Kean mengangkat sebelah alisnya melihat ekspresi Nona Marvino yang tak bisa dia baca. Dirinya juga sedikit tak mengerti maksud dari ucapan gadis itu, begitu juga dengan Kevin yang hanya bisa mendengar tanpa tahu arah pembicaraan dua orang yang berada di hadapannya. Tanpa mereka bertiga sadari, sedari tadi mereka menjadi pusat perhatian di cafe. Bagaimana tidak, dengan dua pria tampan duduk di meja yang sama bersama seorang wanita yang memakai topeng unik, siapa yang tidak memperhatikan? Nona Marvino menyadari itu, setelah menghabiskan minumannya dia bangkit dari kursi untuk pergi dari tempat itu. "Sepertinya kamu memiliki kesibukan yang lain, Tuan Kean," ucap Nona Marvino sembari melirik Kean yang terus memperhatikan ponselnya. "Kalau begitu aku izin undur diri lebih dulu dari tempat ini," lanjutnya sambil membungkuk hormat. "Benar, aku sedang sibuk mencari karyawan yang kabur," lirih Kean sambil memijat pelipisnya. Nona Marvino mengangkat sebelah alisnya bingung, dia meliri
Read more