Home / Romansa / Wanita Incaran Sang Billionaire / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Wanita Incaran Sang Billionaire: Chapter 141 - Chapter 150

180 Chapters

141. End of intimacy 21+

Lova bergerak pelan dan terkendali, membiarkan setiap gerakan menciptakan ketegangan yang mendebarkan di antara mereka. Kali ini Lova balas dendam pada Caid dia tak memasukan batang keras itu kedalam miliknya, melainkan hanya menggesekannya, bergerak diatasnya hingga cairan Lova membanjiri batang Caid.Caid menarik napas dalam-dalam, mencoba menjaga kendali dirinya, tetapi gerakan Lova yang menggoda membuat pikirannya kabur.“Love…” desis Caid, mencoba mencari celah untuk tenang, meskipun jelas bahwa separuh dari dirinya ingin melakukan lebih.Lova hanya tersenyum kecil, tidak menghentikan gerakannya. “Bukankah itu tujuanmu, Caid? Aku hanya melakukan yang kau lakukan padaku tadi” pinggulnya bergerak, menindih batang Caid dengan gerakan intensCaid tertawa pendek, nada suaranya terdengar seperti geraman hewan buas "Relova" gumam Caid di antara desahan yang terputus.Lova berhenti sejenak, mendongak untuk menatap mata C
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

142. Ending of Main Story

Ophelia berdiri di lorong rumah sakit, mondar-mandir tanpa henti. Matanya melirik ke arah pintu ruang persalinan, tangannya mengepal erat di sisi tubuhnya. Sementara itu, Calton duduk dan nampak terlihat tenang, tetapi getaran kecil di kakinya menunjukkan bahwa dia sama cemasnya."Kenapa lama sekali?" gumam Ophelia dengan nada khawatir. "Bagaimana kalau ada sesuatu yang salah? Lova kelihatan begitu lemah saat terakhir kita bertemu." Ophelia khawatir, bagaimana pun dia pernah ada diposisi Lova saat melahirkan Caid dulu dan Ophelia tahu betapa menyakitkannya ituCalton menghela napas, berusaha memberikan rasa tenang meski hatinya sendiri berdegup kencang. “Lova itu perempuan yang kuat, Helia. Kau lihat sendiri bagaimana dia menghadapi semuanya selama ini. Caid juga ada di sana untuk menjaganya.”Ophelia mendesah, tapi tidak sepenuhnya tenang. "Tetap saja... Ini pertama kalinya aku menjadi nenek. Aku tidak tahu bagaimana harus bersikap. Dan Caid... dia pasti panik di dalam sana."Mendenga
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

(S2) 1. Dylan Story

Oke bagi yang penasaran, kisi-kisi tentang asmara Dylan ini ada di chapter 87 yaa, dialog akhir antara Dylan dan Caid. Nah jika di bab 87 itu POV nya Caid maka ini POV nya Dylan, hihihi -------  Happy Reading -------- Dibawah cahaya neon kasino yang menyilaukan,  seorang pria tampan duduk dengan percaya diri di meja judi. Mata coklat gelapnya yang tajam memantulkan kilatan cahaya, sementara tangannya bergerak gesit, menandakan bahwa dia sudah terbiasa dengan permainan ini.Di sebelahnya, seorang wanita cantik berdiri dengan anggun, tubuh tinggi nan ideal itu mengenakan gaun hitam yang memamerkan bentuk tubuhnya yang sempurna. Dia melirik pria itu dengan senyum menggoda, lalu mendekat."Jadi, kau benar-benar yakin bisa menang besar malam ini?" bisiknya, suaranya lembut namun penuh tantangan. Jemari lentiknya mengusap dada bidang pria ituPria itu mengalihkan pandangannya ke wani
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

