Semua Bab ISTRI RAHASIA SANG MILYARDER: Bab 11 - Bab 20

22 Bab

MEMATIKAN NURANI

Kiara keluar dari ruangan Alex dan langsung kembali ke kamarnya. Ia gelisah, seakan ragu dan takut untuk memberikan apa yang Alex minta.“Apa aku harus melakukan itu?” gumam Kiara pelan. “Ta-tapi bagaimana seperti bisa aku melakukan itu?”Ia dan Alex memang pernah menghabiska malam bersama, tapi saat itu Kiara dalam keadaan tidak sadar dan ia melupakan banyak hal. Kecuali tanda merah dan rasa sakit sekujur tubuhnya.Kiara tiba-tiba saja memegang perutnya, ia tersenyum licik dan tiba-tiba saja memanggil Anna. Ia bertanya banyak hal, termasuk masalah hubungan suami istri, namun Anna tiba-tiba saja tersenyum kecil.“Kenapa kamu malah tersenyum, Anna? Aku serius.”“Kehamilan setiap orang berbeda, Nona. Ada yang bisa melakukan hal itu dan tidak, tergantung bagaimana tingkat kesehatannya masing-masing.”Mendengar itu Kiara terdiam untuk beberapa saat, ia sangat ingin aksi balas dendamnya di mulai, tapi ia juga ragu dan takut untuk bersama Alex.“Apa Tuan meminta haknya, Nona? Maaf jika say
Baca selengkapnya

SENTUHAN MEMABUKAN

Malam itu waktu berjalan begitu lambat, seakan ingin membuat keduanya bertahan dalam letupan rasa yang lebih membara.“Kenapa kamu tidak melupakan rasa sakit hatimu?” tanya Alex dengn mata yang tak lepas dari sosok cantik di hadapannya.“Aku tidak rela mereka menikmati semua milikku! Milik ayahku dan juga milik ibuku!” Emosi Kiara terlihat dengan jelas.Melihat kemarahan di wajah cantik itu darah Alex semakin berdesir hebat. Matanya berkilat oleh gairah yang telah lama tertahan hanya karena satu alasan yang tak pasti.“Kiara.” Panggil Alex dengan suara serak, mata besarnya perlahan berubah sayu saat terus memindai Kiara yang sekarang berbaring di sampingnya, terlihat cantik, mengingatkan Alex pada kejadian malam itu.Tangan besar Alex menyentuh pipi Kiara dan berdiam di sana, membuat sekujur tubuh ramping itu membeku di tempatnya. Masih belum bisa menguasai diri, Kiara membalas tatapan suaminya itu sambil menelan ludah.‘Kenapa dengan tubuhku?’ batin Kiara.“A-alex—“ suara Kiara terce
Baca selengkapnya

KEJUTAN

Malam merayap lebih lambat untuk Kiara yang sedang menunggu kabar mengenai dua benalu dalam hidupnya. Dua manusia yang dengan tega membuat hidupnya hancur.TINGSebuah pesan masuk ke dalam ponselnya, Alex mengirimkan beberapa video secara bersamaan, membuat Kiara menghela napas dalam. Ia sempat ragu untuk membuka pesan video tersebut, namun teringat bisikan Alex yang membuat ia memberanikan diri melihat rekaman tersebut.Video pertama di putar, ia bisa melihat dua orang yang dibencinya berjalan santai di Bandara. Wajah Kiara berubah datar melihat Bella yang begitu mesra.“Rama, kita mampir dulu ke restoran terbaik disini, ya?” ucap Bella manja.“Ya! Apa pun yang kamu inginkan sayang.” Rama membelai pipi Bella lembut.Kiara hanya berdecak pelan melihat penggalan video tiidak berguna itu. Ia mempercepat videonya, karena bukan hal romantis itu yang ia inginkan.Mereka sudah berada di sebuah restoran, namun tiba-tiba saja kehadiran mereka sama sekali tidak mendapat sambutan baik dan resto
Baca selengkapnya

AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA

Kiara berdiri lurus menatap keluar jendela, pikirannya terfokus pada perkataan Alex mengenai perusahaan milik sang ayah. Ada rasa penyesalan dalam hatinya karena tidak menuruti perkataan Bima untuk sekolah bisnis.Sekarang ia tidak mengerti apa-apa dan harus pasrah pada perkataan Alex. Meskipun melihat sikapnya Kiara merasa yakin jika Alex tidak main-main dengan perkataannya.Setiap hari bertemu dan berinteraksi langsung dengan Alex membuat Kiara semakin mengenal pria itu. Bahkan ia tidak segan untuk mengungkapkan isi hatinya, meskipun untuk melakukan itu ia butuh keberanian tinggi.“Kiara, Dokter Tiffany sudah sampai.” Alex berdiri di ambang pintu dengan wajah datarnya.“Ah, ya.” Hari ini adalah jadwal pemeriksaan ulang kehamilannya seperti yang di jadwalkan oleh Dokter di rumah sakit saat ia pertama kali melakukan pemeriksaan.Kiara mengikuti langkah Alex menuju sebuah ruangan. Saat pintu terbuka, mata indah itu terbelalak melihat seisi ruangan yang tertata rapi disertai alat USG ke
Baca selengkapnya

SEDIKIT MERINDU

Kiara menatap layar ponselnya yang tak kunjung mendapatkan notifikasi pesan dari Alex. Ia terus saja terjaga dan melirik jam dinding yang menurutnya terasa begitu lambat.Ia keluar dari kamar dan mendapati Anna dan Lusy sedang berbincang santai. Kiara menghampiri keduanya tanpa berkata apa-apa, namun dari sorot matanya saja terlihat jelas jika ada kekhawatiran yang begit besar.“Nona, kenapa anda belum tidur?” Anna mendekat. “Apa semua baik-baik saja?”“Aku tidak apa-apa, Anna. Hanya saja kenapa Alex belum pulang? Ini sudah larut malam.”Anna tersenyum tipis. “Tuan sudah biasa seperti ini, Nona. Jangan khawatir berlebihan, masalahnya tidak semenakutkan itu.”“Tapi Alex membawa senjata, Anna!” tegas Kiara. “Jika tidak semenakutkan seperti yang kamu katakan kenapa harus membwa senjata? Semua bisa dibicarakan dengan baik-baik.”“Saya mengerti, nona. Tapi yang saya dengar dari Ken, terjadi masalah di perbatasan CJ tempat dimana beberapa kartel nerkobe mencari masalah karena takut tempat m
Baca selengkapnya

BARBARA BERHADAPAN DENGAN KIARA

Di dalam kamar, Kiara terus saja mondar-mandi tidak jelas. Ia ingin keluar, tapi jika itu terjadi sudah pasti wanita itu akan mencecarnya dengan begitu banyak pertanyaan. Apalagi melihat Kiara yang berbeda, kentara sekali di antara orang sekelilingnya di rumah tersebut.Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Kiara terkejut bukan main meskipun Anna masuk dengan cepat.“Nona, hubungi Tuan secepatnya agar wanita itu pergi.” Anna tidak memilik pilihan lain, jika Lusy atau Anna yang menghubungi kemungkinan besar pria itu tidak akan menjawabnya.“Ponselku ada di kamar.”Anna memutar otak, ia lantas meraih ponselnya dan menghubungi Jeremy. Sekian lama menunggu akhirnya ada jawaban. Kiara duduk dengan tenang menunggu Anna selesai bicara.“Bagaimana? Apa Alex akan segera pulang?” tanya Kiara.“Kemungkinan besar begitu, sebaiknya Nona diam di sini dan istirahat. Jangan sampai membuat keributan yang menimbulkan kecurigaan Barbara.”Kiara hanya mengangguk, ia hanya menatap kembali pintu yang baru saja te
Baca selengkapnya

HASRAT YANG BERGELORA

“Kita pergi malam ini.” Ucapnya ketika berada di meja makan, tanpa menoleh pada Kiara sedikitpun.“Ya!” hanya itu jawaban yang keluar dari bibir manis itu. Bibir yang sampai detik ini menjadi candu untuk Alex.Pria itu menoleh sejenak dan kembali melanjutkan makannya tanpa mau bertanya apakah Kiara setuju atau tidak dengan apa yang ia lakukan.“Kenapa harus malam hari?”“Dia mengawasi rumah ini dan kita semua.” Alex mengangkat wajahnya dan menghela napas dalam. “Dengar! Barbara itu manusia tidak berhati dan dia bukan calon istri atau siapapun seperti yang ada dalam kepalamu.”Alex ingin menegaskan hal itu sejak awal, ia adalah pria bebas yang tidak terikat dengan wanita manapun sampai akhirnya di malam itu ia bertemu Kiara.Kiara bungkam, namun ia masih saja kesal karena berharap lebih pada pria itu. Alex adalah pria kaku, sedangkan Kiara sangat ingin diperhatian dan di bujuk, padahal itu bukan sifat aslinya.“Apa semua barang di walk in closet akan di pindahkan juga?” Kiara penasaran
Baca selengkapnya

