Ayah dari Angeline pun sangat terkejut begitu mendengar dari Adilson bahwa Emanuel membatalkan perjodohan dengan Angeline semata-mata demi bisa menikahi Bianca, putri angkatnya sendiri! Tapi tentu saja semua orang tidak dapat berbuat apa-apa karena itu sudah merupakan keputusan telak dari Emanuel, padahal Adilson ingin menyingkirkan Bianca agar pernikahan itu tidak sampai terjadi, tapi apalah daya, Adilson tau watak Emanuel jika dia sudah mengatakan sesuatu hal, maka itulah yang akan terjadi! Jika sampai Bianca mati, maka Emanuel pun akan mengakhiri hidupnya juga.“Adilson, sebenarnya aku sangat ingin sekali putramu dan putriku menikah, aku juga ingin mendukungmu menyingkirkan Bianca! Tapi itu tidak mungkin bukan?”“Ya, jika aku menghabisi Bianca maka Emanuel memilih untuk mati! Sekarang aku tidak dapat melakukan hal apapun untuk mencegah pernikahan mereka!”“Aku tidak dapat bayangkan bagaimana nanti kondisi Angeline ketika melihat laki-laki yang sangat dia cintai menikahi putri angka
Kedua tangan Bianca berpegangan pada ranjang yang ada didepannya, sementara dari arah belakang tubuh Bianca, Emanuel terus menggerakkan pinggulnya maju mundur hingga kejantanan itu terasa begitu kuat dan keras keluar masuk kedalam bagian inti Bianca.“Ahhhh ahhh ahhh Papa ouhhhh ssstthh,”“Oghttt yea, kau suka?”“Ya Papa enak ahhh Papa terus ahhh,”“Kau semakin membuatku horny Bi,”Sesekali Emanuel menampar bokong sintal Bianca saking keenakannya melakukan kegiatan ini, Bianca pun hanya pasrah saja menikmati keganasan Emanuel terhadap dirinya, puas dengan melakukannya dari belakang Emanuel menuntun Bianca untuk terlentang diatas ranjang lalu kembali memasukkan kejantanannya hingga masuk seluruhnya kedalam bagian inti Bianca.Dua sejoli itu terus bergulat dalam kenikmatan tiada tara baik Emanuel maupun Bianca terus menerus mengerang nikmat, kejantanan Emanuel itu tidak ada hentinya menghantam bagian inti Bianca seolah tenaga Emanuel tidak habis-habis padahal ini sudah hampir satu jam n
Seketika Bianca langsung merasakan suhu ditubuhnya memanas, dan rasa penasaran atas apa yang diucapkan oleh Angeline memenuhi seluruh pikiran Bianca saat ini! Wajah Bianca memucat dan hal itu membuat Angeline tersenyum sinis padanya.“Jika tidak bisa menerima Nuel apa adanya, kenapa tidak menyerah saja dengan hubungan kalian?” tanya Angeline.“Tolong jawab pertanyaanku, apa maksudnya kata-katamu tadi?” kata Bianca dengan bergetar.“Emanuel lah yang membunuh seluruh keluargamu dan merampas daerah kekuasaan mereka dengan sangat keji! Kau diselamatkan oleh Nuel, karena saat itu kau masih balita dan dia merasa kasihan padamu!” kata Angeline.Kedua mata Bianca terlihat memerah dan mulai membendung bulir-bulir bening, jantungnya terasa sangat sakit mendengar apa yang diucapkan oleh Angeline, hati Bianca saat ini benar-benar bergejolak antara harus percaya pada ucapan Angeline ataukah menganggap semua itu kebohongan, tapi yang pasti saat ini Bianca tidak percaya jika laki-laki yang dia cinta
Tubuh Emmanuel hanya mematung sambil memandangi kedua tangannya yang dulu dia gunakan untuk menghabisi seluruh anggota keluarga Bianca, saat itu Emmanuel hanyalah seorang remaja yang dipenuhi oleh ajaran sang Ayah untuk bisa berkuasa diatas siapapun agar bisa menggenggam bisnis ini, menghabisi tanpa ampun itulah yang dilakukan oleh Emmanuel tanpa memikirkan apapun lagi. Tapi semakin dewasa Emmanuel sangat banyak menyesali atas segala perbuatannya di masa lalu, terutama ketika dirinya melihat kedua mata Bianca! Emmanuel sangat menyesal mengapa dulu dia tidak berpikir jernih dan menurut saja apapun perintah Adilson Ayahnya, dan kini semua penyesalan itu tidak ada harganya. Untuk mengejar Bianca pun Emmanuel merasa dirinya begitu kotor dan berlumuran darah dari keluarga Bianca yang sudah dia habisi dulu.Baru kali ini Angeline melihat tatapan kosong seorang Emmanuel, bahkan Emmanuel mulai meneteskan bulir bening yang turun menyusuri kedua pipinya, menangis tanpa bersuara itu adalah leve
