Semua Bab Pernikahan Mendadak dengan Pria Terkaya: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

Liam hanya merasa seakan-akan ada yang meledak tepat di samping telinganya, pikirannya pun seketika kosong."Kakek nggak pernah melihatmu begitu memedulikan orang lain. Kalau dia benar-benar anakmu, apakah kamu berencana untuk membawanya pulang ke Keluarga Clark? Kakekmu menyukai anak perempuan, dia pasti akan sangat senang," kata Tommy.Liam memegang rekam medis itu erat-erat dengan tatapan rumit.Dia juga berharap bahwa Shella adalah putrinya!Namun, dalam seumur hidupnya, dia hanya pernah menyentuh satu wanita, yaitu Annie Russell, lima tahun yang lalu. Mereka juga memiliki seorang putra bernama Ivan Clark.Bagaimana mungkin Shella adalah putrinya?!Liam akhirnya menjawab dengan enggan, "Bukan."Tommy merasa bahwa hal ini sangat disayangkan. "Kalau begitu, sungguh kebetulan! Meskipun penyakit jantung bawaan Keluarga Clark sangat langka, ternyata ada kasus penyakit yang sama di dunia ini!""Kakek Tommy, jangan bocorkan hal ini ke luar, ya. Aku nggak mau orang luar mengetahui tentang
Baca selengkapnya

Bab 32

Liam melirik wanita tua itu sekilas dengan ekspresi gelap, lalu langsung berjalan meninggalkan ruangan.Sesaat kemudian, beberapa perawat berjalan masuk dan membantu Shella untuk berpindah ruangan.Wanita tua itu mengerutkan bibirnya dan berkata dengan sinis, "Huh, lihat saja, mereka pindah ke kamar pribadi karena kesal! Kalau begitu, kenapa nggak dari awal saja? Sok hebat!""Permisi! Suamiku bukan sok, tapi dia memang mampu! Kalau kamu iri, kamu juga pindah kamar saja, jangan mengeluh terus di sini!" seru Camilla sambil menggendong Shella dan berjalan keluar dari ruang rawat ini. Secara kebetulan, Liam juga berjalan masuk, sehingga kedua orang ini hampir berpelukan.Melihat Camilla sedang marah, Liam menggendong Shella dari pelukan Camilla dan mengambil botol infus dengan tangannya yang lain sambil berkata, "Untuk apa kamu beradu mulut dengan seorang nenek-nenek?!""Kamu suamiku! Hanya aku yang bisa mengataimu!" seru Camilla sambil mengambil tasnya dan berjalan ke arah lift.Liam meng
Baca selengkapnya

Bab 33

Saat Liam dan Shella sedang mengobrol, entah bagaimana, mereka membicarakan tentang Berry.Shella mengambil buah stroberi berwarna merah sambil berkata, "Paman, jangan salahkan Bu Berry, ya. Shella-lah yang mau jago olahraga, makanya Shella lari keliling lapangan.""Kenapa Shella mau jago olahraga?" tanya Liam dengan pelan.Dia merasa tersentuh karena kepolosan dan kebaikan Shella.Shella seperti malaikat kecil, bagaimana bisa ada orang yang tega mencelakainya?"Kata Bu Berry, Shella paling hebat dan berlari paling cepat, jadi Shella bisa jago olahraga," kata Shella dengan sungguh-sungguh.Liam memejamkan matanya dan menjelaskan dengan sabar pada Shella. "Shella, ada beberapa orang yang sangat jahat, mereka suka menjebak orang lain dengan cara membujuk orang! Ingat, ke depannya, siapa pun yang mengatakan apa pun, bahkan kalau ada yang mau menggodamu dengan apa yang paling kamu inginkan, kamu nggak boleh melakukan olahraga berat lagi. Kamu harus menjaga kondisi kesehatanmu setiap saat d
Baca selengkapnya

