Share

Bab 621

Author: Danira Widia
"Pak Jason, jangan pakai trik seperti ini lagi. Yang palsu tetap palsu, nggak akan pernah jadi asli. Aku sudah bukan anak kecil lagi," lanjut Janice, lalu langsung melempar bunga itu ke tempat sampah.

Mendengar perkataan itu, Jason langsung tertegun.

Sementara itu, Janice langsung berlari ke taksi. Setelah masuk ke dalam mobil dan melihat sosok Jason yang makin menjauh di luar jendela, dia mengalihkan pandangannya dengan tenang.

"Nona? Nona? Ada apa?"

Saat mendengar suara sopir, pikiran Janice yang melayang baru fokus kembali.

Sopir kembali bertanya, "Mau ke mana? Aku sudah tanya berkali-kali."

"Maaf," kata Janice, lalu segera memberi tahu alamat tujuannya. Setelah itu, dia kembali melihat ke luar jendela dan melamun.

Beberapa saat kemudian, sopir itu kembali berkata, "Nona, kenapa kamu linglung seperti ini? Ponselmu sudah berdering sejak tadi."

Janice langsung melihat ponselnya dan ternyata telepon itu dari Landon.

"Janice, kamu sudah pulang?" tanya Landon.

"Masih di taksi."

Setelah m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Rachel sm bibi nya si Elaine sm licik yaa. And what's next with Janice. Anwar si tua bangka , mau celakain Janice gaesss...... Thor jgn nindas janice terus. Ga sesuai judul. Kpn pembalsan istri tertindas dimasa lalunya??? Janice sdh lah ga usah sm Landon. Ga usah berhub sm kel Anwar dan Kel Landon.
goodnovel comment avatar
Honor Honor
terlalu muter muter alur ceritanya.kirain dh mau happi ending,rupanya Masi sama aja
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Knapa jason menyimpan sisa minuman itu sih. Kurang kerjaan amat ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 622

    Begitu teh susu itu dibuang ke tempat sampah, Jason keluar dari kamar tamu dan segera mengambil kantong itu. Dia melirik Rachel dengan tanpa ekspresi dan tatapan yang dingin, seolah-olah sedang menatap orang asing. Namun, dia tidak mengatakan apa pun, melainkan langsung membawa kantong itu ke kamar sambil memperingatkan dengan tenang, "Kamar tamu sudah siap, istirahatlah lebih awal."Rachel yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya pun mencengkeram meja dengan erat dan matanya langsung memerah. "Kenapa kamu nggak marah padaku? Aku bukan orang yang lemah. Kalau kamu nggak senang atau nggak nyaman, kamu boleh marah padaku."Dia tidak ingin Jason bersikap seolah-olah tidak merasakan apa pun. Dia merasa pernikahan ini hanya untuk menikah pada Jason dan Keluarga Karim saja, tetapi tidak pernah memiliki hati Jason. Dia menatap Jason dengan tatapan memohon, berharap Jason bisa bereaksi sedikit.Namun, Jason tetap tenang dan tatapannya kosong. "Jangan berpikir terlalu banyak, kesehatanmu l

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 623

    Janice merasa semua ini benar-benar seperti dongeng. Dia duduk bengong di depan layar laptop dan membaca isi email itu berkali-kali. Pada akhirnya, dia berhasil menemukan satu baris tambahan di bagian bawah email yang berkata satu-satunya syarat yang diminta adalah mendesain perhiasan baru yang memukau. Baginya, ini sebenarnya bukan tantangan yang sulit.Dia membalas email itu dengan semangat, tetapi tiba-tiba merasa ragu saat akan mengirimnya. Dia segera mengubah isi balasannya dan menanyakan alasan universitas itu membuat keputusan ini dengan sopan. Jika semua ini berhubungan dengan Jason, dia akan langsung menolak tawaran itu.Tidak disangka, pihak universitas malah membalas pertanyaan Janice dan berkata mereka sangat menyukai gaya desainnya. Dunia desain membutuhkan lebih banyak variasi, sehingga mereka membantunya memperjuangkan semua ini.Janice merasa sangat senang saat membaca balasan itu, tetapi dia tetap waspada. Setelah memastikan kembali detail wawancaranya dengan pihak uni

