Home / Romansa / Pesona Tampan Papa Angkat / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pesona Tampan Papa Angkat: Chapter 21 - Chapter 30

55 Chapters

Bab 21 Papa bersembunyi di kamarku

Hari ini Lucas sudah bisa berangkat kuliah meskipun masih diberikan pengawalan dari pihak keluarganya yang berjaga disekitar kampus! Saat Bianca tiba di kelas, Lucas yang sudah tiba lebih dulu segera menyapa Bianca dengan membawakan youghurt dan roti untuk Bianca.“Nona cantik ini cemilan pagi untukmu!” kata Lucas lalu menyeret satu bangku untuk duduk didekat Bianca.“Lucas kenapa kau sangat baik padaku?”“Karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu, dan kau harus ingat Bi hanya kau yang bisa membuatku akhirnya mengerti arti setia hanya pada satu wanita, yaitu kau!”“Tapi Lucas, sebenarnya aku ingin jujur padamu,”“Katakanlah, kita memang harus memulai hubungan ini dengan kejujuran,”“A-aku belum mencintaimu, sebenarnya a-aku sudah sangat berusaha untuk membuka hatiku untukmu ta-tapi entahlah Lucas, aku minta maaf padamu,”“Aku tau Bi,”“Kau tau? Lalu kenapa kau diam saja dan tetap menjadi pacarku?”“Bagaimana mungkin aku tidak mengetahuinya, kau tidak mau berciuman denganku,
Read more

Bab 22 Berduaan saja

Bianca masih berlagak cuek dan tidak mau tau kondisi luka yang dialami oleh Emanuel, padahal didalam hatinya Bianca sangat ingin sekali memberikan perhatian itu untuk Emanuel tapi Bianca sadar sudah ada Angeline yang merupakan wanita pilihan Emanuel yang akan senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayang itu untuk Emanuel.Melihat sikap acuh Bianca membuat Emanuel keheranan dan penasaran apakah perasaan cinta Bianca untuknya telah runtuh? Tapi bukankah ini yang dirinya inginkan, Emanuel seharusnya merasa senang karena sekarang Bianca sudah terlihat tidak peduli lagi dengannya, tapi kenapa hatinya terasa tidak nyaman dengan perubahan sikap Bianca sekarang.Tiba-tiba Bianca melempar tasnya keatas ranjang lalu melepaskan sepatu hak tingginya, lalu berushaa untuk menurunkan resleting gaun yang dia kenakan.“Kau mau apa?” tanya Emanuel.“Tentu saja mau membuka pakaianku Papa, aku mau mandi!” kata Bianca.“Sekarang?”“Ya,”“Disini ada aku!” kata Emanuel.“Ini kamarku, jadi terserah aku m
Read more

Bab 23 Luar biasa

Emanuel membawa Bianca kesini bukan untuk melihat museum-museum yang berada di pitti palaze melainkan ingin membawanya berjalan-jalan santai di Boboli gardens, taman ini dibuat dengan sangat indah seperti halnya dalam lukisan, terdapat danau dan terasa sangat sejuk serta menyegarkan berada didalam taman ini.Setelah turun dari mobil keduanya kemudian telah memasuki wilayah Boboli gardens, Emanuel dan Bianca berjalan beriringan, disamping kanan dan kiri terdapat banyak pepohonan cukup besar dan tinggi-tinggi yang membuat area taman terasa rindang, terdapat juga tanaman-tanaman bunga-bunga yang sedang tumbuh bermekaran.Cukup lama keduanya berjalan semakin masuk kedalam taman, suasana di Boboli gardens nampak tenang dan sepi! Ketika tiba didekat danau yang berada didalam Boboli gardens, Emanuel mengajak Bianca untuk beristirahat setelah cukup lama berjalan, keduanya kemudian duduk diatas rerumputan dan ada pohon disamping kiri Bianca, dihadapan keduanya terdapat danau yang menjadi peman
Read more

