Share

Bab 148

Author: Ahong
last update Last Updated: 2024-12-14 12:07:21

Di saat ini, Susan dan Ivan tengah berpelukan dengan erat.

Sebab, Susan hendak melepas Ivan pergi ke negara Nozil bersama Aditama.

"Kembali dengan selamat, sayang. Aku tidak mau mendengar kabar buruk apa pun tentangmu," ucap Susan cemas bukan main begitu pelukan terlepas.

Ivan mengangguk seraya mengusap kedua pipi sang istri tercinta dengan lembut.

"Pasti, sayang. Aku akan kembali kepadamu dengan kedaan baik-baik saja!"

Kini, keduanya tengah berada di rumahnya Aditama dan Vania. Negara Ferandia.

Ivan memutuskan menitipkan Susan kepada Vania demi keselamatan istrinya. Rasanya tidak tenang jika meninggalkan Susan sendirian di vila Maldives.

Ia akan menjalankan misi yang berbahaya, bisa jadi, musuhnya itu akan mengincar orang-orang tercintanya.

Setelah melanjutkan bercinta di pagi harinya, sarapan, mereka berdua langsung terbang ke Negara Ferandia.

Sehingga, Ivan dan Aditama akan terbang bersama ke negara Nozil dari Ferandia.

Meski kebersamaan keduanya sudah lebih dari
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 149

    Briefing membahas strategi penyerangan gedung kasino milik keluarga Gao malam ini telah usai. Saat ini, jam menunjukan pukul sembilan malam waktu Nozil, masih dua jam lagi. Para Letnan kembali ke pos masing-masing, bersiap sesuai rencana. Ada tiga orang yang sudah berangkat duluan, mereka bertugas menyamar sebagai pengunjung kasino, yang akan membuat keributan, pengalih perhatian. Pasukan Aditama dan Ivan tidak bisa langsung menyerang gedung kasino itu sebab ada banyak pengunjung di sana. Tadi sudah dibahas pada saat briefing, mereka harus mengeluarkan para pengunjung dari dalam gedung kasino tersebut terlebih dahulu. Baru, mereka akan menyerbu dengan menyamar sebagai tenaga medis dan polisi. Pukul 22.45 waktu Nozil. Sebentar lagi jam sebelas malam. Persiapan penyerangan telah matang! Begitu tiga orang yang sebelumnya bertugas sebagai pengalih perhatian melaporkan jika telah membakar gedung kasino itu, Aditama langsung berseru, "Semua pasukan! Berangkat sekara

    Last Updated : 2024-12-15
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 150

    Persis saat pintu terbuka, belasan tukang pukul keluarga Gao menyambut di dalam sana, seketika melepas tembakan. Mendapati hal tersebut, Ivan langsung balas menembak, menjatuhkan tiga orang sekaligus, disusul Aditama yang melumpuhkan dua orang setelahnya, sisanya mendapat tembakan dari Letnan dan tukang pukul. Kini, bau mesiu tercium pekat, tubuh-tubuh tukang pukul itu terkapar di lantai. Lengang sejenak. Setelah memastikan sudah tidak ada tukang pukul lain yang akan menyerang di dalam sana, mereka melangkah masuk ke dalam. Tiba-tiba... "Kurang ajar! Berani-beraninya kalian menyerang dan menghancurkan bisnis keluarga kami?!" Itu adalah suara Tuan Muda Gao! Di pojok ruangan, tampak Tuan Muda Gao tengah mengarahkan pistolnya ke arah mereka dengan muka merah padam. "Letakan senjata itu, bajingan!" salah satu Letnan bergegas menghampiri seraya balik menodongkan pistol ke arah Tuan Muda Gao. Hal tersebut membuat Tuan Muda Gao ketakutan, tidak punya pilihan lain selain me

    Last Updated : 2024-12-15
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 151

    Selagi tukang pukul sibuk membereskan sisa-sisa peperangan, Aditama dan Ivan duduk bersebelahan. Mengamati. "Bagaimana dengan anggota keluarga Gao yang masih hidup, Kak?" tanya Ivan. "Aku akan mengumumkan kepada mereka untuk menyerahkan diri atau tinggalkan Nozil untuk selama-lamanya. Juga semua anggota penting keluarga Gao, aku akan mengumpulkan mereka dan bicara baik-baik, aku akan membiarkan bisnis mereka berjalan seperti biasa dengan syarat mereka tidak akan menganggu antar keluarga yang lainnya lagi." Ivan manggut-manggut tanda setuju, "Ya, keluarga Gao akan memulai era baru. Kita harap, pemimpin keluarga Gao yang baru tidak seperti yang sebelumnya." Tiba-tiba, Aditama mengganti topik pembicaraan, "Bagaimana kemarin malam, Van? Kuat berapa ronde kau dengan istrimu?" Ivan yang mendapatkan pertanyaan seperti itu tertegun sejenak sebelum kemudian tergelak, "Aku sih bisa kuat beronde-ronde, Kak. Tapi sayangnya, Susan yang tidak kuat." Seketika keduanya tertawa bersama. Ad

