Home / Romansa / Pembalasan sang Istri Tertindas / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Pembalasan sang Istri Tertindas: Chapter 261 - Chapter 270

324 Chapters

Bab 261

Dengan bukti kuat bahwa Howard telah memfitnah lebih dulu, tindakan kecil Malia dan Vania langsung dapat dijelaskan tanpa ragu. Akun Janice tiba-tiba dipenuhi komentar dari para netizen yang bersimpati.[ Kak, dengar-dengar kamu sahabat baik Malia. Kamu dikhianati ya? Jangan main sama dia lagi. ][ Aku coba susun kembali kronologinya. Kalau nggak ada orang yang bekerja sama dari dalam dengan Pak Howard, nggak mungkin batu safir itu bisa diganti. Kamu harus hati-hati. ][ Kak Janice, aku sebenarnya sudah lama mau bilang, Malia sering bertemu dengan Vania secara diam-diam. Kamu harus lebih waspada. ]Melihat komentar-komentar ini, Janice hampir tersenyum. Jason yang duduk di sebelahnya meletakkan cangkir tehnya dan bertanya dengan nada datar, "Kamu kelihatannya senang banget?"Janice langsung menyembunyikan senyumnya. Dia hampir lupa bahwa Jason masih ada di sini. Mengingat betapa Jason melindungi Vania, dia khawatir pria itu akan berpikir bahwa dialah yang sengaja memfitnah Vania."Jaso
Read more

Bab 262

Kepala pelayan memandang Anwar dengan raut bingung. Dia bertanya dengan ragu, "Bukannya kita baru saja menarik orang-orang yang mengawasinya? Dia nggak main trik untuk hamil dan juga nggak mengejar-ngejar Tuan Jason.""Jason adalah anakku, aku mengenalnya. Dia berbohong," jawab Anwar dengan tegas.Kepala pelayan langsung mengangguk. Hanya saja, dia menimpali dengan ragu, "Di pesta perayaan Grup Hariwan hari ini, ada beberapa rumor yang tersebar. Katanya, ada yang lihat Tuan Yoshua saling tarik-menarik secara mencurigakan dengan Janice."Anwar mendengus dingin sebelum berucap, "Saat dia pertama kali datang ke Keluarga Karim, aku sudah nggak suka sama dia. Ternyata dia memang pembuat onar."Kepala pelayan membungkuk, lalu bertanya dengan suara pelan, "Kalau Janice ...."Anwar memicingkan mata dengan tajam, lalu berujar dengan dingin, "Lakukan seperti yang sudah aku instruksikan sebelumnya.""Baik, Tuan," balas si kepala pelayan.....Keesokan paginya, Janice terbangun dan bingung sesaat.
Read more

Bab 263

Janice menatap Malia dingin, lalu bertanya, "Kenapa? Kamu masih berpikir Vania akan menyelamatkanmu? Malia, biar kuberi tahu, sebenarnya kemarin kamu punya kesempatan untuk keluar dari masalah ini."Malia dengan emosi menarik lengan Janice. Dia mengguncangnya dengan keras sambil bertanya, "Apa ... apa maksudmu? Jelaskan padaku!"Janice menarik kembali lengannya dengan tegas dan menjelaskan dengan nada dingin, "Kesempatan pertama, aku sudah menolak saat kamu coba mengambil kartu kamar. Tapi kamu terlalu ingin mencari jalan pintas, jadi mencurinya secara diam-diam."Janice melanjutkan, "Kesempatan kedua, Vania berdiri tepat di depanku saat itu. Dia bahkan nggak sadar bahwa kamu nggak ada di sana. Kalau dia sedikit saja peduli padamu, dia pasti akan merasa ada yang nggak beres dan punya waktu untuk menghentikanmu.""Kesempatan ketiga, kamar yang aku pesan nggak terpencil. Ada tamu di kamar sebelah. Kamu cuma perlu berteriak, maka pasti ada yang datang menolong. Tapi, kamu nggak berani kar
Read more