Bab 24 Luar biasa besar ukurannya

Tanpa sadar kedua tangan Bianca semakin menekan kepala Emanuel agar semakin tenggelam kedalam bagian intinya, Bianca terus menjerit-jerit keenakan merasakan lubang perawan miliknya dimasuki oleh lidah kasar Emanuel, jika sebelumnya Bianca hanya mengetahui hal ini dari video yang sering dirinya tonton bersama dengan teman-teman wanitanya, tapi kini akhirnya Bianca merasakannya secara langsung.Sungguh Emanuel hampir membuatnya gila karena kenikmatan yang luar biasa tercipta ditengah-tengah labirin taman! Semakin lama Emanuel mengeluar masukan lidahnya dari lubang milik Bianca, dan disertai dengan menghisap lubang milik Bianca dengan kencang, Bianca merasakan akan ada sesuatu hal yang akan terjadi dalam tubuhnya, sebuah rasa atau dorongan yang menuntunnya semakin dekat pada hal yang bernama klimaks atau orgasme.“Papa ahh yess, ohhh Papa seperti ada yang mau keluar Papa ahhh,”Emanuel pun menyadari jika Bianca sebentar lagi akan berhasil mencapai puncak kenikmatannya, maka dari itu Eman
Read more

Bab 25 Kejujuran Bianca

“Aku harus mendesak Mama dan Papa supaya menemui Emanuel untuk membicarakan pertunangan kami!” Gumam Angeline.Meskipun Angeline tidak yakin dengan kecurigaannya terhadap hubungan tidak wajar diantara Emanuel dengan Bianca, akan tetapi Angeline juga harus sigap mengambil langkah yang terbaik untuknya saat ini, daripada nantinya dia akan menyesal jika sampai Emanuel benar-benar mencintai Bianca dan mengakui perasaannya dihadapan semua orang.Malam pun tiba, dan sampai detik ini Angeline sama sekali tidak mendapat balasan pesan satu kalipun dari Emanuel! Membuat batin Angeline semakin gelisah dan marah, tiba-tiba terdengar suara mobil, biasanya Ayahnya memang pulang ke rumah jam delapan malam! Angeline pun buru-buru keluar dari kamarnya untuk menemui Ayahnya.Ayahnya yang baru saja masuk kedalam rumah langsung disambut oleh Angeline dengan nafasnya yang masih terengah-engah akibat berlarian, Ibu Angeline pun sampai terheran sambil menghampiri mengapa Angeline berlarian seperti anak keci
Read more

Bab 26 Emmanuel kembali

Ditengah perjalanan pulang menuju rumahnya, Lucas yang masih berat hati mendengar apa yang disampaikan oleh Bianca, tidak henti-hentinya memukul stir mobil dan sesekali berteriak untuk meluapkan kekesalannya. Dia yang masih muda dan seumuran dengan Bianca justru dia jugalah yang kalah menyaingi laki-laki matang seperti Emanuel.“Kenapa harus dia Bi? Kenapa harus Papa angkatmu sendiri?” gumam Lucas.Sementara itu, berita kedatangan Lucas malam ini yang menemui Bianca terdengar oleh Emanuel karena security rumah memang ditugaskan untuk melaporkan semua hal tentang Bianca! Emanuel yang saat ini sedang mendengarkan penjelasan dari salah satu rekan bisnisnya, malah terlihat fokus pada pesan teks yang dikirim oleh security di rumahnya.“Stop!” kata Emanuel.“Ada apa Nuel? Apa penjelasan dariku terlalu terburu-buru?”“Bukan itu! Jelaskan padaku besok, saat ini suasananya sedang panas!”Sontak saja rekan bisnis Emanuel itu bengong, sebab AC di ruangan ini berfungsi dengan baik! Lalu kenapa Em
Read more

Bab 27 Didalam kamar Emmanuel

Semua orang yang berada di ruangan tamu tersebut menantikan jawaban yang akan keluar dari bibir Emanuel, seluruh pasang mata menatap wajah Emanuel yang saat ini nampak serius. Harapan dan rasa cemas melanda diri Angeline ketika menatap wajah Emanuel yang seperti tidak nyaman dengan keadaannya saat ini, namun Angeline pun mencoba berpikir positif dan yakin Emanuel tidak akan mengecewakan dirinya.Sedangkan Bianca memilih menundukkan pandangannya, rasanya ingin sekali Bianca menutup kedua gendang telinganya karena takut jika Emanuel berubah pikiran dan mau menikahi Angeline. Bianca tidak lagi berani menatap wajah serius Emanuel padahal saat ini Emanuel tengah melirik wajah Bianca dengan tatapan sendu, hal itu membuat Angeline semakin dilanda ketakutan ketika melihat Emanuel menatap Bianca dengan tatapan selayaknya seseorang yang sedang jatuh cinta.“Maaf, tapi aku berniat membatalkan perjodohan ini Ungcle!” ucap Emanuel.Adilson dan yang lainya langsung shock mendengar ucapan Emanuel, h
Read more