    Last Updated : 2024-12-16
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 152

    Enam hari Ivan dan Susan berbulan madu di Maldives. Dan di hari ke enam, mereka berdua pulang. Tentu, pulang dengan perasaan bahagia bukan main. Sesampainya di apartemen, Susan langsung teringat dengan surat perjanjian pernikahan kontrak dengan Ivan selama satu tahun dan surat perjanjian yang berisi hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh Ivan selama menjadi suami kontraknya. Setelah ia mengakui perasaanya kepada Ivan, maka, ia berpikir bahwa surat perjanjian itu sudah tidak berlaku lagi. Ketika lelah sudah mulai berangsur menghilang, Susan langsung mencari surat perjanjian itu karena hendak disampaikan kepada sang suami. "Mulai sekarang, surat perjanjian ini sudah tidak berlaku lagi, sayang!" ucap Susan seraya mengangkat map berisi surat perjanjian di hadapan Ivan. "Termasuk pernikahan kontrak kita selama satu tahun? Dan setelah satu tahun kita akan bercerai? Itu juga sudah tidak berlaku?" tanya Ivan yang dibalas anggukan pelan oleh Susan. Tiba-tiba, wajah Susan

    Last Updated : 2024-12-16
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 153

    Kini, Susan mematung dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Telah pindah dari pangkuan Ivan. Tentu, pengakuan Ivan barusan terdengar gila! Mendapati Susan seperti itu, Ivan memilih diam, membiarkan sang istri mencerna apa yang barusan ia katakan. Ia telah menduga bahwa Susan pasti akan bereaksi demikian. Setelah tersadar dari keterkejutan, Susan menatap Ivan dengan tidak karuan. Juga sekujur tubuh gemetaran. Benar kah? Pria yang ada di depannya adalah pewaris keluarga kaya raya? Suaminya adalah anak pemilik perusahaan terbesar yang ada di negara ini? Lalu, dengan suara tergagap, Susan mulai angkat suara. "Ta-tapi kenapa kamu tinggal di kota ini? Dengan menjadi Guru? Dan sebelumnya kenapa kamu memilih tinggal di kos-kos san sempit dan kecil, padahal kamu adalah... " Susan tidak kuasa melanjutkan kalimatnya. Begitu suara Susan terdengar, Ivan buru-buru menghadap sang istri. "Aku pergi dari rumah sebab mempunyai masalah dengan kedua orang tuaku dan hidup sebagai ora

    Last Updated : 2024-12-18
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 154

    Susan telah menanyakan sekaligus memastikan semua hal yang memenuhi benaknya kepada Ivan. Begitu pula dengan Ivan yang telah memberitahu semua kebohongan dan rahasianya kepada sang istri. Sudah tidak ada yang ditutup-tutupi lagi. Meski demikian, kini Susan masih saja terdiam seperti orang linglung. Tengah mencerna fakta bahwa Ivan adalah suaminya yang miskin bergaji kecil, tapi ternyata kaya raya! Susan masih merasa hal tersebut bagai mimpi! Di saat ini, Ivan meraih kedua tangan Susan dan menatapnya dengan senyum tidak berdaya. Hal tersebut membuat Susan tersadar, balik menatap Ivan dengan sayu. "Bersiap lah, sayang sebab aku akan membawamu ke hadapan kedua orang tuaku. Aku akan mengenalkanmu pada mereka," ucap Ivan, "Dan perlu kamu ketahui bahwa itu adalah permintaan dari Ayah dan ibuku langsung yang ingin segera melihatmu!" Mendengar itu, Susan terperangah. "T-tuan Graha dan Nyonya Rosalinda memintamu untuk segera membawaku? Kedua orang tuamu sudah tahu jika aku adala

    Last Updated : 2024-12-19
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 155

