All Chapters of Pendekar Penguasa Dua Pedang Sakti: Chapter 61 - Chapter 67

67 Chapters

Bab 061 - Yang Tampak Hanyalah Ilusi

Ketiga pendekar itu terus mengembara untuk mendapat pedang yang kedua. Mereka berbelok ke arah barat laut untuk kembali mencari sebuah gunung yang menurut petunjuk yang Arya Wisesa telah dapat, di tempat itulah pedang sakti yang bernama pedang langit itu tersimpan.Desa demi desa mereka lalui, hutan demi hutan mereka terobos, juga ada beberapa sungai yang harus mereka sebrangi, hingga mereka kembali masuk hutan dan setelah berhari-hari sampailah mereka di sebuah lembah kecil di mana tak jauh di depan mereka dalam jarak ratusan tombak ada sebuah gunung yang tampak kembar apabila dilihat dari kejauhan. Gunung mana yang perlu mereka daki?Melihat hal itu Wisangpati bertanya pada Arya Wisesa, “Ada dua gunung yang sangat mirip di depan kita, gunung mana yang perlu kita tuju, Arya?”“Tidak, Paman. Hanya ada satu gunung di depan kita, aku tak melihat gunung yang lain,” sahut Arya Wisesa, jawabannya cukup mengejutkan. Dalam penglihatannya, ia amat yakin bahwa hanya ada satu gunung yang ia lih
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 062 - Siluman Babi Hitam

Melihat api yang terus berkobar membakar pohon-pohon itu, Wisangpati tak tinggal diam. Karena apabila terus dibiarkan, maka api itu pasti akan terus merambat dan membakar pohon-pohon yang lain hingga habis tak bersisa di lereng gunung itu.Ia langsung mengeruk tanah basah sebanyak-banyaknya dengan kedua tangannya, lantas ia meloncat setinggi tiga tombak sambil melemparkan tanah basah yang digenggamnya itu ke arah pohon yang terbakar api disertai dengan kekuatan tenaga dalamnya. Ia melakukannya berkali-kali, menyasar pohon-pohon lain yang juga masih terbakar.Yang semula hanya memperhatikan, Arya Wisesa jadi ikut tergerak untuk melakukan hal yang sama. Bagaimanapun ia tak ingin melihat gurunya itu pontang-panting sendirian. Maka dengan segera ia mengeruk tanah basah sebanyak-banyaknya, setelah itu meloncat tak kalah tinggi dan langsung melemparkan tanah yang ada di kedua genggaman tangannya itu ke arah api yang menyala.‘Wurrrr…. Wurrrrrr….!’Tanah itu terus melesat dan beterbangan di
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 063 - Pedang Langit

Ternyata umurnya sudah lumayan tua. Semakin tua sosok siluman, maka semakin tinggi pula kesaktian yang ia miliki. Belum tentu juga ketiganya bisa mengalahkan sosok siluman yang satu ini. Tapi beruntunglah sosok siluman yang mengaku bernama Begu Ireng ini adalah siluman golongan putih dan tidak punya niatan jahat terhadap manusia.Kendati pada awalnya ia sempat menyerang mereka bertiga, itu ia lakukan semata-mata karena menjalankan tugasnya dalam menjaga gua itu dari orang asing yang punya niat buruk terhadap tempat itu.“Apakah Paman Begu Ireng juga kenal dengan Paman Wirageni? Siluman kobra hitam penjaga gua pedang bumi ini disimpan?” tanya Arya Wisesa.“Tentu saja aku kenal, dia adalah sahabat baikku. Aku lebih tua darinya seribu tahun,” jawab Begu Ireng.“Sebagai bangsa siluman, Saudara berdua pasti mempunyai kesaktian yang tidak dimiliki oleh manusia. Bahkan melebihi bangsa manusia,” kata Wisangpati.“Tentu saja, semakin tua sosok siluman itu, maka dia punya kesaktian yang lebih k
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 064 - Pembunuh Bayaran

