Emanuel yang sudah sangat jarang sekali makan malam bersama dengan Adilson di rumah ini, tangannya langsung hendak mengambil salah satu makanan yang sudah tersaji, akan tetapi dengan sigap Adilson menepis tangan Emanuel agar tidak jadi mengambil makanannya. “Hei, kau mau makan sekarang?” tanya Adilson sambil menepis tangan Emanuel. “Iya, apa aku tidak boleh makan sekarang?” tanya Emanuel. “Kau pikir aku menyiapkan makanan sebanyak ini hanya untukmu dan Bianca? Pokoknya tidak ada yang boleh menyentuh makanan ini sebelum calon isterimu itu datang!” kata Adilson. Bianca dan Emanuel pun saling melirik, suasana pun mulai terasa semakin menegangkan saat ini, Emanuel pun sudah menghela nafas panjangnya untuk mempersiapkan diri memulai pembicaraan dengan Adilson. “Pah,” panggil Emanuel. “Apa lagi?” “Calon isteri yang akan aku kenalkan pada Papah, dia sudah datang dan dia ada disini!” kata Emanuel. Adilson kemudian menoleh kekanan-kekiri lalu ke belakang untuk melihat adakah wanita itu
Sepanjang perjalanan menuju tempat yang ingin didatangi, Bianca terus menoleh dan memandangi wajah datar Emanuel, terkadang Bianca tersenyum ketika menatap wajah yang teramat tampan itu! Walaupun Bianca masih sangat kepikiran dengan reaksi kakek Adilson terhadap hubungannya dengan Emanuel namun melihat wajah Emanuel membuat hati Bianca merasa teduh.Bianca pun mencoba menikmati perjalanan ini meskipun tidak tau mobil yang membawanya akan berhenti dimana. Setelah beberapa saat mobil pun memasuki sebuah hotel mewah, otak dan pikiran Bianca langsung traveling begitu mobil memasuki halaman hotel.“Apa mungkin Papa akan melakukan itu lagi padaku? Kebetulan aku juga sudah ketagihan,” didalam hati Bianca.Hanya Emanuel dan Bianca saja yang turun dari mobil sementara sang supir pribadi menunggu didalam mobil, keduanya berjalan masuk ke lobby hotel.“Papa, kenapa tidak bilang jika Papa akan meminta hal yang seperti semalam lagi?”“Apa maksudmu?”“Ini hotel, dan Papa membawaku ke hotel mewah in
Ayah dari Angeline pun sangat terkejut begitu mendengar dari Adilson bahwa Emanuel membatalkan perjodohan dengan Angeline semata-mata demi bisa menikahi Bianca, putri angkatnya sendiri! Tapi tentu saja semua orang tidak dapat berbuat apa-apa karena itu sudah merupakan keputusan telak dari Emanuel, padahal Adilson ingin menyingkirkan Bianca agar pernikahan itu tidak sampai terjadi, tapi apalah daya, Adilson tau watak Emanuel jika dia sudah mengatakan sesuatu hal, maka itulah yang akan terjadi! Jika sampai Bianca mati, maka Emanuel pun akan mengakhiri hidupnya juga.“Adilson, sebenarnya aku sangat ingin sekali putramu dan putriku menikah, aku juga ingin mendukungmu menyingkirkan Bianca! Tapi itu tidak mungkin bukan?”“Ya, jika aku menghabisi Bianca maka Emanuel memilih untuk mati! Sekarang aku tidak dapat melakukan hal apapun untuk mencegah pernikahan mereka!”“Aku tidak dapat bayangkan bagaimana nanti kondisi Angeline ketika melihat laki-laki yang sangat dia cintai menikahi putri angka
Kedua tangan Bianca berpegangan pada ranjang yang ada didepannya, sementara dari arah belakang tubuh Bianca, Emanuel terus menggerakkan pinggulnya maju mundur hingga kejantanan itu terasa begitu kuat dan keras keluar masuk kedalam bagian inti Bianca.“Ahhhh ahhh ahhh Papa ouhhhh ssstthh,”“Oghttt yea, kau suka?”“Ya Papa enak ahhh Papa terus ahhh,”“Kau semakin membuatku horny Bi,”Sesekali Emanuel menampar bokong sintal Bianca saking keenakannya melakukan kegiatan ini, Bianca pun hanya pasrah saja menikmati keganasan Emanuel terhadap dirinya, puas dengan melakukannya dari belakang Emanuel menuntun Bianca untuk terlentang diatas ranjang lalu kembali memasukkan kejantanannya hingga masuk seluruhnya kedalam bagian inti Bianca.Dua sejoli itu terus bergulat dalam kenikmatan tiada tara baik Emanuel maupun Bianca terus menerus mengerang nikmat, kejantanan Emanuel itu tidak ada hentinya menghantam bagian inti Bianca seolah tenaga Emanuel tidak habis-habis padahal ini sudah hampir satu jam n