(S2) 2. Tipe yang berubah

Lumia Lorenzo, putri perdana menteri AS. Ayahnya, Petrus Lorenzo adalah seorang perdana menteri luar negeri. Petrus sudah diakui dengan kemampuan dan loyalitasnya, karena itu, dia sudah menjawab sebagai menteri selama dua periode dan ini masuk periode ketigaLumia adalah kebalikan dari semua prinsip yang Dylan junjung. Gadis mungil itu bahkan hanya setinggi dadanya meskipun sudah menggunakan high heels setinggi 10 cm. Wajahnya simetris, dengan pipi menggembung seperti tupai yang memberi kesan manis nan polos. Daripada cantik, dia terkesan imut dan menggemaskan. Namun, tingkahnya benar-benar berbeda dari penampilannya.Tidak seperti kebanyakan wanita yang menghadiri pesta tersebut dengan penuh kehati-hatian, Lumia tampak seperti berada di dunianya sendiri. Gaun biru yang dikenakannya tidak hanya menonjolkan sosok mungilnya, tetapi juga menyampaikan kepribadiannya yang hidup dan tanpa beban.Dia tampak tidak peduli dengan tatapan tajam atau komentar halus para tam
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

(S2) 3. Kenapa harus dia?!!

PLAK!!Dengan wajah yang masih merah, Lumia tiba-tiba mengangkat tangan kanannya dan menampar pipi Dylan dengan keras. Suara tamparan itu menggema di sudut ruangan yang sepi, membuat Dylan tersentak dan mundur selangkah.“KAU PIKIR INI LUCU?!” bentak Lumia, suaranya tak lagi lirih. Dia mendorong dada Dylan dengan kedua tangannya, cukup kuat hingga pria itu terpaksa mundur satu langkah. Matanya berkilat tajam, menunjukkan betapa ia benar-benar merasa dilecehkan. "SIAPA KAU HAH! BERANI-BERANINYA MENCIUMKU TANPA IZIN?!"Dylan mengusap pipinya yang kini memerah. Namun, bukannya marah, pria itu justru menatap Lumia dengan ekspresi campuran antara terkejut dan kagum. "Lumia Lorenzo" katanya pelan, nada suaranya seolah mencoba menenangkan gadis itu. "Kau benar-benar penuh kejutan.""BERHENTI BICARA OMONG KOSONG!" potong Lumia, masih mendidih dalam amarahnya. "Aku tidak peduli siapa kau, atau apa alasanmu. Kalau kau mencoba hal seperti itu lagi, aku t
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

(S2) 4. With you

Lumia merapikan semua alat belajarnya dan memasukannya ke dalam tas, sebagai siswa kelas 3, dia memang disibukkan dengan persiapan ujian akhir dan tugas-tugas tambahan.“Mia aku duluan ya” Grace, sang ketua kelas yang berteman baik dengannya melambaikan tangan sambil tersenyum ceria. Lumia membalas dengan anggukan kecil dan senyuman tipis."Hati-hati di jalan, Grace" ucapnya sebelum gadis itu keluar dari kelas. Lumia merapikan sisa barang-barangnya, memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semuanya siap, dia memasang ranselnya dan melangkah keluar dari ruang kelas yang kini mulai sepi.Koridor sekolah sudah tak seramai biasanya. Sebagian besar siswa sudah pulang, hanya tersisa beberapa yang masih sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler. Lumia berjalan menuju gerbang sekolah, menikmati angin sore yang lembut sambil memikirkan kesibukan apa yang harus dilakukannya setelah iniNamun, saat mendekati gerbang, dia mendengar gumaman dan bisik-bisi
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

(S2) 5. Mengubah pandangan

“Kau pilih makan denganku atau...”“Atau apa?” Sela Lumia cepatSeringai lebar tercipta dibibir Dylan “Atau kau yang kumakan.”Lumia membeku, otaknya sejenak tidak bisa mencerna kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Dylan. Jantungnya berdegup kencang, namun dia berusaha untuk tetap tenang, meskipun ada gelombang panas yang mengalir di tubuhnya. "Kau... gila! Dasar pedofil tak waras" gumamnya, berusaha menahan amarah yang kembali merambat bercampur dengan rasa malu.Dylan memutar kursi mobilnya sedikit, menatap Lumia dengan tatapan tajam namun penuh ketenangan. "Aku hanya memberikan pilihan, Puppy" katanya dengan nada santai, seolah kalimat barusan bukan ancaman serius. "Sekarang, apa pilihanmu?"Lumia menatapnya dengan cemas dan marah. Dia tahu kalau Dylan tidak akan segan-segan melakukan apa saja untuk membuatnya berada dalam situasi yang tidak nyaman. "H-hanya makan sebentar, setelah itu antar aku pulang&r
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

