Home / Rumah Tangga / Hati Wanita yang Tersakiti / Part 106; Perjanjian Baru

Share

Part 106; Perjanjian Baru

Author: Thearraaa
last update Last Updated: 2024-11-18 23:19:40

Setelah perdebatan antara Levana dan Rave reda, keduanya memilih untuk duduk berhadapan di ruang keluarga rumah mereka di Richmond. Tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara karena keduanya sibuk pada pikiran masing-masing.

Yang bisa dilakukan Levana saat ini hanya menangis dalam diam, sedangkan tangannya sibuk memegang tablet dengan sangat kuat. Dirinya sedang membuat perjanjian baru bersama dengan Rave.

“Kau yakin bisa melindungiku kali ini?” ucap Levana yang mana terdengar begitu serius.

“Tidak ada yang akan melukaimu, Levana,” sahut Rave tanpa menoleh sedikit pun ke arah Levana.

“Perlu aku jabarkan apa yang membuatku takut hingga kau bisa mengingatnya kembali?” ujar Levana yang kini mengusap air matanya dengan kasar.

Kepala Rave kini mendongak ke arahnya, tetapi tak ada satu kalimat pun yang keluar dari mulut sang suami. Levana sendiri pun memilih untuk mengganti topik pembicaraan.

“Aku akan tinggal di rumah yang sama dengan kedua orang tuamu,” ujar Levana yang refleks mem
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 107; Rasa Terkejut

    Bunyi tabrakan yang begitu kencang terdengar seperti logam menghantam logam, disusul suara pecahan kaca membuat Paul refleks memperlambat laju mobil. Paul pun mengarahkan mobil yang dikendarainya ke sisi kiri jalanan.“Itu Rave?” Suara Levana nyaris tercekat ketika dirinya menyaksikan sendiri mobil di depan mereka menabrak kencang mobil lain.“Biar aku cek dahulu, Nyonya,” ucap Paul yang langsung bergegas keluar.Tubuh Levana bergetar hebat ketika dirinya melihat Rave keluar dari dalam mobil sembari memegang bagian belakang lehernya. Paul yang menghampiri Rave pun terlihat menanyakan keadaan pria itu, tetapi sepertinya Rave tidak memedulikan keberadaan Paul.Dengan tubuh yang bergetar, Levana berusaha keras untuk keluar dari dalam mobil. Dirinya tidak sanggup menunggu seorang diri di dalam mobil sedangkan Rave terlibat kecelakaan hebat di sana.“Rave,” panggil Levana yang mana tidak ada suara yang terdengar keluar dari mulutnya.Yang bisa Levana lakukan hanya berpegangan pada mobilnya

    Last Updated : 2024-11-19
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 108; Obrolan Hangat

    “Kenapa kau selalu saja membuat masalah, Levana. Bisa-bisanya kau tampak tenang setelah berhasil membuat Rave terluka parah!”“Lilian!”Rave yang semula duduk di ranjang yang sama dengan Levana pun berteriak kencang, sedangkan Levana tidak bergerak sama sekali karena terlalu terkejut melihat kedatangan Lilian yang tiba-tiba.“Kenapa kau membentakku! Tidakkah kau tahu aku begitu khawatir padamu?” ujar Lilian yang kini hendak melangkah mendekat ke arah Rave, tetapi tangannya tiba-tiba ditahan oleh Francis Maverick.“Sebaiknya kau keluar, Lilian. Aku tidak ingin kau membuat keributan di sini,” tegur Francis yang membuat Lilian memberontak, melepaskan paksa pegangan tangan ayah mertuanya.“Kenapa? Kalian malu jika aku membuat keributan?” tantang Lilian.“Ya, kami malu! Kau selalu saja mempermalukan keluarga kami, itu sebabnya dari awal aku tidak pernah merestui hubungan kalian berdua!”Semua mata kini tertuju pada Yara Maverick yang mana bicara dengan nada tinggi, ditambah sembari menunju

    Last Updated : 2024-11-20
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 109; Pengakuan Berat