    Sebelumnya, Susan berencana memberitahu Kakeknya mengenai Ivan yang tidak semiskin yang semua orang kira. Ternyata, Ivan yang dianggap sebagai suami yang hanya numpang hidup pada istri dan keluarganya mempunyai uang 500 miliar serta Lamborghini yang merupakan harta warisan dari Kakek Neneknya. Demikian, setidaknya di mata orang-orang, Ivan tidak akan dianggap parasit lagi. Namun, kini Susan telah mengetahui bahwa Ivan terpaksa berbohong mengenai hal itu sebab masih menyembunyikan identitas aslinya, ditambah fakta yang begitu mencengangkan. Tidak lain dan tidak bukan adalah Ivan yang merupakan anak dari keluarga konglomerat kaya raya dan terpandang di negara Ferania! Terang saja Susan ingin cepat-cepat memberitahukan hal itu kepada Kakeknya. Akhirnya Susan pun meminta ijin dan Ivan memperbolehkannya. Namun reaksi dari Kakeknya malah membuatnya kaget bukan main. Malahan, membuatnya semakin pusing, hingga rasanya mau pingsan. Bagaimana tidak, Kakeknya malah lebih dulu mengetah

    Last Updated : 2024-12-20
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 156

    "Aku belum memberitahu Susan bahwa Ivan anakmu adalah pria yang dulu akan dijodohkan dengannya." "Bagus lah jika demikian," balas Graha. Lalu, terdengar gumaman sebentar di sebrang sana sebelum akhirnya Graha kembali bicara. "Apakah Ivan sudah pernah mengajakmu bicara empat mata? Menyinggung soal pertemanan diantara kita?" Rahang Rahardian mengeras, "Belum pernah, Graha. Kami masih bersikap layaknya seorang Kakek dan cucu saja. Sebagai menantu di keluargaku. Ivan juga terus memposisikan dirinya sebagai orang biasa yang berprofesi sebagai guru. Tapi, sepertinya Ivan sudah tahu kalau aku itu adalah temanmu. Hanya saja, dia berpura-pura tidak tahu." Lengang sejenak di ujung ponsel. "Biar lah Ivan yang menanyakan tentang perjodohan itu sendiri kepadaku, Bang. Kalau pun tidak, hal itu malah bagus. Toh, mereka berdua sudah sama-sama saling mencintai, sudah menikah dan sebentar lagi akan memiliki anak." Graha kembali menyahut setelah terdiam beberapa saat. Perkataan Graha langs

    Last Updated : 2024-12-20

Latest chapter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 208

    "Di mana kau membeli Lamborghini keluaran terbaru edisi terbatas ini, Van?!" Tiba-tiba, suara Felix memecah hening yang sedang terjadi. Felix yang suka mengoleksi mobil super, mobil sport dan mobil mewah, sedikit banyak memiliki relasi dengan boss-boss pemilik showroom yang menjual mobil-mobil tersebut. Namun, mobil-mobil yang dikoleksi Felix hanya berkisar rentang harga antara 1,5 sampai 3 miliar saja. Belum ada yang harganya mencapai puluhan miliar. Tentu saja, hal itu membuat Felix merasa iri sekaligus terkejut. Sebenarnya, ia juga mengincar mobil Lamborghini keluaran terbaru edisi terbatas itu dan ingin membelinya. Namun, sebab uang yang dimilikinya tidak cukup, bahkan masih kurang banyak, membuatnya hanya bisa mengaguminya. Ditengah tatapan tidak percaya itu, Ivan berkata, "Di showroom fame motorcars," Sontak saja, jawaban Ivan membuat semua orang terhenyak. Bagaimana tidak, itu adalah showroom terbesar di negara Ferania ; tempat para pejabat, artis dan konglomerat m

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 207

    "Jika alasannya demikian, maka, tidak ada keraguan lagi bagi kami berdua sekarang untuk tidak menerima bantuan dari anda, tuan muda Charles, dari keluarga Fairuz," ucap Doni, "mohon bantuannya untuk kami menghadapi tuan muda Ivan!" "Kami begitu tidak siap, tuan muda Charles dengan apa yang kini tengah terjadi. Pun sebelumnya, kami tidak menduga jika kasus itu akan naik kembali ke permukaan dan keluarga Graha lah yang mengusutnya! Tentu, kami tidak akan bisa menghadapinya. Tapi, dengan bantuan anda, kami yakin, kami akan bisa melawan keluarga Graha!" ucap Samuel menambahi Doni. Mendengar jawaban dari keduanya, Charles menyeringai sambil menghisap rokoknya. "Keputusan yang tepat tuan Doni dan tuan Samuel," "Jadi, mulai sekarang, kalian tidak perlu khawatir, tidak perlu takut lagi kepada keluarga Graha, karena ada kami di belakang kalian!" Tentu saja mereka berdua akan menerima bantuan darinya, sebab tidak ada pejabat tinggi, keluarga pebisnis sekaligus mafia di negara Ferania yan