(S2) 6. Belajar darinya

Sebuah meja besar dipenuhi kertas, pensil, penggaris skala, dan buku-buku arsitektur. Akhir pekan Lumia diisi dengan pelajaran privat dari Dylan.Dua hari lalu, setelah mereka kembali dari restoran, Lumia menghabiskan 3 jam hanya untuk mencari tentang sosok Dylan diinternet dan hasil yang didapatnya.... sungguh impressive.Lumia yang selalu menganggap Dylan menyebalkan merasa terkena gangguan mental begitu melihat biografi Dylan yang ada di internet. Pria itu, yang dia sebut sebagai pedofil adalah lulusan terbaik program arsitektur dari universitas ternama di Inggris, dengan segudang penghargaan yang membuatnya menjadi salah satu arsitek muda paling berpengaruh di Asia dan Amerika.Semua itu membuat Lumia merasa kecil namun disisi lain dia bingung, apakah dia harus merasa senang atau kesal mendapat tutor yang begitu hebah sekaligus menyebalkan disaat bersamaan“Kau melamun, Puppy?” suara Dylan terdengar santai namun penuh sindiran, menyadarkan
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

(S2) 7. Trouble maker

Drtt!!Lumia menggeleng cepat begitu tersadar jika dirinya terlena oleh sosok pria didepannya. Wajahnya memerah sempurna. Dia hampir terlena oleh perlakuan Dylan sedangkan Dylan tersenyum tipisDia mundur selangkah, mengambil jarak lalu meraih ponselnya dari saku dan melihat layar “Sebentar” katanya singkat.Lumia mengangguk, memperhatikan pria itu melangkah menjauh. Ia mencoba kembali fokus pada denahnya, tetapi rasa penasaran mengalahkan niatnya. Ia melirik ke arah Dylan, yang sedang berbicara dengan suara pelan namun tegas. Wajahnya terlihat serius, lebih serius dari biasanya.Ia tidak bisa mendengar jelas apa yang Dylan bicarakan, tetapi frasa seperti “tidak bisa ditunda” dan “aku akan segera ke sana” terdengar samar-samar. Lumia mencoba menahan diri untuk tidak bertanya-tanya terlalu jauh, tetapi pikirannya tidak mau berhenti.Lumia penasaran dengan apa yang Dylan bicarakan disana.K
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

(S2) 8. Ancaman

Pagi yang cerah tidak terasa menyenangkan bagi Lumia. Dia menguap lebar saat duduk di tepi tempat tidur, rambutnya berantakan, dan matanya sedikit sembab. Semalam, ia hampir tidak bisa tidur. Pikiran tentang pertemuannya dengan Maxim terus menghantui, seperti bayangan gelap yang tidak mau pergi.Setelah mandi dan berpakaian dengan seragam sekolah, Lumia turun ke dapur. Rumah terasa sepi tanpa kehadiran ayahnya yang sedang melakukan perjalanan dinas ke Belanda. Biasanya, sarapan bersama ayahnya memberikan rasa nyaman, tetapi pagi ini, ia hanya ditemani oleh suara jam dinding yang berdetak pelan.Ia menghabiskan sarapan seadanya—hanya roti panggang dan segelas susu—sebelum pamit kepada pengurus rumah. Supir keluarga sudah menunggu di luar, siap mengantarnya ke sekolah. Lumia duduk di dalam mobil dengan pandangan kosong ke luar jendela, mencoba mengalihkan pikirannya dari kecemasannya.Namun, semua itu buyar saat ia tiba di sekolah.Saat masuk ke
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
1
...
131415161718
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status