All Chapters of Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh: Chapter 141 - Chapter 150

228 Chapters

Bab 141

"Ibumu mengatakan jika kamu tidak pernah tuh merantau ke luar negeri!" Ivan tetap bersikap santai dan tenang, "Ah, soal itu. Aku berbohong kepada kedua orang tuaku karena tidak ingin membuat mereka khawatir," Susan terdiam, tidak langsung menjawab, tengah mencerna perkataan Ivan. Demi membuat Susan tambah yakin, mulut Ivan kembali bicara, "Itu sebabnya aku sangat jago berkelahi, sayang karena diajari oleh orang-orang hebat seperti Tuan Muda Aditama, juga Tuan Delon." Di saat ini, Susan malah menutup mata. Tidak menggubris penjelasan Ivan. Sebab, tiba-tiba teringat perkataan Vania tadi bahwa tidak semua kebingungan harus terjawab saat itu juga. Memang, Susan merasa tidak mengenal sosok Ivan yang dulu. Kini begitu berbeda! Termasuk sikap dan perlakuannya kepadanya. Hal tersebut membuatnya semakin dibuat tidak berdaya. Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Susan membuka mata. Tiba-tiba, Susan main menubrukan diri dan menenggelamkan wajah di dada bidang Ivan. Mend
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 142

Ivan pulang dari sekolah lebih awal karena mau mempersiapkan bulan madu besok. Namun, Ivan tidak pulang ke apartemen, melainkan pulang ke rumah kedua orang tua kandungnya. Sudah beberapa hari ini ia tidak pulang ke sana. Sesuai janji kepada kedua orang tuanya bahwa akan sering-sering pulang dan sesekali menginap. Selain itu, Ivan hendak menanyakan perihal Aditama yang meminta bantuan pasukan keluarganya untuk menyerang keluarga Gao kepada Ayahnya. Melihat anak satu-satunya pulang, Rosalinda seketika senang bukan main. Langsung memeluknya erat, "Kenapa sudah dua minggu kamu tidak pulang, Nak? Janjimu apa kepada Ibu dan Ayahmu, hah?!" Rosalinda langsung mengeluh begitu pelukan terlepas. Mendengar itu, Ivan hanya bisa tersenyum pahit, "Maafkan Ivan, Ibu. Akhir-akhir ini Ivan sangat sibuk. Apalagi Ivan sekarang sudah menjadi kepala sekolah. Jadi, tugas Ivan semakin bertambah banyak." Seketika wajah Rosalinda tertekuk, "Tapi kamu harus tetap mengusahakannya, Nak untuk sering-
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 143

Beberapa menit kemudian, pintu kamar Ivan diketuk, pelayan memberitahu jika sang Ayah telah pulang. Ivan pun segera beranjak dari kamar dan melangkah keluar. Kini anggota keluarga Graha yang telah utuh kembali tengah makan malam bersama. Sungguh makan malam yang sudah lama didamba-dambakan. Begitu makan malam selesai, dilanjut dengan ngobrol santai penuh canda dan tawa. Setelah itu, Ivan mengajak Ayahnya bicara empat mata. Anak dan Ayah itu berbincang di taman rumah yang dibelakangnya terdapat pemandangan air mancur. Disekelilingnya, dihiasi lampu-lampu. Indah sekali. "Ayah sudah menyuruh Delon untuk menyiapkan pasukan untuk besok?" Graha mengangguk. "Sudah, Van," jawab Graha mantap, "Berapa tukang pukul yang dibutuhkan Aditama? Dia belum memberitahu Ayah berapa jumlahnya," "Lima puluh, Yah. Ditambah tiga Letnan," Mendengar hal tersebut, rahang Graha mengeras seraya manggut-manggut, "Berapa pun tukang pukul yang Aditama butuhkan, akan Ayah berikan!" Kemudian, Grah
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 144

