Share

Bab 180

Author: Ahong
last update Last Updated: 2025-01-13 05:41:01

Hal tersebut membuat Ivan percaya pada istrinya.

Selain itu, Susan juga memberitahu Ivan siapa yang ia duga sebagai dalang dibalik penculik adiknya yang bernama Natasha. Adalah Mahendra yang merupakan saingan bisnis kedua orang tuanya.

Susan menjadi semakin yakin juga mengerti seiring bertambahnya usia. Pun ketika ia sudah memasuki dunia bisnis.

Namun karena kurangnya bukti, juga ditentang oleh anggota keluarganya yang menganggap dirinya gila, Susan tidak melakukan tindakan apa-apa. Hanya menunggu keajaiban yang tidak tahu kapan pastiannya.

Dan yang membuat Susan sakit hati sekaligus sedih adalah anggota keluarganya yang menganggap kedua orang tuanya setres lantaran menganggap Natasha masih hidup.

Namun kini semangat Susan berkobar kembali dan menaruh harapan besar pada suaminya. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki keluarga Graha, Susan yakin jika sang suami akan bisa menemukan sang adik serta mengungkap kejadian yang sebenarnya.

"Kami menemukan banyak sekali ke
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 181

    Renata tidak melanjutkan penjelasannya, melainkan menatap Basuki di sampingnya. Memberikan tanda pada Basuki untuk menjelaskannya kepada Ivan. Mendapatkan hal itu, Basuki mengangguk. Lalu, ia beralih menatap Ivan dan berkata, "Justru Irjen Pol Samuel yang memiliki hubungan baik dengan Pak Doni, Tuan Muda! Kami menduga Irjen Pol Samuel melindungi bisnis-bisnis ilegal Pak Doni yang membuat bisnis-bisnis ilegalnya tidak pernah tersentuh oleh kepolisian mau pun pemerintahan!" "Begitu sebaliknya, mereka memiliki kerja sama yang saling menguntungkan! Termasuk, karir Irjen Pol Samuel yang melejit pesat karena berkat koneksi yang dimiliki Pak Doni! Kami akan segera mencari tahu hal itu lebih lanjut, Tuan Muda!" Setelah mencerna perkataan Basuki untuk beberapa saat, Ivan mengeraskan rahang, "Sangat aneh. Itu berati, apakah saingan bisnis Malice sebenarnya yang menginginkan kehancuran keluarganya Susan itu adalah Doni? Bukan Mahendra?" "Kemungkinannya seperti itu, Tuan Muda. Musu

    Last Updated : 2025-01-13
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 182

    Menghela napas, mulut Basuki kembali bicara, "Mereka membangun bisnis bersama mulai dari nol dan berhasil sukses, Tuan Muda. Nama mereka pernah menjadi besar dan ditakuti oleh semua pebisnis pada masanya." "Tapi, entah apa yang terjadi diantara mereka, tiba-tiba saja mereka bersebrangan jalan. Memilih menjalankan bisnis masing-masing. Sepertinya ada masalah diantara mereka berdua, perbedaan pendapat. Hal itu lah yang mungkin membuat Pak Doni tidak suka dan ingin menghancurkan Pak Robin!" "Terbukti sejak mereka menjalankan bisnis masing-masing, mereka jadi putus hubungan, sudah tidak terlihat bersama lagi." Ivan manggut-manggut mendengar penjelasan Basuki. Itu semakin menarik. Kini ia mulai paham. Memang banyak yang awalnya berteman, tapi berubah menjadi musuh. Di saat ini, Renata menambahi, "Tuan Muda bisa menanyakan hal itu kepada Nona Susan atau pun Pak Rahardian. Mungkin saja mereka tahu masalah apa yang terjadi diantara Pak Doni dan mendiang Pak Robin." Ucapan Renat

    Last Updated : 2025-01-14
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 183

    Mendapatkan pertanyaan itu, Ivan mengangguk. Sementara Susan terperanjat, ia menatap Ivan sejenak dan lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. "Pak Mahendra! Pasti dia orangnya, bukan?! Tidak salah lagi, Pak Mahendra yang telah menculik Natasha!" Mendapati Susan bicara dengan suara lantang sekaligus penuh keyakinan, Ivan begitu tersentak. Ada yang aneh! Pikirnya. "Kenapa kamu begitu yakin jika orang itu adalah Pak Mahendra, sayang?" ucap Ivan heran sekaligus terkejut. "Karena dia adalah saingan bisnis Malice dari dulu sayang! Dia ingin menghancurkan perusahaan dan keluargaku! Makanya dia menculik adikku!" seru Susan geram. "Semua anggota keluargaku juga sudah tahu! Tapi sepertinya sekarang Pak Mahendra sudah berhenti membayang-bayangi keluarga kami karena dia sudah berhasil mengambil adikku dan orang tuaku juga telah tiada!" Kini, Ivan mengusap wajah dengan kasar sambil mengedar pandangan ke sekeliling. Jelas ada yang tidak beres. Orang yang di

