Semua Bab Hati Wanita yang Tersakiti: Bab 101 - Bab 110

132 Bab

Part 101; Dukungan Teman

“Sudah aku katakan jika aku adalah teman Levana!”Terdengar suara salah seorang wanita yang sangat dikenal oleh Levana. Dirinya bisa melihat jika Isabela, istri dari Ethan Xander menahan agar wanita tersebut tidak masuk ke dalam ruang rawat inap dirinya.“Freeya?” tutur Levana yang berhasil menghentikan perdebatan di depan pintu.Sekilas Levana bisa melihat Rave dan Ethan juga ada di sana, tetapi buru-buru ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, mengalihkan pandangannya dari sang suami.“Aku dilarang menemuimu,” sahut Freeya yang mana masih berusaha untuk masuk ke dalam kamar rawat inap Levana.“Oh, Isabella, kau tak perlu khawatir, dia temanku,” ujar Levana yang mana membuat Freeya terlihat menyeringai. “Biarkan dia masuk.”Tangan Isabella pun otomatis melepas pegangannya di pintu rawat inap Levana, membuat Freeya dengan mudah masuk ke dalam. Terlihat Freeya meletakkan keranjang berisi buah di atas nakas samping ranjang Levana, sedangkan satu buket bunga diberikannya pada Levana.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Part 102; Perpisahan Sementara

“Aku banyak berutang padamu, Ethan, begitu juga denganmu Isabella. Terima kasih kalian berdua telah menjagaku dengan baik selama ini,” ujar Levana ketika mereka tengah berada di kediaman milik Ethan Xander.Kepala Ethan menggeleng cepat. “Kau tidak berutang apa pun padaku, Levana. Aku ikhlas membantumu,” balas Ethan dengan tulus.Senyum hangat Levana kini kembali terlihat. “Kau memang teman terbaik yang aku punya, Ethan. Aku berterima kasih atas semua pertolonganmu dan aku ingin meminta maaf jika masalah yang tengah aku hadapi membuatmu juga berada di posisi yang sulit.”Yang dikatakan Levana memang benar jika posisi Ethan yang membantunya berada di posisi yang sulit. Walau masalah Levana adalah masalahnya dengan Rave, tetapi suaminya itu berusaha menghancurkan siapa pun yang berkaitan dengan Levana, termasuk Ethan Xander.“Seperti yang sering aku katakan kepadamu, kau tidak perlu meminta maaf padamu, Levana. Aku tulus membantumu selama ini, Levana. Hanya saja kau tidak pernah meminta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Part 103; Diskusi Akhir

Rumah keluarga Sullivan yang lama tak ditempati sempat diperbaiki dahulu oleh kedua orang tua Levana. Sama seperti waktu dirinya masih kecil, Levana menempati kamar tidurnya yang ada di lantai atas.Jendela kamar tidurnya menghadap langsung ke area perkebunan yang berada di bagian depan rumahnya. Terlihat begitu asri dan menenangkan, tetapi sayang, Levana justru salah fokus pada seorang pria yang berada di dekat mobil hitam yang semula ia lihat.“Dia belum juga pergi,” gumam Levana yang kini menutup jendela menggunakan kain tipis berwarna putih.Yang dilakukan Levana saat ini tengah memperhatikan pria yang tengah serius dengan ponselnya. Sesekali pria itu terlihat seolah tengah marah dan entah kenapa membuat Levana refleks tertawa.“Sepertinya kau punya banyak masalah, Rave. Salahmu sendiri karena bukannya bekerja, kau justru mengikutiku ke sini,” cetus Levana yang bicara pada dirinya sendiri.Levana yang hendak melihat suaminya kembali refleks bersembunyi di balik dinding kamarnya. T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Part 104; Pengembalian Hak

