Semua Bab Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh: Bab 171 - Bab 180

227 Bab

Bab 171

Tidak ada gelak tawa meremehkan dan merendahkan seperti sebelumnya. Apa yang barusan dilakukan oleh Ivan itu berhasil membuat mereka merasakan ketakutan seraya menelan ludah susah payah. Sementara Joko dan Yuni yang sebelumnya juga sama terkejutnya mengernyitkan kening, lantas saling pandang. Mungkin kah... "Bagaimana mungkin sebuah kartu bisa membunuh orang, Om? Memangnya terbuat dari apa kartu itu?!" ucap Felix heran dengan suara tercekat. Jonathan, tanpa menoleh ke belakang menimpali, "Entah lah, Lix. Yang pasti, kartu yang digunakan oleh Ivan bukan kartu biasa. Kita harus segera mengeceknya!" Dengan napas memburu sekaligus tidak karuan, mulut Jonathan kembali bicara, "Kau tidak lihat bagaimana pria itu membunuh anak buahmu tadi, Felix? Dia melakukannya dengan sangat cepat! Dan hebatnya, tidak hanya satu orang saja, melainkan semuanya! Sepertinya, benar apa kata orang tuanya jika dia bukan orang sembarangan. Kita harus berhati-hati padanya!" Felix termangu mendengar penjel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 172

"Mulai sekarang, jabatan anda saya copot! Anda sudah bukan lagi Kepala Polisi Kembangan Selatan! Selain itu, anda juga telah diblacklist dari kepolisian!" Mendengar nada yang begitu menggelegar, Jonathan hanya bisa menggeleng tidak percaya setelah sebelumnya terbelalak. Ia sungguh dipecat? Jabatannya sebagai kepala polisi telah dicopot? Juga telah diblacklist dari kepolisian? tanya Jonathan kepada dirinya sendiri. "Apa kesalahan saya sehingga saya langsung dipecat, Ndan? Saya tidak melakukan kesalahan besar! Saya hanya... " Jonathan berpikir demikian sebab begitu tidak masuk akal jika pemecatan dirinya hanya karena disuruh oleh seorang kepala sekolah yang sama sekali tidak berpengaruh. Meski pun ia mulai memikirkan bahwa Ivan bukan orang sembarangan. Ia, ingin memastikan hal tersebut. Dengan suara dan bibir bergetar, mulut Jonathan kembali bicara, "Apakah Komandan memecat saya karena disuruh oleh salah satu kepala sekolah bernama Ivan?" Jonathan sesekali menatap ke arah Iva
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 173

Selang sebentar saja, muncul lima orang yang merupakan tukang pukul Ivan dilengkapi senjata di tangan masing-masing segera mengarahkannya kepada Felix, Jonathan dan dua anak buah tersisa yang membuat mereka seketika terperanjat. Jonathan sendiri yang kini masih bersimpuh di lantai begitu tampak tidak peduli dengan kedatangan mereka sebab ia sudah pasrah, tengah meratapi nasibnya. Apakah mereka anak buah yang dipanggil Ivan? Tapi, anak buah siapa mereka? Terang saja Felix cemas bukan main. Itu artinya anak buah yang berjaga di bawah sudah dihabisi. Demikian, ia sudah tidak punya anak buah lagi untuk dapat melindunginya. "Buang senjata kalian!!!" titah salah satu dari tukang pukul itu dengan kasar sekaligus lantang. Terpaksa, Jonathan dan dua anak buah Felix tersisa langsung melempar senjata. Lalu, mengangkat tangan tanda menyerah. Kini Felix tidak bisa bertindak gegabah terhadap kedua orang tuanya Ivan sebab situasi dengan cepat berbanding terbalik. Sampai-sampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Bab 174

