All Chapters of Terjebak di Ranjang Panas Tuan Gama: Chapter 41 - Chapter 50

71 Chapters

Jangan Pernah Cari Aku

"Aku curiga kalau Gama menyembunyikan sesuatu.""Kenapa tiba-tiba membicarakan tentangnya?" tanya Nendra heran.Sofia menatap pria yang baru saja berbagi kehangatan dengannya dengan sorot mata tajam. "Dia itu suamiku, wajar kalau aku bahas dia," katanya sewot."Hmm, dia memang suami kamu, tapi nggak pernah bisa puasin kamu. Suami macam apa kayak gitu?"Sofia mengepalkan tangannya. "Jangan pernah ngomong kayak gitu lagi, memangnya kamu lupa selama ini uang yang aku kasih ke kamu itu dari siapa? Jangan berlagak lupa ingatan ya, tanpa uang darinya hidup kamu bakal luntang-lantung."Nendra mengepalkan tangannya, dari awal yang dia butuhkan bukan uang Gama, melainkan tubuh Sofia.Meskipun dia tidak setajir Gama, tapi dia tetap memiliki pekerjaan. Selama ini setiap mereka sehabis 'main' Sofia selalu memberikan tips, awalnya Nendra menolak, tapi karena Sofia terus saja mendesak, maka mau tidak mau Nendra menerima uang itu."Berhenti mengagungkan nama pria itu, buktinya pernikahan kalian ngga
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Puasin Aku Malam ini, Oke?

"Kalau aku ya, punya suami setampan dan setajir kayak Gama, nggak bakal deh aku nyeleweng," celetuk Dona."Betul," timpal Sasya. "Apa sih yang kamu cari lagi, hidup kamu itu udah sempurna banget loh, Sofia."Sofia tersenyum miris. "Kalian nggak bakal paham sama apa yang aku rasakan."Baik Dona dan Sasya menatap temannya heran. Kemarin mereka mempergok Sofia keluar dari hotel, dan setelah mereka desak, akhirnya Sofia mengakui kesalahannya, habis tidur dengan pria lain."Kesalahan apa yang Gama lakukan sampai-sampai kamu kayak gini?" tanya Dona penuh selidik.Sasya menepuk pelan lengan Dona, kemudian menggeleng pelan. "Kita nggak berhak ikut campur rumah tangga mereka, yang menjalani itu mereka berdua."Dona menghela napas gusar. "Emang iya sih, ini rumah tangga mereka."Sofia yang menjadi bahan perbincangan pun hanya bisa tersenyum, rasanya dia masih belum siap untuk mengatakan yang sejujurnya."Ngomong-ngomong kamu jadi pecat pembantu itu?"Sofia mengerutkan keningnya heran. Bukankah
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Namanya Bunga, ya?

"Nanti malam datang ke rumah."Gama terdiam cukup lama seraya mengetuk-ngetuk jari di dagu, tumben-tumbenan mamanya menghubungi dan memintanya untuk pulang. Biasanya kalau keluarga sudah seperti itu, pasti ada masalah serius."Aku lagi sibuk, Ma," kata pria itu pelan."Mama disuruh sama papa. Katanya dia merindukanmu."Gama mendengkus keras. Rindu? Cih! Mustahil pria bernama Gunadi itu merindukan anak laki-lakinya."Aku--""Nggak ada alasan, Gama!" sela wanita itu, Lala, mama Gama. "Selama kamu nikah, kamu nggak pernah pulang ke rumah. Jadi Mama mohon nanti malam kamu ke sini ya. Nggak sama Sofia juga nggak apa-apa, yang penting kamu ke sini."Gama menghela napas berat, kalau mamanya sudah merengek, mana bisa dia menolak."Oke," jawabnya kemudian.Setelah panggilan terputus, Gama kembali termenung. Teringat dengan kata-kata Lala, tidak mengajak Sofia juga tidak apa-apa? Gama sudah menduga pasti ada yang tidak beres.**"Bagaimana kerjaanmu?"Saat ini hanya mereka berdua saja, Gunadi d
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Tolong Kali ini Nurut, Please

