Zera menatap sosok Marko yang berdiri dengan angkuhnya di balik reruntuhan. Jantungnya berdetak kencang, rasa takut yang lama terkubur kini muncul kembali. Marko, pria yang pernah ia kenal begitu baik, kini terlihat lebih mengerikan, lebih gelap, dan lebih berbahaya dari sebelumnya. Sorot matanya penuh tuntutan, seolah mengklaim Zera sebagai miliknya, seperti sebuah barang yang tak bisa ia lepaskan.Dante bergerak cepat, berdiri di depan Zera, melindunginya dengan tubuhnya yang tegap. "Kau tidak akan menyentuhnya, Marko," suaranya terdengar dingin, tajam seperti pedang yang siap menusuk.Marko tertawa kecil, tidak terpengaruh sedikit pun oleh ancaman Dante. "Dante, kau seharusnya tahu, pertarungan ini sudah dimulai bahkan sebelum kau menyadarinya. Zera... sudah seharusnya bersama aku. Itu takdirnya."Zera menggelengkan kepalanya dengan keras, perasaan takut dan amarah bercampur aduk dalam dirinya. "Aku bukan milik siapa pun! Dan aku pasti bukan milikmu, Marko!"Namun, senyuman licik y
Terakhir Diperbarui : 2024-09-24 Baca selengkapnya