Sebelum bertemu dengan Rave, yang Levana lakukan pertama kali adalah bertemu dengan Francis Maverick. Selama beberapa hari dirinya tinggal di Wiltshire, hampir setiap hari Levaan bertemu dengan Yara Maverick, ibu dari Rave. Banyak yang mereka bahas hingga keputusan akhir Levana yang ingin bercerai dengan Rave.“Aku sudah mendengar semuanya dari Yara,” gumam Francis yang terlihat begitu tertekan saat ini.“Maafkan aku karena tidak bisa memenuhi janji yang sebelumnya telah kita sepakati bersama.” Suara Levana terdengar begitu tegas karena dirinya sudah meyakinkan untuk mengakhirinya.Francis Maverick tidak langsung bersuara, tetapi terlihat pria tua itu cukup sulit untuk mengatur napasnya. “Dan maafkan aku karena tidak bisa menjagamu, Levana. Aku sudah berjanji padamu akan melindungimu dari orang-orang jahat yang ingin mencelakai dirimu, tetapi aku gagal. Seharusnya aku langsung bertindak tanpa persetujuanmu sebelumnya, sehingga kau, aku dan yang lainnya tidak kehilangan apa yang kita s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Part 105; Perdebatan Besar

Jari telunjuk Levana segera menekan angka 1095 pada kunci pintu elektronik di hadapannya. Rasa nyaman langsung menghampirinya begitu pintu terbuka, membuat dirinya enggan meninggalkan rumah itu lebih lama.Barang belanjaan yang sempat ia beli sewaktu pulang ke rumahnya di Richmond segera dibukanya. Ia mulai memasak menu makan malam untuk dua orang. Menu spesial yang ia masak dengan hati yang bahagia untuk pertama dan terakhir kalinya.Tepat dirinya selesai menyajikan makan malam di atas meja makan, Levana mendengar pintu rumah yang terbuka. Ia merasakan langkah kaki yang terdengar begitu tergesah melangkah ke dapur.“Levana!”Senyum terbaik dirinya pun segera ditampakkannya. “Kau sudah datang,” sapa Levana sembari menuangkan jus jeruk ke dalam gelas. “Cuci tanganmu dan ayo kita makan malam bersama.”“Kau baik-baik saja?” Rave segera melangkah mendekat ke arah Levana, menyentuh kedua pipinya agar tatapannya membalas ke arah sang suami.“Cuci tanganmu segera, Rave. Aku sudah cukup lapar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Part 106; Perjanjian Baru

Setelah perdebatan antara Levana dan Rave reda, keduanya memilih untuk duduk berhadapan di ruang keluarga rumah mereka di Richmond. Tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara karena keduanya sibuk pada pikiran masing-masing.Yang bisa dilakukan Levana saat ini hanya menangis dalam diam, sedangkan tangannya sibuk memegang tablet dengan sangat kuat. Dirinya sedang membuat perjanjian baru bersama dengan Rave.“Kau yakin bisa melindungiku kali ini?” ucap Levana yang mana terdengar begitu serius.“Tidak ada yang akan melukaimu, Levana,” sahut Rave tanpa menoleh sedikit pun ke arah Levana.“Perlu aku jabarkan apa yang membuatku takut hingga kau bisa mengingatnya kembali?” ujar Levana yang kini mengusap air matanya dengan kasar.Kepala Rave kini mendongak ke arahnya, tetapi tak ada satu kalimat pun yang keluar dari mulut sang suami. Levana sendiri pun memilih untuk mengganti topik pembicaraan.“Aku akan tinggal di rumah yang sama dengan kedua orang tuamu,” ujar Levana yang refleks mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Part 107; Rasa Terkejut

Bunyi tabrakan yang begitu kencang terdengar seperti logam menghantam logam, disusul suara pecahan kaca membuat Paul refleks memperlambat laju mobil. Paul pun mengarahkan mobil yang dikendarainya ke sisi kiri jalanan.“Itu Rave?” Suara Levana nyaris tercekat ketika dirinya menyaksikan sendiri mobil di depan mereka menabrak kencang mobil lain.“Biar aku cek dahulu, Nyonya,” ucap Paul yang langsung bergegas keluar.Tubuh Levana bergetar hebat ketika dirinya melihat Rave keluar dari dalam mobil sembari memegang bagian belakang lehernya. Paul yang menghampiri Rave pun terlihat menanyakan keadaan pria itu, tetapi sepertinya Rave tidak memedulikan keberadaan Paul.Dengan tubuh yang bergetar, Levana berusaha keras untuk keluar dari dalam mobil. Dirinya tidak sanggup menunggu seorang diri di dalam mobil sedangkan Rave terlibat kecelakaan hebat di sana.“Rave,” panggil Levana yang mana tidak ada suara yang terdengar keluar dari mulutnya.Yang bisa Levana lakukan hanya berpegangan pada mobilnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Part 108; Obrolan Hangat

