Semua Bab ISTRI KESAYANGAN OM BARA : Bab 31 - Bab 34

34 Bab

Bab 31. Ternyata ....

Tisa memukul bahu suaminya pelan dengan wajah yang merona malu. Dia bukan tidak mau melayani suaminya sekarang, tetapi ada tamu bulanan yang menghadang. “Maaf, Mas. Tapi, Tisa lagi tanggal merah,” ujarnya dengan senyum bersalah.“Hah? Benarkah? Aish, kenapa kamu tidak bilang, Sayang?” Bara menguyel-nguyel pipi Tisa karena gemas. “Jadi, libur, nih?”Tisa mengangguk bersalah. “Maaf.”Bara tersenyum, lalu menepuk puncak kepala istrinya. “It's ok, Baby. Kalau gitu, kamu bersihkan diri dulu sebelum tidur.”“Mas mau ke mana?” Tisa yang melihat suaminya hendak pergi segera menahan lengan Bara.Bara kembali berdiri di depan istrinya yang masih betah duduk di ranjang. Ia menunduk untuk mengusap pipi si istri. “Mas harus bertemu ayah sebentar. Soalnya masih ada urusan. Kamu gak apa, kan, Mas tinggal?”Tisa mengangguk. “Tapi, jangan lama-lama, ya, Mas.” Dia menggoyangkan tautan tangan mereka.Bara yang gemas melihat tingkat Tisa tidak bisa untuk tergoda. Apalagi, gadis di depannya sudah dari ta
Baca selengkapnya

Bab 32. Gak Nunda, kan?

“Sayang.”Bara masuk ke dalam kamar, tetapi seseorang yang dicari ternyata sudah terlelap. Pria itu melihat ke arah jam dinding, pukul 11 malam. “Pantas aja dia udah tidur,” gumamnya.Kakinya lalu melangkah ke kamar mandi dengan satu setelan piyama di tangan. Badannya sudah menjerit minta direbahkan. Setelah cuci muka, gosok gigi, dan ganti baju, Bara ikut masuk ke dalam selimut yang sama dengan sang istri.“Good night, Baby!” Dikecupnya kening sang istri, lalu ikut terpejam dengan tangan memeluk erat tubuh Tisa.Keesokan paginya, Bara terbangun dengan sisi ranjang yang kosong. Matanya sibuk mencari keberadaan Tisa. Dia pun bangun sambil mengucek mata yang terasa panas. “Baby,” panggil Bara, “kamu di mana?”Hening.Tidak ada sahutan dari seseorang yang dicarinya membuat Bara memutuskan untuk berjalan menuju kamar mandi. Entah kenapa, semenjak hidup bersama dengan sang istri, kini ketika bangun tidur yang selalu dicari bukanlah ponsel atau tab, melainkan Tisa Ratu Ayu.Gadis berusia 1
Baca selengkapnya

Bab 33. Bukan Teman

“Aku?” Bara mengulang ucapan Tisa yang belum usai.Tisa melirik canggung ke arah Bara, si mertua, lalu adik iparnya. Sambil memainkan jari tangannya di bawah meja, gadis itu pun menjawab, “Tisa mau fokus buat kuliah dulu, Mas.”Bara menepuk jidatnya. “Astaga, bagaimana bisa aku lupa, kalau kamu harus kuliah, Baby?” Pria itu lalu menarik tangan sang istri dan memeluk pinggang Tisa yang sedang berdiri. “Maaf, Sayang. Aku hampir melupakan itu.”Tisa melirik malu melihat sikap manja Bara. Dia tersenyum sungkan pada mertua dan adik iparnya. “Gak apa-apa , Mas. Lagian, Tisa juga memang kemarin belum ngasih kepastian sama Mas Bara.”“Jadi, kamu setuju?” Tisa mengangguk yakin dibalas senyuman lebar sang suami. “Makasih, Baby.”“Uhuk-uhuk!” Andra dengan sengaja batuk hingga membuat pasangan suami-istri itu menoleh padanya. “Tolong dikondisikan ya, Bang, dan kakak ipar,” sindirnya.Bara justru makin mengeratkan pelukannya di tubuh Tisa. “Kondisi kami masih wajar, Ndra. Mungkin, hati kamunya a
Baca selengkapnya

Bab 34. Kado Dari Siapa?

“Lepas!”“Kamu kenapa, sih?” Cantika mulai kesal karena terus diabaikan. “Bukannya aku tadi udah bilang, kalau aku pengen sarapan bareng sama kamu!”Bara menatap datar wanita di depannya. “Dan saya tidak mau menemani Anda untuk sarapan bersama. Lagipula, saya sudah sarapan bersama istri dan keluarga saya. Permisi!” “Bara! Yakh!” Cantika berteriak. “Aish, kok gue malah ditinggalin gini, sih!” Kakinya dihentakkan, lalu setelah itu berlalu pergi dari lobi kantor Angkasa Group. “Jika bukan karena gue mau meeting sama klien, udah gue paksa itu Bara buat nemenin gue makan!”Sementara itu, Bara pergi menuju lift yang akan membawa ke ruangannya. Jujur, dia mulai terganggu dengan kehadiran Cantika. Jika boleh meminta, dia tidak ingin bertemu lagi dengan wanita tersebut. Bukan karena dia takut akan kembali jatuh hati dengan wanita tersebut, melainkan perasaan Tisa harus diperhatikan.Cantikalah yang membuat Bara menjadi sosok dingin, kejam seperti sekarang. Namun, itu dulu. Kini, sejak kehadir
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status