Semua Bab Dimanja Suami Pembawa Sial: Bab 611 - Bab 620

735 Bab

Bab 611

Tiffany kembali ke rumah sakit dan mendapati Julie sudah menunggunya di kantor dengan tangan bersedekap."Aku sudah lihat beritanya," ucap Julie.Dengan jas putih yang membalut tubuh tinggi semampainya, Julie bersandar di kursi sambil menatap Tiffany dengan sorot mata dingin. "Cuma pergi ngajar sebentar saja bisa bikin heboh begini."Tanpa perlu ditanyakan sekalipun, Tiffany sudah bisa memahami apa yang sedang dibicarakan Julie.Tiffany berjalan ke mejanya dengan tenang dan duduk, "Masalah tentang Zion sudah kuselidiki dan kujelaskan semuanya dua tahun lalu. Aku nggak perlu takut."Julie mengangkat alis dan menatapnya dengan sorot mata yang tetap tenang. "Kamu kira aku lagi membicarakan tentang Zion?""Soal itu sudah lama diselesaikan. Tim investigasi rumah sakit melakukan penyelidikan menyeluruh waktu itu. Apa lagi yang bisa dia lakukan sekarang?""Ini yang kubicarakan!" Julie mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto.Di dalamnya, Tiffany tampak memeluk sebuket besar mawar m
Baca selengkapnya

Bab 612

Tiffany sangat memahami Sean. Dia tidak mungkin berbicara dengan nada seperti itu kepada seorang pria. Kalau perempuan .... Satu-satunya wanita yang paling dekat dengannya, Sanny, masih dirawat di Rumah Sakit Kintan.Tiffany merasa sedikit jengkel. Dia mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Julie meliriknya sekilas, seakan ingin mengatakan sesuatu, tapi akhirnya memilih diam.Setelah beberapa saat, dia menepuk bahu Tiffany pelan. "Aku sudah cari tahu. Dalam lima tahun terakhir, dia memang nggak pernah dekat sama wanita mana pun.""Tapi ... wanita yang mengincarnya sih nggak sedikit.""Tenang saja."Tiffany mengangguk, tapi beberapa detik kemudian, dia menyadari ada yang janggal. "Kenapa aku harus tenang?" Dia bahkan belum berniat untuk kembali bersama Sean."Cepat atau lambat," sahut Julie.Dia menghela napas panjang sebelum menambahkan, "Lagian, setelah kalian bersama lagi, masih ada satu hal yang harus kalian selesaikan."Tiffany mengernyit. "Apa itu?""Nanti juga kamu akan tahu."
Baca selengkapnya

Bab 613

Keesokan harinya, setelah mengantar Arlo dan Arlene ke taman kanak-kanak, Tiffany langsung mengemudikan mobilnya menuju kota tempat tinggal Zion sesuai alamat yang diberikan Morgan.Dari pusat kota yang ramai, dia melewati pinggiran kota, masuk ke jalan tol, lalu berbelok ke jalan pedesaan yang semakin sepi.Sepanjang perjalanan, sebuah Land Rover hitam terus mengikutinya dari belakang. Dari kaca spion, Tiffany bisa melihat dengan jelas bahwa mobil itu memiliki pelat nomor dari Kota Aven.Orang dari Kota Aven.Tiffany bahkan tidak perlu berpikir lama untuk tahu siapa yang ada di dalam mobil itu. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri lagi. Tiffany memasang earphone bluetooth dan langsung menelepon Sean. "Kamu ngikutin aku?"Pria di ujung telepon terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab, "Kamu sadar ya?"Tiffany terdiam.Mengikuti seseorang secara terang-terangan dengan Land Rover yang mencolok baik dari segi ukuran maupun model, bukankah itu memang sengaja ingin ketahuan?"Aku cuma mau
Baca selengkapnya