    Saat Levana menunjukkan isi surat perjanjiannya yang baru pada Yara Maverick, ibu mertuanya itu langsung bangkit berdiri. Terlihat jelas jika sang mertua sangat tidak setuju dengan keputusan yang telah Levana buat sebelumnya.“Kau yakin akan melakukannya, Levana?” tanya sang mertua seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dijelaskan oleh Levana.“Ya, Nyonya.” Levana tampak ragu untuk bercerita, tetapi akhirnya ia mendongak dan menatap ke arah ibu mertuanya. “Aku tidak akan berbohong padamu, Nyonya. Memang benar aku memiliki perasaan untuk Rave. Di suatu waktu, sikapnya sangat baik padaku, dia peduli dan aku tidak pernah mendapatkan rasa itu dari pria lain, tetapi di sisi lain, aku tidak sanggup bertahan pada pernikahan ini. Anda pasti tahu aku sudah menghancurkan pernikahannya dengan Lilian, dan itu sebabnya aku ingin mengakhirinya. Satu-satunya cara Rave bisa melepasakanku dengan berakhirnya kontrak tersebut.”Penjelasan Levana barusan membuat sang ibu mertua langsung memeluknya

    Last Updated : 2024-11-21
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 110; Bisikan Penantian

    “Rave! Apa yang kau lakukan?” Levana begitu terkejut ketika mendapati sang suami tiba-tiba masuk dan duduk di kursi samping sopir.“Ada banyak wartawan yang datang, entah apa yang mereka inginkan dan siapa yang mengirim mereka aku tidak tahu,” sahut Rave dengan suara yang begitu cepat.“Apa lagi yang kau perbuat kali ini,” tegur sang ibu yang membuat Rave melirik ke arah kaca spion.“Aku tidak melakukan apa pun, Mom!” seru Rave yang tidak suka sang ibu menegurnya.“Tidak mungkin para wartawan datang jika kau tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Lagi pula kenapa kau tiba-tiba sudah ada di rumah? Kau seharusnya masih berada di rumah sakit sekarang!”Levana segera meraih dan menggenggam tangan sang ibu mertua agar sedikit lebih tenang. Rave sendiri pun walau duduk di depan merasakan desahan berat sang ibu yang mana kini memutuskan memilih diam.“Jadi sampai kapan kami akan tinggal di sini?” tanya sang ibu mertua ketika sampai di kediaman milik Rave di Richmond.“Dad akan menjemputmu nanti

    Last Updated : 2024-11-22
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 111; Perlakuan Manis

    “Terakhir kali aku melakukannya dengan begitu kasar, izinkan aku melakukannya dengan baik kali ini,” ucap Rave yang tidak bisa dijawab oleh Levana.Tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh Levana saat ini. Dirinya ingin berontak, tetapi di sisi lain ada hasrat dalam dirinya yang mengatakan untuk diam dan menikmati semuanya. Namun, jika dirinya mengingat semua masalah yang pernah dideritanya semenjak menikah dengan Rave, ia ingin menghentikan sentuhan suaminya saat itu juga.“Levana,” panggil Rave yang kini sudah berada di atas tubuh Levana. “Aku tak akan memaksamu jika kau tak mau melakukannya.”Mata Levana refleks terpejam dan memikirkan kata-kata Rave barusan yang terdengar begitu lembut di telinganya. Cukup lama dirinya memejamkan mata hingga ia kembali mendengar suara Rave.“Kau mengizinkanku melanjutkannya?” tanya Rave dengan begitu hati-hati.Levana benar-benar merasa bimbang saat ini, tetapi kepalanya perlahan mengangguk mengizinkan sang suami melanjutkan apa yang diingin

    Last Updated : 2024-11-23
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 112; Membunuh Waktu

    Levana dan Rave saat ini tengah duduk bersantai di ruang keluarga. Levana sendiri merasa belum terbiasa berada di ruangan yang sama dengan Rave, walaupun sebelumnya mereka sering berada di ruangan yang sama atau bahkan tidur di ranjang yang sama. Dirinya tetap merasa tidak nyaman dengan sikap Rave yang tiba-tiba berubah jadi manis.Walaupun semula Rave mengatakan akan menghabiskan waktu bersama dengan Levana dengan menonton tv, faktanya sang suami tengah sibuk sendiri dengan tablet dan ponselnya. Biar bagaimanapun juga, sang suami harus tetap bekerja walau hanya memantau dari rumah, dan Levana tidak ada hak untuk menghentikannya.“Mau ke mana?” tanya Rave cepat saat Levana baru saja hendak bangkit berdiri setelah mematikan tv di hadapannya.“Oh, aku akan kembali ke kamar,” sahut Levana yang entah kenapa merasa gugup sendiri.“Apa yang akan kau lakukan di kamar?” Rave seolah tengah menunggu jawaban yang keluar dari mulut Levana dengan sabar.“Membaca buku?” ucap Levana tak yakin dengan