Bab 34

"Wajah Camilla benar-benar memerah. Dia menutup mulutnya Luna dan melirik Liam sekilas. Melihat Liam masih menunduk sambil memainkan ponselnya, Camilla berbisik, "Kami akan segera bercerai!"Suasana hati Liam tiba-tiba menjadi sangat buruk. Dia menyimpan ponselnya. Dengan ekspresi yang sangat dingin, dia berkata pada Shella yang masih menonton televisi, "Shella, kamu sudah harus tidur.""Paman, baru jam delapan." Shella belum ingin tidur.Dia sudah tidur seharian. Sekarang, dia merasa sangat bersemangat, tetapi dia masih saja berbaring dengan patuh."Sekarang, kamu masih sakit, jadi kamu harus banyak tidur," kata Liam sambil berjalan ke sisi ranjangnya Shella dan menyelimuti Shella.Luna menyadari bahwa dia sudah diusir, jadi dia langsung membungkam dan tidak lagi bersuara.Camilla menunjuk ke luar, lalu dia dan Luna pun pergi ke koridor di luar ruangan untuk berbicara."Dia lebih suka ketenangan," kata Camilla."Aku mengerti, pria tampan yang dingin memang begitu!" Luna sama sekali ti
Baca selengkapnya

Bab 35

Camilla melirik sekilas ke arah ruang rawat dan melihat Shella yang sudah tidur lelap. Dia pun akhirnya merasa lebih tenang.Liam sedang menemani Shella di samping ranjang.Melalui jendela di pintu, Camilla melihat sosok pria yang tinggi itu, kehangatan pun meluap dalam hatinya.Saat penyakit Shella kambuh kali ini, Camilla bersyukur ada Liam di sisinya, sehingga Camilla tidak merasa terlalu gugup dan takut.Rasanya aneh sekali, Liam selalu bisa memberi Camilla sejenis rasa aman yang tidak bisa dijelaskan.Dalam jangka waktu ini, bahkan mimpi buruk yang sudah menghantuinya selama bertahun-tahun pun tidak lagi mengganggu tidurnya di malam hari.Perasaan ini sangat aneh.Mereka jelas-jelas baru berhubungan selama 20 hari, mereka juga belum saling kenal terlalu dalam. Sedangkan Liam juga memiliki prasangka dan banyak keraguan terhadapnya, yang selalu menjadi seperti teka-teki yang tidak bisa dipecahkan.Akan tetapi, Camilla sama sekali tidak pernah berpikir ingin menyelidiki tentang Liam,
Baca selengkapnya

Bab 36

"Aku tidur di sofa, kamu tidur di ranjang!" seru Camilla.Tanpa mengucapkan apa pun, Liam mengambil bantal dan berjalan ke sofa."Sofa ini sangat kecil, sedangkan kamu tinggi, kamu akan merasa nggak nyaman. Badanku kecil, jadi cocok untuk tidur di sofa," kata Camilla sambil meletakkan bantal itu kembali di atas ranjang.Dengan tatapan gelap, Liam berkata, "Kondisi tulang lehermu nggak bagus dan akan makin parah kalau kamu tidur di sofa."Camilla menggulung dua handuk menjadi bantal dan berkata, "Dengan ketinggian ini, aku nggak akan merasa nggak nyaman lagi. Sudahlah, sudah malam, cepat tidur."Camilla mengambil selimut dan berbaring di atas sofa.Liam melirik sekilas ke arah Camilla, lalu berbaring di atas ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap.Begitu pula dengan Camilla.Camilla pun membuka matanya. Dari posisinya, dia bisa melihat Liam yang berbaring di atas ranjang dengan jelas.Bagian samping wajahnya digariskan oleh cahaya redup dengan sangat jelas, layaknya lukisan yang diluki
Baca selengkapnya

Bab 37

Kemudian, Hilda menanyakan banyak sekali pertanyaan tentang keseharian pasangan ini. Saat dia menyadari ekspresi Camilla yang cuek dan tidak menunjukkan kelembutan seperti orang yang baru menikah, dia menebak bahwa Camilla mungkin merasakan penolakan terhadap hubungan dengan pria setelah kejadian saat itu.Jika Camilla mengabaikan Liam karena hal ini, bukankah hubungan mereka akan terpengaruh?"Apa itu hubungan? Kalau kamu bersikap baik padaku, aku juga bersikap baik padamu. Kalau kita saling memberi dan menerima, hubungan kita baru bisa mendalam.""Pada dasarnya, manusia itu egois. Ada berapa orang yang bisa memperlakukan anak orang lain dengan begitu tulus? Awalnya, aku juga nggak memperlakukanmu dan Andy dengan baik. Kalau dibandingkan dengan Liam, aku bahkan merasa malu.""Meskipun Liam lebih miskin, sikapnya terhadap Shella sudah cukup untuk membuktikan bahwa dia baik hati dan memiliki sifat terbuka. Sekarang, sudah jarang ada orang seperti ini."Camilla mendengar omelan Hilda den
Baca selengkapnya

