Semua Bab Cinta Setelah Jadi Mantan: Bab 61 - Bab 70

110 Bab

BAB 60

mendengar kata anaknya dia sungguh tak paham akan yang disampaikannya. "Maaf sebelumnya Abi, kami tahu bagaimana pernikahan Abi terdahulu dan apa permasalahannya. Itulah sebabnya kami bisa memahami dan mengerti jika Ummi susah untuk memikirkan pendampingnya lagi". Arha Mulai menjelaskan kembali Mendengar ucapan putrinya Arman menundukkan kepalanya, sungguh dia menyesal atas segala perbuatannya terutama yang menyakiti hati Khumairah. "Jika kelak aku akan menikah dia memintaku menerima lelaki yang bisa menjaga dan mencintaiku karena Allah bukan karena manusia. Ucap Arha kembali. Mendengar penuturan putrinya Arman semakin tertunduk malu dengan mata berkaca-kaca. " Jika kelak aku menikah, aku harus memastikan bahwa lelaki itu baik dari segi Akhlak dan agamanya agar dia tak menyakiti aku baik fisik maupun mentalku. Arha menerangkan apa yang dina sehatkan Khumairah kepadanya. Arman menangis mendengar ucapan putrinya itu, perlakuannya dulu kepada Khumairah menari-nari di benak
Baca selengkapnya

BAB 61

Kini Khumairah tengah berada di mobil menuju ke rumahnya. Dia mendapatkan pesan bahwa Ada seorang yang tengah mencarinya tapi semua yang di sana tak ada yang mengenalnya. Sepanjang jalan Khumairah bertanya dalam hati siapa gerangan yang ingin menemuinya di malam hari seperti ini. bahkan dia merasa tidak tenang dan gelisah. "Assalamualaikum!!". , Khumairah menyampaikan salam ketika dia sampai dan melihat pasangan parubayah tengah menunggunya. " Waalaikum salam Nak Khumairah!! ". Kompak keduanya menjawab salam Khumairah dan mengalihkan pandangan mereka pada Khumairah yang tengah berjalan mendekati mereka dan duduk di hadapan mereka. " lo paman dan bibi kok ada disini??". Tanya Khumairah heran Perasaan Khumairah kini tidak karuan sebab dihadapannya adalah keluarga ayahnya yang terkenal sangat baik. Mereka datang pasti membawa kabar entah itu baik atau buruk "Ayahmu mengalami kecelakaan dan kini tengah berada dirumah sakit sedangkan ibu tiri kamu tengah kritis. " Ya All
Baca selengkapnya

BAB 62

Shafiyah menerobos masuk kedalam ruang UGD tanpa memperdulikan dokter dan suster yang melihatnya iba. "Ibu bangun bu.. Bangun bu.. Maafkan aku tidak pernah menjenguk ibu!! ". Teriak Shafiyah mengguncangkan badan ibunya berharap ibunya bangun. " Ibu kumohon jangan tinggalkan Shafiyah, kumohon bangun bu!!"... Teriak Shafiyah dengan memeluk ibunya. "Ibu yang sabar ya, doakan dia agar dia tenang!! ". Ucap Suster mengelus belakang Shafiyah agar lebih tenang. " Aku belum bisa bahagiain ibu, kenapa ibu pergi tinggalin aku!! ". Teriaknya dengan pilu.. Semua yang menyaksikan itu ikut menangis seakan merasakan betapa kehilangannya orang dihadapan mereka ini. " Kumohon buka mata Ibu.. Ku mohon. Aku membawa 2 cucu ibu!!". Ibu mau melihatnya kan.. Kumohon bangun bu!! ". lirihnya dengan penuh air mata. Rasa sesal dihatinya kini tengah bersarang. Dia tidak pernah memenuhi keinginan ibunya untuk membawa kedua anaknya untuk menemui ibunya. Shafiyah jatuh termangu seakan tenaganya t
Baca selengkapnya

