Home / Fiksi Remaja / Cinta Manis Masa Sekolah / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Cinta Manis Masa Sekolah: Chapter 41 - Chapter 50

64 Chapters

TAMU DI RUMAH?

Bagaimana cara mendapatkan uang 50 juta dalam 2 hari? Dibayangkan aja rasanya sulit. Apa Kak Alif benar - benar bisa mendapatkan uang sebesar itu dalam waktu singkat?Aku terus saja bergumam sampai gak sadar langkahku ini sudah sampai di gerbang sekolah.Sore itu, rintik gerimis mulai turun menyambut awal desember.Aku mendongak menatap langit kelabu dan membiarkan tetesan air hujan jatuh di wajahku.Ku tarik nafas dalam - dalam menikmati harum tanah basah yang menyeruak masuk ke saluran pernafasan. Lalu, ku rekahkan kedua tanganku, membiarkan angin menyergap ke seluruh tubuh. Perlahan, tubuhku berputar disertai senyum bahagia yang terus mengembang. Menikmati gerimis yang mulai membuat seragamku basah."Eh bocil, ngapain hujan - hujanan nanti sakit" Ujarnya,Seketika kesenanganku hilang melihat laki - laki itu bertengger di motor maticnya dengan tubuh setengah basah.Bibirku maju, menatap kesal dengan pemandangan menganggu itu "Ganggu gue aja" Dengusku kesal.Kak Febri turun dari moto
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

HUKUMAN

"Kita pergi ya dari sini" Bujuk Kak Alif pada Amanda.Sore itu, aku bersama kak Alif kembali menemui Amanda di rumahnya. Di saat jam istirahat kegiatan bantara.Amanda menggeleng pelan "Aku gak bisa pergi dari sini""Kamu gak usah khawatir, aku udah bawa uang agar kamu bisa keluar dari sini"Kak Alif membuka tasnya menunjukkan tumpukan uang yang ada. Sungguh di luar dugaan ia benar - benar membawa sejumlah uang yang aku sebutkan padanya dua hari lalu. Entah bagaimana caranya ia mendapatkan itu, tetapi aku yakin ia gak mendapatkannya dengan cara mudah dan aku kagum dengan usahanya menyelamatkan Amanda.Amanda nampak ragu, kakinya berangsur mundur dengan ekspresi datar."Ayo kita pergi dari sini" Pinta Kak Alif lagi, ia menatap Amanda sungguh - sungguh.Amanda menggeleng lagi "Aku gak bisa" Jawabnya.Bukannya senang dan segera mengiyakan ajakan Kak Alif setelah melihat uang itu, Amanda malah menolaknya.Kak Alif mengeryit, nampak bingung atas penolakan Amanda "Kenapa gak bisa? Ini 50 ju
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

DIA YANG BEDA

"Sini kamu!" Bentakan Kak Febri hampir membuat jantungku meloncat keluar dari tempatnya. Matanya membola kemerahan.Dia menggiringku menuju kamar mandi wanita dengan emosi yang membara."Sebagai hukumanmu bersihkan seluruh kubikal kamar mandi ini!" Katanya dengan suara yang terus meninggi membuat jantungku semakin berpacu."Tapi kak, ini udah malam. Apa hukumannya gak bisa di ganti yang lain?" Tanyaku berusaha menego hukuman yang diberikan Kak Febri.Ruangan toilet wanita di sekolah kami cukup besar, total ada dua belas kubikal dan enam wastafel dengan kaca besar yang menempel di dindingnya. Belum lagi tingkat kekotoran toilet di saat kegiatan pramuka lebih meningkat dibanding dengan saat kegiatan sekolah biasa.Apa Kak Febri benar - benar semarah itu sampai aku harus di hukum untuk membersihkan toilet sendirian di malam hari seperti ini?Aku menatap kesal Kak Febri dengan mata memanas yang mulai menggenangkan sedikit air di pelupuknya."Tau bakal dihukum begini, gue gak akan ikut keg
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

