Share

Bab 186

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-19 11:51:21

Sepulang Ivan dari rumah kakek Rahardian, Susan langsung mendesak suaminya untuk bercerita.

"Bagaimana respon kakek, sayang? Apa kakek marah karena kita menyelidiki kasus adikku?!" Susan mengigit bibirnya yang bergetar. Kentara cemas sekaligus tidak sabar.

Ivan, dengan tersenyum kecil menggeleng, "Kakek tidak marah, sayang."

Sontak saja, Susan terperangah!

Lalu, dengan tatapan setengah tidak percaya, Susan berkata, "Be-benar kah?"

Mendengar itu, Ivan mengangguk.

Kembali mengulas senyum kecil, mulut Ivan kembali bicara, "Karena aku yang mengusut, sayang. Kakek begitu percaya padaku. Pada keluarga Graha. Tapi, jika kamu sendirian, sudah pasti kakek akan marah dan tidak akan membiarkanmu melakukan hal itu!"

Seketika wajah Susan berubah murung. Sudah menduga jika kakek akan marah jika ia mengusut sendiri.

Namun, tentu hal itu sudah tidak menjadi masalah sekarang.

Susan, dengan tatapan penuh cinta ke arah Ivan menimpali, "Syukur lah. Dengan begitu, aku jadi tidak takut lagi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ari Nanda
udh update nya lama banget, skli update cuma 1 lagi, astagaaa wkwk
goodnovel comment avatar
Bubun Burhanudin
mana bsb berikutnya
goodnovel comment avatar
Bubun Burhanudin
mana lanjutannya udah dua hari saya nunggu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 187

    Irene melotot, "Sialan kamu, Ivan! Lancang sekali kamu main masuk-masuk saja, aku ini sedang mandi bodoh!" Irene buru-buru menutupi kedua dadanya yang memiliki ukuran cukup besar dengan kedua tangannya. Untung saja, perempuan itu tidak sepenuhnya telanjang. Bra dan celana dalam masih melekat yang menutupi aset berharganya. Sementara itu, Ivan seketika panik dan langsung berbalik. "Seharusnya aku yang tanya kepada Tante!" seru Ivan heran sekaligus terkejut, "kenapa tante bisa ada di apartemen ini dan mandi di kamar mandi kami?!" Irene tidak langsung menjawab, justru perhatiannya tiba-tiba teralihkan oleh pemandangan tubuh Ivan yang bertelanjang dada yang kini tepat berada di depan matanya. Hal tersebut membuat Irene menelan ludah. Lalu, ia menggeleng sebab terpana. Disaat yang sama, gairahnya sedikit bergejolak. Tidak menyangka jika Ivan ternyata memiliki tubuh yang atletis ; otot kekar dan perut sispack. Kenapa pria miskin ini bisa memiliki tubuh yang bagus? Namun, detik ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 188

    "Tante sudah gila?!" Ivan langsung meraih dan mencengkram pergelangan tangan Irene untuk menahan gerakan tangannya yang nyaris saja menuju ke bawah perut Ivan. Menggeleng tegas dengan wajah mengeras, Ivan lanjut berkata, "Aku bukan pria bayaran! Selain itu, aku dan Susan itu saling mencintai. Sebentar lagi, kami akan memiliki anak! Jika tante tidak percaya, tanyakan saja kepada Susan!" Ivan berkata demikian sebab menduga jika Irene belum mengetahui bahwa Susan telah mencintai dirinya sepenuhnya. Begitu pula dengan Susan yang sepertinya belum bercerita dengan Irene. Kini Ivan mengusap muka dengan kasar sembari menghembuskan napas besar. Sebab begitu shock mendengar perkataan Irene barusan. Sementara senyum Irene mendadak pudar kala mendapat penolakan dari Ivan. Namun, perempuan itu tidak langsung menampakan kekesalannya di depan Ivan. Kentara berusaha mengendalikan emosinya dengan bersikap tenang dan angkuh. "Baik lah. Aku akan tanyakan hal itu kepada Susan. Jika memang demikia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 189

