All Chapters of Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian: Chapter 221 - Chapter 230

249 Chapters

221. Kekalahan naga petir

BOOOOOMMM…“Puf!!! AGH!” Dari jauh, kabut menutupi kedua sosok tersebut yang membuat mata mereka tidak tahu siapakah pemenang dari pertarungan gila itu? Mereka hanya dapat melihat tubuh jatuh ke bawah dengan kecepatan yang cepat. Dan bunyi keras yang terdengar di telinga mereka, saat melihat dengan hati-hati sosok yang jatuh itu adalah naga petir di ikuti dengan Tian Sen yang juga jatuh setelahnya. Armor, tombak, dan sayap Tian Sen menghilang sehingga tubuh Tian Sen mengalami benturan yang cukup keras. Membuatnya langsung memuntahkan darah setelah jatuh meskipun ia masih sadar setelah jatuh begitu tinggi dari udara. Melihat pemenang telah muncul, semua monster hanya diam dan tidak lagi paham apa yang akan terjadi pada mereka? Mereka hidup karena bantuan naga petir yang juga adalah beast kuno. Atau mungkin menjadi leluhur tertua dalam clan naga yang kekuatannya melebihi bayangan dewa sekalipun.“Menang, anak itu ternyata memang! Hahahaha, dewa petir, dewa mental, kalian benar-benar pu
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

222. Teman lamaku

“Tentu saja aku bisa memberitahu kalian tapi beritahu aku dulu alasan kenapa kalian mencari naga petir. ITu membuatku sangat tertarik dengan kalian!” Balasan dari Dewa petir sangat sederhana dan dia juga tampak sangat tertarik dengan persoalan naga petir. Bagaimana bisa naga yang sudah lama keluar dari suku naga di cari oleh suku naga lagi? Padahal jelas kalau naga petir bukan sosok yang terlalu berguna bagi mereka. Tentu itu hanya pikiran dari dewa petir bukan dari pihak suku naga sendiri sehingga dia masih merasa sangat penasaran dengan keinginan suku naga mengenai naga petir. “Sebenarnya dia kami butuhkan untuk membantu leluhur memulihkan dirinya, kamu tahu suku leluhur kami memiliki masalah setelah bertarung dengan mereka dan hanya darah naga petir dapat menyembuhkan leluhur kami.” Perkataan dari suku naga jelas sekali kalau itu bukan meminta bantuan pada naga petir tapi meminta naga petir berkorban untuk leluhur naga. Mengekstrak darah naga petir lalu menjadikannya sebagai obat
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

223. Selamat jalan saudara

“Apa maksudmu? Apa mereka punya ahli yang lebih kuat?” Tanya naga petir yang terkejut mendengar kalau makhluk asing jauh lebih kuat dari mereka. Padahal selama ini mereka selalu dapat memukul mundur makhluk asing yang datang ke dunia ini tapi kenapa mereka bisa kalah? Dewa petir mengatakan kalau mereka tidak kalah dalam perang itu hanya saja mereka seimbang dengan makhluk asing tentu seimbang karena dewa petir dan tiga dewa terkuat lain termasuk seorang leluhur suku Phoenix mengorbankan diri untuk menutup ruang masuk ke dunia mereka. Sekarang, dunia atas sudah tertutup tapi segel tidak akan bertahan lama, itu akan terbuka di masa depan dan yang lebih membuat dewa petir khawatir adalah musuh yang dia segel. Kekuatannya tidak terduga bahkan dia sangat sulit untuk menyegel musuh itu, jika sampai lepas dia tidak tahu apakah masih ada yang dapat bertahan atau tidak dari invasi makhluk asing.“Sesulit itu? Lalu… Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menjadi pemimpin umat manusia?” Tanya Nag
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

