“Telan ini!” sahut Ryan, tanpa banyak tanya Hagu langsung telan sebuah pil warna hijau yang rasanya pahit dan sepet menggunakan pisang.“Ini obat apa pah?” Hagu heran obat yang ia telan ini bukan obat dokter.“Tenang saja, setelah ini kamu akan merasakan senut-senut, tapi tidak apa-apa, justru tandanya obat itu bekerja, ini di kasih paman kakek kamu, Om Radin Hasim Zailani, sebelum papa dan mama kamu berangkat ke sini!” sahut Ryan.Hagu pun tak lagi bertanya, tak sampai 15 menitan apa yang di katakan ayahnya benaran, Hagu sampai memejamkan mata dan tak berani bergerak serta bersuara.Namun 30 menitan kemudian, Hagu merasakan dampaknya, rasa nyeri di bahu dan perutnya berangsur-angsur mulai berkurang.Bahkan dia kini bisa gerakan tangan dan kaki, namun Fareeha buru-buru mencubit lengannya.“Kamu ini baru juga mulai sembuh, sudah bandel!” sungut Fareeha dengan wajah berbinar-binar, bahagia sekali hatinya.Akhirnya anak yang dia kandung dan hilang sejak berusia 2,5 bulanan, kini telah me
Terakhir Diperbarui : 2025-04-21 Baca selengkapnya