    Sebelum menuju ruang rapat, Ivan dan Susan telah membahas soal laporan gedung perusahaan dan pabrik yang disabotase di apartemen. Yang mana, hal tersebut mengakibatkan kerusakan parah dan perusahaan mengalami kerugian hebat. Ivan yang sudah tahu apa yang terjadi dengan Malice langsung meminta Susan untuk menyerahkan masalah itu padanya saja. Setelah itu, Ivan pun langsung memerintah Delon untuk mengecek lokasi dan mencari tahu siapa pelakunya. Baik Ivan mau pun Susan menduga jika itu adalah ulah diantara Mahendra dan Doni. Siapa lagi jika bukan saingan bisnis Malice? Perusahaan yang mengalami krisis diambang kebangkrutan, cara-cara licik kerap dilakukan oleh musuh. Juga serbuan terang-terangan atau sabotase. Sementara itu, berdiri dari tempat duduknya, adalah Herlambang yang barusan berbicara dengan lantang sekaligus penuh ketidaksukaan yang ditunjukan kepada Ivan. Mendengar itu, wajah Susan seketika berubah. Sedangkan Ivan hanya menatap Herlambang dengan memasang ekspresi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 190

    Ivan mendapat informasi tentang Irwandi dari Renata yang sangat mengejutkan. Hingga membuat ia berpikir ; apakah sang paman memiliki niat jahat dibaliknya? Tiba-tiba, Ivan angkat bicara yang membuat keduanya seketika berhenti mengobrol dan menoleh ke arahnya. Lalu, Ivan menatap Herlambang dengan pandangan memicing, "Paman yakin, akan meminjam uang padanya?" Mendapatkan pertanyaan itu, kening Herlambang ikutan berkerut. "Yakin sekali! Kenapa aku harus ragu meminjam uang padanya? Dia itu pebisnis handal. Pemilik bank swasta terkenal di negara kita, salah satu bank swasta terbesar!" Sementara Susan yang kebingungan dengan perkataan Ivan buru-buru menghadapnya yang kini langsung balik menatap istrinya. Tahu apa yang tengah Susan pikirkan, Ivan segera menyodorkan ponsel padanya, "Baca lah, sayang. Nanti, kamu akan mengerti siapa Pak Irwandi lebih dalam!" Separuh masih bingung sekaligus penasaran, Susan menerima ponsel yang disodorkan Ivan dan seketika langsung membaca informas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 191

    Mendengar itu, Herlambang tertawa. Lalu, ia menatap Ivan dengan sinis sekaligus jijik, "Dengar, uang yang dibutuhkan Malice itu bukan uang satu juta, dua juta, melainkan satu triliun!" ucap Herlambang penuh penekanan. "Kau saja belum pernah memiliki uang dengan nominal segitu banyaknya. Dan sekarang, dengan sangat percaya dirinya, kau akan meminjamkan uang satu triliun kepada Malice? Astaga, orang-orang miskin memang suka berkhayal ya!" Ivan hanya tersenyum miring sambil menyilangkan tangan di depan dada menyaksikan Herlambang yang lanjut terkekeh usai berkata demikian. Sedangkan Susan sendiri jengah bukan main. Susan, dengan mendengus menimpali, "Paman, aku tau paman sangat tidak percaya. Tapi, Ivan sungguh akan meminjamkan uang kepada Malice. Sehingga, kita tidak perlu meminjam uang kepada orang lain!" Tanpa menunggu respon Herlambang, Susan segera memberikan tanda pada Ivan untuk mengirimkan uangnya. Mendapati hal tersebut, Ivan mengangguk. Lantas, segera berkutat dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 192

    Sebab Ivan yang telah berkontribusi besar dalam menangani krisis keuangan dan sabotase yang terjadi pada Malice Inc. Kini, Ivan jadi dihormati, dipuji oleh petinggi perusahaan dan karyawan Malice setelah sebelumnya sempat dipandang rendah. Bahkan, tidak sedikit yang sebelumnya menghina, juga merendahkan. Sebenarnya, Ivan mulai dipandang berbeda semenjak Ivan diketahui berteman dekat dengan Tuan Muda Aditama. Demikian, seseorang itu akan dianggap hebat jika bisa berteman dengan pewaris dari keluarga terkaya negara Ferandia tersebut. Apalagi hanya segelintir orang saja di negara Ferania yang mengenalnya. Sementara itu, orang yang tidak suka atas keberhasilan Ivan dan Susan dalam mengatasi krisis kali ini tidak lain adalah Herlambang. Tentu, hal itu membuat Ivan pasti akan lebih disayang oleh kakek Rahardian. Diterima oleh orang-orang. Herlambang pun tidak tahan untuk tidak mempermasalahkan hal itu, "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu, Ivan? Kau meminjamnya dari sia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 193