"Kakek akan membelamu jika kamu benar!" Di ujung ponsel, napas Kakek Rahardian tersenggal, menandakan bahwa emosi orang tua itu tengah meledak-ledak. "Sekarang, lepaskan kedua orang tuanya Ivan dan memohon lah padanya! Katakan jika kau sangat menyesal! Jika kau tidak mau melakukannya, kakek sudah tidak sudi menganggapmu sebagai cucu lagi! Mengerti?! Setelah itu, segera temui Kakek dan siap-siap saja kau akan mendapatkan hukuman, Felix!" Mendapatkan nada yang begitu menggelegar, wajah Felix berubah masam. Lalu, ia mengusap wajah dengan kasar. Memohon dan meminta maaf kepada Ivan? Yang benar saja! Jelas ia tidak sudi melakukannya. Namun tiba-tiba Felix menjadi cemas. Hukuman apa yang akan ia dapatkan? Namun, Felix buru-buru menghalau kecemasaannya. Berusaha menenangkan diri. Paling-paling Kakeknya hanya menggertak saja. Tidak akan memberikan hukuman berat. Seusai menelfon Kakeknya, Felix langsung menatap Ivan tajam, sorot matanya sarat akan kebencian. Wajahnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Bab 175

Di lorong rumah sakit, Ivan tengah berbicara dengan Susan melalui telepon. Ivan menceritakan kejadian yang baru ia alami, berawal dari ia yang mendapatkan pesan dari Felix yang mengirimkan foto dan video, lalu ia menemui Felix untuk menyelamatkan kedua orang tua pura-puranya, Felix menyiksa mereka berdua di sana bersama backingannya di depan matanya sendiri, melumpuhkan kenalan Felix beserta anak buahnya, juga upaya ia menyelamatkan kedua orang tua pura-puranya dan hingga akhirnya ia berhasil membalaskan perbuatan Felix tersebut. Setelah menghajar Felix dan meninggalkannya di gedung bersama Jonathan juga dua anak buah tersisa, Ivan langsung meluncur ke rumah sakit tempat kedua orang tua pura-puranya dirawat. Tiba di sana, Ivan lega sebab mereka berdua sudah ditangani dengan cepat oleh Dokter dan tenaga medis. Tukang pukulnya melaksanakan tugasnya dengan baik. "Ya ampun! Felix benar-benar keterlaluan!!!" seru Susan geram di sebrang sana. Terang saja Susan marah. "Bagaim
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Bab 176

"Saya turut prihatin dengan apa yang menimpa Pak Joko dan Bu Yuni. Saya menyadari betul bahwa semua ini adalah salah anggota keluarga saya. Untuk itu, saya mewakili keluarga Rahardian ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian berdua atas perbuatan keji tak beradab yang telah dilakukan Felix, cucu saya!" Yuni dan Joko sedikit tersentak mendapati Rahardian meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan Felix. Jarang ada orang kaya berkuasa dengan mudahnya meminta maaf dan mengakui kesalahan, kebanyakan bertindak semena-mena dan suka menindas. Namun Rahardian begitu berbeda. Tidak dipungkiri memang, di keluarga itu, hanya dia yang menerima keduanya dengan baik. Tidak seperti anggota keluarga yang lain yang hampir semuanya tidak setuju. Jadi, tidak heran jika Rahardian bersikap sebagaimana mestinya dalam menyikapi masalah ini. "Sudah kami maafkan, Pak Rahardian. Toh, Ivan sudah membalaskan perbuatannya Felix kepada kami!" ucap Yuni sambil mengangguk. Mendengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 177

Tiba di kantin rumah sakit, Ivan segera memesan makanan. Sembari menunggu pesanan datang, Ivan dan Kakek Rahardian langsung terlibat obrolan serius. Mereka saling mengungkapkan kecurigaan masing-masing yang selama ini ditutupi. Ivan sebenarnya sudah tahu bahwa Kakek Rahardian adalah teman baik Ayahnya hingga akhirnya ia menyelidiki dan mengetahui rahasia yang mencengangkan. Begitu pula dengan Rahardian yang sudah tahu siapa Ivan sebenarnya. Dari keduanya sama-sama memilih tidak saling menyinggung hal tersebut dan bersikap seolah belum tahu. Namun kini, keduanya menjadi saling terbuka. "Ternyata anda adalah teman baik Ayah yang sekarang telah menjadi Kakekku. Pantas saja, wajah Kakek terasa tidak asing. Selain itu, Kakek yang bersikap baik padaku, satu-satunya anggota keluarganya Susan yang mau menerimaku, membelaku disaat semua orang menghina dan merendahkanku sebab ternyata Kakek sudah tahu siapa aku sebenarnya!" ucap Ivan sambil menatap Kakek Rahardian lekat. Sambil
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 178