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 206

    Sedangkan Herlambang, Hesti dan Irene, mereka menatap Ivan dengan ekspresi wajah buruk. Bagaimana tidak, Ivan kini semakin berani di depan mereka, tanpa mempedulikan keberadaan sang kepala keluarga. Juga, merasa berkuasa di keluarga mereka. Seakan-akan, mereka harus tunduk dan takut pada apa yang dikatakannya. Padahal, yang seharusnya bersikap seperti itu adalah dirinya. Ini tidak boleh dibiarkan! Soal Ivan dan Susan yang memberi maaf dan ampunan kepada Felix, mereka tidak terlalu mempedulikannya. Sebab, sejatinya mereka tidak mau merasa bersalah dan kalah dari Susan mau pun Ivan. Kini, dengan pandangan tertunduk ke bawah, Felix menggertakan giginya, serta kedua tangannya yang tengah terkepal kuat. Namun, ia tidak bisa bertindak gegabah saat ini karena malah akan memperburuk suasana. Alhasil, ia hanya bisa memaki Ivan dalam hati dan menahan amarah yang membara. Setelah berhasil menguasai diri, Felix mendongak. Lalu, menatap Ivan sembari mengangguk dan berkata, "Aku ja

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 205

    Sementara itu, di tempat lain, tampak Doni dan Samuel yang tengah saling menenggak minuman alkohol dengan wajah buruk di sebuah bar terkenal. Setelah beranjak dari kediaman keluarga Graha yang tentu saja pergi dalam keadaan panik dan bingung bukan main. Alhasil, mereka berdua pun singgah di bar tersebut. Selain untuk sekadar menenangkan diri, keduanya hendak membahas apa yang dibicarakan dengan tuan muda Ivan tadi dan mencari solusi. "Apa yang harus kita lakukan, Tuan Doni?" ucap Samuel dengan mulut dan suara bergetar, "sepertinya, tuan muda Ivan tetap mencurigai kita berdua dan tidak percaya bahwa pelakunya adalah Mahendra!" Doni mendecakan lidah, "Buntu, Samuel! Aku tidak tahu apa yang harus kita lakukan! Ini mendadak sekali, kita begitu tidak siap..." Mendengus kesal, mulut Doni kembali bicara, "Jika sudah berhadapan dengan keluarga Graha, kita sudah tidak akan bisa berkutik!" Hal tersebut membuat wajah Samuel semakin pucat. Samuel, sambil menelan ludah berkata, "Itu a

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 204

    Kakek Rahardian menatap tajam ke empat orang itu secara bergantian. "Aku tidak mau mendengar lagi dari mulut kalian yang mempermasalahkan status Ivan yang hanya berprofesi sebagai guru, kepala sekolah dengan gaji kecil dan pria miskin yang dianggap tidak berguna di keluarga kita!" "Toh, pria yang kalian hina-hina dan kalian rendahkan itu ternyata memiliki uang yang lebih banyak daripada kalian, bukan?! Memiliki mobil yang lebih mahal dan mewah daripada milik kalian? Bahkan, bisa langsung meminjamkan uang satu triliun saat itu juga kepada perusahaan besar seperti perusahaan kita!" Mendengar nada yang begitu menggelegar, anggota keluarga Rahardian yang dimaksud itu hanya bisa termangu dan membeku di tempat duduk masing-masing. Masih menggertakan giginya, mulut kakek Rahardian kembali bicara, "Aku tahu, kalian tidak sungguhan senang mendengar kabar Susan hamil. Maka dari itu, jika kalian berani mencoba mencelakai Susan dan bayi yang sedang dikandungnya. Maka, aku tidak akan mengangg

