All Chapters of SKANDAL ANTARA CEO & DOKTER: Chapter 1 - Chapter 6

6 Chapters

PERTEMUAN PERTAMA

Alexander Putra berdiri di tepi jendela kantornya, memandangi hiruk-pikuk kota Jakarta di bawahnya. Gedung-gedung pencakar langit tampak seperti raksasa yang tak pernah tidur, selalu bergerak dan berdenyut. Hari ini adalah hari yang besar bagi Orion Innovations, perusahaan teknologi yang dipimpinnya sejak usianya baru menginjak 28 tahun. Sebagai CEO termuda dalam sejarah perusahaan, Alexander membawa beban ekspektasi yang berat dari keluarga dan dewan direksi.Kantor Alexander mencerminkan kesuksesan dan ambisi. Ruangan luas dengan jendela dari lantai hingga langit-langit, dan dinding penuh penghargaan dan sertifikat. Namun, di balik semua kemewahan itu, ada seorang pemuda yang selalu merasakan tekanan besar dari keluarga yang menuntut kesempurnaan.Ayahnya, Jonathan Putra, pendiri Orion Innovations, selalu menginginkan yang terbaik dari putranya. "Kamu harus lebih baik dari ayah, Alex. Dunia ini tidak memberi ruang bagi yang lemah," katanya, nada suaranya tegas. Alexander mengangguk,
Read more

Dokter yang Hebat

Dr. Isabella Saraswati sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja. Hari ini adalah hari yang penting, penuh dengan operasi dan pasien yang membutuhkan perhatiannya. Dia mengenakan jas putih kebanggaannya, mengambil stetoskop, dan melihat bayangan dirinya di cermin. Di balik senyumnya yang tenang, ada beban berat yang terus menghantui pikirannya.Isabella tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya, seorang guru sekolah dasar, selalu mengajarkan nilai-nilai kerja keras dan integritas. Ibunya, seorang ibu rumah tangga, selalu mendukung setiap langkahnya. Isabella adalah anak tunggal, dan sejak kecil, dia sudah menunjukkan kecerdasan dan ketekunan yang luar biasa. Cita-citanya untuk menjadi dokter bukan hanya karena ingin membantu orang lain, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada orang tuanya yang selalu berjuang demi masa depan yang lebih baik.Namun, kehidupan rumah tangga Isabella tidak seindah kariernya. Vincent Arya, suaminya, dulunya adalah pria yang penuh perhatian dan sayang
Read more

Masalah Rumah Tangga Dokter Isabella

Vincent Arya sudah di rumah ketika Isabella pulang dari rumah sakit. Suasana di rumah terasa tegang. Isabella meletakkan tasnya di meja dan mendekati ruang tamu di mana Vincent duduk dengan wajah kusut, memegang segelas whine. Suara televisii dari ruang tamu hanya menambah suasana canggung di antara mereka."Vincent, kita perlu ngomong," kata Isabella sambil menatap suaminya dengan serius.Vincent mengangkat bahunya dengan malas. "Ngomong apaan lagi, Bella? Aku udah capek.""Jangan gitu dong, Vincent. Aku udah ngeliat kamu makin aneh belakangan ini. Kita harus selesain masalah kita, bukan malah ngindarin," jawab Isabella, mencoba menahan emosinya.Vincent menghembuskan napas panjang, tampak semakin kesal. "Masalah kita? Bella, kalau kamu terus-terusan nyalahin aku, kita gak bakal kemana-mana."Isabella berusaha tetap tenang. "Aku gak nyalahin kamu, Vincent. Tapi kamu harus ngakuin kalau kamu juga punya bagian dalam masalah ini. Kamu sering pulang larut malam, komunikasi kita hancur."
Read more

Pertemuan Intim

Alexander Putra datang lagi ke rumah sakit setelah beberapa bulan untuk pemeriksaan lanjutan. Isabella, yang lagi sibuk ngurus berkas-berkas pasien, kaget waktu lihat nama Alexander di daftar pasien hari itu. Ini bakal jadi pertemuan ketiga mereka, setelah sebelumnya ketemu pas pemeriksaan awal dan pertemuan gak sengaja di taman kota.Isabella campur aduk. Dia ingat betapa dingin dan sombongnya Alexander waktu pertama kali ketemu, tapi ada sesuatu dalam tatapannya yang bikin Isabella penasaran. Tapi pikirannya balik lagi ke Vincent dan semua kekacauan dalam hidupnya.Pas Isabella masuk ke ruang pemeriksaan, Alexander udah duduk di sana dengan ekspresi yang sulit ditebak. Mata mereka ketemu, dan sesaat, Isabella merasa ada sesuatu yang berbeda dalam tatapan Alexander."Selamat siang, Pak Alexander. Gimana kabarnya?" sapa Isabella sambil memeriksa catatan medisnya.Alexander cuma mengangguk. "Baik. Terima kasih, Dokter Bella."Isabella tegak. "Ayo kita mulai pemeriksaannya."Pemeriksaan
Read more

Ketertarikan Awal

Setelah beberapa hari berlalu sejak pertemuan di kantor Direktur, Isabella masih merasa canggung setiap kali berhadapan dengan Alexander. Meski dia udah setuju jadi dokter pribadinya, Isabella tetap bersikap dingin. Dia gak mau terjebak dalam perasaan yang membingungkan.Sore itu, Isabella baru selesai shift panjangnya. Dia merasa lelah dan pengen cepat-cepat pulang. Tapi saat keluar dari rumah sakit, dia lihat Alexander nungguin di depan lobi."Dokter Bella," sapa Alexander sambil senyum. "Bisa makan malam bareng?"Isabella menghela napas. "Pak Alexander, saya capek banget. Mungkin lain kali, ya?"Alexander tetap tersenyum. "Gak apa-apa. Saya cuma mau ngajak kamu makan sebagai ucapan terima kasih."Isabella akhirnya mengangguk. "Oke, tapi sebentar aja."Mereka pergi ke restoran favorit Alexander, tempat yang cozy dan gak terlalu ramai. Sepanjang makan malam, Alexander cerita tentang kesibukannya sebagai CEO muda."Saya sering jadi motivator buat anak muda," kata Alexander. "Banyak ya
Read more

Konflik Batin

Isabella duduk di meja kerjanya, menatap kosong ke arah tumpukan berkas pasien yang harus diselesaikan. Pikiran dan hatinya terbelah antara pernikahannya yang bermasalah dan ketertarikannya pada Alexander. Setiap kali dia mencoba fokus pada pekerjaannya, bayangan Vincent dan Alexander terus-menerus muncul, membuatnya bingung.Hari itu, Isabella baru saja selesai memeriksa pasien terakhirnya. Saat dia keluar dari ruang periksa, dia melihat Alexander berdiri di lorong dengan senyuman hangat. Jantungnya langsung berdebar kencang."Dokter Bella, kamu sudah selesai? Mau makan siang bareng?" tawar Alexander dengan nada penuh harap.Isabella merasa canggung, tapi akhirnya mengangguk. "Oke, tapi cuma sebentar. Saya masih banyak pekerjaan."Mereka berjalan menuju kafe kecil di dekat rumah sakit. Selama makan siang, Alexander bercerita tentang keluarganya, tentang tanggung jawab besar yang dia emban sebagai CEO muda. Isabella mendengarkan dengan seksama, berusaha memahami beban yang Alexander p
Read more
DMCA.com Protection Status