Adilson yang melihat Emmanuel langsung berlari untuk menuju kamar Bianca, tidak terlalu mempedulikan hal itu! Baginya hari ini hanya ada perasaan lega karena Bianca memilih untuk pergi dari hidup Emmanuel, bukankah itu adalah pilihan yang sangat bijak batinnya.Emmanuel yang tidak mempercayai ucapan Ayahnya sendiri jika Bianca tidak ada didalam kamarnya, secepat mungkin berlari agar segera tiba di kamar Bianca. Dengan nafas yang tersengal-sengal Emmanuel pun langsung membuka knock pintu kamar Bianca, dan benar saja Bianca tidak ada didalam kamarnya! Bahkan kamar itu sangatlah rapih seperti Bianca tidak pulang sama sekali.Wajah Emmanuel langsung berkeringat dan tangannya bergetar sambil memegang ponsel, tujuannya hanya satu yaitu menghubungi Bianca! Saat handphone itu menempel didaun telinga Emmanuel, sebuah pesan suara dari operator seluler terdengar ditelinganya, nomor Bianca ternyata tidak aktif.Emmanuel langsung meremas kasar wajahnya, kemudian mengacak-acak rambutnya dia begitu
Sekuat apapun Emmanuel mengerahkan seluruh kemampuan dan pengaruhnya untuk mencari dimana keberadaan Bianca, akan tetapi Bianca seperti lenyap ditelan bumi! Dari hari ke hari Emmanuel terus tanpa lelah berusaha mengerahkan seluruh anggota the king untuk membangunnya mencari Bianca, bahkan karena hal itu bisnisnya menjadi sangat terganggu, pabrik narkotikanya mengalami keterlambatan pengiriman ke berbagai wilayah, dan produksi di pabrik pun menjadi tersendat akibat Emmanuel yang tidak terlalu fokus mengurus bisnisnya.Satu bulan berlalu, Emmanuel betul-betul sudah sangat lelah dengan pikirannya sendiri! Rasanya dunia ini seperti runtuh karena kepergian Bianca, rasa khawatir akan terjadi sesuatu pada Bianca dan juga rasa rindu yang teramat dalam pada wanita yang sangat dia cintai, semua menguras pikiran dikepalanya.Adilson yang mengetahui bisnis the king menjadi tidak stabil akibat Emmanuel dan anggotanya terlalu fokus mencari keberadaan Bianca, hari ini juga memutuskan untuk mendatang
Setelah membeli lima tespek sekaligus, Bianca kembali mengayuh sepedanya untuk kembali ke rumah! Setelah tiba di rumahnya, buru-buru Bianca pergi menuju kamar mandinya."Aku tidak mungkin hamil! Ayolah Bi, kau harus membuang jauh-jauh pikiran itu!" gumam Bianca.Beberapa saat Bianca mondar-mandir terus memikirkan apakah memang perlu melakukan tespek, ataukah tidak perlu dilakukan karena dia yakin dia tidak hamil dan hanya kecapean saja. Namun bagaimana jika dirinya benar-benar hamil dan karena tidak dilakukan tespek Bianca jadi mengabaikan kehamilannya.Akhirnya Bianca pun memutuskan untuk membuka kemasan tespek tersebut, kemudian dia menampung urinnya diwadah kecil! Sebelum menyelupkan ujung tespek kedalam urinya, Bianca pun berdoa terlebih dahulu agar hasilnya garis satu.Tangannya yang sedikit gemetaran itu akhirnya mencelupkan ujung tespek kedalam urin, Bianca pun memejamkan kedua matanya dan sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan tespek yang telah dia baca sebelumnya, Bianca berh
Saat ini Bianca masih berada di ruang perawatan pasca satu hari melahirkan bayi mungilnya, Bianca juga hanya bisa berada diatas ranjang saja sementara bayinya berada dalam dekapan hangatnya, meskipun sudah disediakan tempat tidur khusus bayi disamping ranjangnya, tapi Bianca masih merasa gemas dan masih ingin terus mendekap bayi perempuannya itu.Ceklek..Pintu ruangan rawat itu terbuka, rupanya orang yang selama ini menolong Bianca datang setelah membeli makan siang diluar, dialah Lucas! Teman kampus Bianca atau lebih tepatnya mantan pacar Bianca, meskipun dulu Bianca hanya menjadikan Lucas sebagai pelampiasannya saja untuk mengalihkan perasaannya terhadap Emmanuel, tapi Lucas tidak pernah bisa membenci Bianca.Lucas masih tetap mencintai Bianca hingga detik ini, karena itu ketika Bianca menghubunginya saat dulu dirinya baru mengetahui kenyataan yang sebenarnya terjadi pada keluarganya, Bianca menangis dan mengadu pada Lucas ditelepon, Bianca juga meminta tolong pada Lucas untuk memb