    Last Updated : 2025-01-14
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 184

    Pukul delapan malam, di unit apartemen, tampak Ivan tengah berbicara dengan Susan. "Yakin, kamu tidak mau ikut?" tanya Ivan hendak memastikan. Malam ini, Ivan akan ke rumah kakek Rahardian untuk membicarakan tentang kasus meninggalnya Natasha. Kakek Rahardian adalah orang yang pertama yang harus tau dan pasti orang tua itu mengetahui banyak hal yang akan membantu. Sebelumnya, Susan mengatakan jika tidak akan ikut ke rumah kakek. Meskipun sang adik diduga tidak meninggal, melainkan benar diculik, tapi para bawahan suaminya belum mengetahui keberadaannya. Demikian, ia akan menunggu keberadaan Natasha diketahui lebih dulu. Susan, dengan menghembuskan napas berat menggeleng, "Kamu saja yang ke rumah kakek, sayang. Aku sudah berjanji kepada kakek jika akan melupakan Natasha." "Aku baru akan berani membahas dengan kakek setelah kita mengetahui keberadaan Natasha." "Kita akan segera mengetahui keberadaanya, sayang. Percaya padaku! Semoga saja, Natasha dalam keadaan baik-baik s

    Last Updated : 2025-01-16
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 185

    "Tapi, kakek percaya, jika adiknya Susan belum meninggal? Entah itu, hilang, diculik? Sama seperti yang diyakini Susan dan kedua orang tuanya? Mempercayai surat wasiat yang ditulis oleh mereka?" tanya Ivan dengan kening berkerut. Mendapatkan pertanyaan seperti itu, kakek Rahardian seketika gelagapan. Bagaimana tidak, ia masih sangat terkejut karena tiba-tiba harus mengingat masa kelam yang telah ia kubur dalam-dalam. Lalu, kakek Rahardian menatap Ivan penuh arti dan mengangguk, "Sebenarnya, kakek percaya jika Natasha belum meninggal, Van. Sama seperti Susan dan kedua orang tuanya sebab banyak kejanggalan dengan kematian Natasha. Selain itu, kakek percaya karena kedua orang tuanya Susan yang berwasiat demikian!" Menghembuskan napas berat, kakek Rahardian kembali bicara, "Tapi, seperti yang sudah kakek jelaskan padamu jika kakek tidak bisa berbuat apa-apa. Dan hanya bisa berharap, Natasha akan kembali ke keluarga ini." Setelah mengatakan hal itu, kakek Rahardian menunduk. Tiba-

    Last Updated : 2025-01-18
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 186

    Sepulang Ivan dari rumah kakek Rahardian, Susan langsung mendesak suaminya untuk bercerita. "Bagaimana respon kakek, sayang? Apa kakek marah karena kita menyelidiki kasus adikku?!" Susan mengigit bibirnya yang bergetar. Kentara cemas sekaligus tidak sabar. Ivan, dengan tersenyum kecil menggeleng, "Kakek tidak marah, sayang." Sontak saja, Susan terperangah! Lalu, dengan tatapan setengah tidak percaya, Susan berkata, "Be-benar kah?" Mendengar itu, Ivan mengangguk. Kembali mengulas senyum kecil, mulut Ivan kembali bicara, "Karena aku yang mengusut, sayang. Kakek begitu percaya padaku. Pada keluarga Graha. Tapi, jika kamu sendirian, sudah pasti kakek akan marah dan tidak akan membiarkanmu melakukan hal itu!" Seketika wajah Susan berubah murung. Sudah menduga jika kakek akan marah jika ia mengusut sendiri. Namun, tentu hal itu sudah tidak menjadi masalah sekarang. Susan, dengan tatapan penuh cinta ke arah Ivan menimpali, "Syukur lah. Dengan begitu, aku jadi tidak takut lagi

    Last Updated : 2025-01-19
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 187