Bab 264

Ketika Janice masuk ke kantor, dia segera menyadari bahwa Vania belum datang. Namun, beberapa rekan kerjanya berkumpul di satu tempat. Mereka sepertinya sedang membicarakan sesuatu. Begitu melihat Janice, mereka langsung melambai untuk menyapanya."Janice, langkahmu saat pesta kemarin benar-benar cerdas. Hebat banget!""Ya, akhirnya kita bisa melihat sisi asli Malia. Sungguh menyebalkan, aku dulu sempat merasa kasihan padanya sampai-sampai mentraktirnya makan.""Bukan cuma itu. Barusan, Keluarga Rockas mengeluarkan pernyataan resmi. Karena kesalahan Grup Hariwan, mereka memutuskan untuk mengakhiri kerja sama."Mengakhiri kerja sama? Janice terkejut. Dia segera mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa berita tersebut. Sebelum dia sempat membuka aplikasinya, telepon dari Ivy masuk.Setelah menghindari rekan-rekannya, Janice menerima panggilan itu. "Halo, Bu."Ivy memberi tahu, "Janice, untung saja aku dengar nasihatmu untuk nggak berinvestasi dalam kerja sama dengan Grup Hariwan kali ini.
Read more

Bab 265

Mendengar itu, ekspresi Andrew mulai melunak. Dia bertanya, "Kenapa Caitlin nggak kasih kabar sama sekali?""Tenang saja, Ayah. Aku punya cara supaya dia yang mendatangiku," jawab Vania dengan penuh keyakinan.Andrew memandangi putrinya, lalu menghela napas sebelum berucap, "Vania, jangan salahkan Ayah karena tega memukulmu. Pada akhirnya, semua ini juga demi kamu. Kalau Keluarga Tanaka stabil, kamu akan lebih terhormat ketika nikah sama Jason. Benar, 'kan?"Bagaimana mungkin Vania tidak menyadari maksud ayahnya? Setelah satu tamparan, sekarang dia diberi gula-gula. Hanya saja Vania tahu, kekayaan keluarga adalah syarat mutlak kalau dia ingin menikah dengan penuh kebanggaan."Aku mengerti," jawab Vania dengan tegas."Minta ibumu untuk bantu kamu bersiap. Siang ini, kamu kembali bekerja seperti biasa. Jangan sampai orang-orang berpikir kamu takut dan sengaja menghindar," pinta Andrew."Ya." Vania mengangguk tanpa berani membantah.Setelah Andrew pergi, Risma datang membawa alas bedak de
Read more

Bab 266

Sebenarnya, setelah terlahir kembali dan bertemu dengan Jason lagi, Janice sadar bahwa kemampuan yang dimilikinya sama sekali tidak layak untuk bersaing dengannya.Janice hanya bisa mulai dari orang-orang di sekitarnya. Dia awalnya berpikir dengan langkah demi langkah, dia bisa membuka jalan untuk diri sendiri dan suatu hari bisa membalas dendam untuk Vega.Namun, ternyata Janice terlalu menilai tinggi diri sendiri. Ternyata setiap langkahnya berada dalam kendali Jason. Semua ini adalah kebohongan!Janice masuk ke taksi dengan hati yang hancur. Tubuhnya kaku seperti kayu. Setelah sopir memanggilnya beberapa kali, dia baru sadar."Nona, mau ke mana?""Jalan Mancar."Janice menyahut dengan lemah, menatap pemandangan yang mundur lewat jendela taksi. Dadanya terasa sesak. Pada akhirnya, matanya berkaca-kaca, membuat pandangannya menjadi kabur.Sebelum air matanya jatuh, Janice mengangkat tangannya dan menggigit punggung tangannya untuk menekan semua emosi yang tak seharusnya muncul.Sesamp
Read more

Bab 267

Tracy dan Yoshua berdiri dengan kepala tertunduk di depan Anwar. Tidak ada lagi ekspresi puas seperti sebelumnya.Di sisi lain, berdiri Zachary dan Ivy dengan ekspresi agak masam. Ivy memberi isyarat mata kepada Janice dengan hati-hati.Janice segera menyerahkan kotak hadiah dan menyapa dengan sopan, "Kakek, maaf mengganggu hari ini. Ini hadiah yang kubeli, semoga kamu suka.""Hm, terima kasih." Anwar hanya melirik kotak hadiah itu tanpa terlalu peduli. Namun, dia cukup puas dengan sikap Janice yang tahu bagaimana seharusnya bersikap sebagai tamu.Anwar melambaikan tangannya ke kepala pelayan. Kepala pelayan pun menyerahkan hadiah itu kepada pelayan untuk disimpan. Dia bahkan malas untuk menanyakan isinya.Janice sudah memprediksi bahwa Anwar akan mengabaikannya seperti ini, jadi dia tidak merasa terkejut. Dia menunduk dan berdiri di samping Ivy, berperan sebagai orang yang tidak terlihat.Ruangan sunyi, suasana semakin tegang. Tiba-tiba, Tracy maju dan berlutut di depan Anwar. Sambil
Read more

