Home / Romansa / Cinta Rahasia Sang Dokter / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Cinta Rahasia Sang Dokter: Chapter 171 - Chapter 180

183 Chapters

Ketegangan Di Antara Para Dokter

“Maafkan aku,” sesal Sean. Dia tak sengaja mencium bibir Sienna.Sean sibuk menjelaskan bahwa insiden ciuman itu benar-benar di luar kendalinya. Tidak seharusnya dia melakukan hal itu pada Sienna. Tapi, keadaan memaksanya.Ketika Sean hendak membenarkan posisi sabuk pengaman, tiba-tiba tangannya tergelincir saking tidak fokus memerhatikan bibir Sienna yang ranum. Dia ingin menahan tubuhnya, namun sudah tidak bisa. Refleks, bibirnya malah menyentuh bibir Sienna.“Tidak perlu meminta maaf padaku.” Sienna agak kecewa mengetahuinya. Dia kira, Sean benar-benar ingin menciumnya. Ternyata tidak.“Aku tidak ingin kamu salah sangka padaku,” sangkal Sean.“Tidak. Aku tidak berkata begitu kok,” bantah Sienna.Keduanya kini dalam posisi canggung. Masing-masing menahan malu dan tidak tahu harus berkata apalagi. Sean lekas duduk di joknya. Lalu, dia melajukan mobilnya menuju rumah Sienna. Sementara itu, jari
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bayi Ben Sakit

Emery bergegas menuju daycare, tempat penitipan balita yang dekat dengan rumah sakit. Saat itu, dia berlarian bersama Sean karena khawatir terjadi sesuatu pada bayi Ben Joshua.“Dokter Emery! Syukurlah Anda segera datang.” Salah seorang perawat lekas memberikan bayi Ben pada ibunya.“Apa yang terjadi pada anakku?” tanya Emery.“Seperti bayi Ben demam tinggi,” sahut perawat tersebut. Tangannya gemetaran saat dia menyerahkan bayi Ben pada Emery.“Biar aku memeriksanya sebentar,” kata Sean yang cepat mengambil alih. Dia memeriksa kondisi tubuh bayi Ben yang saat itu mengalami demam, suhu tubuhnya hampir mencapai empat puluh derajat.“Sean, bagaimana hasilnya?” Emery tidak sabaran.“Apa dia mengalami muntah-muntah?” tanya Sean pada perawat.“Ya, tadi dia muntah setelah minum susu ASI yang ada di dalam botol,” sahut perawat.“Apa ASI-ku basi? Padahal, aku menyimpannya dalam keadaan steril.” Emery tidak kepikiran ke sana. Dia merasa ASI perahnya dalam kondisi baik dan steril.“Kita harus se
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Keputusan Sulit dan Pengakuan Jujur

Emery mengangguk mantap. “Iya, aku mau.”“Kamu serius mengatakannya, kan?” Ruben antusias sekali. Akhirnya, setelah sekian lama penantiannya membuahkan hasil.“Tentu, aku serius. Aku sudah memutuskan, bukan?” Emery meyakinkannya.Ruben tak bisa membendung lagi perasaan bahagianya malam ini. Refleks, dia memeluk Emery dengan erat. Tangis haru turut mewarnai suasana malam yang dingin saat ini.“Terima kasih, Sayang. Aku akan segera mengurus kepindahanmu,” ucap Ruben seraya mencium kedua tangan Emery dengan lembut.“Ehem!” Sean berdeham di depan pintu. Perhatian Emery dan Ruben pun teralihkan dengan kedatangan Sean.“Maaf, aku mengganggu kalian berdua malam ini. Aku harus memeriksa keadaan pasienku terlebih dahulu,” kata Sean beralasan.“Silakan,” kata Emery mempersilakan. Dia dan Ruben segera menyingkir dari tempat tidur bayi Ben.Sean memeriksa k
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Kepindahan Emery Dipersulit