    Last Updated : 2024-11-24
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 113; Kegugupan Berbeda

    “A..apa yang kau lakukan?” Levana mendadak gugup ketika kedua tangan Rave mencengkeram erat kedua lengan kursi yang tengah Levana duduki.“Katakan Levana,” ucap Rave pelan dengan matanya yang masih menatap dalam pada Levana. “Bagian apa yang membuat jantungmu berdebar di novel itu?”Wajah Levana seketika memerah ketika tak sengaja menatap ke arah bibir sang suami. Dirinya bahkan terasa sulit untuk bernapas dan meneguk ludahnya sendiri. Tangannya mencengkeram erat buku yang tengah dipegangnya, mencoba menenangkan detak jantungnya yang kini terasa tak karuan.Saat Levana tak kunjung bereaksi, seringai Rave tiba-tiba terlihat jelas di wajahnya. “Jangan bilang jika aku yang membuatmu lebih gugup dibandingkan novel yang kau baca,” tambah Rave dengan nada nakal dan sedikit meregangkan tubuhnya. Tatapannya masih menatap intens ke arah Levana.“Aku.. aku lapar,” ucap Levana tiba-tiba yang mana menyentuh tangan Rave, mendorong tubuh sang suami agar memberinya jalan. “Kau mau makan camilan?”Le

    Last Updated : 2024-11-26
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 114; Teman Bercerita

    “Aku tidak tahu jika kau benar-benar datang!” sambut Levana ketika membukakan pintu rumah sedikit lebih lebar.“Jika aku berkata akan datang, sudah pasti aku akan datang!” seru sang tamu yang mana kini mendorong kantong belanjaannya kepada Levana.“Freeya, apa ini? Kau seharusnya tak perlu membawa apa pun,” sahut Levana yang kini memandang Freeya dan kantong belanja di tangannya berulang kali.“Namanya saja bertamu ke rumah orang, sudah pasti harus membawa barang bawaan,” ucap Freeya yang kini merangkul Levana. “Rumahmu bagus juga. Ajak aku keliling ruangan, aku ingin melihat sisi lain rumah ini.”Levana pun melangkah lebih dulu ke arah dapur yang mana posisinya lebih dekat dengan ruang tamu. Diletakkannya barang belanjaan yang dibawa oleh Freeya dan punggungnya ia sandarkan ke dinding basin.“Aku pikir kau sudah pernah ke sini sebelumnya,” gumam Levana yang langsung dibalas gelengan kepala dari Freeya.“Oh, tidak. Kenapa kau bisa berpikiran begitu?” Freeya terlihat keheranan dan memi

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 137; Kehidupan Baru

    “Setelah mempertimbangkan seluruh bukti persidangan, Vincent Sullivan selaku Tergugat dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Penggugat, Jacob Flynn. Informasi yang diberikan Tergugat kepada Francis Maverick merupakan fakta, yaitu adanya penggelapan dana, pemalsuan data, dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Penggugat. Oleh karena itu, gugatan Penggugat resmi ditolak dan pengadilan membebankan seluruh biaya dan ganti rugi kepada Penggugat. Putusan persidangan ini dinyatakan selesai.”Ketukan palu sebanyak tiga kali berturut-turut pun terdengar, menandakan jika sidang benar-benar dianggap telah selesai. Perasaan Levana sendiri begitu lega setelah mendengar sang ayah dinyatakan tidak bersalah, sedangkan sang ibu menangis haru dalam pelukan Yara Maverick.Levana langsung mendongak ke arah samping kanannya begitu ia merasakan tangannya digenggam seseorang. Dirinya mendapati Rave tengah tersenyum tulus menatap ke arahnya dan dibalas senyuman yan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 136; Permintaan Kembali

    Pandangan Levana kini tak beralih sedikit pun dari pria di hadapannya. Ia dan Rave kini berada di dalam kamar Levana, duduk berhadapan dengan beberapa tumpuk berkas di hadapan mereka.“Jadi, bagaimana keputusanmu?” tegur Rave yang membuka pembicaraan lebih dulu.Embusan napas berat Levana kini terdengar dan mulai membuka salah satu berkas di hadapannya. Sebelumnya ia sempat berbicara langsung dengan ayahnya, menanyakan perihal kepergian kedua orang tuanya kemarin malam.“Semua perbuatanku di masa lalu itu memang benar, Levana. Walaupun semua informasi yang aku berikan pada Francis Maverick terkait Flynn Group benar adanya, pihak Flynn Group tetap saja bisa menjebloskanku ke dalam penjara dengan undang-undang pencemaran nama baik,” ujar sang ayah yang membuat Levana menggenggam erat ujung kemejanya.“Lalu, apa yang kau inginkan sekarang?” Suara Levana terdengar begitu dingin saat menanyakannya kepada sang ayah, membuat raut wajah sang ayah terlihat begitu sedih.Sebenarnya Levana meras