    Irene melotot, "Sialan kamu, Ivan! Lancang sekali kamu main masuk-masuk saja, aku ini sedang mandi bodoh!" Irene buru-buru menutupi kedua dadanya yang memiliki ukuran cukup besar dengan kedua tangannya. Untung saja, perempuan itu tidak sepenuhnya telanjang. Bra dan celana dalam masih melekat yang menutupi aset berharganya. Sementara itu, Ivan seketika panik dan langsung berbalik. "Seharusnya aku yang tanya kepada Tante!" seru Ivan heran sekaligus terkejut, "kenapa tante bisa ada di apartemen ini dan mandi di kamar mandi kami?!" Irene tidak langsung menjawab, justru perhatiannya tiba-tiba teralihkan oleh pemandangan tubuh Ivan yang bertelanjang dada yang kini tepat berada di depan matanya. Hal tersebut membuat Irene menelan ludah. Lalu, ia menggeleng sebab terpana. Disaat yang sama, gairahnya sedikit bergejolak. Tidak menyangka jika Ivan ternyata memiliki tubuh yang atletis ; otot kekar dan perut sispack. Kenapa pria miskin ini bisa memiliki tubuh yang bagus? Namun, detik ber

    Last Updated : 2025-01-22
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 188

    "Tante sudah gila?!" Ivan langsung meraih dan mencengkram pergelangan tangan Irene untuk menahan gerakan tangannya yang nyaris saja menuju ke bawah perut Ivan. Menggeleng tegas dengan wajah mengeras, Ivan lanjut berkata, "Aku bukan pria bayaran! Selain itu, aku dan Susan itu saling mencintai. Sebentar lagi, kami akan memiliki anak! Jika tante tidak percaya, tanyakan saja kepada Susan!" Ivan berkata demikian sebab menduga jika Irene belum mengetahui bahwa Susan telah mencintai dirinya sepenuhnya. Begitu pula dengan Susan yang sepertinya belum bercerita dengan Irene. Kini Ivan mengusap muka dengan kasar sembari menghembuskan napas besar. Sebab begitu shock mendengar perkataan Irene barusan. Sementara senyum Irene mendadak pudar kala mendapat penolakan dari Ivan. Namun, perempuan itu tidak langsung menampakan kekesalannya di depan Ivan. Kentara berusaha mengendalikan emosinya dengan bersikap tenang dan angkuh. "Baik lah. Aku akan tanyakan hal itu kepada Susan. Jika memang demikia

    Last Updated : 2025-01-22

Latest chapter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 227

    "Kumpulkan target utama kalian di satu tempat. Setelah itu, aku akan langsung mengirimkan bom kepada mereka," jawab pria itu dengan seringaian lebar di bibirnya sambil menyesap vodka di tangannya. Membusungkan dada, perakit bom itu lanjut berkata, "Aku membutuhkan ruangan khusus, bisa rumah atau pun apartemen. Bebas. Tapi, pastikan tidak mencolok!" Mendengar itu, Doni dan Samuel tersenyum. Kemudian, saling pandang, lantas wajah keduanya seketika berbinar-binar. Doni kembali menatap pria di depannya dengan hati senang, "Soal itu, anda tidak perlu khawatir. Kami akan segera menyediakannya. Yang penting, target kami mati!" "Itu mudah sekali kulakukan, asal tidak ada yang menganggu!" ucap utusan Charles itu dengan dingin. Lalu, ia menghempaskan punggung ke sandaran kursi kembali dan menatap keduanya secara bergantian. "Setelah target utama kalian sudah berkumpul di satu tempat, segera kabari aku dan aku akan langsung mengirimkan bom-bom itu!" Mendengar penjelasan perakit bom te

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 226

    DOR! DOR! DOR! Trr tat tat tat! Mendapatkan serangan mendadak dari anak buah mereka bertiga sendiri yang bertugas menjaga murid-murid membuat ketiganya kebingungan sekaligus marah. Di saat yang sama, buru-buru berlindung seraya mengambil senjata dan berusaha mendapatkannya yang lain dari anak buah mereka bertiga. Apa yang terjadi? Kenapa anak buah mereka malah menyerang bossnya? "Bangsat! Kalian berkhianat, hah?!" teriak Hernomo marah demi melihat apa yang tengah dilakukan oleh ke empat anak buahnya. Begitu pula dengan Sudibyo dan Andreaz yang juga berteriak marah! Mendengar itu, ke empat anak buah keluarga Graha kompak menatap ketiganya bergantian sambil menyeringai. Mejeda serangan sejenak demi melihat para musuh yang langsung terdesak dengan wajah-wajah yang kini mengeras juga kebingungan. "Kami bukan lah anak buah kalian bertiga!" "Kalian sangat-sangat bodoh dan lalai! Bisa-bisanya, kalian abai akan hal-hal kecil seperti ini!" "Tapi, bagus lah. Dengan begitu, kami bisa