    Mendengar itu, Ivan mengangguk. Tanda setuju dengan apa yang barusan Susan katakan. Ivan, dengan rahang mengeras menimpali, "Urusan ini serius, sayang. Musuh sedang mengincar untuk menumbangkan perusahaan!" "Jelas, jika perusahaan dan pabrik Malice runtuh. Maka, bisnis keluarga Rahardian akan terganggu!" Seketika Susan gelagapan. Kentara langsung cemas. Lalu, ia kembali menoleh, menatap suaminya sebentar. Kenapa tiba-tiba saingan bisnis keluarganya menyerang perusahaan? Padahal, beberapa tahun belakangan ini, adem ayem saja. Tidak ada serangan secara sembunyi mau pun terang-terangan. Meski hal itu lazim terjadi di dunia bisnis, tapi mengingat Malice Inc yang diakusisi oleh Graha Group membuat para kompetitor diluar sana merasa iri. Mungkin, hal itu lah yang membuat para kompetitor Malice ingin menghancurkannya. Sebenarnya, Susan selalu berhati-hati, waspada semenjak ia menjabat sebagai CEO. Namun, setahun yang lalu, Susan sedikit lengah. Bagaimana tidak, pikirannya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 194

    "Benar, sayang. Om Doni lah orangnya!" ucap Ivan sambil menatap Susan dengan memasang ekspresi wajah datar. "Aku harap, setelah ini, mata kamu terbuka dan dapat menerima kenyataan bahwa Om Doni tidak sebaik yang kamu kira selama ini. Om Doni adalah orang yang sebenarnya jahat kepada keluargamu! Bukan Pak Mahendra, dia hanya dijadikan kambing hitam!" Ucapan Ivan membuat Susan tersadar dari lamunannya. Kemudian, Susan menatap suaminya sambil mengangguk, "Sekarang, aku sudah sepenuhnya percaya jika om Doni lah yang jahat, sayang. Kebaikannya yang selama ini dia ulurkan kepada keluarga kami itu palsu. Ck, Kenapa aku bisa tertipu olehnya..." Susan mendecak kesal seraya menyugar rambut dengan kasar. Disaat yang sama, matanya berkaca-kaca. Kini perasaanya begitu campur aduk tidak karuan. Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun, ia telah mempercayai orang yang salah! Orang yang ia anggap saudara, ternyata adalah musuh. Benar-benar musuh dalam selimut! "Hei, sekarang kamu sudah menge

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 227

    "Kumpulkan target utama kalian di satu tempat. Setelah itu, aku akan langsung mengirimkan bom kepada mereka," jawab pria itu dengan seringaian lebar di bibirnya sambil menyesap vodka di tangannya. Membusungkan dada, perakit bom itu lanjut berkata, "Aku membutuhkan ruangan khusus, bisa rumah atau pun apartemen. Bebas. Tapi, pastikan tidak mencolok!" Mendengar itu, Doni dan Samuel tersenyum. Kemudian, saling pandang, lantas wajah keduanya seketika berbinar-binar. Doni kembali menatap pria di depannya dengan hati senang, "Soal itu, anda tidak perlu khawatir. Kami akan segera menyediakannya. Yang penting, target kami mati!" "Itu mudah sekali kulakukan, asal tidak ada yang menganggu!" ucap utusan Charles itu dengan dingin. Lalu, ia menghempaskan punggung ke sandaran kursi kembali dan menatap keduanya secara bergantian. "Setelah target utama kalian sudah berkumpul di satu tempat, segera kabari aku dan aku akan langsung mengirimkan bom-bom itu!" Mendengar penjelasan perakit bom te

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 226

    DOR! DOR! DOR! Trr tat tat tat! Mendapatkan serangan mendadak dari anak buah mereka bertiga sendiri yang bertugas menjaga murid-murid membuat ketiganya kebingungan sekaligus marah. Di saat yang sama, buru-buru berlindung seraya mengambil senjata dan berusaha mendapatkannya yang lain dari anak buah mereka bertiga. Apa yang terjadi? Kenapa anak buah mereka malah menyerang bossnya? "Bangsat! Kalian berkhianat, hah?!" teriak Hernomo marah demi melihat apa yang tengah dilakukan oleh ke empat anak buahnya. Begitu pula dengan Sudibyo dan Andreaz yang juga berteriak marah! Mendengar itu, ke empat anak buah keluarga Graha kompak menatap ketiganya bergantian sambil menyeringai. Mejeda serangan sejenak demi melihat para musuh yang langsung terdesak dengan wajah-wajah yang kini mengeras juga kebingungan. "Kami bukan lah anak buah kalian bertiga!" "Kalian sangat-sangat bodoh dan lalai! Bisa-bisanya, kalian abai akan hal-hal kecil seperti ini!" "Tapi, bagus lah. Dengan begitu, kami bisa

