All Chapters of Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar: Chapter 91 - Chapter 100

119 Chapters

Bab 91. Main Di Mobil?

Melihat istrinya akan mengamuk, Reno bergegas membujuk Lily dan membawanya pergi dari sana. Walaupun tidak mudah membujuknya, tapi Reno berhasil membawa Lily pergi.Di sepanjang perjalanan pulang, Reno terlihat tak begitu fokus pada Lily yang mengomel. Ucapan Lily masuk ke telinga kanannya, tapi keluar dari telinga kirinya.Reno malah memikirkan pertemuannya dengan Alina. Pesona mantan istrinya itu tidak bisa ia abaikan begitu saja. Bahkan sekarang ia merasa kalau Alina jauh lebih dari cantik dari Salsa dan Lily.Wajah Alina terbayang-bayang di benaknya, bahkan aroma tubuh wanita itu juga seolah masih terhirup oleh hidungnya. "Alina ... kenapa dia semakin cantik saja? Kenapa dulu dia tidak terlihat seperti itu?""Tapi ngomong-ngomong, kenapa dia ada disini dan berpakaian seperti itu? Apa dia bertemu dengan seseorang? Apa dia sudah punya kekasih baru?""Ah ... tidak mungkin. Aku yakin Alina masih belum bisa lupain aku. Mana mungkin dia berpaling dari aku semudah itu."Pria itu terus sa
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 92. Menikmati Ciuman

Entah kesialan apa yang menimpa Tira, hingga ia harus bertemu dan menolong Rey yang hampir di keroyok di depan tempat hiburan malam. Pemuda itu terlihat mabuk, ya setengah sadarkan diri. Entah apa yang dilakukannya sehingga ia bermasalah dengan beberapa anak nakal di sana. Jika bukan karena Tira yang mengenal salah satu anak nakal itu dan mengenal petugas keamanan di sana, mungkin Rey sudah habis ditangan mereka."Hey! Bangun nggak lo dan bilang di mana alamat rumah lo. Atau gue lempar lo ke jembatan," ujar Tira pada pemuda yang saat ini berada di sampingnya dalam keadaan tak sadarkan diri."Sialan! Gua nyesel udah nolongin lo, tahu nggak?" gerutu Tira sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Ia bingung harus mengantarkan Rey kemana, karena tak tahu menahu tentang dirinya."Apa gua telpon Alina aja ya? Dia mungkin tahu dimana alamat si bocah tengil ini," pikir Tira. Ia menebak, Alina mungkin tahu di mana rumah Rey.Tira pun menepikan mobilnya di pinggir jalan, tak jauh dari sebuah jemba
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 93. Tidak Jomblo Lagi

Bugh!Tira berhasil menendang milik Rey yang masih terbungkus di dalam celananya. Rey meringis kesakitan dan dia membuka matanya perlahan-lahan."Aarggh ....""Udah sadar lo, bajingan!" sentak Tira seraya mendorong tubuh Rey dari atas tubuhnya. Selagi pemuda itu lengah dengan rasa sakitnya. Tira menatap nyalang pada Rey dan wajahnya memerah menunjukkan kemarahannya.Namun, Tira tidak menyadari saat ini bibirnya bengkak, di lehernya ada bekas merah dan pakaiannya sedikit berantakan."Keterlaluan lo!""A-apa yang gue lakuin?" gumam Rey sambil merasakan kepalanya yang berdenyut sakit, karena minuman haram yang ia tenggak.Tok, tok, tok!Terdengar suara ketukan kaca dari luar mobil itu dan mengagetkan Tira. Sedangkan Rey sedang sibuk memegani area selangkangannya yang sakit dan merasakan kepalanya yang berdenyut."Keluar kalian! Atau kami pecahkan kaca mobil ini dan lapor polisi!" seru seorang pria dari luar sana mengancam."Waduh! Emangnya kenapa harus lapor polisi segala? Gue kan nggak
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 94. Selamat Buat Kalian!