Seketika Bianca langsung merasakan suhu ditubuhnya memanas, dan rasa penasaran atas apa yang diucapkan oleh Angeline memenuhi seluruh pikiran Bianca saat ini! Wajah Bianca memucat dan hal itu membuat Angeline tersenyum sinis padanya.“Jika tidak bisa menerima Nuel apa adanya, kenapa tidak menyerah saja dengan hubungan kalian?” tanya Angeline.“Tolong jawab pertanyaanku, apa maksudnya kata-katamu tadi?” kata Bianca dengan bergetar.“Emanuel lah yang membunuh seluruh keluargamu dan merampas daerah kekuasaan mereka dengan sangat keji! Kau diselamatkan oleh Nuel, karena saat itu kau masih balita dan dia merasa kasihan padamu!” kata Angeline.Kedua mata Bianca terlihat memerah dan mulai membendung bulir-bulir bening, jantungnya terasa sangat sakit mendengar apa yang diucapkan oleh Angeline, hati Bianca saat ini benar-benar bergejolak antara harus percaya pada ucapan Angeline ataukah menganggap semua itu kebohongan, tapi yang pasti saat ini Bianca tidak percaya jika laki-laki yang dia cinta
Tubuh Emmanuel hanya mematung sambil memandangi kedua tangannya yang dulu dia gunakan untuk menghabisi seluruh anggota keluarga Bianca, saat itu Emmanuel hanyalah seorang remaja yang dipenuhi oleh ajaran sang Ayah untuk bisa berkuasa diatas siapapun agar bisa menggenggam bisnis ini, menghabisi tanpa ampun itulah yang dilakukan oleh Emmanuel tanpa memikirkan apapun lagi. Tapi semakin dewasa Emmanuel sangat banyak menyesali atas segala perbuatannya di masa lalu, terutama ketika dirinya melihat kedua mata Bianca! Emmanuel sangat menyesal mengapa dulu dia tidak berpikir jernih dan menurut saja apapun perintah Adilson Ayahnya, dan kini semua penyesalan itu tidak ada harganya. Untuk mengejar Bianca pun Emmanuel merasa dirinya begitu kotor dan berlumuran darah dari keluarga Bianca yang sudah dia habisi dulu.Baru kali ini Angeline melihat tatapan kosong seorang Emmanuel, bahkan Emmanuel mulai meneteskan bulir bening yang turun menyusuri kedua pipinya, menangis tanpa bersuara itu adalah leve
Adilson yang melihat Emmanuel langsung berlari untuk menuju kamar Bianca, tidak terlalu mempedulikan hal itu! Baginya hari ini hanya ada perasaan lega karena Bianca memilih untuk pergi dari hidup Emmanuel, bukankah itu adalah pilihan yang sangat bijak batinnya.Emmanuel yang tidak mempercayai ucapan Ayahnya sendiri jika Bianca tidak ada didalam kamarnya, secepat mungkin berlari agar segera tiba di kamar Bianca. Dengan nafas yang tersengal-sengal Emmanuel pun langsung membuka knock pintu kamar Bianca, dan benar saja Bianca tidak ada didalam kamarnya! Bahkan kamar itu sangatlah rapih seperti Bianca tidak pulang sama sekali.Wajah Emmanuel langsung berkeringat dan tangannya bergetar sambil memegang ponsel, tujuannya hanya satu yaitu menghubungi Bianca! Saat handphone itu menempel didaun telinga Emmanuel, sebuah pesan suara dari operator seluler terdengar ditelinganya, nomor Bianca ternyata tidak aktif.Emmanuel langsung meremas kasar wajahnya, kemudian mengacak-acak rambutnya dia begitu