Bab 28 Menyerahkan tubuh

Tubuh kekar Emanuel terus mendorong tubuh sexy Bianca hingga menuju ranjang mewah didalam kamar tersebut, sambil terus berciuman Emanuel melingkarkan kedua tangannya di pinggul Bianca, kedua pasang mata Emanuel terus menatap wajah cantik Bianca sementara Bianca tampak sangat menikmati ciuman yang dilayangkan oleh Emanuel sehingga kedua matanya terpejam.Tidak sadar tubuh kekar itu telah berhasil menjatuhkan tubuh sexy Bianca diatas ranjang, disaat inilah Bianca membuka kedua matanya dan menatap wajah tampan Emanuel! Laki-laki yang usianya terpaut sangat jauh dengannya itu terlihat berkarisma saat diselimuti birahi seperti sekarang, tubuh Bianca terlentang pasrah sementara tubuh Emanuel berada diatas tubuhnya.“Papa,”“Tidurlah denganku!” kata Emanuel.“Hanya tidur saja?”“Mana mungkin hanya tidur saja,” sahut Emanuel sambil menyelipkan senyum dibibirnya.“Papa, aku mau kau,” kata Bianca.Terlihat wajah Bianca sudah diselimuti oleh hawa nafsu akibat tubuh kekar Emanuel, mendengar renge
Read more

Bab 29 Akankah diterima?

Sampai dipagi harinya, Emanuel yang baru saja selesai kembali memuntahkan lahar putihnya didalam bagian inti Bianca, mengambil posisi duduk diheadboard sambil menatap tubuh Bianca yang sudah berkali-kali dia nikmati semalaman, Bianca pun ikut mengambil duduk bersandar pada headboard disamping Emanuel.“Kau lelah?”Bianca mengangguk malu sambil tersenyum, rasanya seluruh tulang dalam tubuhnya seperti remuk tidak beraturan akibat bertempur semalaman diatas ranjang.“Tidak usah masuk kuliah hari ini!” kata Emanuel.“Apa Papa akan pergi bekerja?”“Kau maunya aku pergi bekerja atau tidak hari ini?”“Jika aku ingin Papa tetap disamping ku, apa Papa akan menuruti mauku?”“Baiklah,”“Hah? Baiklah apa Papa? Aku serius aku tidak ingin Papa kerja dan aku mau Papa menemani aku tidur,”“Iya, aku akan tetap disini bersamamu,”“Asik, tapi aku lapar Papa,”“Aku akan menelpon kebawah dan meminta seseorang untuk mengantarkan sarapan untuk kita!”Keduanya pun sepakat untuk sarapan didalam kamar saja, da
Read more

Bab 30 Akan tetap menikah

Emanuel yang sudah sangat jarang sekali makan malam bersama dengan Adilson di rumah ini, tangannya langsung hendak mengambil salah satu makanan yang sudah tersaji, akan tetapi dengan sigap Adilson menepis tangan Emanuel agar tidak jadi mengambil makanannya. “Hei, kau mau makan sekarang?” tanya Adilson sambil menepis tangan Emanuel. “Iya, apa aku tidak boleh makan sekarang?” tanya Emanuel. “Kau pikir aku menyiapkan makanan sebanyak ini hanya untukmu dan Bianca? Pokoknya tidak ada yang boleh menyentuh makanan ini sebelum calon isterimu itu datang!” kata Adilson. Bianca dan Emanuel pun saling melirik, suasana pun mulai terasa semakin menegangkan saat ini, Emanuel pun sudah menghela nafas panjangnya untuk mempersiapkan diri memulai pembicaraan dengan Adilson. “Pah,” panggil Emanuel. “Apa lagi?” “Calon isteri yang akan aku kenalkan pada Papah, dia sudah datang dan dia ada disini!” kata Emanuel. Adilson kemudian menoleh kekanan-kekiri lalu ke belakang untuk melihat adakah wanita itu
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status