All Chapters of Maafkan Aku, Menikahinya: Chapter 181 - Chapter 190

Aura menegakan tubuh secara tiba-tiba setelah sebelumnya menghela tangan Rendra dengan kasar.“Abang? Ngapain di sini? Kok bisa? Pasti bukan Abang!” Aura mengucek matanya kemudian menampar pipinya sendiri.Tamparan kedua dari tangan mungilnya tertahan oleh tangan Rendra.“Ini Abang, Ra!” ujarnya disertai senyum tipis.“Enggak mungkin, tadi siang Aura masih liat Abang di video yang diunggah Zeline jadi enggak mungkin sekarang Abang di sini.” Aura menolak percaya.Di menarik tangannya yang digenggam Rendra untuk kemudian menutup wajah menggunakan kedua telapak tangan.“Ya ampun De, Bunda kayanya mulai gila karena kangen sekaligus sebel sama ayah kamu... Bunda sampe berhalusinasi gini,” gumam Aura sambil terisak.Rendra melipat bibir menahan tawa padahal di dalam hati mungkin lelaki itu terpingkal menertawakan Aura yang masih belum sadar kalau sosok dirinya yang berada di sini adalah nyata.Di sisi lain Rendra juga merasa terharu karena sang istri ternyata sangat me

Seperti yang Tere Liye pernah tuliskan, takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa-basi menyapa pun tidak. Tidak peduli. Karena kita mau menerima atau menolaknya, dia tetap terjadi.Sama halnya dengan apa yang yang Rendra alami saat ini.Awalnya dia tidak menginginkan kehadiran anak dalam waktu cepat karena sedang menikmati proses pacaran setelah menikah dengan Aura.Terlebih usianya yang masih belia dibanding papa Andra ketika menikah dengan mama Rena. Dia masih ingin belajar menjadi seorang suami yang baik sebelum melangkah menjadi seorang ayah yang hebat.Tapi apa yang terjadi, takdir kembali mempermainkannya.Di saat dirinya ingin memiliki seseorang yang berbagi gen dengannya, darah dagingnya bersama Aura-wanita yang telah dia cintai sepenuh hati.Berharap banyak pada keluarga kecil yang akan dia bangun bersama Aura.Mendapat peluk cium dari makhluk kecil ketika akan pergi dan pulang kerja.Ada yang mer

Sebelum kembali ke Indonesia dan mungkin baru sebulan lagi akan mengunjungi Aura di London, Rendra mengajak dua sahabatnya dan dua sahabat Aura untuk makan malam.Udara yang dingin membuat Rendra memilih untuk makan malam di apartemen mereka saja.Walau tidak sebesar rumah Rendra sebelumnya tapi apartemen tersebut memiliki ruang terbuka yang bisa dijadikan tempat untuk barbeque party yang dapat menampung kurang lebih lima belas orang.Di bagian kanannya juga terdapat privat pool yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil dengan air hangat.Cukup untuk mereka yang hanya berjumlah enam orang.Rendra berusaha bangkit mengikuti jejak Aura yang sedikit banyak sudah menerima takdirnya.Benar kata Aura, mereka bisa membuat anak lagi nanti dan Tuhan pasti akan berbaik hati kepada mereka untuk memberikannya setelah dirasa mereka telah siap.Aura duduk di depan meja yang terdapat perapian kecial di atasnya, ditemani Maria yang baru saja datang.“Kamu baik-baik saja, kan?” Maria m

“Kekecil-kecil tapi tenaga lo besar juga ya,” ledek Kenzi membuat Rahma gusar.“Sama-sama,” sindir Rahma kemudian membalikan tubuh untuk pergi dari sana.“Jangan ge'er ya! Gue enggak bilang terimakasih.” Kenzi berujar pongah kemudian melipat tangan di dada sambil menopang satu kakinya.Langkah Rahma seketika terhenti, kemudian memutar tubuh lalu melangkah mendekati Kenzi.“Harusnya lo bilang makasih sama gue karena lo enggak akan mampu menghadapi Rendy, dia itu udah sabuk hitam, atlet taekwondo! lo bisa dijadiin perkedel sama dia,” kata Rahma penuh emosi.“Kenapa lo bisa tau sampai sejauh itu? Lo mantannya ya?” pancing Kenzi santai.Pertanyaan Kenzi itu membuat bola mata Rahma hampir keluar dari rongganya dengan bibir bergetar mencoba mencari kata untuk menyanggah.“Tuh ‘kan bener lo mantannya! Lo enggak akan tahu sampai sejauh itu kalau bukan mantannya, lagian lo dari tadi menghindari bertatapan sama Rendy, ekspresi Rendy waktu ngeliat lo juga kaya ngeliat setan! Intinya lo en

Semua sudah berkumpul di Villa grandpa, bahkan nenek Susi bersedia datang karena biasanya beliau menghindari acara-acara berkumpul atau pesta karena belum berhenti berkabung sepeninggalan kakek.Grandpa dan grandma juga sudah tiba dari jumat malam, mereka sengaja terbang dari Bali untuk merayakan pelantikan Alisha.Mami Monica sebetulnya enggan datang tapi papi yang bijak berhasil membujuknya, papi mengingatkan kakau Alisha adalah anak angkat papa Andra dan mama Rena yang juga harus mereka sayangi layaknya Rendra dan Zeline.Jumat malam Kenzi mengajak Rahma untuk pulang ke Bandung bersama.Setiap akhir minggu gadis itu pasti pulang ke Bandung mengunjungi orang tuanya dan itu dijadikan kesempatan bagi Kenzi untuk mengajak Rahma ke acara pesta barbeque yang diadakan keluarga Gunadhya untuk merayakan pelantikan Alisha.Kenzi akan melancarkan misinya untuk membuat Zeline dan Rendy cemburu.Sedangkan Zeline dan Rendy sudah tentu akan berada di sana karena mereka berdua adalah panitia