Damar tertawa mendengar ucapan Arga, mana mungkin dia ngidam. Dimana-mana yang ngidam itu wanita bukannya pria. "Anda ada-ada saja Pak, mana mungkin saya ngidam." Ujarnya sambil menggelengkan kepala heran dengan atasannya. "Mana mungkin pria hamil." Sambungnya kemudian. Damar lalu menghidupkan mesin mobil, dan cuitan Arga kembali dia dengar. "Bukan kamu tapi Kania." Mendadak pria itu menginjak rem, "Apa Pak?" Dia segera menatap ke belakang. Sementara itu Arga menatapnya kesal karena hampir saja kepalanya terbentur jok. "Mau aku pecat!" tatapannya tajam. Asisten itu terkekeh kemudian meminta maaf. Setelah masalah itu selesai dia kembali bertanya akan maksud Arga. "Tadi anda bilang Kania hamil?" "Iya, mungkin itu yang membuat kamu ngidam." Ujar Arga. Sepanjang jalan kembali ke kantor, Damar sangat senang, jika Kania benar hamil pastilah dia menjadi manusia terbahagia di dunia. Sepulang dari kantor, Damar bergegas keluar untuk pulang terlebih dahulu, dia melupa
Last Updated : 2024-12-09 Read more