Bab 614

"Sekarang dia sudah bisa melakukan operasi sendiri. Aku juga merasa senang untuknya." Zion menghela napas berat dan berkata, "Guru, jangan khawatir. Aku nggak akan bilang apa pun."Dari balik pintu kaca buram, Sean bisa melihat seorang pria berjas putih berdiri dengan postur sedikit membungkuk. "Aku benar-benar minta maaf soal Quinn. Aku nggak pernah membahas insiden malapraktik itu di depannya. Tapi sebulan yang lalu ... aku mabuk ....""Tapi keesokan harinya, aku sudah peringatkan dia untuk jangan menyebarkan apa pun. Aku benar-benar nggak tahu dia akan pergi ke Kota Kintan dan ... memfitnah Tiffany di depan begitu banyak orang.""Zion, kamu anak yang baik." Wanita yang duduk di sofa menghela napas pelan. "Apa yang terjadi waktu itu bukan salahmu, tapi kamu tetap memilih menanggung semuanya sendirian.""Tiffany sebenarnya nggak pantas menerima kebaikanmu. Baik dua tahun lalu maupun sekarang, dia nggak pernah mengakui bahwa instruksi itu datang langsung darinya.""Guru," sahut Zion sa
Baca selengkapnya

Bab 615

Sean mengangkat pandangannya dan menatap Zion dengan tenang. Pria itu mengenakan jas putih dokter, tubuhnya tampak kurus, tetapi wajahnya tidak terlihat licik sama sekali.Dengan senyum santai, Zion bertanya, "Anda wartawan?"Sean mengangguk. "Bisa dibilang begitu.""Tapi menurutku bukan."Zion tersenyum tipis. Tatapannya yang jernih menyapu wajah Sean yang tegas dan berkarakter dingin. "Wartawan nggak punya aura seperti Anda."Sean tersenyum. "Aku punya aura seperti apa?""Elegan, dingin, tidak peduli pada banyak hal di dunia ini, tetapi sangat fokus pada tujuan Anda. Kalau sudah menentukan target, Anda akan mengerahkan segalanya untuk mencapainya."Setelah berkata demikian, dia berbalik untuk menuangkan segelas air, lalu meletakkannya di depan Sean. "Benar nggak apa yang kubilang?"Sean menatapnya dengan lebih dalam. Ada sedikit kilasan kekaguman dalam matanya. "Kalau kamu sudah tahu aku bukan wartawan, kenapa nggak langsung mengusirku?""Karena aku merasa Anda mungkin adalah teman D
Baca selengkapnya

Bab 616

Kenapa bisa ...."Ada apa?" tanya Zion Ketika melihat Sean tidak berbicara.Sean menatap Zion dengan tajam. "Tangan Dok Tiff .... apakah cedera itu mengenai otot dan tulangnya?"Zion tampak agak terkejut. Dia teringat pernah melihat laporan medis Tiffany yang tergeletak di atas meja suatu hari."Bisa dibilang begitu." Dia mengepalkan bibirnya sejenak sebelum melanjutkan, "Tapi yang paling parah adalah, tangannya pernah mengalami luka bakar yang sangat serius."Sean terdiam sejenak, ekspresinya berubah. "Luka bakar?"Saat dia hendak bertanya lebih lanjut, pintu klinik tiba-tiba terbuka. Seorang wanita melangkah masuk dengan tenang. Dengan mengenakan mantel merah panjang dan sepatu bot hitam, kehadirannya seketika menarik perhatian.Zion hampir menjatuhkan gelas air yang dipegangnya. Dengan gugup, dia langsung bangkit berdiri dari sofa dan matanya terpaku pada Tiffany. "Dok ... Dok Tiff ...."Tiffany mengangguk ringan ke arahnya, langkahnya tenang saat dia memasuki ruangan. Sebelumnya, d
Baca selengkapnya

Bab 617

Zion menggigit bibirnya dan melirik Tiffany sejenak, lalu melihat ke arah Sean sebelum akhirnya mengusap tangannya dengan gugup. Tubuhnya menyusut di sofa saat berkata, "Aku ... waktu mabuk, aku cuma bilang terus terang sama dia.""Terus terang?"Terus terang apaan! Apakah "terus terangnya" menurutnya adalah memberi tahu Quinn bahwa dia dulu menanggung kesalahan Tiffany?Saat insiden itu terjadi, Tiffany bahkan masih berada di Elupa untuk terapi rehabilitasi dan menahan rasa sakit luar biasa akibat luka bakarnya. Mana mungkin dia bisa menyusun rencana operasi untuk Quinn?Tiffany bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri saat itu, apalagi mengurus operasi orang lain! Dan dia masih berani bilang itu "kebenaran"?"Ya."Zion menghela napas panjang, lalu mengangkat tatapannya yang masih jernih ke arah Tiffany. "Dok Tiff, aku nggak ingin menyembunyikan apa pun darimu. Aku tahu kamu nggak pernah ingin mengakui ini, tapi ...."Dia kembali melirik Sean sebelum melanjutkan, "Tampaknya pria ini
Baca selengkapnya