“Kenapa kau selalu saja membuat masalah, Levana. Bisa-bisanya kau tampak tenang setelah berhasil membuat Rave terluka parah!”“Lilian!”Rave yang semula duduk di ranjang yang sama dengan Levana pun berteriak kencang, sedangkan Levana tidak bergerak sama sekali karena terlalu terkejut melihat kedatangan Lilian yang tiba-tiba.“Kenapa kau membentakku! Tidakkah kau tahu aku begitu khawatir padamu?” ujar Lilian yang kini hendak melangkah mendekat ke arah Rave, tetapi tangannya tiba-tiba ditahan oleh Francis Maverick.“Sebaiknya kau keluar, Lilian. Aku tidak ingin kau membuat keributan di sini,” tegur Francis yang membuat Lilian memberontak, melepaskan paksa pegangan tangan ayah mertuanya.“Kenapa? Kalian malu jika aku membuat keributan?” tantang Lilian.“Ya, kami malu! Kau selalu saja mempermalukan keluarga kami, itu sebabnya dari awal aku tidak pernah merestui hubungan kalian berdua!”Semua mata kini tertuju pada Yara Maverick yang mana bicara dengan nada tinggi, ditambah sembari menunju
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Part 109; Pengakuan Berat

Saat Levana menunjukkan isi surat perjanjiannya yang baru pada Yara Maverick, ibu mertuanya itu langsung bangkit berdiri. Terlihat jelas jika sang mertua sangat tidak setuju dengan keputusan yang telah Levana buat sebelumnya.“Kau yakin akan melakukannya, Levana?” tanya sang mertua seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dijelaskan oleh Levana.“Ya, Nyonya.” Levana tampak ragu untuk bercerita, tetapi akhirnya ia mendongak dan menatap ke arah ibu mertuanya. “Aku tidak akan berbohong padamu, Nyonya. Memang benar aku memiliki perasaan untuk Rave. Di suatu waktu, sikapnya sangat baik padaku, dia peduli dan aku tidak pernah mendapatkan rasa itu dari pria lain, tetapi di sisi lain, aku tidak sanggup bertahan pada pernikahan ini. Anda pasti tahu aku sudah menghancurkan pernikahannya dengan Lilian, dan itu sebabnya aku ingin mengakhirinya. Satu-satunya cara Rave bisa melepasakanku dengan berakhirnya kontrak tersebut.”Penjelasan Levana barusan membuat sang ibu mertua langsung memeluknya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

Part 110; Bisikan Penantian

“Rave! Apa yang kau lakukan?” Levana begitu terkejut ketika mendapati sang suami tiba-tiba masuk dan duduk di kursi samping sopir.“Ada banyak wartawan yang datang, entah apa yang mereka inginkan dan siapa yang mengirim mereka aku tidak tahu,” sahut Rave dengan suara yang begitu cepat.“Apa lagi yang kau perbuat kali ini,” tegur sang ibu yang membuat Rave melirik ke arah kaca spion.“Aku tidak melakukan apa pun, Mom!” seru Rave yang tidak suka sang ibu menegurnya.“Tidak mungkin para wartawan datang jika kau tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Lagi pula kenapa kau tiba-tiba sudah ada di rumah? Kau seharusnya masih berada di rumah sakit sekarang!”Levana segera meraih dan menggenggam tangan sang ibu mertua agar sedikit lebih tenang. Rave sendiri pun walau duduk di depan merasakan desahan berat sang ibu yang mana kini memutuskan memilih diam.“Jadi sampai kapan kami akan tinggal di sini?” tanya sang ibu mertua ketika sampai di kediaman milik Rave di Richmond.“Dad akan menjemputmu nanti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status