Suasana malam dan suasana taman yang mendukung acara dadakan Abimana untuk melamar Alina. Rasa tidak sabar ingin memiliki yang membuncah, membuat Abimana mengambil tindakan secepatnya untuk mengadakan lamaran dadakan ini.Dengan persiapan yang seadanya, Abimana membuat semuanya terasa sederhana, namun indah dipandang mata. Alina juga sangat menyukai suasana dan juga keindahan taman tersebut. Ia menyukai hal-hal yang sederhana, jadi apapun yang dilakukan oleh Abimana dan apapun yang direncanakan olehnya di sini, Alina akan selalu menyukainya.Setelah mengungkapkan isi hati dan keinginannya untuk menjadikan Alina istrinya, Abimana menunggu jawaban dari wanita itu sambil menatapnya dengan tatapan yang dalam."Aku tidak bisa menolak kamu, Mas." Alina akhirnya memberikan jawaban sambil tersenyum dan jawaban itu adalah jawaban yang diinginkan oleh Abimana selama ini."Ya, aku mau jadi istri kamu," sambungnya lagi yang seketika membuat Abimana tidak tahan lagi. Air mata bahagia perlahan-laha
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 95. Tidak Bahagia

"Tira ... kamu kenapa hey?"Alina bertanya seraya berjalan mendekati sahabatnya itu. Ini pertama kalinya ia melihat Tira menangis. Alina yakin, kalau ada sesuatu yang berat terjadi pada Tira, sampai-sampai wanita ini mengeluarkan air matanya."Gue nggak apa-apa, Al."Tira mengusap pipinya dan sudut matanya yang basah. Sudah jelas kalau jawaban yang diberikannya adalah dusta."Jangan bohong Ra. Aku tahu kamu saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ayo bilang sama aku, ada apa?" ucap Alina yang menuntut penjelasan dari Tira. Ia yakin kalau Tira tidak baik-baik saja.Tangan Alina mengusap bahu Tira yang bergetar, wanita yang selalu terlihat kuat itu tampak rapuh saat ini. Sebisa mungkin, Alina ingin menjadi sandaran untuknya."Tira, ada apa? Ayo cerita sama aku. Kamu ada masalah apa?" tanya Alina yang terlihat begitu mengkhawatirkan Tira."Al ... besok gua nikah." Tira berucap dengan lirih, matanya juga penuh kesungguhan. Namun, Alina malah mengerutkan keningnya seolah tak percaya dengan a
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 96. Wanita Tidak Waras

Bella yang kebetulan mampir ke cafe desert, tanpa sengaja melihat Abimana sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita. Bahkan pemuda itu tersenyum pada wanita cantik berbadan mungil itu. Hal yang tidak pernah Bella lihat , meskipun ia pernah menjalin hubungan dengan Abimana sebelumnya. Abimana yang ia kenal, adalah Abimana yang dingin, kaku dan berwajah datar pada semua orang. Tapi pada wanita yang saat ini ada disampingnya, Abimana terlihat lembut, menunjukkan sisi dirinya yang hangat.Sungguh, Bella terperangah seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya."Sialan! Aku saja tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu dari Abi. Kenapa dia ... apa dia pacarnya Abi? Atau istrinya?" ucap Bella seraya mengepalkan kedua tangannya. Ia menahan amarahnya, tapi sulit baginya untuk melihat Abimana tersenyum pada wanita lain."Nggak bisa dibiarin," desis Bella sambil berjalan cepat menghampiri Alina dan Abimana yang saat ini sudah duduk di salah satu meja dan sudah tersaji
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 97. Dua HP misterius?

Alina berjalan dengan cepat, keluar dari cafe desert itu. Moodnya langsung hancur, setelah apa yang dialaminya di sana. Gara-gara wanita yang mengaku-ngaku kalau kehormatannya sudah diambil oleh Abimana. Alina juga malu, karena tatapan orang-orang terhadapnya di dalam cafe tadi. Seolah-olah ia adalah pelakor dalam sebuah drama.Tadinya, Alina masih terlihat kuat saat berhadapan dengan Bella. Tapi begitu melangkah keluar dari cafe, Alina tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia tidak sekuat itu, terlebih lagi ada prasangka di dalam hatinya tentang kata-kata Bella yang cukup mempengaruhinya."Sayang! Tunggu!"Wanita itu mendengar jelas panggilan Abimana padanya. Tapi Alina tetap berjalan, tanpa ada niat menghentikan langkahnya, seolah menulikan pendengarannya. "ALINA!"Suara Abimana yang terdengar semakin keras, menandakan bahwa pria itu semakin dekat dengannya. Alina pun bergegas mempercepat laju kakinya, hingga akhirnya ada taksi yang kebetulan lewat di depannya. Alina memberhentikan t
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 98. Pengen Nyium