“Anda tidak bisa menghalangi Emery untuk pindah. Kami berdua sudah sepakat dan saya bersedia membayar berapa pun dendanya jika itu diperlukan,” tegas Ruben.“Tidak semudah itu, Dokter Ruben. Emery adalah staf pegawai di sini dan sudah menandatangani kontrak dengan pihak rumah sakit. Mau tidak mau dia harus patuh dan tunduk pada peraturan di sini. Denda yang Anda sebutkan tadi, tidak berlaku di rumah sakit kami.” Adrian bersikeras mempertahankan posisi Emery. Dia tidak akan goyah meski Ruben memberinya banyak uang.Adrian tidak akan pernah terpengaruh dengan nominal angka yang ditawarkan Ruben kepadanya. Yang dia inginkan adalah Emery, bukan uang Ruben.‘Sial! Rupanya dia akan menjadi batu kerikil yang menghambat perjalananku,’ batin Ruben.“Maaf, saya akan menghadiri rapat sebentar lagi. Lain kali kita bicarakan lagi tentang hal ini. Permisi,” pamit Adrian. Dia pergi begitu saja meninggalkan Ruben di ruangan
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Sean dan Sienna Ketahuan

Sienna tergoda untuk mengambil ponsel Sean dan menjawab teleponnya. “Emery, ada apa pagi-pagi menelpon pacarku?”“Maaf, bukankah ini telepon Sean? Lalu, kamu … bukankah kamu Sienna?” sahut suara pria di seberang sana.Ups! Sienna gelagapan. Ternyata suara di seberang sana adalah suara Ruben, dokter senior di rumah sakit tempatnya bekerja, dahulu.“Oh, maaf Dokter Ruben. Kupikir tadi yang menelpon Emery,” ucap Sienna penuh penyesalan. Dia malu sekali karena sudah salah sangka dan salah orang.“Aku meminjam ponsel istriku karena ponselku mati total,” jelas Ruben.“Begitu rupanya.” Sienna mengerti. Namun, dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya karena sudah berburuk sangka.“Lalu, bagaimana denganmu? Kenapa telepon Sean ada padamu? Tadi, dia bilang dia sedang keluar dan menginap di rumah temannya. Apa jangan-jangan, kalian menginap bersama?” terka Ruben.&l
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Rencana Ruben dan Ambisi Adrian

Sean dan Sienna tak berkutik lagi di hadapan Adrian. Mereka terlihat segan dan tidak bisa mengiyakannya.“Tidak apa-apa jika memang itu benar. Saya akan mendukung kalian,” kata Adrian.“Benarkah itu, Dok?” Sienna langsung antusias menaggapinya.“Tentu. Silakan saja! Itu hak kalian. Rumah sakit tidak berhak melarang-larang orang yang sedang jatuh cinta,” kata Adrian. Pernyataannya membuat Sean dan Sienna cukup senang.“Oh, iya. Kapan kalian akan berangkat?” Adrian mengalihkan pembicaraan.“Besok pagi,” sahut Sean.“Begitu rupanya. Selamat bertugas dan kalian harus kembali dengan selamat. Kudoakan semoga hubungan kalian bisa langgeng hingga ke jenjang pernikahan,” kata Adrian mendoakan mereka dengan setulus hati.“Amin,” ucap Sean dan Sienna bersamaan. Eh! Tumben sekali mereka kompak.Adrian terkejut merespon mereka. “Baiklah, aku permisi du
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Adrian Dijodohkan

Ruben mulai geram dengan tingkah Adrian yang begitu berambisi dan terobsesi pada Emery. Adrian sudah terang-terangan menunjukkannya di hadapan Tuan Milano, orang tuanya.“Saya sudah bilang, saya akan mempertahankan Emery, apa pun yang terjadi,” tegas Adrian.“Apa?” Ruben hampir tersulut emosi mendengar pernyataan Adrian yang sudah memprovokasinya.“Dokter Ruben, pulanglah dulu! Saya akan bicara lagi dengan putra saya terkait kepindahan Emery. Saya akan menghubungimu lagi nanti,” kata Tuan Milano melerai pertengkaran antara Ruben dan Adrian.“Itu benar, Dokter Ruben! Kami akan memikirkan cara lain untuk membujuk putra kami,” bela Nyonya Milano.“Baik. Kalau begitu, saya permisi undur diri. Selamat siang, Tuan, Nyonya,” pamit Ruben. Sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan kediaman Tuan Milano, dia sempat melihat sorot mata Adrian yang mulai mengisyaratkan untuk mengajaknya perang mempereb
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Sisi Gelap Adrian Terkuak