Sekuat apapun Emmanuel mengerahkan seluruh kemampuan dan pengaruhnya untuk mencari dimana keberadaan Bianca, akan tetapi Bianca seperti lenyap ditelan bumi! Dari hari ke hari Emmanuel terus tanpa lelah berusaha mengerahkan seluruh anggota the king untuk membangunnya mencari Bianca, bahkan karena hal itu bisnisnya menjadi sangat terganggu, pabrik narkotikanya mengalami keterlambatan pengiriman ke berbagai wilayah, dan produksi di pabrik pun menjadi tersendat akibat Emmanuel yang tidak terlalu fokus mengurus bisnisnya.Satu bulan berlalu, Emmanuel betul-betul sudah sangat lelah dengan pikirannya sendiri! Rasanya dunia ini seperti runtuh karena kepergian Bianca, rasa khawatir akan terjadi sesuatu pada Bianca dan juga rasa rindu yang teramat dalam pada wanita yang sangat dia cintai, semua menguras pikiran dikepalanya.Adilson yang mengetahui bisnis the king menjadi tidak stabil akibat Emmanuel dan anggotanya terlalu fokus mencari keberadaan Bianca, hari ini juga memutuskan untuk mendatang
Karena merasa tidak mendapatkan jawaban ditambah hatinya merasa semakin gundah, Bianca pun berdiri dari sofa untuk pergi."Kau mau kemana? Mau pergi begitu saja? Kau bahkan belum mendapatkan jawaban dari apa yang ingin kau tau!" ujar Adilson."Aku kesini bukan untuk berdebat dengan Papah, aku kesini mencari suamiku!" kata Bianca."Baru sekarang kau menganggapnya suami?""Aku pergi dulu Pah!""Berjanjilah padaku untuk memaafkannya jika aku memberitahu dimana keberadaan Emmanuel!" kata Adilson dengan kedua mata berkaca-kaca.Bianca yang melihat sorot kedua mata Adilson berkaca-kaca, akhirnya duduk kembali."Kau juga ingin tau bukan dengan apa yang terjadi pada keluargamu dan mengapa Nuel membunuh mereka?""Ya, tapi anda tidak pernah memberikan penjelasan apapun terhadapku! Yang aku tau hanya suamiku lah yang membunuh mereka dulu dan aku diadopsinya, dan sekarang menjadi isterinya!" kata Bianca.Adilson pun akhirnya angkat bicara, dan menceritakan awal mula mengapa dirinya dan keluarga B
Matinya Alfaro dan juga ketua group Ramosa menjadikan group the King semakin merajai bisnis hitam di negara ini, dan tidak terkalahkan lagi! Suasana didalam markas besar tersebut penuh dengan kepulan asap dampak dari granat yang meledak. Dengan tertatih-tatih Adilson membangunkan Emmanuel, ini adalah kali pertama para anggota group the king melihat sosok angkuh dari seorang Adilson Carlos menangis karena melihat Emmanuel yang terluka parah.Mereka saling bahu membahu membantu yang mati ataupun yang terluka untuk keluar dari markas tersebut! Setelah itu Emmanuel dan anggota yang terluka dibawa ke tempat khusus yang memiliki tenaga medis serta perlengkapan medis yang lengkap untuk menangani mereka.Agar tidak terendus oleh polisi karena jumlah korban yang tertembak sangat banyak, langkah untuk melarikan mereka yang mati atau terluka ke tempat khusus untuk, adalah pilihan yang tepat! Sebuah gedung laboratorium yang memang dialih fungsikan dan sudah bekerja sama dengan group the king unt