Bab 268

Janice sama sekali tidak menyangka Tracy akan tiba-tiba menyerbu ke arahnya. Dia pun kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai.Tangannya secara naluriah menahan tubuhnya, jadi telapak tangannya langsung menekan pecahan cangkir yang dipecahkan oleh Anwar tadi.Rasa sakit langsung menyebar ke seluruh tubuhnya, membuat Janice kehilangan kemampuan untuk melawan. Dia hanya bisa membiarkan Tracy menyeretnya.Ivy sontak tersadarkan. Dia langsung berlari untuk menarik Tracy. "Lepaskan putriku!"Namun, Tracy yang sekarang hanya berpikir untuk membela Yoshua. Dia punya kekuatan yang luar biasa!Tracy menarik syal Janice dengan kuat, lalu berteriak dengan tajam, "Ayah, lihat! Aku punya bukti! Aku akan buktikan kalau dia selalu menggoda Jason selama ini!"Syal yang mengencang itu membuat Janice sulit bernapas. Ketika dia merasa tercekik, Zachary akhirnya berhasil menarik Tracy yang gila itu. Pada saat yang sama, syal itu juga terlepas darinya.Ivy buru-buru melindungi Janice dan bertanya dengan
Read more

Bab 269

Saat ini, Tracy sudah mencari ke seluruh permukaan syal, tetapi tidak menemukan inisial J yang disulam dengan benang emas."Ini nggak mungkin! Pasti ada di sisi lainnya!"Tracy memeriksa kembali, menyusuri kain itu sebanyak tiga kali. Namun, tetap tidak menemukan bukti yang diinginkannya.Anwar mulai kehilangan kesabarannya. "Sudah ketemu?"Tracy tampak panik. Dia terus memeriksa, "Aku pasti bisa menemukannya! Pasti ada di syal ini!""Kak Tracy, apa ini yang kamu cari?"Jason mengeluarkan sebuah syal dari bawah mantel. Di atasnya terlihat jelas inisial J yang disulam."Gimana bisa begini? Ini nggak mungkin!" Tracy menatap Jason dengan tidak percaya.Jason meletakkan syal itu di sandaran kursi, lalu berucap dengan dingin, "Semua orang tahu syal ini sangat penting bagiku. Mana mungkin aku memberikannya kepada orang lain secara sembarangan?"Janice merasa seperti ada yang mengamatinya. Namun, ketika dia mendongak sedikit, tidak ada apa-apa di depannya.Tracy merasa dirinya telah dipermalu
Read more

Bab 270

Janice merasa sesak. Saat dia menyadari tatapan aneh dari Yoshua, semua sudah terlambat. Yoshua telah memberi isyarat mata kepada Tracy.Saat Janice menarik syalnya, Tracy sontak menariknya, membuat Janice kehilangan keseimbangan dan terjatuh.Meskipun akhirnya Janice bisa menstabilkan tubuhnya, bekas gigitan di lehernya terpampang jelas di depan Anwar.Tracy menahan tangan Janice, lalu menunjuk bekas gigitan itu dan berkata, "Ayah, lihat! Aku nggak bohong! Ini adalah bukti dia punya hubungan dengan Jason! Ini jelas bekas gigitan pria!"Janice langsung menutup lehernya dengan tangan dan membantah, "Bukan! Ini nggak ada hubungannya dengan Paman!""Kamu terus bilang nggak ada hubungannya. Kalau begitu, kenapa kamu tidur dengan Jason hari itu? Jangan bilang itu cuma kecelakaan. Kami tahu isi hatimu dengan jelas! Kamu dan ibumu sama saja! Sama-sama mengincar pria kaya!"Tracy semakin emosional sehingga menyeret Ivy ke dalam masalah ini. Saat melihat Zachary hendak berdiri, Janice segera be
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status