“Tenang saja, ini bukan masalah besar. Aku sudah membalas mereka,” ucap Lumia dengan bangga, senyumnya samar, meski pipinya masih memerah.“Bukan masalah besar?” Suara Dylan terdengar seperti gemuruh yang menghentak di udara, penuh tekanan. Dia meraih bahu Lumia, menarik tubuhnya sedikit menjauh agar bisa melihat lebih jelas. Matanya mengamati bekas tamparan di pipi Lumia dengan tajam.“Kau pasti bercanda, Puppy” gumamnya, suaranya rendah namun penuh emosi. “Lihat saja pipimu. Aku tidak akan membiarkan siapa pun, tidak peduli siapa mereka, menyentuhmu seperti ini.”“Aku tidak ingin membuat masalah, Dylan.” Lumia menundukkan kepalanya, suaranya melemah. Dia mencoba menahan perasaan cemasnya, tidak ingin situasi ini semakin rumit.Namun, Dylan tidak mau mendengarkan. Wajahnya berubah serius, bahkan lebih tegas dari sebelumnya. “Masalah apa yang kau maksud? Aku akan melindungimu, Lumia. Jangan
Last Updated : 2024-12-08 Read more