“Aku harus mendesak Mama dan Papa supaya menemui Emanuel untuk membicarakan pertunangan kami!” Gumam Angeline.Meskipun Angeline tidak yakin dengan kecurigaannya terhadap hubungan tidak wajar diantara Emanuel dengan Bianca, akan tetapi Angeline juga harus sigap mengambil langkah yang terbaik untuknya saat ini, daripada nantinya dia akan menyesal jika sampai Emanuel benar-benar mencintai Bianca dan mengakui perasaannya dihadapan semua orang.Malam pun tiba, dan sampai detik ini Angeline sama sekali tidak mendapat balasan pesan satu kalipun dari Emanuel! Membuat batin Angeline semakin gelisah dan marah, tiba-tiba terdengar suara mobil, biasanya Ayahnya memang pulang ke rumah jam delapan malam! Angeline pun buru-buru keluar dari kamarnya untuk menemui Ayahnya.Ayahnya yang baru saja masuk kedalam rumah langsung disambut oleh Angeline dengan nafasnya yang masih terengah-engah akibat berlarian, Ibu Angeline pun sampai terheran sambil menghampiri mengapa Angeline berlarian seperti anak keci
Ditengah perjalanan pulang menuju rumahnya, Lucas yang masih berat hati mendengar apa yang disampaikan oleh Bianca, tidak henti-hentinya memukul stir mobil dan sesekali berteriak untuk meluapkan kekesalannya. Dia yang masih muda dan seumuran dengan Bianca justru dia jugalah yang kalah menyaingi laki-laki matang seperti Emanuel.“Kenapa harus dia Bi? Kenapa harus Papa angkatmu sendiri?” gumam Lucas.Sementara itu, berita kedatangan Lucas malam ini yang menemui Bianca terdengar oleh Emanuel karena security rumah memang ditugaskan untuk melaporkan semua hal tentang Bianca! Emanuel yang saat ini sedang mendengarkan penjelasan dari salah satu rekan bisnisnya, malah terlihat fokus pada pesan teks yang dikirim oleh security di rumahnya.“Stop!” kata Emanuel.“Ada apa Nuel? Apa penjelasan dariku terlalu terburu-buru?”“Bukan itu! Jelaskan padaku besok, saat ini suasananya sedang panas!”Sontak saja rekan bisnis Emanuel itu bengong, sebab AC di ruangan ini berfungsi dengan baik! Lalu kenapa Em
Semua orang yang berada di ruangan tamu tersebut menantikan jawaban yang akan keluar dari bibir Emanuel, seluruh pasang mata menatap wajah Emanuel yang saat ini nampak serius. Harapan dan rasa cemas melanda diri Angeline ketika menatap wajah Emanuel yang seperti tidak nyaman dengan keadaannya saat ini, namun Angeline pun mencoba berpikir positif dan yakin Emanuel tidak akan mengecewakan dirinya.Sedangkan Bianca memilih menundukkan pandangannya, rasanya ingin sekali Bianca menutup kedua gendang telinganya karena takut jika Emanuel berubah pikiran dan mau menikahi Angeline. Bianca tidak lagi berani menatap wajah serius Emanuel padahal saat ini Emanuel tengah melirik wajah Bianca dengan tatapan sendu, hal itu membuat Angeline semakin dilanda ketakutan ketika melihat Emanuel menatap Bianca dengan tatapan selayaknya seseorang yang sedang jatuh cinta.“Maaf, tapi aku berniat membatalkan perjodohan ini Ungcle!” ucap Emanuel.Adilson dan yang lainya langsung shock mendengar ucapan Emanuel, h
Tubuh kekar Emanuel terus mendorong tubuh sexy Bianca hingga menuju ranjang mewah didalam kamar tersebut, sambil terus berciuman Emanuel melingkarkan kedua tangannya di pinggul Bianca, kedua pasang mata Emanuel terus menatap wajah cantik Bianca sementara Bianca tampak sangat menikmati ciuman yang dilayangkan oleh Emanuel sehingga kedua matanya terpejam.Tidak sadar tubuh kekar itu telah berhasil menjatuhkan tubuh sexy Bianca diatas ranjang, disaat inilah Bianca membuka kedua matanya dan menatap wajah tampan Emanuel! Laki-laki yang usianya terpaut sangat jauh dengannya itu terlihat berkarisma saat diselimuti birahi seperti sekarang, tubuh Bianca terlentang pasrah sementara tubuh Emanuel berada diatas tubuhnya.“Papa,”“Tidurlah denganku!” kata Emanuel.“Hanya tidur saja?”“Mana mungkin hanya tidur saja,” sahut Emanuel sambil menyelipkan senyum dibibirnya.“Papa, aku mau kau,” kata Bianca.Terlihat wajah Bianca sudah diselimuti oleh hawa nafsu akibat tubuh kekar Emanuel, mendengar renge
