Aku menepikan diriku, menjauhi tempat kegiatan dan memilih duduk untuk beristirahat di salah satu tumpukkan pasir yang membentuk bukit kecil, sendirian.Tiba - tiba aku teringat Amanda. Sepi rasanya tanpa gurauan anak itu di sekolah. Apalagi sekarang, nia lebih banyak kegiatan di kelasnya dan aku sangat jarang bertemu dengannya setelah rumah kami berjauhan. Juga kakak kelas yang sebentar lagi lulus, mereka bahkan jauh lebih sibuk mempersiapkan pergantian kepemimpinan organisasi dan lain - lain. Aku benar - benar sendirian, Manda. Kenapa dia tega sekali meninggalkanku?Aku mendesah, Kepalaku terasa sakit dan mataku juga mulai memanas. Tubuhku rasanya semakin gak karuan saja. Aku merengkuh diriku, memeluk kedua kakiku dan menyembunyikan wajahku di sana."Kenapa loe diem aja, sakit?" Tanya Kak Alif mengejutkanku. Lelaki itu belum lama ku lihat masih sibuk bersama Kak Febri dan Kak Wito membantu jalannya kegiatan, tapi tiba - tiba ia sudah ada di sini saja."Gue lagi kepikiran Amanda. Dim
Last Updated : 2024-10-29 Read more