"Om sekolah dulu, ya." Santo yang menunduk mengusap perutku.Hal rutin yang selalu ia lakukan akan kemanapun ia pergi lalu memelukku, "aku berangkat ya Mbak."Aku yang mengangguk, melepas pelukan Santo dan langsung menyentuh dahinya. Tapi, tak mengatakan apapun saat senyum lebar bocah yang tubuhnya panas ini seolah berkata, 'aku baik-baik saja, Mbak.'"Aku sayang kamu, Mbak."Bocah besar yang tidak mungkin baik-baik saja ini mengecup pipiku dan kembali memeluk, menyebarkan rasa hangat yang terasa lebih dari seharusnya."Nang....""Aku tau, Mbak." Pelan ia berucap, "aku akan langsung pulang kalo sudah tidak enak."Sekali lagi adikku menunduk, "nanti kita main lagi ya." Ia menepelkan telinga pada perutku lalu mengangguk seolah mendengar sesuatu dan tersenyum saat aku mengusap rambutnya tanpa kata."Kita berangkat ya, Mbak," pamit Arka menunjukkan lesung pipi lalu menatap belakangku, "duluan ya, Mas.""Iya, Ka," jawab mas Rendra yang wajahnya terlihat segar meski belum mandi. "Hati-hati
ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-08 อ่านเพิ่มเติม