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 203

    Tiba-tiba, kening kakek Rahardian berkerut saat melihat raut muka para anggota keluarganya yang seperti tidak menunjukan reaksi senang. Lalu, ia pun menatap tajam ketiga orang itu sekaligus Felix yang berdiri diantara mereka semua secara bergantian. "Kenapa kalian tampak tidak senang dengan kabar kehamilan Susan?" Perkataan kakek Rahardian tersebut seketika langsung membuyarkan lamunan keempat orang itu. Kemudian, keempatnya gelagapan, "Memang kami tidak senang...!!!" Namun, tentu saja, ungkapan itu tidak sampai terlontar keluar dari mulut mereka masing-masing. Bagaimana mungkin mereka senang, mereka sudah sangat membenci Susan dan Ivan. Dulu, benci karena pernikahan mereka berdua. Jika sekarang, benci karena mereka berdua yang semakin mendapat tempat di hati kakek Rahardian. Apalagi Susan sampai hamil yang pasti akan mengancam posisi anggota keluarga yang lain! Demikian, mereka tidak akan bisa membuat jabatan Susan lengser! Selain itu, Ivan yang telah berkontribusi besa

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 202

    Lebih mengesalkannya lagi adalah, Felix diawasi dengan ketat oleh orang-orang suruhan kakeknya. Ditambah, Herlambang dan Hesti yang tidak diizinkan menjenguk atau pun memberi segala kebutuhannya Felix. Kakek Rahardian memperingati keduanya jika sampai melanggar, maka, hukuman Felix akan diperpanjang. Bahkan, ditambahi. Oleh karena itu, meski tidak tega, juga berat merelakan anaknya yang harus hidup selayaknya orang miskin. Keduanya memilih mematuhi perintah sang Ayah. Sementara itu, selain untuk memberi efek jera, kakek Rahardian sekalian ingin mendidik cucunya dengan kehidupan yang keras, sebab anak itu begitu dimanja oleh kedua orang tuanya. Malam ini, Felix pulang, sebab akan ikut keluarganya menghadiri acaranya Susan dan Ivan. Hesti, dengan ekspresi wajah tidak berdaya berkata, "Di hotel nanti, memohon lah dengan sungguh-sungguh pada kakekmu, Felix. Supaya kakek iba dan meringankan hukumanmu. Syukur-syukur, bisa langsung mencabutnya! Juga, kepada Susan dan Ivan!" Felix me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 201

    Doni dan Samuel yang tidak mau mengaku, malah mengumpankan orang lain, menjadikannya kambing hitam, akhirnya Ivan pun memutuskan menghentikan interogasi dan melepaskan mereka berdua. Sebab, Ivan yang belum menghadirkan orang-orang suruhan yang terlibat di hadapan keduanya kali ini. Tentu saja, Ivan tidak percaya dengan apa yang mereka berdua katakan. Bagaimana tidak, ia telah memiliki bukti-bukti kuat yang mengarah bahwa Doni adalah otak dibalik kejadian 18 tahun silam itu! Bagaimana jika mereka berdua kabur? Berbuat macam-macam? Malah menyerang balik? Karena dibiarkan pergi? Ivan tidak cemas, sebab ia memiliki rencana. Ivan akan memerintahkan orang-orang untuk memantau dan mengawasi mereka berdua dengan ketat. Jika mereka berdua bertindak gegabah, Ivan akan segera tahu. Sebelum Doni dan Samuel beranjak dari kediaman keluarga Graha, Ivan dan para bawahannya mengancam mereka untuk tidak berbuat macam-macam atau mereka berdua akan menerima akibatnya! Nantinya, Ivan akan meman

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 200

    Tentu saja mereka berdua menjelaskan demikian, sebab keduanya berpikir bahwa Ivan telah menyelidiki kasus itu sebelumnya. Juga, pasti mengetahui jika ada banyak hal janggal! Jika tidak, mana mungkin putra tunggal keluarga terkaya di negara ini memanggil mereka berdua untuk diintrogasi? "Apa yang kalian jelaskan itu sama persis dengan apa yang diberitakan! Aku tidak butuh penjelasan seperti itu!" ucap Ivan sinis. Kemudian, Ivan membusungkan dada sambil menatap keduanya tajam secara bergantian. "Langsung to the poin saja, aku sedang mengusut kasus itu dan menemukan banyak kejanggalan. Kakek Rahardian dan istriku percaya bahwa Natasha tidak meninggal karena terseret arus, melainkan diculik oleh saingan bisnis Malice yang bertujuan untuk merenggut kebahagiaan keluarga mendiang Pak Robin!" "Sebenarnya, kunci utama adalah pada mendiang Pak Robin dan istrinya. Tapi, mereka berdua sudah meninggal. Jadi, kami tidak bisa langsung tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meski demikian, bagik

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status