Sean berdiri membeku di ambang pintu, hatinya berdegup kencang. Ryan berdiri di sana, di samping ranjang Andika, menatap wajah ayah mereka yang pucat dan lemah.Perlahan, Ryan menoleh. Mata mereka bertemu, dan seketika itu juga waktu seakan berhenti. Dua pasang mata yang penuh luka, penuh kenangan pahit, namun tak bisa mengingkari darah yang mengalir dalam tubuh mereka.Sekian lama mereka saling membenci, menyalahkan takdir yang memisahkan mereka sejak lahir. Sean, anak dari istri sah Andika, dibesarkan berbalut luka sebuah pengkhianatan. Sementara Ryan, anak dari wanita lain, tumbuh dalam bayang-bayang merasa tak terlihat dan diabaikan.“Mengapa kalian meninggalkan Papa di saat dia terpuruk?” Sean melontarkan pertanyaan dengan suara serak karena menahan tangis.Tidak ada kemarahan, dendam pun rasanya sudah sirna. Situasi seperti ini bukan lagi waktunya mengumbar amarah. Bagi Sean, kemunculan Ryan adalah sebuah berkah, setelah pencariannya selama ini tidak menemukan hasil.Ryan membuk
Last Updated : 2025-02-23 Read more