SULIT DIJINAKAN

“Bagaimana kondisinya?” tanya Alex pada Dokter yang baru saja selesai memeriksa Kiara.“Mari, kita bicarakan ini di ruangan saya.”Meskipun kesal dan tidak sabaran, kali ini Alex mengekor dengan perasaan campr aduk. Ia tidak tahu harus melakukan apa saat melihat Kiara mati-matian menahan rasa sakit itu.“Sebelumnya saya ingin bertanya, apa semalam kalian berhubungan? Ini penting, Tuan!” Sang Dokter yang sudah tahu siapa Alex tentu saja harus menegaskan beberapa hal agar percakapan ini berjalan lancar.“Ya! Aku melakukannya dua kali.” Alex mengakui itu, semalam ia bagai singa lapar dan lupa jika Kiara sedang mengandung.“Ini adalah penyebab utamanya. Guncangan tubuh dan rangsangan pada beberapa hormon mengakibatkan terjadinya kontraksi dan kram. Hal itu bisa berakhibat fatal, keguguran bisa juga sampai ke tahap perdarahan.”“Beruntung, kehamilannya cukup kuat. Tidak ada perdarahan apa pun, tapi untuk keamanan dan keselamatan janinnya, pasien harus bedrest total selama dua minggu. Apala
Baca selengkapnya

KEMBALI MERINDU

Kondisi Kiara semakin membaik, akhirnya ia bisa pulang dan menikmati kembali kehidupannya yang nyaman di rumah baru tersebut. Alex yang sudah bicara bersama Jeremy akhirnya memutuskan untuk ada di dekat Kiara, paling tidak sampai istrinya itu pulih.“Tidurlah, aku akan ke ruang baca.” Alex bangkit dari duduknya setelah beberapa menit duduk menemani Kiara menghabiskan makanannya.Alex keluar dengan perasaan tidak menentu, ia segera pergi ke ruang baca dan mengalihkan pikirannya pada hal lain. Untuk beberapa saat ia merasa tersiksa, ia merasa jadi orang lain karena tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri dan hasrat sialannya itu.Namun lama-lama ia terbiasa, perlahan ia bisa menguasai diri meskipun berada di dekat Kiara dalam waktu cukup lama. Baru saja ia tenang, ponselnya berdering, di sana terpampang nama salah satu pelayan yang sengaja ia tempatkan di rumah lamanya.“Apa yang diinginkan wanita itu? Sungguh mengganggu.”Alex bangkit dan pergi begitu saja tanpa berpamitan pada siapa
Baca selengkapnya

RASA YANG BERBEDA

“Alex, stop!” kali ini Kiara menepis pelan tangan kekar itu, i tidak tahan lagi dengan sikap manis Alex.Ya, menurut Kiara sikapnya itu cukup manis karena sangat jarang sekali wajah pria itu seperti sekarang.“A-aku baik-baik saja, hanya tidak terbiasa melihatmu tanpa pakaian.” Kejujuran Kiara sontak saja membuat Alex tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Ia pergi dan segera berpakaian.Tidak lama ia kembali dengan membawa Ipad serta beberapa dokumen. Alex terlihat fokus memeriksa laporan tersebut hingga tanpa ia sadari jika sekian lama duduk di sana Kiara terus memperhatikannya.“Alex.” Panggil Kiara pelan. “Aku bosan.”Pria itu menoleh. “Kamu belum boleh beraktifitas seperti biasa. Bersabarlah.”“Aku ingin melakukan sesuatu yang tidak melelahkan. Aku ingin kamu menemaniku bicara. Ya, itu saja cukup.”Alex ingin menolak, namun rasanya ia tidak bisa. Kiara seperti sekarang juga karena ulahnya, sudah kewajibannya bertanggung jawab dan menemaninya seperti yang dikatakan Jeremy padany
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status