Plak! Sebuah tamparan keras diterima Ivan saat ia tiba di hadapan Herlambang dan Susan. Setelah mencerna dalam sepersekian detik sambil tersenyum sinis, Ivan menatap Herlambang yang kini tengah berdiri tepat di hadapannya yang tentu saja baru menamparnya. Kedua matanya berkilat tajam sarat akan amarah membara, serta kedua tangan yang terkepal begitu kuat. Sementara itu, Rahardian dan Susan terperanjat! Tiba-tiba, tangan kiri Herlambang mencengkram kerah baju Ivan. Sedangkan tangan kanannya terkepal, siap mendaratkan pukulan di wajah pria itu. Namun, pukulannya tidak sampai mengenai sasaran sebab Ivan telah menangkap tinju Herlambang lebih dulu. Itu adalah gerakan yang sangat cepat. Hal tersebut membuat ekspresi wajah Herlambang kian buruk sekaligus merah padam. Disaat yang sama, Rahardian menunjuk muka anaknya, "Herlambang! Apa-apaan kau!" seru Rahardian marah. "Bukan kah Ayah sudah bilang padamu untuk tidak membuat masalah lagi!" Suara Rahardian meledak-ledak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 179

Di kediaman keluarga Graha, Ivan tampak terduduk di sofa. Di hadapannya, Renata dan Basuki duduk bersebelahan. Sementara di atas meja, ada laptop, tablet dan berkas-berkas memenuhi atas meja tersebut. Sebelumnya, Ivan langsung pulang ke rumah orang tua kandungnya begitu mendapat kabar dari keduanya jika telah mengantongi berbagai informasi mengenai penyelidikan ulang yang mereka berdua lakukan atas kasus adiknya Susan delapan belas tahun yang lalu yang telah dinyatakan meninggal dunia karena terseret arus. Meski pun jasadnya tidak ditemukan. Semua anggota keluarganya meyakini jika adiknya Susan itu telah meninggal terseret arus sebab kejadiannya di dekat sungai yang kala itu dalam keadaan deras. Tapi tidak dengan Susan yang berpikir sebaliknya, adiknya itu hilang diculik dan ia yakin jika adiknya itu masih hidup sampai sekarang. Setelah pembicaraan mengenai hal itu beberapa hari yang lalu, Ivan langsung meminta Susan untuk menceritakan dengan detail kejadiannya. Set
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 180

Hal tersebut membuat Ivan percaya pada istrinya. Selain itu, Susan juga memberitahu Ivan siapa yang ia duga sebagai dalang dibalik penculik adiknya yang bernama Natasha. Adalah Mahendra yang merupakan saingan bisnis kedua orang tuanya. Susan menjadi semakin yakin juga mengerti seiring bertambahnya usia. Pun ketika ia sudah memasuki dunia bisnis. Namun karena kurangnya bukti, juga ditentang oleh anggota keluarganya yang menganggap dirinya gila, Susan tidak melakukan tindakan apa-apa. Hanya menunggu keajaiban yang tidak tahu kapan pastiannya. Dan yang membuat Susan sakit hati sekaligus sedih adalah anggota keluarganya yang menganggap kedua orang tuanya setres lantaran menganggap Natasha masih hidup. Namun kini semangat Susan berkobar kembali dan menaruh harapan besar pada suaminya. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki keluarga Graha, Susan yakin jika sang suami akan bisa menemukan sang adik serta mengungkap kejadian yang sebenarnya. "Kami menemukan banyak sekali ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
23
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status