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 624

    Menyadari ada yang aneh dengan ekspresi Amanda, Janice bertanya dengan bingung, "Bu Amanda, ada apa?"Setelah berpikir sejenak, Amanda berkata, "Aku ingat dulu persyaratannya nggak seperti ini, tapi mungkin saja sekarang aturan pendaftarannya sudah berubah. Kamu sudah memastikan semuanya?""Sudah. Aku sudah mengonfirmasi salah satu universitas lewat email resmi dan satunya lagi lewat telepon," jawab Janice.Amanda bersandar di kursinya, lalu mengernyitkan alis karena terkejut. "Kamu sepertinya sangat terburu-buru pergi dari sini sampai segera memastikan semuanya."Janice segera menjelaskan, "Bu Amanda, aku bukannya ingin segera meninggalkan kantor ini, hanya ingin segera belajar lebih banyak."Amanda tersenyum dan menggelengkan kepala. "Ucapanmu ini hanya untuk menipu dirimu sendiri."Janice berkata dengan serius, "Bu Amanda, aku akan pergi ke sana bersama pacarku. Aku rasa ini adalah keputusan terbaik."Setelah tertegun sejenak, Amanda akhirnya mengerti. Dia langsung melambaikan tanga

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 625

    "Ya," jawab Janice sambil menganggukkan kepala.Setelah melakukan akupunktur pada Janice, dokter itu langsung pergi merawat pasien lainnya.Sementara itu, Arya yang duduk di samping terus bertanya pada Janice.Setelah menjawab beberapa pertanyaan, Janice menatap Arya dan bertanya, "Kamu pasti sengaja datang untuk menungguku, 'kan? Ada masalah apa?"Arya terdiam sejenak, lalu berkata dengan ekspresi kesulitan, "Dia sudah tahu."Saat mendengar perkataan itu, Janice sama sekali tidak terkejut. Jason mengetahui semuanya tentang kehidupan dan pekerjaannya, dia tidak mungkin bisa menyembunyikan hal ini terlalu lama. Dia awalnya ingin menyembunyikan hal ini sampai dia pergi ke luar negeri. Pada saat itu, Jason juga akan menikah, seharusnya tidak akan peduli dengan hal ini lagi.Namun, Janice tidak menyangka Jason akan mengetahui hal ini begitu cepat. Dia juga tidak mengerti mengapa Jason begitu obsesif. Dia menghela napas, lalu bertanya, "Jadi?""Dia berharap kamu tetap tinggal di sini," kata

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 626

    Splash!Janice disiram dengan seember air es dari atas kepalanya, membuatnya terbangun karena kaget.Begitu membuka mulut untuk berteriak, angin yang dingin langsung menerpanya hingga tubuhnya menggigil hebat. Saat itu, dia baru menyadari bahwa dirinya berada di bawah jembatan.Saat tubuhnya hampir roboh, rambutnya tiba-tiba ditarik dari belakang. Dia dipaksa untuk mendongak. Seketika, Janice melihat jelas orang di belakangnya.Saat menatap wajah yang familier tetapi juga terasa asing itu, Janice sungguh terkejut. Itu adalah salah satu pengawal Jason. Dia tidak tahu nama pria itu, tetapi sudah sering melihatnya.Pengawal itu menatapnya dengan dingin. "Maaf, Bu Janice. Aku hanya menjalani tugasku."Angin dingin masuk ke hidung dan mulut Janice, membuatnya tidak bisa mengeluarkan suara. Jantungnya berdegup kencang seakan-akan ingin meloncat keluar dari dadanya.Detik berikutnya, seseorang mendorongnya hingga terjatuh ke tanah. Tangannya yang terluka ditahan di tepi sungai.Pengawal itu b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 627

    Begitu topik ini viral, kedua universitas itu langsung mengeluarkan pernyataan resmi, dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak pernah menerima Janice. Salah satu universitas yang paling mahal bahkan menuduh bahwa email penerimaan itu palsu.Kesimpulan di internet pun tak terelakkan. Mereka mengatakan Janice telah memalsukan email penerimaannya demi pamer.Melihat ribuan pesan hinaan, tangan Janice yang memegang ponsel gemetar hebat. Padahal, dia sudah memeriksa informasi dengan sangat hati-hati.Dalam email dari universitas elite, bahkan ada detail tentang wawancara. Bagaimana mungkin itu palsu?Tiba-tiba, Janice teringat bahwa ada satu orang lagi yang mengetahui detail wawancaranya, Jason.Demi mencegahnya pergi ke luar negeri, Jason menyuruh pengawalnya menghancurkan tangannya.Sekarang, Jason menghancurkan kariernya di dalam negeri. Dengan cara ini, Janice tak akan pernah bisa pergi ke mana pun. Semuanya hanyalah jebakan yang dirancang khusus untuknya.Ponsel Janice terlepas dari

