana? Aku sudah tanya berkali-kali.""Maaf," kata Janice, lalu segera memberi tahu alamat tujuannya. Setelah itu, dia kembali melihat ke luar jendela dan melamun.Beberapa saat kemudian, sopir itu kembali berkata, "Nona, kenapa kamu linglung seperti ini? Ponselmu sudah berdering sejak tadi."Janice langsung melihat ponselnya dan ternyata telepon itu dari Landon."Janice, kamu sudah pulang?" tanya Landon."Masih di taksi."Setelah m
Read more

Bab 622

Begitu teh susu itu dibuang ke tempat sampah, Jason keluar dari kamar tamu dan segera mengambil kantong itu. Dia melirik Rachel dengan tanpa ekspresi dan tatapan yang dingin, seolah-olah sedang menatap orang asing. Namun, dia tidak mengatakan apa pun, melainkan langsung membawa kantong itu ke kamar sambil memperingatkan dengan tenang, "Kamar tamu sudah siap, istirahatlah lebih awal."Rachel yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya pun mencengkeram meja dengan erat dan matanya langsung memerah. "Kenapa kamu nggak marah padaku? Aku bukan orang yang lemah. Kalau kamu nggak senang atau nggak nyaman, kamu boleh marah padaku."Dia tidak ingin Jason bersikap seolah-olah tidak merasakan apa pun. Dia merasa pernikahan ini hanya untuk menikah pada Jason dan Keluarga Karim saja, tetapi tidak pernah memiliki hati Jason. Dia menatap Jason dengan tatapan memohon, berharap Jason bisa bereaksi sedikit.Namun, Jason tetap tenang dan tatapannya kosong. "Jangan berpikir terlalu banyak, kesehatanmu l
Read more

Bab 623

Janice merasa semua ini benar-benar seperti dongeng. Dia duduk bengong di depan layar laptop dan membaca isi email itu berkali-kali. Pada akhirnya, dia berhasil menemukan satu baris tambahan di bagian bawah email yang berkata satu-satunya syarat yang diminta adalah mendesain perhiasan baru yang memukau. Baginya, ini sebenarnya bukan tantangan yang sulit.Dia membalas email itu dengan semangat, tetapi tiba-tiba merasa ragu saat akan mengirimnya. Dia segera mengubah isi balasannya dan menanyakan alasan universitas itu membuat keputusan ini dengan sopan. Jika semua ini berhubungan dengan Jason, dia akan langsung menolak tawaran itu.Tidak disangka, pihak universitas malah membalas pertanyaan Janice dan berkata mereka sangat menyukai gaya desainnya. Dunia desain membutuhkan lebih banyak variasi, sehingga mereka membantunya memperjuangkan semua ini.Janice merasa sangat senang saat membaca balasan itu, tetapi dia tetap waspada. Setelah memastikan kembali detail wawancaranya dengan pihak uni
Read more

Bab 624

Menyadari ada yang aneh dengan ekspresi Amanda, Janice bertanya dengan bingung, "Bu Amanda, ada apa?"Setelah berpikir sejenak, Amanda berkata, "Aku ingat dulu persyaratannya nggak seperti ini, tapi mungkin saja sekarang aturan pendaftarannya sudah berubah. Kamu sudah memastikan semuanya?""Sudah. Aku sudah mengonfirmasi salah satu universitas lewat email resmi dan satunya lagi lewat telepon," jawab Janice.Amanda bersandar di kursinya, lalu mengernyitkan alis karena terkejut. "Kamu sepertinya sangat terburu-buru pergi dari sini sampai segera memastikan semuanya."Janice segera menjelaskan, "Bu Amanda, aku bukannya ingin segera meninggalkan kantor ini, hanya ingin segera belajar lebih banyak."Amanda tersenyum dan menggelengkan kepala. "Ucapanmu ini hanya untuk menipu dirimu sendiri."Janice berkata dengan serius, "Bu Amanda, aku akan pergi ke sana bersama pacarku. Aku rasa ini adalah keputusan terbaik."Setelah tertegun sejenak, Amanda akhirnya mengerti. Dia langsung melambaikan tanga
Read more

