"Hayfa?" Herin mengerjapkan mata, ia mendengar sesuatu hingga terbangun. Matanya me ra ba ponsel dan melihat jam masih menunjukkan pukul 05.00 pagi."Kamu kedinginan?" Wanita itu mengucek matanya dan menurunkan kaki dari ranjang. "Di sini memang sedikit dingin. Tapi, kenapa kamu malah diam di bawah? Ayo naik lagi!"Hayfa hanya diam, tubuhnya menggigil kedinginan. Herin menarik putrinya untuk kembali naik ke atas ranjang. "Kasurnya memang keras, punggungku saja terasa sakit," gumamnya.Herin dan Hayfa naik lagi ke atas kasur. Wanita itu menyelimuti putrinya dan ia mengalah, selimutnya cukup kecil dan tipis. Herin sedikit meringkuk saat kembali memejamkan mata. Ia masih mengantuk berat, hingga begitu cepat kembali tertidur meski masih mendengar gemeretak gigi dari putrinya. "Dingin sekali." Sesekali ia bergumam menarik selimut di sampingnya. "Hayfa?" panggilnya. Suara Hayfa sudah tidak terdengar lagi, mungkin ia sudah tidur nyenyak, pikirnya. "Hayfa?" Herin kembali memanggil. Tidak ad
Terakhir Diperbarui : 2024-12-25 Baca selengkapnya