BAB 63

Setelah sampai didalam Shafiyah dan Khumairah dibawah ke kamar mereka untuk beristirahat dan tidak lama terdengar bunyi sirine ambulance membawah 2 jenazah. Para tetangga be rombongan datang untuk melihat sang jenazah yang tidak lain adalah pak Marwan dan Bu Rossa. Arman dan Reno bekerjasama dibantu dengan beberapa warga menyiapkan acara pemakaman yang akan dilakukan esok hari. Shafiyah berlari keluar begitu mendengar sirine ambulance. "Ibu Kumohon jangan tinggalin aku!! ". Jangan tinggalin aku!! ". Shafiyah meraung-raung dihadapan jenazah ibunya. " Ibu bangun!! ". Aku tidak akan jahat lagi sama ibu, aku akan ajak ibu tinggal bersamaku!! ". Shafiyah masih saja tidak menerima kenyataan yang dialaminya. " Istigfar dek, istigfar!! ". Reno memeluk istrinya yang terus mengguncang jenazah ibunya. " Kakak tolong bilangin ibu untuk bangun!!", bilangin kalau kita sayang sama dia!!". kita akan membawanya tinggal bersama kita!! ". Shafiyah menggoyang
Baca selengkapnya

BAB 65

Setelah kepergian keluarga Maya dan keluarga Raya. Shafiyah merapikan rumah dibantu Khumairah dan Reno. Ya setelah makan Khumairah keluar membawa anak-anak nya dan akan membersihkan rumah. "Kalau begitu kami pulang dulu Khumairah, Shafiyah karena bundaku kelihatannya agak capek!! ". Arman mendekati mereka dan berpamitan. " Benar bunda, bunda pulang saja istirahat. Kalau bisa bawahlah dulu anak-anak karena aku akan disini sementara karena akan membersihkan rumah karena akan dijadikan rumah tahfidz!! ". Khumairah mwmwluk bunda Arman itu dan menatap ketiga anaknya. " Kami boleh disini Ummi?? Kami ingin menemani dan membantu Ummi beberes karena Ummi juga masih lemah!! ". Afif berbicara lembut kepada Umminya itu untuk meminta izin. " Baiklah nak, terimakasih atas pengertian dan perhatian kalian. Khumairah memeluk dan mencium kening sang anak secara bergantian. "Kalau begitu kami pulang dulu Khumairah bsok pagi kami akan kesini lagi. Nanti aku akan meminta izin kesekolah anak
Baca selengkapnya

BAB 64

Setelah pemakaman selesai mereka semua kembali kerumah kecuali Shafiyah dan Khumairah yang memang tidak ikut ke pemakaman. Saat mereka berkumpul mereka melihat bagaimana sayangnya ketiga anak itu kepada Khumairah begitupun dengan Shafiyah yang tengah menggendong anaknya dan menggandeng putrinya. Mereka semua duduk bersama di karpet dan memandang serta mendengar pembicaraan anak-anak itu dengan ibunya. "Kalian doakan kedua orangtua, mumpung masih ada nak!! ". Kalian beruntung karena memiliki orangtua lengkap sampai kalian sebesar ini!! ". Raya kembali menangis mengingat dirinya yang sejak kecil tak memiliki orangtua. " Yang diucapkan Mommy kalian benar, kalian sungguh beruntung karena kami bahkan tak memiliki orangtua sejak kecil jadi selagi ada perlakukan dengan baik!! ". Maya menambahkan penjelasan Raya dengan mata berkaca-kaca. Sedangkan Arman langsung memeluk ibunya dengan sayang dan mengucapkan kata maaf karena tak pernah mengikuti kata ibunya. Dia juga seakan takut
Baca selengkapnya

BAB 66

Setelah pembicaraan itu kesepakatan pun telah dicapai karena Shafiyah akan kembali ke kalimantan karena cuti suaminya hanya seminggu. "Bagaimana dengan rumah paman Rasya apakah kamu masih mau mengontrakkannya??". Khumairah bertanya karena masa kontrak untuk rumah itu sudah mau habis. " Aku belum tahu kak, kata suamiku dia akan kembali menetap disini karena dia juga ingin menjaga ibunya, dia tidak mau jika nanti ada apa-apa dia tidak bisa melihat ibunya!! ". Shafiyah menjelaskan keinginan suaminya. " Itu lebih baik dek jika suami mau dia bisa mengelolah usaha cabang kak kebetulan kakak butuh orang yang bisa dipercaya!! ". Khumairah memandang adiknya dengan sayang " Kakak serius!! ". Tanya Shafiyah dengan wajah berbinar. Dia senang karena jika mereka mengelolah cabang usaha khumairah otomatis mereka akan menetap disini ditambah lagi dia bisa menyalurkan hobbynya memasak. " Kalian bisa mengelolanya, tentu saja kakak akan memberi gaji yang lebih dari cukup bagaimana?? ".
Baca selengkapnya

