Anya menghentak tangan Rama dan hendak melangkah, lagi-lagi ditahan oleh Rama. Mereka saling tatap.“Duduk!” titah Rama.“Aku mau pulang.”“Duduk, kita harus bicara. Lantai dua ini sudah aku booking, pembicaraan kita akan aman.”Meskipun tidak mau, Anya mengikuti perintah Rama. Mereka memang harus bicara, apalagi pria itu sudah ingkar janji.“Alasan kamu pergi untuk bertemu denganku, nah ini kita bertemu,” ujar Rama lalu terkekeh.Bukannya ikut tertawa, Anya malah mengalihkan pandangan dari pria di hadapannya. Bahkan acuh saat Rama menanyakan ingin makan apa. Rama memesan makanan dan memberikan buku menu pada pelayan, lalu kembali menatap Anya yang masih membuang pandangannya.“Aku ingin bertemu pria itu.”“Kamu sudah menyalahi kesepakatan kita,” seru Anya masih enggan menatap Rama.“Tidak menyalahi, hanya saja kita perlu bicarakan ulang.”Anya sudah berdiri, enggan melanjutkan pembicaraan itu. Namun, Rama lagi-lagi menahannya.“Kali ini aku tidak gunakan ancaman, tapi kamu harus tahu
Read more