Farhan masih gugup, perasaannya campur aduk. Lanita sudah menunggu pria itu untuk berbicara, namun sepertinya begitu berat."Ada apa, Mas? Apa Fatin membuat masalah di rumahmu?" tanya Lanita khawatir.Farhan menggeleng."Jangan khawatirkan dia, Nit. Kamu sudah merawatnya dengan sangat baik. Anak kita tumbuh menjadi pribadi yang bisa menempatkan diri di mana pun ia tinggal.""Syukurlah." Wanita itu menghela napas panjang. "Apa punggungmu masih sakit?""Ya?" Lanita menoleh. Bahwasanya dia menyembunyikan rasa sakitnya dari orang lain, tapi kenapa mantan suaminta tahu. "Aku hanya sedikit kurang enak badan, Mas, makanya ke dokter. Itupun dipaksa Arya." "Kata penjual di dekat kios, kamu jatuh saat mengangkat boks buah, Lanita. Kenapa kamu masih menyembunyikannya?""Oh! Kamu sudah tahu rupanya, Mas." Wanita itu sedikit tertawa, kebohongannya jelas-jelas ketahuan. "Tidak apa-apa, kok, Mas. Hanya keseleo.""Sebaiknya kamu hati-hati, Nit. Lagian, Fatin sekarang sudah bersamaku. Aku akan membi
Last Updated : 2024-11-08 Read more