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 628

    "Aku percaya kamu bukan pelakunya. Tapi dia? Bagaimana dia akan melewati hidupnya setelah ini? Bagaimana dia akan menghadapimu? Dan bagaimana dengan pilihanmu?""Kamu nggak perlu menjawab, aku sudah tahu pilihanmu." Arya berhenti sejenak, mengembuskan asap rokok ke udara, lalu mengucapkan sesuatu yang bahkan terdengar ironis bagi dirinya sendiri."Pilihanmu nggak salah." Ini demi kepentingan yang lebih besar. Masalah besar dikecilkan, masalah kecil dilenyapkan.Arya bisa mengerti. Kemudian, dia menambahkan, "Tapi, dia juga nggak salah."Jason tiba-tiba mengernyit, wajahnya yang biasanya tampan kini tampak agak menyedihkan di balik asap tipis.Dia menunduk, menatap bara rokok yang berkedip-kedip. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.Saat rokoknya hampir habis, Norman mengetuk pintu dan masuk. "Pak Jason, ada informasi."Jason mendongak, lalu berdiri. Tanpa ragu, dia mencengkeram puntung rokok yang masih menyala."Aku pergi dulu," ucap Jason. Dia langsung meninggalkan ru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 629

    Jason menatap Anwar dengan dingin. "Kamu nggak perlu terburu-buru."Anwar mengerutkan kening, belum sepenuhnya memahami maksud Jason. Tiba-tiba, ponsel Elaine berdering.Melihat nama asistennya di layar, dia langsung menyadari itu pasti urusan pekerjaan. Dia pun sedikit menjauh untuk menjawab panggilan."Bu Elaine, semua model pria itu sudah ditangkap. Beberapa wanita yang bersama mereka juga ikut tertangkap. Katanya mereka terlibat dalam pesta ilegal ....""Barusan ada seorang pengacara yang menemui para wanita itu. Entah kesepakatan apa yang mereka buat, tapi sekarang mereka semua mengaku kalau mereka diancam. Sepertinya para model itu nggak akan bisa diam lebih lama lagi.""Selain itu, seorang paparazi baru saja merilis videomu bersama Presdir Grup Karun saat memasuki hotel. Saat ini Keluarga Hartono sedang dalam perjalanan ke sini. Mereka ingin penjelasan darimu."Jelas bahwa semua ini ditargetkan langsung ke Elaine. Wajahnya seketika menjadi pucat. Dia lantas menoleh ke arah Jason

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 717

    Janice terus memanggil nama Yuri berulang kali.Yuri menutup telinganya dengan frustrasi, nyaris meledak, "Berhenti! Jangan panggil lagi! Aku paling benci namaku!"Setelah masuk sekolah, dia baru menyadari bahwa sejak lahir dia sudah punya seorang adik laki-laki yang tidak terlihat.Janice menatap gadis kecil yang menangis tersedu-sedu itu dan menyerahkan selembar tisu. "Nggak ada yang salah dengan namamu. Kamu adalah kamu. Aku tahu kamu punya banyak impian, jadi jangan biarkan siapamu mengekangmu."Yuri menutupi matanya dengan tisu dan akhirnya menangis keras. Setelah lelah, dia menatap Janice dengan mata yang bengkak dan merah. "Kak, maaf."Janice tersenyum lembut, mengelus kepalanya. Ternyata Yuri masih mengingatnya.Segalanya seperti kembali ke masa lalu. Mereka duduk di bangku taman sambil makan es krim. Saat itu Yuri masih kecil, duduk di samping Janice sambil memanggilnya "kakak".Di kehidupan sebelumnya, setelah Ivy meninggal, Janice benar-benar putus kontak dengan para bibi it

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 716

    Wajah Jason hanya sejengkal dari wajahnya. Janice menahan napas, tanpa sadar menarik erat syalnya.Agar Jason tidak menyadarinya, Janice mengalihkan pandangan, lalu melilitkan syal itu ke leher Jason dan menunjuk ke kerah bajunya."Masukkan, biar nutupin bagian bajumu yang basah."Jason menunduk, matanya tampak sedikit kecewa. Namun, dia tidak memaksa, hanya memperbaiki penampilannya sendiri.Sesaat kemudian, mereka berdua masuk ke Gedung 2 dan menemukan kelas SMA 3-3. Saat berdiri di dekat jendela, mereka bisa melihat isi kelas dengan jelas.Ada lima enam siswi yang duduk, mengobrol santai dalam kelompok kecil. Hanya satu siswi yang sedang serius mengerjakan lembar soal. Saat menyadari ada orang di luar jendela, dia mendongak melirik sekilas.Tatapan siswi itu bertemu dengan Janice selama dua detik, lalu dia cepat-cepat menunduk lagi, bahkan tangan yang memegang pena tampak bergetar.Saat Janice mengalihkan pandangan ke murid lain, gadis itu menarik dua lembar tisu dan pura-pura pergi

