FLASHBACK ON“Zeline... Aku mau bicara!” Kenzi berseru ketika berhasil menemukan Zeline diantara para kerabatnya.Lelaki itu sengaja datang terlambat ke pesta tunangan Nafeesa dan menyusup di antara para tamu pada saat acara ramah tamah berlangsung.Tujuan utamanya bukan memberi selamat kepada Nafeesa tapi untuk bertemu Zeline.Kenzi masih penasaran kenapa Zeline semudah itu melupakannya.Dia ingin mencari keyakinan tentang hubungan sebenarnya di antara Rendy dan Zeline.“Mau ngapain lagi, Kenziiii?” tanya Zeline sambil meghentakan kedua kakinya ke rumput yang dilapisi karpet.“Aku mau bicara!” Kenzi menarik tangan Zeline namun Zeline bertahan kemudian menghentakkan tangan Kenzi yang terlalu kencang mencengkram tangannya.“Kenziii, lepas! Aku enggak mau!! Lepas...siiin!” Zeline menjerit sambil memukul tangan Kenzi yang sudah menyeretnya hingga beberapa langkan.“Hey! Lepasin Zeline, kamu nyakitin dia!”Rendy dengan gagah perkasa layaknya superhero datang untuk menolong Zelin
“Kekecil-kecil tapi tenaga lo besar juga ya,” ledek Kenzi membuat Rahma gusar.“Sama-sama,” sindir Rahma kemudian membalikan tubuh untuk pergi dari sana.“Jangan ge'er ya! Gue enggak bilang terimakasih.” Kenzi berujar pongah kemudian melipat tangan di dada sambil menopang satu kakinya.Langkah Rahma seketika terhenti, kemudian memutar tubuh lalu melangkah mendekati Kenzi.“Harusnya lo bilang makasih sama gue karena lo enggak akan mampu menghadapi Rendy, dia itu udah sabuk hitam, atlet taekwondo! lo bisa dijadiin perkedel sama dia,” kata Rahma penuh emosi.“Kenapa lo bisa tau sampai sejauh itu? Lo mantannya ya?” pancing Kenzi santai.Pertanyaan Kenzi itu membuat bola mata Rahma hampir keluar dari rongganya dengan bibir bergetar mencoba mencari kata untuk menyanggah.“Tuh ‘kan bener lo mantannya! Lo enggak akan tahu sampai sejauh itu kalau bukan mantannya, lagian lo dari tadi menghindari bertatapan sama Rendy, ekspresi Rendy waktu ngeliat lo juga kaya ngeliat setan! Intinya lo en
“Bang! Besok Papa sama mama mau ke Bandung menghadiri pelantikan dokter-Alisha, kamu mau ikut?” Papa Andra entah memang tulus atau sedang mengetes Rendra.Lawan bicara papa tampak santai membaca MacBook sambil menunggu mama menyiapkan sarapan pagi di meja.“Hari sabtu ya, Pa?” Rendra balik bertanya setelah menyesap kopinya.Papa Andra mengangguk membenarkan.“Jadwal Abang ketemu istri, Pa! Sampaikan ucapan Selamat dari Abang untuk Alisha ya, Pa,” putus Rendra bukan karena benar-benar sudah waktunya pergi ke London tapi untuk menghindari Alisha.Dia harus berhenti memberi perhatian kepada Alisha walau dalam bentuk perhatian kecil seorang kakak.“Pa, bisa enggak kita pergi sore ini? Malemnya ibunda kak Rendy ulang tahun, aku mau ikut ngerayain,” pinta Zeline memelas.“Kamu pergi setelah pulang kuliah aja dianter supir kalau pun perginya sore nanti enggak akan keburu, kalau macet gimana?” cetus mama memberi ide.“Sarapannya, suamiku sayang,” sambung mama seraya menyerahkan satu