BAB 67

Mendengar kata khumairah, Radit mengalihkan pandangannya kepada lelaki yang masih meringis kesakitan, dia sudah menebak jika lelaki ini kena pukul dari Khumairah. Dia tidak lupa jika seorang Khumairah yang ahli boxing dan bela diri dan jangan lupa dia juga mahir dalam karate. Tubuh dan wajahnya sangat perempuan sekali tapi jika dia menggunakan keahliannya itu bahkan sang kakak yang notabenya seorang tentara pun kalah jika bertarung dengan Khumairah. "Bawah dia ke kantor dan tahan dia karena sudah berani memukul anak dibawah umur dan membuat keonaran dirumah orang!! ". Perintahnya kepada anak buahnya itu. Anak buahnya langsung memborgol adik tiri Reno walau selalu memberontak. " Jangan bawah putra saya!! ". Jangan kurang ajar kalian!! ". Murka Pak Arfan tak terima putranya dibawah polisi. " lebih baik anda pergi jika tak mau menyusul putra anda masuk penjara karena membuat keonaran dirumah orang!! ". Khumairah melirik sinis ayah Reno tersebut." Reno lepaskan saudaramu itu, dia ad
Baca selengkapnya

BAB 68

Melihat keakraban dan rasa kasih sayang diantara ketiganya khumairah menikmati pemandangan dihadapannya dengan senyum mengambang. "Kalian tidak marah dan takut sama Ummi dan om Reno?? Tanya khumairah berhasil menghentikan candaan keduanya. " Tidak Ummi kami tentu saja tidak marah, hanya kaget dan tidak menyangka saja; Iyakan dek?? ". Arha mengalihkan pandangannya kepada kedua adiknya. " Iya Ummi yang dikatakan kakak itu benar, lagian kalian melakukannya untuk melindungi kami dan om Reno melindungi ibunya. Ucap Afif dengan tersenyum. "Terima kasih ya sayangnya Ummi atas pengertiannya. Khumairah beralih memeluk ketiganya dengan sayang. " Sama-sama Ummi!! ". Kompak ketiganya. Mereka berempat tidak menyadari jika percakapan mereka didengar oleh Shafiyah dan juga Reno. Mereka berdua merasa senang dan kagum dengan cara mendidik Khumairah kepada ketiga anaknya. Mereka harus banyak belajar dari cara parenting yang ditetapkan oleh Khumairah kepada ketiganya. " Ekhm.. ekhm.
Baca selengkapnya

BAB 69

Keesokan harinya Arman Semangat beserta sang bunda datang ke kediaman ibu Khumairah untuk melihat keadaan ketiga anaknya. Sekaligus menyampaikan maksudnya kembali meminang Khumairah berkat pencerahan dari sang ibu. Setelah Arman melakukan sholat itikhoroh dia memantapkan hatinya untuk meminang Khumairah menjadi belahan jiwanya dan kali ini untuk selama hidupnya. Dia susah berjanji dalam hatinya akan mencintai dan menjaga Khumairah dengan baik sampai maut memisahkan mereka kelak. "Apakah Khumairah akan menerima lamaran ku bu ditengah kesedihan hatinya saat ini. Apakah ini tidak terlalu buru-buru". Arman memberitahukan bundanya tentang kegelisahan hati yang dia alami sejak semalam. " Sepertinya jangan sekarang nak, takutnya nanti kamu ditolak karena salah suasana dan salah tempat!! ". Bu Aminah mengemukakan pendapatnya kepada sang anak. " Baiklah bu jika seperti itu, aku akan bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan niatku meminangny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status