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 715

    Setelah mengatakan itu, wanita itu mengeluarkan saputangan dari tasnya dan hendak menyeka dada Jason.Namun, Jason langsung menangkis tangan wanita itu, lalu berkata dengan dingin, "Nggak perlu."Setelah tertegun sejenak, wanita itu menggigit bibir dan merapikan rambutnya. "Pak Jason, aku pasti akan ganti rugi. Tapi, bajumu pasti sangat mahal, aku mungkin nggak bisa langsung membayarmu sekarang. Bagaimana kalau kamu berikan aku kontakmu ....""158 ribu." Jason langsung menyela perkataan wanita itu."Hah?" seru wanita itu yang langsung terkejut."Ada obral cuci gudang di ujung jalan, tunai atau transfer?" kata Jason dengan dingin.Saat itu, wanita itu baru mengerti maksud dari perkataan Jason. Ternyata, Jason sudah menyadari niatnya dan sedang menolaknya. Namun, pria di depannya ini adalah Jason. Meskipun hanya pakaian yang dijual di kaki lima, pakaian itu tetap akan terlihat seperti setelah bermerek di tubuh Jason. Dia segera mencari cara lain sambil tetap tersenyum. "Transfer saja, bo

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 714

    Mendengar suara itu, Janice langsung tersadar kembali dan mendorong pria di depannya. Namun, sebelum dia bisa berdiri dengan tegak, sekelompok siswa kembali mendorongnya sampai dia jatuh ke pelukan Jason.Jason langsung menopang Janice dan berkata dengan pelan, "Kamu yang mulai dulu."Janice menggigit bibirnya dan mencoba melepaskan genggaman Jason, tetapi Jason malah memeluk pinggangnya dengan erat. "Jangan bergerak. Orangnya terlalu banyak di sini, kita keluar dari sini dulu baru bicara lagi."Setelah mengatakan itu, Jason merangkul Janice dan berjalan ke depan.Janice berusaha melepaskan tangan Jason. "Lepaskan aku. Nanti kita akan ketahuan."Namun, Jason tetap tidak melepaskan genggamannya, melainkan menurunkan topi Janice dan menekan kepala Janice ke dadanya. "Ayo pergi."Setelah berusaha melawan sejenak, Janice yang benar-benar tidak bisa melepaskan diri pun akhirnya hanya bisa ikut pergi bersama Jason.Penampilan Jason terlihat sangat tidak ramah, sehingga tidak ada yang berani

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 713

    Janice berpikir Fenny yang sudah sekarat karena menderita kanker pasti akan berusaha memastikan kehidupan anaknya terjamin.Setelah terdiam cukup lama, Arya yang berada di seberang telepon perlahan-lahan berkata, "Apa yang ingin kamu lakukan?"Janice menjawab dengan jujur, "Ibuku dalam masalah. Anak laki-laki yang terkena leukemia itu adalah putra dari teman ibuku, dia pasti mengetahui sesuatu.""Baiklah, aku akan membantumu mencarinya," balas Arya."Terima kasih," kata Janice, lalu menutup teleponnya.Saat keluar dari apartemen, sebuah taksi kebetulan berhenti tepat di hadapan Janice. Setelah masuk ke dalam taksi, dia berkata pada sopir, "Ke SMA Chendana."Setelah taksi melaju, Janice memandang pemandangan di luar dari jendela. Dia sengaja menelepon Arya untuk mencari putra Fenny karena semua masalah ini terjadi untuk menjebaknya dan Ivy. Sebelum dia terperangkap, semuanya masih belum berakhir.Fenny adalah saksi dalam kasus ini, semua orang pasti akan mencari kelemahannya. Putranya y

