Lelaki dengan badan ideal berdiri melipat dada menghadapnya. Bukan ke arah Alina melainkan ke arah Bima. Lelaki itu juga lekat menatap. Pantas jika Alina sangat mencintainya, Yasa memilik saya tarik yang kuat kepada lawan bicaranya."Sayang, kamu tidak apa apa?" ucapnya memastikan istri dari bawah hingga atas.Tidak hanya rupawan, kaya raya, tapi juga cinta yang ugal-ugalan untuk Alina. Ah, mereka pasangan yang serasi. Bima tidak ingin ambil pusing, ia berniat pamit tak mau mengganggu mereka."Tunggu," Yasa menghentikan. "Siapkan kamu dan kenapa baju kalian couplean begini seperti seorang pasangan?"Mampus! Ternyata Yasa menyadari, sekarang pintar pintar saja mereka membuat alasan."I-ini, Mas. Tadi di acara kantor harus pakai baju yang unik dan mencolok, mungkin kebetulan saja kami sama.""Benar Pak Yasa, Anda jangan berburuk sangka seperti itu. Apa yang dibilang sama Bu Alina benar," jawabnya meyakinkan.Meski di mulut begitu terdengar manis, tapi dari tatapan Bima sangat jelas bah
Read more