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 225

    Pria itu terperangah, tangannya mengepal sebab geram seraya menatap ketiga pria di depannya yang menatapnya tajam ; seakan hendak menelannya hidup-hidup! "Setidaknya, bawa anak-anak ke sini supaya aku percaya!" bentak pria itu. Menggelengkan kepala sambil mendecih, ia lanjut berkata, "Kami juga tidak bodoh, bisa saja kalian akan bertindak curang. Setelah menerima uang tebusan ini, tapi kalian tidak menyerahkan anak-anak!" Perkataan pria itu membuat ketiganya semakin marah. Sungguh, perkataannya menjengkelkan sekaligus menyentilnya. Sebab, mereka bertiga yang sudah menyiapkan rencana untuk membalas Ivan. Maka, ketiganya pun memilih melepas anak-anak sebelum Ivan datang. Lalu, Andreaz segera balik badan dan memberi perintah kepada salah satu anak buahnya untuk membawa murid-murid ke mari. Seketika anak buah itu langsung melakukan tugasnya. Tidak lama kemudian, empat anak buah mereka yang sebenarnya adalah tukang keluarga Graha yang menyamar sebagai anak buah Hernomo, Andreaz

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 224

    "Di mana Ivan?!" tanya Hernomo dingin ketika yang datang untuk menebus para murid bukan lah Ivan. Usai berkata, ia mengedar pandangan ke sekitar, seperti tengah mencari keberadaan orang yang dimaksud. Begitu pula dengan Andreaz yang juga melakukan hal yang sama. Sementara Sudibyo menatap pria yang membawa koper di tangannya itu yang kini tengah balik menatapnya dengan gigi bergemeretak! "Siapa kau? Kenapa bukan kepala sekolah berengsek itu yang datang ke mari?!" Di bawah todongan senjata anak buah mereka bertiga, pria itu menatap ketiganya secara bergantian. Sebelumnya, tentu saja pria itu telah dicek sekujur tubuhnya saat baru pertama kali tiba dan bersih. Namun bukan berarti mereka tidak waspada! "Aku adalah utusan Pak Ivan yang ditugaskan untuk menggantikan beliau membawakan uang tebusan kepada kalian dan menyelamatkan para murid!" Seketika ketiga orang itu mengernyitkan kening sebelum kemudian saling tatap, "Ivan, mengutus seseorang?... " Hernomo, dengan pandangan me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 223

    "Pasti, ketiga orang yang menjadi otak dibalik penculikan ini akan ke depan semua untuk menemuimu dan membiarkan area belakang pabrik dijaga oleh anak buahnya," "Saat itu lah, tim kedua bergerak menyerbu dari arah belakang untuk menyelamatkan anak-anak. Habisi yang menjadi penghalang!" "Lalu, bagaimana jika anak-anak dipindahkan, tuan muda? Atau kita minta anak-anak dibawa ke depan saja dan diserahkan bersamaan dengan kami yang menyerahkan uang tebusan?" salah satu Letnan mengajukan pertanyaan sekaligus memberikan usulan. Ivan seketika berpikir cepat. Ia belum tahu motif sebenarnya ketiga orang itu melakukan penculikan terhadap murid-muridnya. Yang jelas, mereka bertiga ingin balas dendam padanya dengan menggunakan murid-muridnya. Atau ada motif lain? Tidak ada waktu lagi bagi Ivan untuk memikirkan hal itu, sebab saat ini Ivan harus bergerak cepat! Toh, hal itu tidak terlalu penting karena Ivan telah menyiapkan rencana cadangan! Dengan manggut-manggut, Ivan berujar, "Bole