Sampai dipagi harinya, Emanuel yang baru saja selesai kembali memuntahkan lahar putihnya didalam bagian inti Bianca, mengambil posisi duduk diheadboard sambil menatap tubuh Bianca yang sudah berkali-kali dia nikmati semalaman, Bianca pun ikut mengambil duduk bersandar pada headboard disamping Emanuel.“Kau lelah?”Bianca mengangguk malu sambil tersenyum, rasanya seluruh tulang dalam tubuhnya seperti remuk tidak beraturan akibat bertempur semalaman diatas ranjang.“Tidak usah masuk kuliah hari ini!” kata Emanuel.“Apa Papa akan pergi bekerja?”“Kau maunya aku pergi bekerja atau tidak hari ini?”“Jika aku ingin Papa tetap disamping ku, apa Papa akan menuruti mauku?”“Baiklah,”“Hah? Baiklah apa Papa? Aku serius aku tidak ingin Papa kerja dan aku mau Papa menemani aku tidur,”“Iya, aku akan tetap disini bersamamu,”“Asik, tapi aku lapar Papa,”“Aku akan menelpon kebawah dan meminta seseorang untuk mengantarkan sarapan untuk kita!”Keduanya pun sepakat untuk sarapan didalam kamar saja, da
Emanuel yang sudah sangat jarang sekali makan malam bersama dengan Adilson di rumah ini, tangannya langsung hendak mengambil salah satu makanan yang sudah tersaji, akan tetapi dengan sigap Adilson menepis tangan Emanuel agar tidak jadi mengambil makanannya. “Hei, kau mau makan sekarang?” tanya Adilson sambil menepis tangan Emanuel. “Iya, apa aku tidak boleh makan sekarang?” tanya Emanuel. “Kau pikir aku menyiapkan makanan sebanyak ini hanya untukmu dan Bianca? Pokoknya tidak ada yang boleh menyentuh makanan ini sebelum calon isterimu itu datang!” kata Adilson. Bianca dan Emanuel pun saling melirik, suasana pun mulai terasa semakin menegangkan saat ini, Emanuel pun sudah menghela nafas panjangnya untuk mempersiapkan diri memulai pembicaraan dengan Adilson. “Pah,” panggil Emanuel. “Apa lagi?” “Calon isteri yang akan aku kenalkan pada Papah, dia sudah datang dan dia ada disini!” kata Emanuel. Adilson kemudian menoleh kekanan-kekiri lalu ke belakang untuk melihat adakah wanita itu
Sepanjang perjalanan menuju tempat yang ingin didatangi, Bianca terus menoleh dan memandangi wajah datar Emanuel, terkadang Bianca tersenyum ketika menatap wajah yang teramat tampan itu! Walaupun Bianca masih sangat kepikiran dengan reaksi kakek Adilson terhadap hubungannya dengan Emanuel namun melihat wajah Emanuel membuat hati Bianca merasa teduh.Bianca pun mencoba menikmati perjalanan ini meskipun tidak tau mobil yang membawanya akan berhenti dimana. Setelah beberapa saat mobil pun memasuki sebuah hotel mewah, otak dan pikiran Bianca langsung traveling begitu mobil memasuki halaman hotel.“Apa mungkin Papa akan melakukan itu lagi padaku? Kebetulan aku juga sudah ketagihan,” didalam hati Bianca.Hanya Emanuel dan Bianca saja yang turun dari mobil sementara sang supir pribadi menunggu didalam mobil, keduanya berjalan masuk ke lobby hotel.“Papa, kenapa tidak bilang jika Papa akan meminta hal yang seperti semalam lagi?”“Apa maksudmu?”“Ini hotel, dan Papa membawaku ke hotel mewah in
Ayah dari Angeline pun sangat terkejut begitu mendengar dari Adilson bahwa Emanuel membatalkan perjodohan dengan Angeline semata-mata demi bisa menikahi Bianca, putri angkatnya sendiri! Tapi tentu saja semua orang tidak dapat berbuat apa-apa karena itu sudah merupakan keputusan telak dari Emanuel, padahal Adilson ingin menyingkirkan Bianca agar pernikahan itu tidak sampai terjadi, tapi apalah daya, Adilson tau watak Emanuel jika dia sudah mengatakan sesuatu hal, maka itulah yang akan terjadi! Jika sampai Bianca mati, maka Emanuel pun akan mengakhiri hidupnya juga.“Adilson, sebenarnya aku sangat ingin sekali putramu dan putriku menikah, aku juga ingin mendukungmu menyingkirkan Bianca! Tapi itu tidak mungkin bukan?”“Ya, jika aku menghabisi Bianca maka Emanuel memilih untuk mati! Sekarang aku tidak dapat melakukan hal apapun untuk mencegah pernikahan mereka!”“Aku tidak dapat bayangkan bagaimana nanti kondisi Angeline ketika melihat laki-laki yang sangat dia cintai menikahi putri angka