Tepat setelah kepergian Naura dari ruangannya, Arjuna mendorong kasar tubuh Diandra agar menjauh. Diandra hanya tersenyum dan memperhatikan sosok Arjuna yang semakin suram. Pria itu bangun dari duduknya dan melangkah menuju cincin pertunangannya dengan Naura yang telah tergeletak dingin di lantai. Kedua sudut alisnya menyatu dalam, sedangkan mata hijau emerald-nya mendingin luar biasa. "Ini untuk kebaikannya," ucap Diandra dari arah belakang. Arjuna menoleh dingin sekilas, lalu menatap cincin di genggamannya lagi. Perasaan bersalah, merasa tidak berguna, marah, sedih, dan kecewa bercampur satu. "Kamu harus memilih, Arjuna. Cinta atau kesejahteraan Renjana, kamu sudah memilih pilihan yang tepat." Suara Diandra kembali menari di telinga Arjuna. Arjuna mengepalkan kedua tangannya, meremas cincin itu, lalu menyimpannya ke dalam saku. Tanpa berbicara apa pun, pria itu langsung melangkah keluar dengan acuh sambil membanting pintu. BRAK! Diandra hanya tersenyum dingin, kepalanya m
Terakhir Diperbarui : 2025-02-23 Baca selengkapnya