Kini, Susan tengah mengeringkan rambut Ivan dengan menggunakan hairdryer. Selagi Susan melakukan hal itu, hatinya berdebar-debar. Sebab, kali pertama wanita cuek dan dingin itu memberikan perhatian kepada prianya. Sementara Ivan menganggap apa yang tengah Susan lakukan padanya serasa mimpi. Meski demikian, Ivan begitu senang bukan main. Namun, kali ini Ivan memilih tidak menggoda sang istri, takut membuat Susan kesal yang mengakibatkan suasana hatinya berubah buruk. Jika hal itu terjadi, bisa gawat! Selesai mengeringkan rambut, Susan bilang kepada Ivan jika hendak ke dapur untuk menyiapkan hidangan bersama pembantu. Tidak lama kemudian, Ivan menyusul sang istri ke dapur. Sesampainya di sana, Ivan harus dibuat terkesima dengan pemandangan hidangan yang sudah tersaji di atas meja. Terlebih, Susan yang katanya membuat hidangan itu dan menyajikan khusus untuknya. "Ini, aku tidak salah lihat? Kamu menyiapkan minuman hangat, makanan, sup untukku, sayang?" ucap Ivan seteng
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 145

Keesokan harinya, ketika Susan membuka mata, ia seketika mendelik seraya berteriak. Bagaimana tidak, pemandangan wajah Ivan yang sangat dekat dengan wajahnya langsung menyambutnya. Tidak hanya itu, pria itu juga tengah memeluknya! Disaat yang sama, Susan refleks mendorong tubuh Ivan hingga ke tepi ranjang sebelum akhirnya terjatuh. Ivan yang belum sadar sepenuhnya hanya bisa meringis kesakitan di lantai. Sedangkan Susan buru-buru beranjak bangun dan menyenderkan punggung. Sontak saja, Susan marah sebab Ivan yang lancang tidur bersamanya! Namun, detik berikutnya, Susan terhenyak. Menyadari sesuatu. Astaga! Bukan kah tadi malam... Susan tak pelak menepuk jidat, merutuki diri. Ya ampun! Aku lupa jika tadi malam aku yang meminta Ivan untuk tidur denganku! Kini, Ivan telah berdiri. Lalu, menatap Susan dengan pandangan memicing, "Kenapa kamu mendorongku, sayang?" "Ma-maafkan aku, Van. Aku refleks mendorongmu barusan karena kaget pas aku buka mata ada wajah kamu di depa
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 146

9 jam kemudian, pesawat yang ditumpangi Ivan dan Susan mendarat di bandara Internasional Male. Setelah itu, keduanya melanjutkan perjalanan dengan menaiki seaplane sebelum kemudian dilanjutkan dengan speedboat untuk menuju resor. Conrad Maldives Rangali Island, adalah resor yang dipilih. Kesan mewah dan personal, dua kata yang tepat untuk menggambarkan resor tersebut. Selain itu, semakin indah pula karena dikelilingi alam Maladewa. Sementara itu, mereka berdua memilih vila tipe pantai yang menawarkan akses mudah ke pasir putih dan laut jernih. Juga dilengkapi balkon yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan laut. Ditambah kolam renang pribadi. Sesampainya di sana, setelah beristirahat agak lama di kamar, mereka berdua langsung makan malam sebab sampai di vila sore hari. Keduanya makan malam di restoran mewah dengan suasana tepi laut yang elegan. Ivan benar-benar merasa sangat bahagia. Pasalnya, Susan tidak menolak saat ia berinisiatif memegang
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 147

Kini Ivan menatap pemandangan sang istri yang tengah duduk di atas tubuhnya. Ia sungguh tidak menyangka jika Susan akan bertindak agresif seperti ini... Namun, tentu saja Ivan sangat senang. Hal yang telah ia tunggu-tunggu sejak lama adalah Susan yang juga menginginkannya. Bukan hanya dirinya. Lalu, Ivan sedikit mengangkat tubuh dan menopang dengan kedua tangannya. Sementara Susan tengah mengamati wajah Ivan dengan aura nakal sekaligus memberikan sentuhan-sentuhan lembut pada leher dan wajah sang suami yang membuat tubuh Ivan bergetar. Susan memutuskan menuruti saran dari sekretarisnya dengan bertindak agresif seperti ini. Selain itu, juga ingin memberikan kode kepada Ivan bahwa ia telah menyerahkan jiwa dan raga sepenuhnya. Susan, dengan pandangan memicing berkata, "Cinta itu buta ya... bagaimana mungkin aku bisa jatuh hati pada pria sepertimu, Van?" Sontak saja, senyum langsung terkembang lebar di bibir Ivan. Benar, Susan telah mencintainya! Dan selanjutnya hal ti
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 148