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 222

    Sebenarnya, melawan serangan dari keluarga Graha adalah pilihan kesekian, sebisa mungkin Doni dan Samuel akan menghindari hal itu terjadi. Sebab, mereka berdua tidak yakin akan menang melawan pasukan keluarga Graha yang terkenal sangat kuat itu! Namun, kini keluarga Graha telah mengetahui bahwa mereka berdua adalah dalangnya. Demikian, tuan muda Ivan sudah tidak akan bermain-main lagi kali ini ... Terpaksa, keduanya pun memutuskan melawan keluarga terkaya di negara ini. Soal cara menghadapi sekaligus melawan serangan, bukan lah masalah, sebab Doni sendiri memiliki banyak sekali tukang pukul, ditambah bantuan pasukan dari keluarga Fairuz. Hal tersebut membuat kekuatan keduanya tidak bisa dianggap sebelah mata. Keluarga Graha telah menemukan lawan yang sepadan! Selain itu, Doni dan Samuel juga tidak mengkhawatirkan keluarga Graha yang akan membuat karir dan bisnis mereka berdua berakhir. Bagaimana tidak, Charles telah menjanjikan akan itu untuk mereka. Demikian, keduanya cukup

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 221

    Sontak saja, penjelasan Ivan membuat Susan terhenyak! Kemudian, Susan menyugar rambutnya dengan kasar sembari mengedar pandangan ke sekeliling. Ia sampai lupa kalau di sekolah ini juga sedang ada masalah dan tentu saja Ivan harus mengurusnya. Namun, kini Susan menjadi sedikit lebih tenang, sebab mendengar kalau Ayah mertuanya turun tangan untuk membereskan musuh keluarganya. Kemudian, perempuan cantik itu pun kembali menjatuhkan diri di sofa. Urung pergi, tanda mendengarkan apa kata suaminya barusan. Ivan yang teringat jika Susan tengah mengandung jelas saja tidak mau terjadi hal buruk pada istri juga kandungannya, "Ingat apa kata dokter, sayang. Kamu tidak boleh banyak pikiran, hindari stress dan jangan terlalu kecapekan karena itu akan berpengaruh pada kandunganmu." Menatap Susan dengan sorot penuh harap juga cinta, Ivan menggeleng lemah dan kembali berujar, "Aku benar-benar tidak mau kamu mau pun calon anak kita kenapa-napa, sayang. Selain itu, aku sudah pernah berjanji pada

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 220

    "Segera hubungi semua maskapai penerbangan yang ada di negara ini, Renata! Terutama kota ini!" titah Ivan tegas sambil mengusap wajah dengan kasar. "Cari informasi mengenai kedatangan Charles ke negara ini dan penerbangannya mendatang. Pastikan, kamu tahan sebisa mungkin supaya Charles tidak terbang ke negaranya!" Mendapatkan perintah itu, di sebrang sana Renata langsung mengiyakan. Sambungan terputus. Tiba-tiba, Ivan mencemaskan sesuatu. Mungkin kah ... *** "Sayang!" Muncul kedatangan Susan di muka pintu dengan keadaan panik. Melihat istrinya dalam keadaan seperti itu, Ivan buru-buru bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri. "Ja-jadi, Sheila itu adalah Natasha, sayang?!" tanya Susan mendesak. Sebelumnya, Ivan mengabarkan tentang hal itu kepada Susan mau pun kakek Rahardian. Namun, Ivan harus mengabarkan hal buruk juga kepada mereka berdua ; mengenai Sheila dan ibunya yang diculik oleh tiga pria yang pasti adalah suruhan Doni dan Samuel. Susan yang tidak puas me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 219

    Kini, para orang tua murid sekaligus donatur sekolah tengah berunding. Sedangkan para orang tua murid yang tidak bisa mengeluarkan uang tebusan hanya bisa terduduk pasrah. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan masalah ini kepada pihak sekolah atau polisi. Para guru sendiri tengah mendesak Ivan untuk menuruti apa kata orang tua murid yang berkuasa tersebut saja. Namun, Ivan bersikeras tidak mau menurut dengan mereka. Tiba-tiba, salah satu dari mereka berseru lantang, "Kalau begitu, kami memilih akan menyelamatkan anak kami sendiri!" "Kami juga! Lebih baik kami menyelamatkan anak kami sendiri daripada harus menyerahkan padamu Pak Ivan! Kami tidak percaya pada anda!" "Kami juga!!!" Ivan terperangah, tangannya mengepal kesal seraya menatap mereka yang tengah balik menatapnya dengan jijik juga sinis. "Silahkan saja! Coba selamatkan anak kalian sendiri kalau bisa! Tapi yang jelas, saya akan tetap menyelamatkan semua murid tanpa terkecuali!" ucap Ivan tegas sekaligu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status