Gama pulang dengan wajah yang sangat kusut, obrolannya tadi dengan Gunadi sangatlah menguras emosinya.Gama sama sekali tidak takut dengan ancaman Gunadi, sayangnya pria itu menggunakan taktik lain, yaitu mengancam orang terdekatnya, Bunga.Baru kali ini Gama takut melebihi apapun. Dia takut kalau Bunga akan diapa-apakan oleh keluarganya."Brengsek!" Gama kembali mengumpat, seraya meninju dinding dengan keras, akibatnya darah mengucur agak deras, sayang sekali tak berasa bagi Gama.Usai memencet tombol bel rumah, pintu langsung terbuka, pandangan Gama langsung menuju pada sosok di depannya.Wajah polos, bibir mungil, dan mata yang sangat teduh itu memandang Gama."Udah pulang?" tanyanya lirih.Ini yang Gama suka, inilah yang dianggap pernikahan yang sesungguhnya.Ketika pulang kerja ada yang sambut, ketika mau mandi dan mau makan ada yang siapin. Pokoknya sempurna. Kenapa tidak Bunga saja yang dipilih oleh keluarga Gama? Kenapa harus Sofia yang jelas-jelas bukan wanita baik-baik?"Hmm
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Orang yang Nggak Kamu Sangka-sangka

Gama mendengkus keras ketika melihat kedatangan istri. Pikirannya sedang runyam, dan ini menjadi lebih rumit lagi karena dengan lancangnya Sofia datang ke kantornya."Apa yang membawamu sampai kamu ada di sini?" tanya pria itu dingin."Kamu nggak pernah pulang, jadi wajar aja kalau aku cari-cari kamu," sahut Sofia jutek."Selama ini aku nggak pernah ganggu kehidupan kamu, Sofia, dan kali ini kamu sudah mengganggu privasiku. Datang ke kantorku? Apa sebenarnya tujuan kamu?" Terlihat Gama begitu menahan emosi."Aku mau kamu pulang!""Pulang?" Gama mengernyit heran, tak lama setelah itu dia tertawa terbahak-bahak. "Sejak kapan kamu mengatur-atur hidupku, huh? Selama ini kita tak pernah saling memperhatikan satu sama lain, itu perjanjian sebelum kita menikah, dan sekarang kamu mau melanggarnya?""Aku ...." Sofia mengepalkan tangannya, kalau bukan karena ancaman mertuanya, dia tidak akan senekat ini untuk datang ke kantor Gama. Dia tahu kalau kelancangannya ini pasti tidak akan ditolerir ol
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Ada yang Ingin Main-main Denganku

"Kamu nuduh di antara kami? CK! Yang benar aja, Sofia."Sedari tadi Sofia terus saja menyolot jika di antara Dona dan Sasya adalah salah satu selingkuhan Gama."Papasan sama dia aja nggak pernah, boro-boro mau selingkuh," keluh Dona, menimpali."Mas Gama bilang orang itu ada di antara kami, orang terdekat kami. Sedangkan orang-orang terdekatku itu ya cuma kalian," katanya frustrasi."Ya tapi nggak kami juga, kami ini udah punya suami masing-masing. Meskipun suami kamu lebih tajir, tapi ya masa iya kita ngerebut punya sahabat sendiri. Nggak masuk akal." Sasya masih betah mengoceh, karena tak terima terus saja dituduh. "Bisa aja kalau itu cuma alibi suami kamu aja, kan, biar kamu terkecoh?"Sofia masih menatap kedua temannya curiga. Apa iya Gama membohonginya?"Coba deh sesekali kamu selidiki suami kamu. Cari tahu kebenarannya," usul Dona lagi."Udah berkali-kali, hasilnya nihil. Aku nggak nemuin hal aneh dia.""Mungkin kamu nyuruh orang yang benar-benar nggak bisa. Coba deh suruh detek
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Harus Bikin Dia Tidur Sama Aku

Tubuh Sofia tampak gemetar hebat karena tatapan nyalang yang Gama berikan."Sumpah! Bukan aku, Mas." Dia masih berusaha mengelak.Sial! Padahal belum ada waktu sehari dia menyuruh orang bayaran untuk menjadi mata-mata, malah secepat itu ketahuan oleh Gama."Masih nggak mau ngaku rupanya."Sofia terus menggeleng. Namun, bukti-bukti yang Gama lemparkan ke hadapannya membuat dia tidak bisa berkutik."Sebenarnya bisa aja aku menghabisimu, Sofia. Hanya saja, jiwa laki-lakiku pasti akan dipertanyakan. Bukankah laki-laki pantang untuk memukul wanita? Jadi kamu mau pilih yang mana? Mau ngaku sendiri atau tangan perantara yang mengacak-acak tubuhmu?" Sofia menelan salivanya dengan susah payah. Ternyata Gama lebih menakutkan dari yang dia kira. Rupanya selama ini dia telah salah menilai suaminya, yang dia kira acuh tak acuh nyatanya monster berwujud manusia."Oke, oke. Aku ngaku, emang aku yang nyuruh laki-laki itu." Mau tak mau Sofia jujur."Apa tujuanmu?" Suara Gama tampak dingin."Aku ... A
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Nikah Pura-pura tapi Kawin Beneran?

