Semua Bab DOSEN GANTENG ITU SUAMIKU : Bab 41 - Bab 50

50 Bab

Tuduhan Menyakitkan

🏵️🏵️🏵️“Tapi tadi kamu bilang kalau dia mengikuti kegiatanku sampai SMA.”“Iya, Sayang. Tapi itu dia lakujan dari jarak jauh. Apa kamu pernah memberikan harapan padanya?”Mas Ezza seolah-olah menyudutkanku. “Kamu apa-apan, sih, Mas? Kenapa malah nuduh aku?”“Aku nggak nuduh kamu, tapi aku sangat aneh melihat usahanya.”“Aku akan jujur sekarang padamu, Mas. Sebenarnya, dia cinta pertamaku. Aku mengaguminya karena dia telah menyelamatkanku. Tapi aku nggak pernah mengatakan isi hatiku yang sebenarnya padanya karena aku bertemu dengannya hanya sekali.” Akhirnya, aku berhasil mengatakan yang sebenarnya kepada Mas Ezza.“Sekarang aku tahu jawaban dari sikap yang kamu tunjukkan sebelum kamu mengakui cintamu padaku. Aku yakin kalau kamu sulit menerimaku karena masih memikirkan dia.” Mas Ezza berhasil menebak apa yang kurasakan.“Aku berusaha keras mengeluarkan dia dari dalam pikiran dan menerima kamu seutuhnya menjadi suamiku. Akhirnya, setelah dua tahun pernikahan kita, aku baru yakin dan
Baca selengkapnya

Ingin Jaga Jarak

🏵️🏵️🏵️“Alhamdulillah udah enakan, Mah. Nggak usah, deh, Mah. Bunga bawa istirahat aja.” Aku meyakinkan mama mertua.“Za, bawa istri kamu istirahat ke kamar supaya lebih nyaman rebahannya,” titah wanita itu kepada Mas Ezza.“Iya, Mah.” Mas Ezza segera menggendongku.Sepanjang perjalanan menuju kamar, Mas Ezza lebih banyak memandangiku. Entah kenapa, tatapan itu membuatku salah tingkah walaupun dia suamiku. Rasanya seperti kembali ke masa dulu saat mendapatkan perhatian dari seseorang.Setelah sampai di kamar, Mas Ezza merebahkanku ke tempat tidur. Dia juga melakukan hal yang sama, berbaring di sampingku lalu memelukku. Kehangatan itu benar-benar nyata aku rasakan walaupun tadi dia membuatku tersinggung.“Aku minta maaf, ya, Sayang.” Mas Ezza mencium keningku.Aku berusaha tersenyum kepadanya dan dia makin erat memberikan pelukan. Ternyata rasa ego yang ada dalam hati ini mampu terkalahkan dengan perhatian dan kasih sayang yang dia tunjukkan. Aku kembali bermesraan dengannya.“Aku sa
Baca selengkapnya

Menghindar

🏵️🏵️🏵️Aku sedih dengan apa yang terjadi sekarang. Saat hati ini benar-benar mencintai Mas Ezza, rintangan pun datang menghadang. Dara yang merupakan teman masa lalu Mas Ezza, selalu berusaha mengusik ketenangan rumah tangga kami.Sepertinya aku lebih baik menenangkan diri dulu di rumah orang tuaku. Dalam keadaan hamil seperti ini, aku merasa lebih mudah terbawa perasaan. Ini tidak boleh terjadi karena takut berpengaruh pada janin yang ada dalam kandunganku.Aku juga akan memberitahukan tentang kehamilan ini kepada Mama dan Papa. Mereka pasti sangat bahagia menerimaku melewati masa-masa saat hamil. Aku juga ingin bermanja dan menikmati kasih sayang mereka.Aku melepaskan ciuman Mas Ezza lalu meminta tolong kepadanya. “Tolong antarkan aku ke rumah orang tuaku, Mas.” “Sayang, aku mohon, jangan seperti ini. Apa kata Mama dan Papa kalau kamu pergi dari rumah?” Mas Ezza menggenggam jemariku.“Aku yakin mereka pasti ngerti. Dalam keadaan seperti ini, aku ingin dekat dengan orang tuaku. A
Baca selengkapnya

