"Dia udah tidur aja, Mbak, Mas."Lais, gadis yang tumbuh dengan lukanya sendiri itu, tersenyum saat menyadari keberadaanku dan mas Rendra."Kamu mandi apa cuman guyur badan?" Canda mas Rendra yang merangkul pundakku.Dan ia tersenyum untuk lirikan Lais yang kembali menatap bocah besar yang terlelap begitu dalam berkat obat yang Santo konsumsi."Sebentar lagi ada orang yang akan datang mau masang alat biar Santo bisa tinggal di rumah."Kali ini Lais yang kembali duduk di samping Santo, pupilnya membesar dengan tanya, "dia gak akan nginep di rumah perawatan?""Santo mau tinggal di rumah saja." Dan jawabanku membuat pandangan Lais menunduk, menatapi jemarinya yang meremas jemarinya sendiri."Apa Santo akan baik-baik saja kalau di rumah, Mbak?"Lais mendongak saat aku mengusap lengannya, "dokter Anggodo sudah memberi izin."Jawaban itu nyatanya cukup mampu membuat wajah cemas Lais lebih rileks. Pun, tersenyum saat tangannya yang sudah kuat terkepal menyentuh lengan Santo, "lihat, kamu bah
Last Updated : 2024-12-08 Read more