“Adrian,” desis Laura. Wanita itu datang menghampiri Adrian perlahan-lahan.Adrian hanya sekilas meliriknya. Tanpa berbasa-basi, pria itu memilih untuk meninggalkannya di tengah-tengah pesta yang sedang berlangsung. Dia buru-buru pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri.Adrian tidak mengira bahwa dirinya terjebak dalam perjodohan yang dirancang oleh ayahnya sendiri, Tuan Milano dengan Laura, putri dari seorang wali kota. Perasaannya begitu hancur. Hatinya masih terpaut pada Emery, wanita yang kini berada di sisi Ruben.Meski menerima perjodohan demi menjaga reputasi keluarga, Adrian tidak bisa melepaskan obsesinya terhadap Emery. Sikapnya yang dingin dan egois membuat Laura merasa diabaikan malam itu, meski dia berusaha sebaik mungkin, menjalankan perannya sebagai tunangan yang sempurna di mata tamu undangan yang datang.“Sial!” rutuk Adrian. Dia tancap gas maksimal dan membuat kendaraannya mengebut di jalan raya pada malam ha
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Sean Berlumuran Darah

Di guest house tempat Adrian menyembunyikan bayi Ben, ketegangan pun memuncak ketika Sean berhasil menemukan Ben di kamar terkunci. Emery yang menyusul masuk, memeluk putranya dengan penuh emosi. Emery tak kuasa menahan tangisnya setelah menemukan sang putra.Sean menyuruh Emery untuk segera melarikan diri. Berbahaya sekali bagi Emery dan bayi Ben. Namun, usaha mereka untuk melarikan diri terganggu oleh anak buah Adrian, yang membawa senjata dan mengepung mereka.Dalam kekacauan itu, Sean terluka parah akibat sebuah tembakan yang tidak disengaja ketika dia berusaha melindungi Emery dan Ben dari musuh.“Suara itu … siapa yang terluka?” Ruben membelalak kaget.Ruben, yang terlibat perkelahian sengit dengan Adrian di ruang utama, mendengar suara tembakan dan segera berlari ke arah Emery.“Kamu tidak apa-apa?” Ruben memastikan Emery dan putranya tidak kenapa-kenapa.Emery sesenggukkan. “Aku tidak apa-apa. Tap
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Babak Baru, Luka Lama

Setelah operasi yang memakan waktu cukup panjang dan kritis, Sean berhasil melewati masa-masa kritisnya. Dokter menyampaikan kabar baik kepada Emery, Ruben, dan Sienna, bahwa kondisi Sean mulai stabil. Namun, dia tetap membutuhkan pemulihan intensif di rumah sakit.“Syukurlah kalau begitu,” ucap Ruben.“Terima kasih, Tuhan.” Emery pun mengucap syukur pada Sang Maha Kuasa atas karunianya, operasi Sean berjalan lancar.“Aku akan memberitahu Sienna,” kata Ruben.“Biar aku saja yang menghubunginya,” tawar Emery.“Baiklah, kalau begitu. Aku akan mengurus kamar inapnya dulu. Jangan lupa, bayi kita,” pesan Ruben dengan tergesa-gesa.Emery mengangguk mantap. Dia mengerti dan bergegas melaksanakan perintah Ruben.Setelah menghubungi Sienna, Emery pun merasa lega. Dia hanya berharap, semoga saja Sean lekas pulih dari luka tembaknya. Dia teringat pesan Sienna untuk Sean.“E
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status