“Kau pulangnya bersama Pak Dhafin?” Suara Grissham terdengar terkejut. Mungkin tidak menyangka Lora bisa bersama mantan suaminya.“Oh, baiklah. Pulangnya hati-hati, ya. Kalau bisa, kau langsung ke restoran saja. Di sini ada aku, Mira, Zelda, dan Evan. Nanti kita cari solusi bersama-sama,” katanya.“Iya, Kak. Aku memang niatnya langsung ke restoran,” balas Lora.“Baiklah, kami tunggu. Kau yang tenang, ya. Ingat, kau tak sendirian. Ada kami yang akan membantumu, hm?” ujar Grissham dengan suara yang teduh sekaligus menenangkan.“Iya, Kak.” Lora mengangguk kecil meskipun tahu Grissham tidak bisa melihatnya. Setetes air jatuh dari kelopak matanya tanpa bisa dicegah dan dengan segera ia menghapusnya.Panggilan telepon pun berakhir.Lora menarik napas dalam-dalam untuk mengurangi rasa sesak dalam dadanya. Benar kata Grissham, ia harus tenang agar bisa mencari solusi dengan kepala dingin.Dhafin yang melihat itu sedikit banyak merasa cemburu dan iri. Sejak tadi Lora enggan berbicara padanya.
Last Updated : 2024-12-10 Read more