Waktu menunjukkan pukul dua belas malam waktu setempat, Emmanuel beserta para anggota the king yang tadinya stay di markas mereka bergegas pergi untuk menyusul rombongan Adilson yang pergi untuk menyerang markas group Ramosa.Entah kenapa Emmanuel merasakan firasat buruk sejak tadi, padahal rombongan anggota the king yang dibawa oleh Adilson adalah rombongan anggota yang sangat terlatih dan profesional untuk menyerang maupun bertahan, tapi Emmanuel seperti merasakan ada sesuatu yang mengganjal.Setelah melakukan perjalanan berjam-jam lamanya, Emmanuel dan sebagainya anggota the king yang ikut bersamanya mulai turun dari mobil dengan perlengkapan senjata masing-masing.Padahal jarak mereka ke markas besar group Ramosa tidak terlalu dekat, namun suara-suara tembakan dari markas besar itu sudah santer terdengar ditelinga Emmanuel dan anggota the king yang baru saja tiba! Emmanuel memberikan instruksi dan strategi sebelum bergerak lebih dekat ke markas tersebut.Setelah menerima instruksi
Diraihnya pinggul ramping Bianca oleh Emmanuel sehingga membuat Bianca duduk diatas pangkuan Emmanuel! Satu tangan Bianca yang semula sedang memegang kain berisi es batu, karena terkejut tiba-tiba Emmanuel menarik pinggulnya, kompres itu pun sampai terjatuh dari tangannya.Emmanuel kemudian semakin mempererat kedua tangannya mendekap pinggul Bianca, tubuh Bianca pun semakin tidak memiliki jarak dengan tubuh Emmanuel, kedua mata mereka saling menatap dan nafas keduanya mulai sama-sama naik turun."Aku mencintaimu Bi,"Satu tangan Emmanuel membelai leher jenjang Bianca kemudian Emmanuel pun segera melumat bibir ranum Bianca, terdengar desahan tipis dari bibir Bianca disela-sela bunyi kecapan beradunya bibir mereka.Tidak ada lagi penolakan yang dilakukan oleh Bianca terhadap Emmanuel, justru kedua tangan Bianca terlihat melingkar dibelakang leher Emmanuel. Keduanya terus berciuman disaksikan oleh Maxima yang seolah mengerti jika kedua orangtuanya sedang tidak dapat diganggu, Maxima terl
Bianca pun tidak kuasa menahan air matanya yang semakin deras membanjiri kedua pipinya, sedangkan Emmanuel masih terus berbicara didepan."Aku tidak berharap kalian akan memaafkan aku, tapi aku berharap kalian bisa tenang dan damai di surganya Tuhan, amin!" kata Emmanuel sambil memandangi foto-foto orangtua Bianca dilayar besar itu.Tidak mau terlalu lama bersedih, Emmanuel pun mengakhiri pembicaraan tentang mendiang kedua mertuanya, dan kini Emmanuel ingin memperkenalkan bayi perempuannya sekaligus memberikan nama untuk bayi perempuannya dan juga hotel ini."Please beri sambutan yang meriah untuk putriku yang cantik, dan juga isteriku yang selalu cantik, Bianca!" kata Emmanuel.Prok, prok, prok.."Naiklah ke podium, setidaknya demi putrimu yang harus segera diberikan nama!" kata Adilson pada Bianca.Bianca yang tadinya enggan untuk naik keatas podium bersanding dengan Emmanuel, namun mengingat ini semua demi bayinya! Akhirnya Bianca pun mengambil alih menggendong baby-nya yang semula
Emmanuel yang sudah tidak tahan lagi ingin segera membenamkan kejantanannya yang telah lama menganggur itu kedalam lubang kenikmatan Bianca, segera melepaskan kedua jarinya dari dalam sana setelah Bianca sampai pada puncak kenikmatannya.Kemudian dengan tergesa-gesa Emmanuel melepaskan pakaian dan celananya sendiri, akhirnya Bianca kembali melihat dan berhadapan secara langsung dengan kejantanan super panjang dan jumbo yang dulu telah merenggut kesuciannya dan membuatnya ketagihan dengan sex.Meskipun Bianca terlihat langsung membuang muka, namun Emmanuel sangat yakin dan paham jika sebenarnya Bianca pun sama seperti dirinya yang sudah sangat ingin melakukan penyatuan ini."Pandangi kejantananku Bi!" perintah Emmanuel."Aku tidak ingin melihatnya," ucap Bianca."Kalau begitu aku akan membuatmu memandanginya," kata Emmanuel.Langsung saja Emmanuel kembali menindih tubuh seksi Bianca dan satu tangannya memasukkan kejantanannya itu kedalam bagian inti Bianca yang telah kembali menyempit!