Bab 618

Tiffany paling memahami seperti apa sifat Zion sebenarnya. Saat insiden itu terjadi, dia bahkan merasa sangat menyayangkannya. Kenapa anak sebaik ini bisa sampai nekat melakukan operasi tanpa izin hanya demi membuktikan kemampuannya?Namun kini, saat dia menatap mata jernih Zion dan mendengar kata-katanya yang penuh ketulusan, Tiffany merasa mungkin selama ini dia terlalu banyak berpikir.Sepertinya, Zion masih sama polosnya seperti dulu."Kamu bisa tunjukkan rekaman itu pada kami?"Sean berdiri dari tempat duduknya. Dia melangkah ke pintu depan klinik, menutup rolling door dan menurunkan tirai jendela, memastikan ruangan tertutup sepenuhnya. Setelah semuanya tertutup rapat, dia berjalan perlahan kembali ke depan Zion."Sekarang cuma ada kita bertiga di sini."Zion tampak ragu.Tiffany mengatupkan bibirnya. Dia paham maksud Sean. Oleh karena itu, dia menenangkan diri, lalu menatap pria yang berada di depannya. "Begini, Zion.""Aku yakin aku nggak pernah meneleponmu mengenai operasi itu
Baca selengkapnya

Bab 619

"Selain kemungkinan ini, nggak penjelasan lain lagi."Sean mengerutkan kening dalam-dalam dan menoleh ke arah Tiffany. "Kamu punya musuh atau orang yang nggak suka sama kamu di rumah sakit?"Tiffany masih terjebak dalam keterkejutan setelah mendengar rekaman itu. Saat Sean mengulangi pertanyaannya sekali lagi, barulah Tiffany tersadar dari lamunannya.Selama bertahun-tahun ini, hubungannya dengan rekan kerja termasuk sangat baik. Meskipun dia tidak lagi sehangat dulu dalam berinteraksi dengan semua orang, kemampuannya yang luar biasa dan sikapnya yang profesional tetap membuatnya disukai oleh banyak kolega.Tiffany berpikir sangat lama, tetapi dia tidak bisa mengingat pernah berbuat salah pada siapa pun sehingga ada orang yang ingin mencelakainya dengan cara seperti ini."Biasanya Dok Tiff selalu rendah hati. Meskipun keahliannya cukup hebat, dia nggak pernah sombong sama orang. Aku nggak merasa ada orang yang ingin menjebaknya."Zion yang sejak tadi bersandar di kusen pintu pun menghe
Baca selengkapnya

Bab 620

Sean mengetukkan jari-jarinya ke meja dengan ritme pelan. "Kirimkan rekaman ini padaku."Zion mengangkat kepalanya, menatap Tiffany sejenak. Setelah merasa yakin dengan ketulusan Tiffany, dia akhirnya mengirim rekaman itu ke e-mail Sean. "Apa rencana Anda?" tanyanya."Kalau nggak bisa mendapatkan petunjuk dari motif pelaku, kita bisa mulai dari suara ini. Seseorang yang bisa meniru suara Tiffany sampai 70% mirip dalam waktu singkat bukanlah orang biasa. Setidaknya, dia pasti seorang pengisi suara profesional."Zion menepuk dahinya. "Benar juga!"Dia menatap Sean dengan penuh kekaguman, lalu mengacungkan jempol. "Pintar sekali."Sean hanya tersenyum kecil, lalu berdiri dari sofa. "Kalau begitu, aku dan Tiffany akan pergi dulu. Kalau ada sesuatu, hubungi kami."Setelah berkata demikian, dia berbalik dan melangkah ke sisi Tiffany, lalu mengulurkan tangannya. "Kita sudah cukup lama mengganggu di sini. Saatnya pulang."Setelah mendengar kenyataan yang begitu mengejutkan ini, Tiffany merasa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6061626364
...
74
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status