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 225

    Pria itu terperangah, tangannya mengepal sebab geram seraya menatap ketiga pria di depannya yang menatapnya tajam ; seakan hendak menelannya hidup-hidup! "Setidaknya, bawa anak-anak ke sini supaya aku percaya!" bentak pria itu. Menggelengkan kepala sambil mendecih, ia lanjut berkata, "Kami juga tidak bodoh, bisa saja kalian akan bertindak curang. Setelah menerima uang tebusan ini, tapi kalian tidak menyerahkan anak-anak!" Perkataan pria itu membuat ketiganya semakin marah. Sungguh, perkataannya menjengkelkan sekaligus menyentilnya. Sebab, mereka bertiga yang sudah menyiapkan rencana untuk membalas Ivan. Maka, ketiganya pun memilih melepas anak-anak sebelum Ivan datang. Lalu, Andreaz segera balik badan dan memberi perintah kepada salah satu anak buahnya untuk membawa murid-murid ke mari. Seketika anak buah itu langsung melakukan tugasnya. Tidak lama kemudian, empat anak buah mereka yang sebenarnya adalah tukang keluarga Graha yang menyamar sebagai anak buah Hernomo, Andreaz

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 224

    "Di mana Ivan?!" tanya Hernomo dingin ketika yang datang untuk menebus para murid bukan lah Ivan. Usai berkata, ia mengedar pandangan ke sekitar, seperti tengah mencari keberadaan orang yang dimaksud. Begitu pula dengan Andreaz yang juga melakukan hal yang sama. Sementara Sudibyo menatap pria yang membawa koper di tangannya itu yang kini tengah balik menatapnya dengan gigi bergemeretak! "Siapa kau? Kenapa bukan kepala sekolah berengsek itu yang datang ke mari?!" Di bawah todongan senjata anak buah mereka bertiga, pria itu menatap ketiganya secara bergantian. Sebelumnya, tentu saja pria itu telah dicek sekujur tubuhnya saat baru pertama kali tiba dan bersih. Namun bukan berarti mereka tidak waspada! "Aku adalah utusan Pak Ivan yang ditugaskan untuk menggantikan beliau membawakan uang tebusan kepada kalian dan menyelamatkan para murid!" Seketika ketiga orang itu mengernyitkan kening sebelum kemudian saling tatap, "Ivan, mengutus seseorang?... " Hernomo, dengan pandangan me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 223

    "Pasti, ketiga orang yang menjadi otak dibalik penculikan ini akan ke depan semua untuk menemuimu dan membiarkan area belakang pabrik dijaga oleh anak buahnya," "Saat itu lah, tim kedua bergerak menyerbu dari arah belakang untuk menyelamatkan anak-anak. Habisi yang menjadi penghalang!" "Lalu, bagaimana jika anak-anak dipindahkan, tuan muda? Atau kita minta anak-anak dibawa ke depan saja dan diserahkan bersamaan dengan kami yang menyerahkan uang tebusan?" salah satu Letnan mengajukan pertanyaan sekaligus memberikan usulan. Ivan seketika berpikir cepat. Ia belum tahu motif sebenarnya ketiga orang itu melakukan penculikan terhadap murid-muridnya. Yang jelas, mereka bertiga ingin balas dendam padanya dengan menggunakan murid-muridnya. Atau ada motif lain? Tidak ada waktu lagi bagi Ivan untuk memikirkan hal itu, sebab saat ini Ivan harus bergerak cepat! Toh, hal itu tidak terlalu penting karena Ivan telah menyiapkan rencana cadangan! Dengan manggut-manggut, Ivan berujar, "Bole