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 712

    Landon bisa melihat perubahan suasana hati Janice. Kebetulan saat itu dia melihat Naura keluar dari dapur sambil membawa segelas air, dia pun berkata, "Kalau begitu, kamu tinggal di rumah Kak Naura dulu untuk sementara ini. Para pengawal akan tetap melindungi kalian di sini.""Ya," jawab Janice sambil menghela napas lega.Setelah menyerahkan air itu ke tangan Janice, Naura berkata sebagai jaminan, "Pak Landon, tenang saja, aku pasti akan menjaga Janice dengan baik.""Maaf merepotkanmu," kata Landon dengan sopan.Setelah mengatakan itu, Landon menerima pesan dari Zion. Setelah membaca pesan itu, dia berkata dengan tenang, "Janice, kamu istirahat dulu. Aku ada urusan lain yang harus segera ditangani."Janice langsung merespons perkataan Landon.Setelah mengantar Landon pergi, Naura langsung membawa Janice ke rumahnya.Beberapa menit kemudian, pengawal yang dikirim Landon mengetuk pintu. "Nona Janice, kalau ada apa-apa, langsung panggil kami saja. Nanti petugas kebersihan juga akan datang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 711

    Janice yang dalam keadaan putus asa ditemani Landon untuk kembali ke apartemen. Saat pintu lift terbuka, bau yang menyengat membuatnya yang sensitif terhadap bau karena hamil langsung terbatuk-batuk.Landon segera berdiri di depan Janice untuk melindunginya dari bau, lalu keluar dari lift terlebih dahulu.Namun, pada detik berikutnya, terdengar suara dari Naura. "Pak Landon? Mana Janice?"Janice segera menutupi hidung dan mulutnya dengan lengan bajunya, lalu keluar dari lift. Namun, sebelum sempat berbicara dengan Naura, dia tertegun karena melihat pemandangan di depan matanya. Pintu rumahnya disiram cat merah dan tertulis kata untuk membayar utang di dindingnya. Cat di tulisannya menetes seperti darah karena masih belum kering, terlihat sangat mengerikan.Naura yang apartemennya juga terkena imbasnya pun menggulung lengan bajunya dan memakai masker, lalu membersihkan cat dari dinding dengan alkohol seperti yang dipelajarinya dari internet. Bau cat bercampur dengan alkohol membuat loro

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 710

    Janice menyadari orang di dalam ruangan itu adalah Fenny yang duduk dengan tenang dan riasannya tetap terlihat muda serta anggun seperti saat meninggalkan Kota Pakisa. Namun, entah mengapa dia merasa orang ini terkesan berbeda dengan Fenny di ingatannya yang sangat pandai berbicara.Mungkin karena menyadari ada yang sedang memperhatikannya, Janice melihat Fenny mengangkat kepala dan menatapnya yang berada di luar pintu. Tatapan Fenny terlihat sangat kelelahan dan tidak bersemangat untuk mencari banyak uang seperti yang pernah diceritakan Ivy. Padahal Ivy pernah bergaul dengan banyak ibu-ibu kaya, tidak mungkin mudah ditipu ekspresi Fenny yang seperti ini.Saat Janice hendak memperhatikan Fenny dengan lebih jelas, polisi itu langsung menutup pintu. Dia pun hanya bisa segera menyusul Zachary. "Paman, tunggu sebentar.""Kenapa?" tanya Zachary yang agak tergesa-gesa."Paman, bisakah kamu menyelidiki Bibi Fenny ini? Maksudku, kehidupannya sebelum dia kembali ke Kota Pakisa," kata Janice. Di

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 709

    Ivy merasa agak emosional, sedangkan ekspresi Janice dan Zachary menjadi jauh lebih muram.Saat itu, Janice akhirnya mengerti mengapa Kristin berani menuduh Ivy menipu uang mereka di hadapan polisi karena tidak ada bukti yang jelas apakah yang itu diminta atau diberi. Selain itu, Fenny sudah menyerahkan diri dan mengakui kesalahan, sehingga Ivy terkesan seperti dalangnya. Sementara itu, bukan hanya tidak menyadari hal itu, Ivy juga tidak mampu membantah.Namun, Janice bertanya-tanya mengapa Kristin dan Fenny harus melakukan ini? Dia pun melirik Zachary dan terlihat jelas Zachary juga memiliki pemikiran yang sama dengannya.Setelah menenangkan Ivy terlebih dahulu, Zachary baru bertanya dengan nada lembut, "Kenapa Fenny bisa menghubungimu?"Ivy perlahan-lahan merasa tenang setelah mendengar nada bicara Zachary, lalu mencoba mengingat kembali saat pertama kalinya dia bertemu dengan Fenny. "Saat itu aku ikut acara minum teh sore yang diadakan Nyonya Linda, kebetulan dia ada janji dengan pe

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status