Mereka segera meninggalkan gua itu setelah berhasil mendapatkan apa yang mereka cari. Dan saat mereka baru saja akan keluar dari lobang gua itu, terdengarlah sebuah suara yang sebelumnya mereka kenal, “Kalian jagalah kedua senjata pusaka itu, jangan sampai kalian gunakan untuk kejahatan. Sekali lagi aku ingatkan, gunakan pedang itu jika sedang dalam keadaan genting saja. Dewata menyertai kalian.”Langkah mereka jadi terhenti dan mendengarkan sejenak pesan yang disampaikan oleh makhluk yang tak menampakkan dirinya itu. Tapi mereka tahu, bahwa yang memberi pesan itu adalah Begu Ireng, siluman penjaga gua itu.Setelah tak terdengar lagi suara siluman babi hitam besar itu, mereka pun meninggalkan gua dan kembali melanjutkan perjalanan. Mereka kembali ke arah utara untuk mencari desa yang untuk sementara bisa mereka tinggali dan istirahat sejenak dari perjalanan jauh yang telah mereka lalui.*******Garang Bonggol beserta anak buahnya dan juga beberapa pasukan dari Perguruan Naga Api terli
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 065 - Pertarungan di Pasar

Kebo Ijo segera berbalik dan kembali mendarat di tanah, sementara Jenggo terus saja menggonggong ke arah pemuda yang tadi hampir saja terkena gigitannya itu.“Nah, akhirnya ketemu juga, kau pasti orang yang bernama Arya Wisesa yang sedang kami cari-cari!” Kebo Ijo menuduh, dan memang benar bahwa pemuda yang bertudung caping itu adalah Arya Wisesa.Terbongkar pula akhirnya penyamaran mereka, takluk oleh anjing pelacak itu.“Siapa kalian? Tiba-tiba datang dan berbuat onar di tempat ini?!” respon Arya Wisesa sedikit kesal.Bagaimanapun ia cukup terkejut ketika dirinya tiba-tiba diserang oleh anjing ganas itu dan melihat lapak penjual buah itu menjadi hancur. Si pedagang laki-laki tua itu sampai menangisi dagangannya yang hancur itu dan buah-buahnya bergeletakan di tanah.“Kau tak perlu tahu siapa aku, yang terpenting kau segera menyerahkan diri saja dan ikut denganku! Atau akan kuobrak-abrik tempat ini!” gertak Kebo Ijo.Meski bernama Kebo, pemburu dan pembunuh bayaran itu bertubuh kurus
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 066 - Terkena Racun Gigitan Anjing

Namun ternyata itu hanyalah serangan tipuan, karena pada saat Arya Wisesa meloncat menghindari tebasan itu, anjing hitam itu juga ikut meloncat dan berhasil menggigit betisnya! Ia merasakan sakit yang luar biasa dan darah segar dari betisnya itu mulai jatuh setetes dua tetes ke tanah. Alhasil, ia mendarat tidak sempurna dan sedikit terhuyung hilang keseimbangan.“Aryaaaaa!” teriak Dewi Raraswati ketika menyaksikan Arya Wisesa yang terluka. Perlahan-lahan ia berdiri dan meneggakkan kembali kuda-kudanya, meski darah itu terus mengucur di betis kirinya.“Huh! Mendapat serangan tipuan seperti itu saja kau sudah kalang kabut! Jadi cuma itu saja kemampuanmu, hah!? Huahaha.” Kebo Ijo mengejek dan tampak berada di atas angin.“Jangan senang dulu, manusia laknat! Baru betisku saja yang terluka, badanku masih utuh. Aku tidak akan pernah tunduk pada kejahatan!” respon Arya Wisesa, tampaknya ia mulai dibuat geram dengan pembunuh bayaran yang licik ini.“Dasar bocah keras kepala! Berurusan dengan
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 067 - Ramuan Herbal dan Siasat Licik

“Kalian semua mundur! Dan kembalilah ke kuda kalian masing-masing!” seru Kebo Ijo kepada sepuluh orang prajurit itu.Mereka senang bukan kepalang, karena beberapa orang di antaranya terlihat sudah mulai kehabisan tenaga. Ada yang terpincang-pincang, ada yang lebam-lebam di bagian wajah, ada yang memegangi perutnya, dan ada yang terluka di bagian bibirnya akibat bertarung dengan Wisangpati.“Dengar, orangtua payah dan pemuda bodoh! Jika kalian ingin gadis ini selamat, temui aku di Padepokan Perguruan Naga Api!” kata Kebo Ijo memberi pesan ancaman kepada Arya Wisesa dan Wisangpati.“Keparat kau, manusia hina! Aku akan menghajar dan memenggal kepalamu sekarang juga!” bentak Arya Wisesa seraya berdiri dan satu tangannya sudah mulai memegang hulu pedang yang tergantung di punggungnya.Ia sadar kekuatan fisiknya mulai melemah akibat racun yang terus masuk menjalari seluruh tubuhnya itu.“Terus saja kau mengoceh sesukamu! Dan serang aku jika tenagamu masih cukup. Ketahuilah, kalau kau tak pa
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status