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 135; Pilihan Berat

    Seharian ini semua pekerjaan Levana mendadak terganggu karena ia terpikirkan dengan ucapan Rave sebelumnya. Ia tidak bisa bekerja dengan baik hingga rekan kerjanya sesama asisten lab menyarankan Levana untuk istirahat di ruangannya sebentar.“Berhenti memikirkannya, Levana. Hidupmu baik-baik saja sebelum dia datang kembali,” keluh Levana yang kini memejamkan matanya sembari bersandar di balik lemari.Sekuat apa pun Levana berusaha menepis pikirannya tentang Rave, ia tidak bisa melupakannya begitu saja. Pertemuannya kemarin malam seolah menghancurkan bentuk pertahanan Levana yang ia bangun sejauh ini.“Dari mana dia tahu jika aku sedang mengandung? Yang tahu tentang kehamilanku hanya mum dan dad saja,” gumam Levana yang mendadak bingung sendiri.“Mungkinkah ada orang lain yang mengetahuinya? Tapi siapa?”Keraguan mengenai kedua orang tuanya tiba-tiba mendatanginya. Ia penasaran dengan apa yang dilakukan kedua orang tuanya kemarin malam hingga membuatnya berada seorang diri di rumah.Ke

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 134; Salah Paham

    “Levana! Apa yang terjadi di rumah semalam? Kenapa bajumu berantakan di ruang keluarga? Dan baju siapa ini?” teriak sang ibu yang langsung membuka pintu kamar Levana tanpa permisi.Baik Levana maupun sang ibu sama-sama terkejut ketika pintu terbuka. Levana yang terbangun karena suara teriakan sang ibunya hanya bisa mematung saat menyadari posisinya saat ini. Begitu juga dengan sang ibu yang langsung membungkam mulutnya sendiri seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.“Rave?” gumam sang ibu yang mana hanya gerakan bibir saja yang terlihat.Mata Levana refleks terpejam saat mengingat memorinya tadi malam. “Mum, ini tidak seperti yang kau bayangkan!” teriak Levana yang berhasil membangunkan pria di sampingnya.“Oh, Levana, jangan bergerak dan sebaiknya kau pakai bajumu dahulu,” sahut sang ibu yang langsung menutup pintu kamarnya. “Mum tunggu di bawah.”Tangan kanan Levana hanya bisa memijat keningnya saat menyadari apa yang terjadi tadi malam. Rave yang perlahan bangun pun

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 133; Kembali Pulang

    Tubuh Levana seketika membeku ketika dirinya membuka pintu dan mendapati Rave berdiri di hadapannya. Tubuhnya basah, wajahnya pucat, dan kulitnya mengkerut karena terkena hujan yang cukup deras.“Levana..” panggilnya pelan yang mana membuat Levana akhirnya tersadar dari lamunannya.“Rave? Apa yang kau lakukan di sini?Tangan Levana pun refleks menarik lengan Rave ketika dirinya tersadar dari lamunanya. Dengan kesadaran penuh dirinya mempersilakan suaminya itu masuk ke dalam rumah, khawatir akan kesehatan sang suami yang sudah basah kuyup seperti itu.“Sebenarnya apa yang kau lakukan di tengah hujan deras seperti ini? Kau benar-benar mencari penyakit,” tegur Levana yang kini sibuk sendiri membawakan handuk untuk Rave.Levana pun berlari kecil ke kamarnya, mengambilkan handuk untuk Rave. Sedangkan suaminya itu masih berdiri tepat di depan pintu rumahnya.Handuk yang Levana bawa pun langsung disampirkannya ke kepala dan tubuh Rave, mengusapkan di wajahnya hingga tidak lagi basah.“Lebih

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 132; Terseret Gosip

    Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 131; Kabar Mengejutkan

    Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 130; Melepas Rindu

    Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 129; Keseharian Hidup

    “Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status