Emmanuel lantas menyunggingkan senyum dibibirnya lalu mengambil lingerie seksi itu dari dalam lemari, disodorkannya lingerie berwarna merah itu pada Bianca, kemudian dengan wajah ditekuk Bianca segera mengambil lingerie tersebut dari tangan Emmanuel.Jari jemari Emmanuel membelai lembut wajah Bianca."Aku sangat tidak sabar melihat tubuh seksi mu memakainya,"Ditepisnya jari jemari Emmanuel itu oleh Bianca, lalu Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi! Setelah menutup pintu kamar mandinya, Bianca melemparkan lingerie itu ke lantai dan emosinya benar-benar memuncak.Jika dulu Emmanuel yang telah membuat dirinya mengenal sex, dan membuatnya ketagihan tapi kini Bianca sebisa mungkin meredam sisi birahi dalam dirinya karena tidak ingin melakukannya lagi dengan Emmanuel.Sudah satu jam Bianca berada didalam kamar mandi dan hal itu sangat membuat Emmanuel tidak bisa bersabar lagi, diketuknya pintu kamar mandi tersebut oleh Emmanuel."Bi, kenapa lama sekali?"Bianca yang sejak tadi sudah
Satu bulan berlalu dan tidak ada perubahan yang signifikan dari sikap Bianca terhadap Emmanuel, masih seperti biasanya Bianca selalu memagari dirinya dengan tembok yang sangat tinggi dari Emmanuel, sikap dingin, acuh dan sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Emmanuel menjadi persoalan yang semakin serius bagi pernikahan keduanya.Bianca memang sangat diratukan oleh Emmanuel, dia dibelikan mobil mewah baru, uang yang tidak terbatas, perhiasan dan memiliki banyak asisten rumah tangga di rumah tersebut, semuanya dilayani oleh asisten rumah tangga bahkan untuk sekedar mengambil air putih sendiri saja tidak diperbolehkan oleh Emmanuel, tapi sepertinya Bianca sama sekali tidak tertarik dengan semua kemewahan yang diberikan oleh Emmanuel untuknya, mobil mewah, uang dan perhiasan tidak pernah dipakainya oleh Bianca, jika boleh Bianca memilih untuk menukar semua kemewahan itu dengan kedua orangtuanya tapi itu adalah hal yang sangat mustahil.Hal itu membuat Bianca tidak bisa memaafkan Emma
Emmanuel hanya menghela nafas panjang mendengar jawaban dari Bianca, dulu Bianca lah yang selalu menantikan dirinya, selalu mengajaknya berbicara walaupun dulu dirinya sangat cuek pada Bianca, dulu juga Bianca lah yang tergila-gila pada dirinya dan menggunakan segala cara untuk dapat perhatian darinya! Tapi sekarang justru kebalikannya, mungkin beginilah hidup kadang dikejar dan kini waktunya untuk Emmanuel mengejar."Setidaknya kau gantilah memakai pakaian tidur dan cuci muka dulu!" kata Emmanuel.Tanpa berbicara lagi, Bianca kemudian bangun dari ranjang."Sudah disiapkan sepasang handuk dan pakaian tidur kita didalam kamar mandi!" kata Emmanuel.Kebetulan sekali Bianca memang tidak membawa baju ganti dari rumah, Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi, untuk beberapa lama Bianca berendam didalam bathtub sambil melamun memikirkan karena kini dia benar-benar sudah resmi menjadi isteri dari Emmanuel."Aku harap kedua orangtuaku di surga tidak mengutukku karena menikahi laki-laki ya