DIA MENGKHAWATIRKANKU

Aku menepikan diriku, menjauhi tempat kegiatan dan memilih duduk untuk beristirahat di salah satu tumpukkan pasir yang membentuk bukit kecil, sendirian.Tiba - tiba aku teringat Amanda. Sepi rasanya tanpa gurauan anak itu di sekolah. Apalagi sekarang, nia lebih banyak kegiatan di kelasnya dan aku sangat jarang bertemu dengannya setelah rumah kami berjauhan. Juga kakak kelas yang sebentar lagi lulus, mereka bahkan jauh lebih sibuk mempersiapkan pergantian kepemimpinan organisasi dan lain - lain. Aku benar - benar sendirian, Manda. Kenapa dia tega sekali meninggalkanku?Aku mendesah, Kepalaku terasa sakit dan mataku juga mulai memanas. Tubuhku rasanya semakin gak karuan saja. Aku merengkuh diriku, memeluk kedua kakiku dan menyembunyikan wajahku di sana."Kenapa loe diem aja, sakit?" Tanya Kak Alif mengejutkanku. Lelaki itu belum lama ku lihat masih sibuk bersama Kak Febri dan Kak Wito membantu jalannya kegiatan, tapi tiba - tiba ia sudah ada di sini saja."Gue lagi kepikiran Amanda. Dim
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

SUASANA RUANG RAWAT

Ini semua gara - gara Kak Febri. Semua orang dibuat panik karena aku yang tiba - tiba di rawat.Sejak pagi, ruang rawatku mendapat banyak pengunjung mulai dari para guru, teman - teman sekolah, para tetangga, dan beberapa orang yang aku kenal lainnya.Mereka mengira telah terjadi sesuatu padaku setelah kegiatan pramuka, ada juga yang sampai bergosip pita suaraku rusak karena menelan pasir saat prosesi pengambilan bet bantara. Sehingga mereka ingin memastikan kebenaran yang terjadi. Terutama memastikan suaraku yang dikira telah hilang.Memang Kak Febri sialan. Hari minggu semua penghuni sekolah yang seharusnya tenang malah dibuat gaduh olehnya. Ia bahkan dengan santainya menerima berbagai makanan dari para pengunjung yang datang ke rumah sakit. Tanpa memikirkan tugas terakhirnya di kegiatan pramuka sekolah."Mama kalau mau istirahat atau berganti pakaian di rumah, pulang aja gak pa - pa. Biar Febri yang nungguin Dinda di sini!" Tawar Kak Febri begitu pengunjung terakhir berpamitan."Fe
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

KEHADIRAN KELUARGA

Ternyata menghadapi Zendra dan Kak Wito secara bersamaan lebih cepat menaikkan suhu tubuh dan mendadak memberikan serangan panas dingin melebihi demam.Sehingga sungguh melegakan ketika akhirnya mereka berpamitan dan pergi dari ruangan yang hampir terbakar karena kecemburuan mereka. Sebesar apapun kepedulian yang mereka berikan nyatanya gak membuatku senang jika keduanya ada di waktu yang bersamaan.Aku menarik nafas dalam - dalam. Mengatur kembali posisi tubuhku agar lebih nyaman setelah merasakan ketegangan yang luar biasa.Sekarang di ruangan ini hanya tersisa Kak Alif yang masih tertidur di sofa, juga Kak Febri yang baru kembali setelah mengantar mama pulang.Mau gak mau aku menyunggingkan satu sudut bibirku karena kedua orang yang sedang bersamaku sekarang. Melihat Kak Alif yang begitu nyenyak dengan kakinya yang terangkat di atas sofa. Laki - laki itu bahkan seperti gak punya beban, padahal belum lama ditinggal kekasihnya dan nasib percintaannya menggantung gak jelas. Sementara
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

DERAI HUJAN

Brugg!!"Gue taro sini ya" Kak Febri menjatuhkan tas berisi pakaianku di samping lemari. Itu tugas terakhirnya setelah menyimpan berbagai makanan dan minuman dari orang - orang yang menjengukku, di dapur.Kak Febri nampak kelelahan setelah dua hari menungguiku di rumah sakit tanpa pulang ke rumah. Ia merebahkan diri sembarangan di sampingku yang masih duduk di tepian ranjang."Akhirnya drama jenguk menjenguk selesai juga" Desahnya.Aku melirik Kak Febri yang terbaring terlentang dengan tangan sebagai bantalan kepalanya "Makanya jangan suka nyuruh orang di rawat di rumah sakit, capek sendiri kan ujung - ujungnya""Gue gak tahu bakal banyak orang yang datang begitu ke rumah sakit. Baru kali ini soalnya, gue nungguin orang di rawat""Serius kak?""Mmm..." Desisnya pelan "Makanya loe harus bersyukur jadi orang pertama yang gue peduliin" Lanjutnya dengan suara meninggi."Iya... iya... makasih deh tar gue kasih hadiah""Hadiah apaan?""Itu makanan yang dibawa tadi" Aku terkekeh meledek Kak
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