Bertindak Tegas

🏵️🏵️🏵️“Beneran, Mah.” Aku segera beranjak dan langsung masuk kamar.Aku berusaha menyembunyikan apa yang terjadi dalam rumah tangga yang terjalin bersama Mas Ezza. Aku tidak ingin Mama tahu bagaimana sedihnya hati ini sekarang. Mas Ezza telah melukai perasaanku dengan tidak bersikap tegas kepada Dara.Dulu, saat Dara memeluk Mas Ezza, aku berusaha memaafkan apa yang terjadi. Namun, ternyata wanita itu tidak berhenti untuk tetap mengusik kehidupan rumah tangga kami. Dia kembali menghubungi Mas Ezza dengan nomor kontak lain setelah sebelumnya telah diblokir.Aku tiba-tiba mual mengingat apa yang terjadi akhir-akhir ini. Apa mungkin aku terlalu banyak memikirkan sesuatu yang membuat hati ini sedih? Aku segera keluar kamar menuju kamar mandi yang ada di ruang belakang.Aku sengaja tidak muntah dalam kamar mandi yang ada di kamar tidurku. Aku ingin meminta asisten rumah tangga membuatkan secangkir teh hangat untuk menyegarkan tenggorokan. Ternyata Mama mendengar suara muntahanku.“Kamu
Baca selengkapnya

Luluh

🏵️🏵️🏵️Malam telah tiba, akhirnya aku dan Mas Ezza menginap di rumah orang tuaku. Aku merasa bersalah kepada mama mertua karena tidak memberitahukan kepergianku dari rumah tadi. Aku pun meminta maaf melalui telepon dan mengatakan besok akan kembali pulang.Setelah membalas pesan dari wanita yang membuat hati ini kesal tadi, aku mulai merasa tenang dan tidak ingin menyalahkan Mas Ezza. Dia selalu sabar menghadapi sikapku yang kadang mungkin belum dewasa.Aku bahagia menikmati kebersamaan bersama orang-orang tersayang di ruang keluarga sambil menyaksikan acara favorit di televisi. Terpancar kebahagiaan di wajah Mama dan Papa saat Mas Ezza menceritakan kehamilanku.“Ternyata anak kita sebentar lagi jadi ibu, Pah,” ucap Mama kepada Papa.“Iya, Mah. Padahal perasaan baru nikah, ya.” Papa menunjukkan gigi putihnya.“Papa bisa aja. Nikahnya udah beberapa tahun. Mungkin sekarang baru dapat rezekinya.” Aku dan Mas Ezza saling berpandangan mendengar ucapan Mama.Mama dan Papa pasti tidak tahu
Baca selengkapnya

Janji

🏵️🏵️🏵️“Nggak, kok, Mah. Kami baik-baik aja.” Aku berusaha menutupi apa yang terjadi kemarin.“Terus terang, Mama sedih kalau kalian tidak akur.” Aku merasa bersalah mendengar keluhannya.“Bunga minta maaf karena kemarin merasa kesal sama Mas Ezza. Tapi sekarang kami baik-baik aja, Mah.” Aku tidak ingin membuat beliau sedih.“Iya, Sayang. Mama selalu ingin yang terbaik untuk kalian. Satu hal yang harus kamu tahu, Ezza cinta banget sama kamu. Sebelum menikah, dia selalu bercerita tentang kamu. Dia sudah lama suka sama kamu. Kalau nggak salah mulai dari SMP. Jadi, Ezza nggak mungkin berpaling dari wanita yang sangat dia cintai.” Aku makin merasa bersalah karena akhir-akhir ini sering menyalahkan Mas Ezza.“Iya, Mah. Bunga janji akan selalu percaya sama Mas Ezza.” Aku berusaha meyakinkan mama mertua.“Mama tahu kalau sejak dulu tidak sedikit perempuan yang mendekati Ezza. Tapi kamu harus tahu, Nak ... tidak ada satu pun yang mampu membuka hatinya hingga akhirnya bertemu kamu. Kamu cint
Baca selengkapnya

Tetap Percaya

🏵️🏵️🏵️Aku tetap akan percaya kepada Mas Ezza daripada apa yang telah aku lihat di ponsel. Bisa saja itu unsur kesengajaan karena ada seseorang yang tidak ingin melihat kebahagiaanku dengan Mas Ezza. Aku akan menunggu penjelasan suamiku.Aku tidak boleh berpikiran yang tidak seharusnya tentang Mas Ezza. Selama ini, dia telah membuktikan betapa besar rasa cinta dan sayangnya kepadaku. Dia tidak mungkin berpaling dari wanita satu-satunya yang dia cintai.Mama mertua telah menjelaskan semuanya kepadaku tentang Mas Ezza yang tidak pernah mencintai wanita lain dari dulu. Walaupun kenyataannya tidak sedikit perempuan yang berusaha mendekati bahkan mengharapkan cintanya.Aku masih sangat ingat ketika awal pernikahan dengan Mas Ezza. Dia selalu sabar menghadapi sikapku yang belum dapat menerima dirinya. Dia tidak pernah mengeluh sedikit pun walau aku sering kasar kepadanya.Untuk semua yang telah Mas Ezza lakukan kepadaku, seharusnya aku memercayai cinta dan pengorbanan yang selama ini dia
Baca selengkapnya