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 222

    Sebenarnya, melawan serangan dari keluarga Graha adalah pilihan kesekian, sebisa mungkin Doni dan Samuel akan menghindari hal itu terjadi. Sebab, mereka berdua tidak yakin akan menang melawan pasukan keluarga Graha yang terkenal sangat kuat itu! Namun, kini keluarga Graha telah mengetahui bahwa mereka berdua adalah dalangnya. Demikian, tuan muda Ivan sudah tidak akan bermain-main lagi kali ini ... Terpaksa, keduanya pun memutuskan melawan keluarga terkaya di negara ini. Soal cara menghadapi sekaligus melawan serangan, bukan lah masalah, sebab Doni sendiri memiliki banyak sekali tukang pukul, ditambah bantuan pasukan dari keluarga Fairuz. Hal tersebut membuat kekuatan keduanya tidak bisa dianggap sebelah mata. Keluarga Graha telah menemukan lawan yang sepadan! Selain itu, Doni dan Samuel juga tidak mengkhawatirkan keluarga Graha yang akan membuat karir dan bisnis mereka berdua berakhir. Bagaimana tidak, Charles telah menjanjikan akan itu untuk mereka. Demikian, keduanya cukup

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 221

    Sontak saja, penjelasan Ivan membuat Susan terhenyak! Kemudian, Susan menyugar rambutnya dengan kasar sembari mengedar pandangan ke sekeliling. Ia sampai lupa kalau di sekolah ini juga sedang ada masalah dan tentu saja Ivan harus mengurusnya. Namun, kini Susan menjadi sedikit lebih tenang, sebab mendengar kalau Ayah mertuanya turun tangan untuk membereskan musuh keluarganya. Kemudian, perempuan cantik itu pun kembali menjatuhkan diri di sofa. Urung pergi, tanda mendengarkan apa kata suaminya barusan. Ivan yang teringat jika Susan tengah mengandung jelas saja tidak mau terjadi hal buruk pada istri juga kandungannya, "Ingat apa kata dokter, sayang. Kamu tidak boleh banyak pikiran, hindari stress dan jangan terlalu kecapekan karena itu akan berpengaruh pada kandunganmu." Menatap Susan dengan sorot penuh harap juga cinta, Ivan menggeleng lemah dan kembali berujar, "Aku benar-benar tidak mau kamu mau pun calon anak kita kenapa-napa, sayang. Selain itu, aku sudah pernah berjanji pada

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 220

    "Segera hubungi semua maskapai penerbangan yang ada di negara ini, Renata! Terutama kota ini!" titah Ivan tegas sambil mengusap wajah dengan kasar. "Cari informasi mengenai kedatangan Charles ke negara ini dan penerbangannya mendatang. Pastikan, kamu tahan sebisa mungkin supaya Charles tidak terbang ke negaranya!" Mendapatkan perintah itu, di sebrang sana Renata langsung mengiyakan. Sambungan terputus. Tiba-tiba, Ivan mencemaskan sesuatu. Mungkin kah ... *** "Sayang!" Muncul kedatangan Susan di muka pintu dengan keadaan panik. Melihat istrinya dalam keadaan seperti itu, Ivan buru-buru bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri. "Ja-jadi, Sheila itu adalah Natasha, sayang?!" tanya Susan mendesak. Sebelumnya, Ivan mengabarkan tentang hal itu kepada Susan mau pun kakek Rahardian. Namun, Ivan harus mengabarkan hal buruk juga kepada mereka berdua ; mengenai Sheila dan ibunya yang diculik oleh tiga pria yang pasti adalah suruhan Doni dan Samuel. Susan yang tidak puas me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 219

    Kini, para orang tua murid sekaligus donatur sekolah tengah berunding. Sedangkan para orang tua murid yang tidak bisa mengeluarkan uang tebusan hanya bisa terduduk pasrah. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan masalah ini kepada pihak sekolah atau polisi. Para guru sendiri tengah mendesak Ivan untuk menuruti apa kata orang tua murid yang berkuasa tersebut saja. Namun, Ivan bersikeras tidak mau menurut dengan mereka. Tiba-tiba, salah satu dari mereka berseru lantang, "Kalau begitu, kami memilih akan menyelamatkan anak kami sendiri!" "Kami juga! Lebih baik kami menyelamatkan anak kami sendiri daripada harus menyerahkan padamu Pak Ivan! Kami tidak percaya pada anda!" "Kami juga!!!" Ivan terperangah, tangannya mengepal kesal seraya menatap mereka yang tengah balik menatapnya dengan jijik juga sinis. "Silahkan saja! Coba selamatkan anak kalian sendiri kalau bisa! Tapi yang jelas, saya akan tetap menyelamatkan semua murid tanpa terkecuali!" ucap Ivan tegas sekaligu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status