HUKUMAN

Suasana ruang BK yang aku lihat di pagi itu sudah sangat gaduh. Ada enam orang siswi saling beradu argumen seperti sedang membela dirinya masing - masing. Di depannya, terdapat satu siswa yang terlihat menahan emosi sambil menjelaskan sebuah kejadian, dan yang paling vocal di antara semua orang di ruang itu adalah wanita paruh baya yang semangatnya bergelora melebihi siswi remaja dan siap menjadi hakim bagi mereka. Siapa lagi kalau bukan bu Eni. Guru yang tadi memintaku untuk hadir di antara mereka.Perlahan dan hati - hati, aku mencoba memasuki ruangan bersamaan dengan tatapan mata sinis yang gak bisa terhindarkan dari ke enam siswi anggota genk bar - bar yang pernah menganiaya dan menyandraku."Permisi bu""Silahkan duduk, Dinda" Bu Eni mengulurkan tangannya menuju kursi yang masih kosong di samping Kak Febri. Setelah aku duduk dan keadaan mulai tenang, bu Eni mulai buka suara."Sekarang ibu mau tanya sama Dinda. Apa benar saat kegiatan lintas alam Dinda pernah dianiaya dan disekap
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

SELINGKUH ATAU PUTUS?

Setelah semua pelaku yang berniat mencelakaiku dijatuhi hukuman tanpa peringatan, Bu Eni memintaku untuk kembali ke kelas. Sementara Kak Febri masih tetap diminta tinggal bersama 6 siswi yang sudah diberi sanksi tegas di ruang BK.Aku berjalan menuju ke ruang kelas dengan malas. Pikiran campur aduk yang gak tahu harus senang atau sedih ini membuatku kehilangan minat untuk belajar, apalagi jika memikirkan Zendra. Entah bagaimana cara aku akan menghadapi dan menjelaskan pada Zendra tentang semua ini, terutama tentang janjiku yang sudah aku ingkari.Aku memukul - mukul keningku yang gak bersalah, tapi sedikit bodoh. Kenapa juga aku harus berjanji pada Zendra? Dan kenapa juga aku harus membela Kak Febri di ruang BK klo aku tahu ujung - ujungnya akan berdampak pada hubunganku dengan Zendra. Ah.. dasar bodoh!Aku terus merutuki diri sendiri hingga tak terasa aku sudah berada di depan pintu kelas. Mau tak mau aku harus mengikuti pelajaran dulu dengan pikiran gak karuan sebelum menghadapi ben
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

50

"Ini ada apalagi sih?" Bu Eni mulai murka ketika Desha dan Zendra di giring bersamaan oleh pak Yusdi diikuti aku dan Shinta di belakangnya. Belum lagi wajah Zendra yang bonyok gara - gara tanda yang sebelumnya dibuat Desha."Aduh kalian... kalian ini mau jadi apa?" Pak Yusdi yang baru duduk dan memperhatikan wajah Zendra langsung frustasi, ia lantas memijit keningnya begitu berhasil mempertemukan kami dengan bu Eni."Zendra kenapa mukamu memar - memar begitu?" Bu Eni menatap Zendra. "Kamu, Esha yang memukulinya?" Bu Eni menoleh pada Desha. Lalu, beliau menoleh kepadaku "Dan kamu Dinda, baru aja kamu keluar dari ruang BK beberapa jam yang lalu. Kok sudah masuk ke sini lagi" Tanya bu Eni tanpa jeda."Itu bu, lagian si Zendranya yang mulai duluan!" Desha mengadu lebih dulu."Naon sia teh?! Sia nu nenggeulan, kunaon aing nu disalahkeun" Zendra melotot pada Desha sambil meringis memegangi wajahnya yang memar - memar dan mengeluarkan darah.("Apa sih kamu?! Kamu yang memukul saya, kenapa sa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status