224. Pergilah!

BOOOOOMMM…“Apa yang kau lakukan?” Tian Sen tiba-tiba saja di pukul dan di buat terbang oleh naga petir sehingga ia marah dan menatap balik naga petir dengan penuh emosi. Bagaimana bisa ia diserang pada saat sudah membantu menjaganya agar tidak diganggu oleh monster lain? Seharusnya berterima kasih tapi malah tidak berterima kasih padanya. Naga petir melihat Tian Sen marah ingin memukulnya kembali, karena sekarang segelnya sudah terbuka dan ranahnya jauh lebih tinggi dari Tian Sen tentu dapat melakukan apapun pada bocah itu.“Meski aku telah berjanji pada saudaraku untuk melatihmu tapi Jika kamu ingin mati maka terus saja bicara. Aku akan senang hati untuk membunuhmu sekarang!” Kata naga petir yang melepaskan auranya sehingga Tian Sen langsung terdiam saat merasakan aura sekuat itu. Jelas tadi kekuatan mereka sama tapi kenapa tiba-tiba naga petir memiliki kekuatan yang lebih kuat darinya? “(Apa segel disini melonggar? Sialan, kalau begini aku bisa saja mati olehnya!) tunggu, melatihk
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

225. Masalah di arena perang

“Keindahan ini akan tetap selamanya terjaga, sampai hari dimana kalian semua harus bertarung melawan makhluk asing lagi. Hiduplah dengan baik di alam petir ini! Tidak, hiduplah di lima alam ini.” Naga petir melambaikan tangannya lalu empat alam lain yang sebelumnya tidak terhubung di tarik ke alam petir oleh Naga petir. Sesuatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh seorang immortal sekalipun tapi bagi naga petir yang meski kekuatannya di segel. “Saudaraku…. Semoga kamu tenang disana!” “Ahhhhhhhhh…..!” Tian Sen yang sudah di lempar keluar ternyata jatuh dari ketinggian. Dan saat dia jatuh, bunyi yang keras menghantam tanah membuat Ju Ling'er menutup matanya. BOOOOOMMM… “Bajingan! Naga bajingan, sialan! Wajah saja yang tampan tapi sikap nol!” Teriak Tian Sen sangat kesal dengan yang dilakukan oleh naga petir. Jika memang tidak suka maka ia sudah siap untuk pergi dan tidak perlu baginya melempar begitu keras ke dalam portal. Apalagi dengan lemparan yang bahkan lebih keras saat
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

226. Serangan dari musuh

“Terima kasih kakak Tian!” Dengan Tian Sen yang mau membantunya membuat Ju Ling'er sangat senang. Dia senang karena Tian Sen mau membantunya, meskipun dia tidak tahu apakah kekuatan Tian Sen akan sekuat dulu saat berada di dalam alam petir atau tidak. Tapi dengan kemampuan Tian Sen sekarang dia yakin tidak masalah melawan seorang ahli puncak di ranah golden core. Ditambah dengan kekuatan mentalnya yang juga tidak kalah dengan kultivasinya, fisik dewa petir yang sekarang di praktekan oleh Tian Sen juga menjadi kartu rahasia bagi Tian Sen. Tentu Ju Ling'er tidak tahu itu karena Tian Sen tidak memperlihatkan terlalu banyak kekuatan saat melawan naga petir. Apalagi serangan api pun karena gelombang badai angin dari naga petir membuat Ju Ling'er tidak tahu kalau Tian Sen punya elemen api sebagai kekuatannya.“Baiklah, mari kita bergerak sekarang. Takutnya mereka sudah memulai dan kita malah terlambat untuk bergerak menyerang mereka!” Tian Sen menggenggam tangan Ju Ling'er lalu dengan sayap
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

227. formasi yang aneh

SWISSHHH….“Kakak, disana tempatnya!” Teriak Ju Ling'er menunjuk ke arah dimana ada pembatas yang menjulang ke langit. Ju Ling'er yakin tempat itu adalah tempat dimana kakak-kakaknya sedang bertarung dan di jebak oleh pihak musuh.“Hm? Ayo berhenti dulu!” Tian Sen bisa merasakan kalau ada beberapa hal yang aneh dari formasi di depannya. Ia langsung berhenti tepat di luar formasi, sehingga Ju Ling'er merasa tidak sabar untuk masuk tapi karena ditahan Tian Sen dia juga berhenti dan tidak mengoceh.Tian Sen memperhatikan formasi dengan hati-hati dan menemukan kalau formasi ini memang sedikit aneh. Jika mereka masuk, ia yakin kalau dirinya masuk maka akan di tekan di dalam sana kemungkinan ini memang tujuan dari pihak musuh. Tian Sen tidak berencana masuk secara paksa yang akan merugikan dirinya tapi tampak jelas kalau tidak masuk mereka tidak bisa membantu orang-orang di dalam sana keluar lalu… Melihat ke arah Ju Ling'er, Tian Sen merasa bersalah jika tidak masuk untuk membantu gadis ini
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