Dada Lily bergemuruh saat mengetahui suaminya punya dua hp dan berkirim pesan dengan seorang wanita. Terlebih lagi, isi pesannya membuat Lily sangat overthinking."Sialan! Siapa jalang yang sudah berani menggoda suamiku?" geramnya sambil berusaha untuk membuka kode ponsel suaminya. Dari mulai tanggal pernikahan mereka, tanggal ulang tahun mereka berdua, gagal terus."Aku harus bisa membuka ponsel Mas Reno, sebelum Mas Reno bangun.""Tapi ... pin ponselnya apa?" gumam Lily bingung.Setelah 4 kali percobaan, akhirnya ponsel itu tak bisa dibuka. Lily geram dan tak tahu bagaimana apa kata sandinya. Ia lalu memutuskan untuk mengembalikan ponsel Reno ke tempatnya semula, sebelum Reno menyadari ponselnya hilang.Perasaan Lily masih belum tenang, sebelum ia tahu siapa wanita yang sudah mengirimkan pesan seperti itu pada suaminya. Mengapa juga suaminya punya dua hp? Untuk apa? Ya, pasti untuk berselingkuh."Kamu sudah punya aku, Mas. Apa aku masih belum cukup buat kamu, hah? Beraninya kamu mai
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 99. Calon Makmumku

Rey terpesona melihat wajah Tira dari dekat, wanita tomboy itu terlihat cantik sekarang. Bahkan bibir merahnya yang alami, seolah melambai-lambai seperti minta dicium. Rey menelan salivanya sendiri, berusaha menahan perasaan aneh yang bergelanyar dihatinya."Cantik? Kenapa gue pikir dia cantik? Bahkan gue mau nyium dia ... rasanya gue udah gak waras."Pemuda itu berusaha menekan dan menahan sesuatu di dalam dirinya yang aneh. Tiba-tiba saja keringat bercucuran di wajahnya. Kedua telapak tangannya juga keringatan, hingga ia yakin kalau ada yang salah dengan jantungnya."Bocil, ayo! Kok diem aja?" tanya Tira yang bingung, mengapa Rey belum menyentil keningnya sesuai perjanjian mereka dalam permainan ini. Tira juga masih memejamkan mata, menunggu Rey.Plak!Rey hanya memukul pelan kening Tira, yang bahkan sama sekali tidak membuat Tira merasa dipukul. Sontak saja Tira membuka matanya dan tampak bingung."Kenapa cuma disentuh doang? Lu kan mau sentil gue, Cil?""Itu udah dipukul kok."Tir
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 100. Percaya

Sudah dari pagi buta, Abimana berada di depan rumah Alina. Ia hanya pergi sebentar ke mesjid untuk melaksanakan salat subuh dan kembali lagi ke sana.Abimana melihat Alina yang tampak terkejut dengan kehadirannya. Namun, pria itu tersenyum dan mengucapkan kata-kata sederhana yang bisa membuat wajah Alina memerah."Assalamualaikum calon makmumku."Alina terlihat gugup saat melihat Abimana. Tapi Abimana terlihat menikmati wajah Alina yang seperti ini."Wa-waalaikumsalam, Mas Abi? Ngapain Mas di sini?" tanya Alina terheran-heran pada Abimana. Mau apa pria ini, sepagi ini di depan rumahnya?"Menurut kamu ... kenapa aku ada disini?" Bukannya menjawab pertanyaan Alina, Abimana malah bertanya balik pada wanita itu.Ia mengendikkan bahunya seraya memalingkan wajahnya dari pria itu, seolah ia memang tidak tahu apa tujuan Abimana datang kemari. "Mana aku tahu.""Kamu mau nyapu ya? Sini biar aku yang sapu-sapu!" kata Abimana sambil mengambil sapu dari tangan Alina. Wanita itu mendelik tajam, tak
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status