Bab 625

"Ya," jawab Janice sambil menganggukkan kepala.Setelah melakukan akupunktur pada Janice, dokter itu langsung pergi merawat pasien lainnya.Sementara itu, Arya yang duduk di samping terus bertanya pada Janice.Setelah menjawab beberapa pertanyaan, Janice menatap Arya dan bertanya, "Kamu pasti sengaja datang untuk menungguku, 'kan? Ada masalah apa?"Arya terdiam sejenak, lalu berkata dengan ekspresi kesulitan, "Dia sudah tahu."Saat mendengar perkataan itu, Janice sama sekali tidak terkejut. Jason mengetahui semuanya tentang kehidupan dan pekerjaannya, dia tidak mungkin bisa menyembunyikan hal ini terlalu lama. Dia awalnya ingin menyembunyikan hal ini sampai dia pergi ke luar negeri. Pada saat itu, Jason juga akan menikah, seharusnya tidak akan peduli dengan hal ini lagi.Namun, Janice tidak menyangka Jason akan mengetahui hal ini begitu cepat. Dia juga tidak mengerti mengapa Jason begitu obsesif. Dia menghela napas, lalu bertanya, "Jadi?""Dia berharap kamu tetap tinggal di sini," kata
Read more

Bab 626

Splash!Janice disiram dengan seember air es dari atas kepalanya, membuatnya terbangun karena kaget.Begitu membuka mulut untuk berteriak, angin yang dingin langsung menerpanya hingga tubuhnya menggigil hebat. Saat itu, dia baru menyadari bahwa dirinya berada di bawah jembatan.Saat tubuhnya hampir roboh, rambutnya tiba-tiba ditarik dari belakang. Dia dipaksa untuk mendongak. Seketika, Janice melihat jelas orang di belakangnya.Saat menatap wajah yang familier tetapi juga terasa asing itu, Janice sungguh terkejut. Itu adalah salah satu pengawal Jason. Dia tidak tahu nama pria itu, tetapi sudah sering melihatnya.Pengawal itu menatapnya dengan dingin. "Maaf, Bu Janice. Aku hanya menjalani tugasku."Angin dingin masuk ke hidung dan mulut Janice, membuatnya tidak bisa mengeluarkan suara. Jantungnya berdegup kencang seakan-akan ingin meloncat keluar dari dadanya.Detik berikutnya, seseorang mendorongnya hingga terjatuh ke tanah. Tangannya yang terluka ditahan di tepi sungai.Pengawal itu b
Read more

Bab 627

Begitu topik ini viral, kedua universitas itu langsung mengeluarkan pernyataan resmi, dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak pernah menerima Janice. Salah satu universitas yang paling mahal bahkan menuduh bahwa email penerimaan itu palsu.Kesimpulan di internet pun tak terelakkan. Mereka mengatakan Janice telah memalsukan email penerimaannya demi pamer.Melihat ribuan pesan hinaan, tangan Janice yang memegang ponsel gemetar hebat. Padahal, dia sudah memeriksa informasi dengan sangat hati-hati.Dalam email dari universitas elite, bahkan ada detail tentang wawancara. Bagaimana mungkin itu palsu?Tiba-tiba, Janice teringat bahwa ada satu orang lagi yang mengetahui detail wawancaranya, Jason.Demi mencegahnya pergi ke luar negeri, Jason menyuruh pengawalnya menghancurkan tangannya.Sekarang, Jason menghancurkan kariernya di dalam negeri. Dengan cara ini, Janice tak akan pernah bisa pergi ke mana pun. Semuanya hanyalah jebakan yang dirancang khusus untuknya.Ponsel Janice terlepas dari
Read more