228. Perjuangan terakhir

“Yah, sesekali aku ingin lihat kemana anak ini akan berjalan? Dengan apa yang aku miliki sekarang cukup membuatnya berkembang di dunia ini, tapi di dunia itu…. Aku harap bakatnya tidak kalah dengan mereka yang disana. Kalau tidak aku akan kerepotan!” Ucap naga petir memikirkan sesuatu yang sedikit buruk bisa saja terjadi di masa depan pada Tian Sen.“Ahh, benar-benar sialan! Bagaimana bisa dia melemparkan aku begitu saja? Nona Ju…” Tian Sen tiba-tiba terdiam saat melihat kalau Ju Ling'er tidak ada lagi disana. Tian Sen yang sadar kalau gadis itu tidak dapat menahan diri untuk menyelamatkan saudarinya merasa tidak berdaya. Sekarang ia yakin kalau gadis itu sudah menerobos masuk duluan sebelum menunggu dirinya kembali, tentu saja bukan berarti Tian Sen menyalahkan gadis ini tapi bertindak terlalu ceroboh juga malah akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tian Sen berpikir kalau gadis itu bisa menahan diri di awal tapi pada kenyataannya, Ju Ling'er memang tidak dapat menahan diri
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

229. Membawa Medan perang kuno

Sosok Tian Sen menangkap kedua wanita itu ke dalam pelukannya, mata Tian Sen jatuh pada Ju Ling'er yang tampak menahan tangis tapi saat melihat orang yang datang adalah Tian Sen. Dia langsung menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Tian Sen tanpa sadar kalau masih ada kakaknya dan mata banyak orang melihat ke arahnya. Bagi Ju Ling'er, Tian Sen sudah seperti kakak meskipun pihak lain tidak berpikir seperti itu tentangnya. Sebab, dari sejak awal mereka bertemu Ju Ling'er sudah sangat senang dengan Tian Sen yang memiliki sifat lebih dewasa dibandingkan kakak laki-lakinya.“Kakak Tian, maafkan aku. Jika aku menuruti kata-katamu mungkin kamu tidak perlu terburu-buru tanpa rencana masuk!” Ucapnya kepada Tian Sen dengan sangat sedih, meski dia disebut jenius dan kecerdasan berjalan tapi tetap saja dia masih orang yang tidak punya kesabaran. “Yah, tidak masalah karena kamu telah meminta maaf. Asal kamu tahu, jika kamu tadi bersikeras untuk tetap merasa benar aku berencana untuk memukul pant
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

230. Generasi muda benua selatan

“Tuan, bisakah kamu melepaskan aku dulu?” Tiba-tiba suara kakak Ju Ling'er terdengar dari telinga kanan Tian Sen. Itu membuat Tian Sen dan Ju Ling'er sadar kalau ada kakaknya di samping dirinya saat ini. Tian Sen melepaskan kakak Ju Ling'er tersebut dan sedikit tersenyum canggung karena memang ia sendiri lupa kalau sedang memeluk kakak Ju Ling'er. Setelah membebaskan nona Ju, Tian Sen menatap ke arah para anggota benua selatan karena kali ini ia bisa menggunakan kekuatannya membunuh musuh-musuh ini tanpa harus menahan diri.“Nah, Ju Ling'er. Apa aku boleh bertanya?” “Iya, apa itu?”“Bolehkah aku membunuh mereka semua?” Pertanyaan Tian Sen yang keluar dari mulutnya itu membuat semua pendengar diam. Membunuh? Semuanya? Generasi muda dari benua selatan mendengar hal itu dengan penuh emosi tidak tertahankan. Apa pemuda ini pikir mereka sangat mudah untuk di bunuh? Kalau mudah mungkin murid sekte super ini tidak akan kerepotan menghadapi mereka sebelumnya. “Boleh! Kakak, mengamuklah!” T
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status