Bab 38

Mungkin saja Liam sudah berpikir terlalu jauh.Pemikiran mendalam seperti apa yang bisa dimiliki oleh seorang anak?Shella hanya merasakan kasih sayang seorang ayah darinya, makanya Shella mendapatkan ide untuk memintanya menjadi ayah Shella.Shella seharusnya lebih memerlukan kasih sayang dari ayah kandungnya."Shella, apakah Shella ingin bertemu dengan ayah Shella?" tanya Liam dengan suara rendah.Shella mengernyit dan berkata, "Bukankah Ayah sudah meninggal? Bagaimana Shella bisa bertemu dengan Ayah?""Bagaimana kalau dia belum meninggal?" Liam yakin bahwa ayah kandungnya Shella belum meninggal.Dari sikapnya Camilla setiap mereka mengungkit tentang orang tersebut, ayahnya Shella kemungkinan besar adalah Shawn.Jika kebencian Camilla terhadap Shawn memutuskan hubungan darah Shella dengan ayah kandungnya, hal ini terlalu kejam bagi Shella.Shella berhak untuk menikmati kasih sayang seorang ayah.Namun, sebelum Liam membuat keputusan, dia tetap harus memeriksa karakter Shawn.Anggap s
Baca selengkapnya

Bab 39

Leony tahu bahwa Liam sangat pandai menjaga rahasia, jadi dia tidak akan mendapatkan jawaban apa pun dari pihak Liam.Dia pun menargetkan Freddie.Namun, Freddie juga tidak mudah untuk dibodohi. Setiap kali Leony menghubunginya, Leony hanya bisa mengobrol dengannya.Setelah mengobrol selama dua hari, Leony berpura-pura meminta Freddie untuk membawakan oleh-oleh untuknya saat Freddie pulang dari perjalanan bisnisnya.Leony sudah menghitung hal ini dengan saksama. Liam bisa pergi bolak-balik setiap hari dan masih bisa menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan. Oleh karena itu, tempat yang dia kunjungi tidak jauh dari ibu kota. Leony pun menyebut semua produk khas kota-kota di sekitar ibu kota dengan santai.Freddie tidak ingin diganggu terus oleh Leony lagi, jadi dia bertanya, "Bagaimana dengan Kue Yunara?""Boleh, aku paling suka makan Kue Yunara! Bawakan satu kotak besar untukku, ya!" kata Leony sambil tersenyum.Kue Yunara jelas-jelas adalah produk khas Kota Yunara!Setelah memastikan
Baca selengkapnya

Bab 40

Jika Shawn melakukan hal sebesar membalas dendam pada Berry, dia pasti akan datang untuk memamerkan hal ini pada Camilla."Sudahlah, siapa pun boleh! Dia pantas meninggal, siapa suruh dia sejahat itu! Dia bahkan bisa menindas seorang anak berusia empat tahun!" seru Luna.Luna yang mengikuti Camilla naik ke lantai tujuh merasa kelelahan hingga napasnya terengah-engah. "Camilla, aku akan memberimu uang, sewa lantai bawah, ya.""Pemandangan di luar jendela lantai tujuh bagus," kata Camilla."Bagus apanya?! Tinggi sekali, bahkan kakiku pun gemetaran!" seru Luna."Artinya kamu harus olahraga," kata Camilla sambil menyeka keringat di ujung hidungnya. Kemudian, dia pergi ke dapur untuk mempersiapkan makan malam.Liam sedang menemani Shella menggambar. Dia terdiam sejenak, lalu mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan untuk Freddie, menyuruh Freddie untuk membeli rumah."Apa syaratnya, Bos?" tanya Freddie.Liam berpikir sejenak. Camilla suka melukis, jadi harus ada satu ruang baca.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status