Semua Bab Tuan CEO, Mari Bercerai!: Bab 71 - Bab 73

73 Bab

71. Paket Untuk Krisna

Krisna membuka pintu rumahnya dengan gerakan lambat. Langkahnya berat, seakan ada beban tak kasat mata yang mengikat kedua kakinya. Helaan napas panjang lolos dari bibirnya saat ia melangkah masuk. Rumah itu terlihat suram, sunyi, dan terasa lebih besar dari biasanya. Lampu-lampunya menyala, tapi cahaya yang memancar terasa dingin dan asing. Biasanya, ketika ia pulang, Radha selalu ada di sana. Meski Krisna tak pernah benar-benar memerhatikannya, Radha akan selalu menunggunya pulang, menyambutnya di pintu dengan segelas air hangat atau teh. Lalu Radha akan bertanya bagaimana harinya di kantor, meski jawaban Krisna selalu singkat dan ketus. Tapi malam ini berbeda. Tak ada sosok Radha di depan pintu. Tak ada sapaan lembut atau senyum kecil yang dulu sering ia abaikan. Kini, setiap sudut rumah seakan mengingatkan Krisna pada ketidakhadiran wanita itu. Langkah kakinya bergema hampa di lantai marmer, dan keheningan yang menyelimuti membuat dadanya terasa sesak. Ia menjatuhkan tubuhny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

72. Alasan Kuat Untuk Bertahan

Langit malam memayungi perjalanan Radha dan Nakula menuju kontrakan baru mereka di pinggiran kota. Bangunan rumah susun tua dengan cat yang mulai pudar berdiri di hadapan mereka. Radha menatapnya lekat, mencoba meyakinkan diri bahwa ini adalah awal yang baru, meskipun jauh dari kemewahan yang pernah ia rasakan. "Kak, nomor lima kosong lima, ya? Lantai lima," ucap Nakula sambil membawa koper kecil di tangannya. Radha mengangguk. Mereka menaiki tangga yang sempit dan sedikit berdecit saat dipijak. Napas mereka sedikit terengah-engah saat akhirnya tiba di lantai lima. Pintu dengan angka '505' terpasang sederhana di depan mereka. Radha merogoh kunci dari tasnya dan membuka pintu. "Akhirnya sampai," gumam Radha pelan. Ruangan itu berukuran kecil, hanya terdiri dari tiga petak. Ruang utama, kamar tidur, dan dapur dengan kamar mandi kecil di sudut ruangan. Dindingnya sedikit lembab, tetapi masih bisa ditinggali. Nakula menaruh koper di sudut ruangan dan menghela napas panjang. "Lumayan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

73. Kebimbangan Krisna Dan Permainan Kotor Tiga Serigala

Pagi itu, suasana di ruang kerja Krisna terasa begitu sunyi. Sinar matahari menerobos masuk melalui tirai jendela yang setengah terbuka, memantulkan bayangan samar di atas lantai kayu yang dingin. Krisna duduk termenung di balik meja kerjanya. Matanya tertuju pada amplop coklat yang tergeletak diam, seolah-olah menantangnya untuk membuka kembali isinya. Amplop itu adalah sumber kegelisahannya sejak tadi malam, sebuah paket misterius yang berisi dokumen kehamilan Radha dan foto-foto yang tidak seharusnya ada. Krisna menghela napas panjang, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi. Pikiran-pikirannya berkelindan, bercampur aduk antara rasa curiga dan ketidakpastian. Siapa Joshua? Apa motifnya memberikan informasi ini padanya? Apakah ini nyata atau hanya jebakan? Tiba-tiba, suara ketukan pelan terdengar dari balik pintu. "Masuk," ucap Krisna datar, tanpa mengalihkan pandangannya dari amplop itu. Pintu berderit pelan, dan dari baliknya muncullah sosok ketua pengawal, pria bertubuh tegap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status