Tiba-tiba, pintu ruangan kantor Ivan terbuka. Sosok Pak Rudi, pimpinan cabang yang selalu tegas namun adil, masuk dengan langkah pasti. Wajahnya datar, tapi jelas ada rasa penasaran di matanya. Aku dan Ivan sama-sama terkejut, tak menyangka kedatangannya.“Ivan, ada masalah apa di sini?” tanya Pak Rudi dengan nada tenang, tapi penuh wibawa.Ivan, yang sebelumnya terlihat begitu percaya diri, sekarang mulai gelagapan. Dia bangkit dari kursinya, mencoba memasang wajah tenang, meski jelas terlihat canggung. “Ini, Pak… ada karyawan yang mau resign,” katanya dengan suara terbata-bata sambil melirikku, mencoba menjaga sikapnya di depan atasannya.Pak Rudi mengerutkan kening, menatap Ivan, lalu beralih padaku. Dia melihat berkas surat resign di tangannya dan menghela napas kecil. “Saya dengar dari luar,” ujarnya dengan nada lebih tajam. “Kenapa kamu mempersulit pengunduran diri ini, Ivan?”Ivan terdiam sejenak, matanya sedikit panik. “E-eh, bukan begitu, Pak. Saya hanya khawatir… jika Sonia
Last Updated : 2024-09-29 Read more