Di saat ini, Susan dan Ivan tengah berpelukan dengan erat. Sebab, Susan hendak melepas Ivan pergi ke negara Nozil bersama Aditama. "Kembali dengan selamat, sayang. Aku tidak mau mendengar kabar buruk apa pun tentangmu," ucap Susan cemas bukan main begitu pelukan terlepas. Ivan mengangguk seraya mengusap kedua pipi sang istri tercinta dengan lembut. "Pasti, sayang. Aku akan kembali kepadamu dengan kedaan baik-baik saja!" Kini, keduanya tengah berada di rumahnya Aditama dan Vania. Negara Ferandia. Ivan memutuskan menitipkan Susan kepada Vania demi keselamatan istrinya. Rasanya tidak tenang jika meninggalkan Susan sendirian di vila Maldives. Ia akan menjalankan misi yang berbahaya, bisa jadi, musuhnya itu akan mengincar orang-orang tercintanya. Setelah melanjutkan bercinta di pagi harinya, sarapan, mereka berdua langsung terbang ke Negara Ferandia. Sehingga, Ivan dan Aditama akan terbang bersama ke negara Nozil dari Ferandia. Meski kebersamaan keduanya sudah lebih dari
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 149

Briefing membahas strategi penyerangan gedung kasino milik keluarga Gao malam ini telah usai. Saat ini, jam menunjukan pukul sembilan malam waktu Nozil, masih dua jam lagi. Para Letnan kembali ke pos masing-masing, bersiap sesuai rencana. Ada tiga orang yang sudah berangkat duluan, mereka bertugas menyamar sebagai pengunjung kasino, yang akan membuat keributan, pengalih perhatian. Pasukan Aditama dan Ivan tidak bisa langsung menyerang gedung kasino itu sebab ada banyak pengunjung di sana. Tadi sudah dibahas pada saat briefing, mereka harus mengeluarkan para pengunjung dari dalam gedung kasino tersebut terlebih dahulu. Baru, mereka akan menyerbu dengan menyamar sebagai tenaga medis dan polisi. Pukul 22.45 waktu Nozil. Sebentar lagi jam sebelas malam. Persiapan penyerangan telah matang! Begitu tiga orang yang sebelumnya bertugas sebagai pengalih perhatian melaporkan jika telah membakar gedung kasino itu, Aditama langsung berseru, "Semua pasukan! Berangkat sekara
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 150

Persis saat pintu terbuka, belasan tukang pukul keluarga Gao menyambut di dalam sana, seketika melepas tembakan. Mendapati hal tersebut, Ivan langsung balas menembak, menjatuhkan tiga orang sekaligus, disusul Aditama yang melumpuhkan dua orang setelahnya, sisanya mendapat tembakan dari Letnan dan tukang pukul. Kini, bau mesiu tercium pekat, tubuh-tubuh tukang pukul itu terkapar di lantai. Lengang sejenak. Setelah memastikan sudah tidak ada tukang pukul lain yang akan menyerang di dalam sana, mereka melangkah masuk ke dalam. Tiba-tiba... "Kurang ajar! Berani-beraninya kalian menyerang dan menghancurkan bisnis keluarga kami?!" Itu adalah suara Tuan Muda Gao! Di pojok ruangan, tampak Tuan Muda Gao tengah mengarahkan pistolnya ke arah mereka dengan muka merah padam. "Letakan senjata itu, bajingan!" salah satu Letnan bergegas menghampiri seraya balik menodongkan pistol ke arah Tuan Muda Gao. Hal tersebut membuat Tuan Muda Gao ketakutan, tidak punya pilihan lain selain me
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status