Bab 628

"Aku percaya kamu bukan pelakunya. Tapi dia? Bagaimana dia akan melewati hidupnya setelah ini? Bagaimana dia akan menghadapimu? Dan bagaimana dengan pilihanmu?""Kamu nggak perlu menjawab, aku sudah tahu pilihanmu." Arya berhenti sejenak, mengembuskan asap rokok ke udara, lalu mengucapkan sesuatu yang bahkan terdengar ironis bagi dirinya sendiri."Pilihanmu nggak salah." Ini demi kepentingan yang lebih besar. Masalah besar dikecilkan, masalah kecil dilenyapkan.Arya bisa mengerti. Kemudian, dia menambahkan, "Tapi, dia juga nggak salah."Jason tiba-tiba mengernyit, wajahnya yang biasanya tampan kini tampak agak menyedihkan di balik asap tipis.Dia menunduk, menatap bara rokok yang berkedip-kedip. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.Saat rokoknya hampir habis, Norman mengetuk pintu dan masuk. "Pak Jason, ada informasi."Jason mendongak, lalu berdiri. Tanpa ragu, dia mencengkeram puntung rokok yang masih menyala."Aku pergi dulu," ucap Jason. Dia langsung meninggalkan ru
Read more

Bab 629

Jason menatap Anwar dengan dingin. "Kamu nggak perlu terburu-buru."Anwar mengerutkan kening, belum sepenuhnya memahami maksud Jason. Tiba-tiba, ponsel Elaine berdering.Melihat nama asistennya di layar, dia langsung menyadari itu pasti urusan pekerjaan. Dia pun sedikit menjauh untuk menjawab panggilan."Bu Elaine, semua model pria itu sudah ditangkap. Beberapa wanita yang bersama mereka juga ikut tertangkap. Katanya mereka terlibat dalam pesta ilegal ....""Barusan ada seorang pengacara yang menemui para wanita itu. Entah kesepakatan apa yang mereka buat, tapi sekarang mereka semua mengaku kalau mereka diancam. Sepertinya para model itu nggak akan bisa diam lebih lama lagi.""Selain itu, seorang paparazi baru saja merilis videomu bersama Presdir Grup Karun saat memasuki hotel. Saat ini Keluarga Hartono sedang dalam perjalanan ke sini. Mereka ingin penjelasan darimu."Jelas bahwa semua ini ditargetkan langsung ke Elaine. Wajahnya seketika menjadi pucat. Dia lantas menoleh ke arah Jason
Read more

Bab 630

Rachel menatap Jason, tetapi tidak bisa menebak emosinya. Dia mengira Jason hanya marah, jadi mencoba meraih tangannya, tetapi Jason menghindar.Rachel terdiam, lalu tetap menarik ujung lengan bajunya. "Jason, Bibi Elaine selalu menemaniku seperti seorang ibu. Bagiku, dia adalah ibu keduaku. Aku benar-benar nggak bisa melihatnya dalam bahaya.""Jadi, kamu tahu apa yang sudah dia lakukan?" tanya Jason dengan dingin."Aku .... Barusan dia bilang padaku kalau dia memberi tahu Paman Anwar tentang rencana Janice untuk melanjutkan studi ke luar negeri."Suara Rachel semakin lirih dan kepalanya perlahan menunduk. Dia tahu betul bahwa Elaine bukan hanya melakukan itu.Tatapan Jason meredup, sinarnya dingin. "Lalu, gimana dia tahu Janice akan pergi ke luar negeri?"Rachel menggigit bibirnya erat, wajahnya pucat pasi. Dia tidak bisa menjawab.Jason sudah mengerti. Dia melepaskan tangan Rachel dan berdiri. "Pergilah dari sini." Suaranya dingin seperti mengusir Rachel.Rachel menatapnya dengan kag
Read more
PREV
1
...
6162636465
...
71
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status