"Kayaknya nggak mungkin deh."Saat ini Bunga sedang bersama Ayu, dia curhat tentang hubungannya dengan Gama yang bisa dibilang semakin ... baik?"Apanya yang nggak mungkin? Di dunia ini nggak ada yang nggak mungkin. Jadi perempuan jangan polos-polos juga kali, Bunga." Lama-lama Ayu tampak geregetan.Bunga bercerita kalau ada yang berbeda dari Gama, pria itu mulai perhatian, meskipun kebanyakan ucapan pria itu banyak membuat sakit hati."Sudah kubilang, nggak ada istilah nggak ada saling cinta kalau beberapa kali melakukan kontak fisik, apalagi tadi kamu bilang sering, kan? Jangan-jangan setiap hari lagi," imbuh Ayu lagi.Bunga diam, terlalu malu kalau harus mengakuinya."Tapi kan ini cuma pikiran aku aja, Yu. Belum tentu yang dari tadi kita omongin benar. Siapa tahu itu memang sifat mas Gama dari dulu dan kebetulan aku baru tahu sekarang.""Cielah, udah panggil mas aja sekarang," sindir Ayu. "Awas jangan kemaruk loh, dia juga punya istri lain selain kamu, nanti kamunya lupa lagi kalau
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

AWAS!

"Udah selesai?" tanya Bunga, ketika dia langsung mengangkat sambungan telepon dari Gama."Masih ada kerjaan sedikit lagi. Udah mau pulang?"Bunga mendengkus kesal. Dia sudah mengingatkan Gama berkali-kali kalau tidak perlu diantar jemput ketika ingin main atau ingin pergi jalan-jalan. Sayangnya Gama keras kepala, pria itu selalu mengatakan kalau Bunga harus diawasi, jika ditanya mengapa? Pasti pria itu selalu menjawab kalau Bunga sedang dalam bahaya.Terdengar tidak masuk akal sebenarnya, tapi ya ... mau tidak mau Bunga akhirnya menurut.Namun, lihatlah sekarang, kerjaan Gama yang jadi sasarannya hanya karena ingin Bunga tetap aman."Aku biar pulang sendiri aja deh. Mas nggak usah ke sini, selesaikan aja pekerjaannya. Aku nggak mau ganggu.""Tetap di situ kalau nggak mau aku macam-macam sama kamu, Bunga."Bunga memutar bola matanya malas, selalu itu kalimat Gama. Mengancam!"Aku masih lama kok, belum mau pulang. Ayu juga lagi free, dia minta temenin aku, lagi bosan katanya. Ya udah, M
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Tinggalkan Wanita Itu!

"Kamu nggak apa-apa, kan?"Gama melihat pria itu melangkah dengan cepat, dia langsung merogoh saku untuk mengambil ponsel, lalu menghubungi orang suruhannya."Cari tahu siapa orangnya.""Baik, Bos."Klik, sambungan terputus."Kamu nggak apa-apa?" ulang Gama lagi.Bunga menggeleng seraya mengerjap, dia bingung dengan Gama yang tiba-tiba saja meneriakinya, tak hanya itu, raut wajahnya pun begitu panik.'Emangnya aku kenapa?' batin Bunga bertanya-tanya.Gama mengusap wajahnya kasar. "Kamu nggak lihat tadi ada orang di belakangmu? Dia hampir aja ...." Gama menggeleng, sebaiknya tak usah ceritakan hal yang sebenarnya pada wanita itu, takutnya nanti malah membuat istrinya cemas."Hampir aja kenapa?" tanya Bunga penasaran."Lupakan, sebaiknya kita pulang sekarang."Bunga mengangguk. "Iya, kelihatannya Mas juga capek banget, kayak banyak pikiran juga. Ya udah ayo kita pulang."**"Sebenarnya tadi ada apa ya? Kok aku ngerasa ada sesuatu terjadi tadi, tapi apa?" gumam Bunga seraya memandangi Ga
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status