Ingatan Masa Lalu

🏵️🏵️🏵️“Aku juga nggak ngerti, Sayang.”“Aku merindukan keadaan seperti dulu. Tidak ada yang mengganggu rumah tangga kita, walaupun saat itu aku belum mencintaimu. Kenapa setelah cinta itu tumbuh, ada yang mengusik kita?” “Kita harus tetap saling percaya, ya, Sayang. Kamu tahu kalau aku hanya mencintaimu. Tidak pernah sedikit pun dalam pikiranku untuk berpaling darimu.” Aku percaya dengan apa yang Mas Ezza katakan.“Aku tetap berusaha percaya padamu, Mas. Aku yakin akan cintamu.” Aku mengucapkan yang kurasakan.“Terima kasih, Sayang.” Mas Ezza mencium jemariku.Aku tetap berusaha percaya kepada Mas Ezza, walaupun penjelasan tentang foto itu belum memuaskan bagiku. Aku justru berpikir mengenai siapa sosok yang telah mengirimnya dan apa tujuan sebenarnya.Aku sangat tahu kalau Dika adalah orang kedua yang mengusik rumah tanggaku setelah Dara. Dia seseorang yang tidak mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Jika dia benar sangat mencintaiku, dia pasti rela melihatku bahagia.Kata cinta
Baca selengkapnya

Heran dan Kaget

🏵️🏵️🏵️Hari ini Minggu, Mas Ezza mengajakku ke salah satu tempat perbelanjaan di kota ini. Dia menggandeng tanganku memasuki mal tersebut. Sebelum kami berkeliling, Mas Ezza mengajakku menikmati sarapan terlebih dahulu.Saat memasuki salah satu tempat makan di mal tersebut, pandangan kami tertuju kepada dua wanita yang tidak asing di mata. Tidak salah lagi, dua orang tersebut adalah Dara dan Cindy. Ada hubungan apa antara mereka berdua?“Mas, kita cari tempat lain aja. Aku nggak mau kalau sampai mereka melihat kita.” Aku memberikan saran kepada Mas Ezza.“Terserah kamu aja, Sayang. Aku ngikut.”Aku dan Mas Ezza akhirnya meninggalkan tempat itu. Sungguh, hati ini masih bingung kenapa Dara dan Cindy terlihat sangat dekat. Dua wanita itu orang yang selalu berusaha mencari perhatian dan bahkan mendekati suamiku.Aku tidak akan membiarkan mereka mengusik rumah tanggaku, apalagi saat ini aku sedang mengandung anak Mas Ezza. Aku sekarang sangat yakin dan percaya kepada Mas Ezza. Namun, aku
Baca selengkapnya

Informasi Menyakitkan

🏵️🏵️🏵️Aku tidak tahu apa yang Dika pikirkan saat ini. Dia masih tetap memperhatikan perutku. Aku sangat risi melihat pandangannya yang seperti itu. Ternyata Mas Ezza juga menyadari sikap yang Dika tunjukkan.Mas Ezza langsung meraih tanganku lalu kami akan beranjak dari tempat itu. Namun, baru satu langkah, tiba-tiba Dika memintaku dan Mas Ezza berhenti. Aku tidak mengerti apa tujuannya sebenarnya.“Tunggu, Bunga … aku ingin menyampaikan sesuatu padamu dan Pak Ezza.” Aku dan Mas Ezza terkejut mendengar permintaan Dika. Kami pun menghentikan langkah lalu melihat ke arahnya.“Ada apa?” tanyaku dengan nada kesal.“Hati-hati dengan Cindy.” Aku tidak mengerti maksud Dika.“Ada apa dengan Cindy?” Aku kembali bertanya “Dia punya rencana jahat untuk mengusik rumah tanggamu.” “Maksudnya apa, Dika?” tanya Mas Ezza tiba-tiba.“Ternyata Cindy memiliki kakak perempuan yang sudah lama menaruh hati pada Bapak.” Dika memberikan jawaban kepada Mas Ezza.“Kenapa mengatakan hal ini pada saya dan Bu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status