Sophia pikir, dia akan datang ke rumah itu seperti biasanya; tanpa kata-kata sambutan atau pelukan hangat, Sophia hanya perlu menggeret kopernya masuk dan mengunci pintu kamar, lalu ke luar saat makan malam untuk mendapati tidak satupun dari mereka penasaran akan kedatangannya.Tapi kini, ayah dan ibunya dengan bijaksana menyambutnya di pintu dan bahkan memberikannya pelukan selamat datang. Sophia yakin itu karena pengaruh kehadiran Albert Raymond bersamanya, tapi di dalam hati Sophia—dengan sangat menjengkelkan—merasa senang. Sophia tidak bisa menghentikan perasaan itu dan menyadari akan seberapa lemahnya dia bahwa setelah semua yang terjadi dia tidak pernah bisa mematikan perasaannya kepada kedua orang tuanya.“Sophie, bagaimana kabarmu, Nak? Sudah lama kau tidak ke sini ‘kan?” kata Mariane, ibu Sophia.Ini adalah rumah yang Sophia tinggali saat masih remaja dulu, sebelum Keluarga Abraham pindah ke Inggris dan Sophia menikah dengan Albert. Sekarang, rumah mereka di New York ini menj
Read more