Semua sudah berkumpul di Villa grandpa, bahkan nenek Susi bersedia datang karena biasanya beliau menghindari acara-acara berkumpul atau pesta karena belum berhenti berkabung sepeninggalan kakek.Grandpa dan grandma juga sudah tiba dari jumat malam, mereka sengaja terbang dari Bali untuk merayakan pelantikan Alisha.Mami Monica sebetulnya enggan datang tapi papi yang bijak berhasil membujuknya, papi mengingatkan kakau Alisha adalah anak angkat papa Andra dan mama Rena yang juga harus mereka sayangi layaknya Rendra dan Zeline.Jumat malam Kenzi mengajak Rahma untuk pulang ke Bandung bersama.Setiap akhir minggu gadis itu pasti pulang ke Bandung mengunjungi orang tuanya dan itu dijadikan kesempatan bagi Kenzi untuk mengajak Rahma ke acara pesta barbeque yang diadakan keluarga Gunadhya untuk merayakan pelantikan Alisha.Kenzi akan melancarkan misinya untuk membuat Zeline dan Rendy cemburu.Sedangkan Zeline dan Rendy sudah tentu akan berada di sana karena mereka berdua adalah panitia
Ternyata keberadaan Aura telah menjadi daya tarik tersendiri di pesta Alisha. Terlebih setelah kepedihan yang dialami Aura karena telah kehilangan calon anaknya membuat keluarga Gunadhya ikut diselimuti duka.Mereka kehilangan anggota baru, calon penerus Gunadhya bahkan sebelum dilahirkan ke dunia.“Grandpa...Aura minta maaf enggak bisa jaga cicit Grandpa.” Aura berlutut di depan grandpa yang duduk di sofa.Merasa meyesal juga bersalah karena tidak bisa menjaga dengan baik janin yang telah dianugrahkan Tuhan untuknya.Apalagi janin tersebut begitu menjadi tumpuan harapan sang kakek mertua.Aura merasakan matanya memanas karena buliran bening sudah berdesakan di pelupuk mata.Grandpa membungkuk, membawa Aura duduk di sampingnya kemudian memeluk tubuh Aura erat disusul grandma memeluk Aura dari sisi lainnya.Grandpa menitikkan air mata sementara grandpa mulai terisak.Grandma juga merasakan sakit yang Aura rasakan karena setelah keguguran anaknya yang pertama yang membuat gran
Tanpa sadar mereka telah melupakan Alisha, tapi sebetulnya kenapa Alisha harus menghindar?Tidak ada yang memintanya pergi, wajar bila mereka begitu antusias dengan Aura karena sangat jarang mereka bertemu Aura yang tinggal di London.Apalagi mereka ingin mendengar secara langsung dari mulut Aura sendiri, cerita mengenai janin yang tidak berkembang itu.Rendra menarik tangan Aura yang sedang duduk di antara papa dan mama kemudian memaksa sang istri duduk di atas pangkuannya.Kedua tangan Rendra melingkar di pinggang Aura, dagunya bertumpu pada pundak Aura. Seakan tidak ingin sedetik pun waktu terbuang tanpa memeluk Aura.Bahkan semua bisa melihat Rendra terang-terangan mengecup leher Aura gemas ketika sang istri meledeknya ketika bercerita.Aura masih meneruskan cerita ketika Rendy mendekat kemudian duduk disamping Zeline sambil merangkul pinggang kekasihnya posesif.Posisi Zeline dan Rendy yang membelakangi Kenzi dan Rahma membuat keduanya disuguhkan pemandangan romantis ala
Keesokan harinya.Seperti biasa semua wajib berkumpul pagi hari di meja makan, Aura dan Rendra datang terlambat dengan rambut basah dan sudah dipastikan akan menjadi bahan bullyan para sepupu.Mereka bisa membayangkan apa yang dilakukan pasangan suami istri yang sedang menjalani hubungan jarak jauh itu.“Mentang-mentang Grandpa minta ngusahain cicit, langsung deh mereka kerja bakti tadi malem,” cetus Keenan dengan tatapan fokus pada ponselnya.Selama makanan belum terhidang semua di atas meja makan, selama semua orang belum berkumpul di meja makan, mereka masih bisa menggunakan ponselnya.Semburat merah muncul mewarnai pipi Aura, begitu malu dengan sindiran sang sepupu ipar.Dia hanya bisa menunduk sambil dituntun Rendra yang menggenggam tangannya hingga duduk di kursi kosong di bagian ujung meja makan.Sementara Rendra tidak akan mudah terpancing dengan bullyan para sepupunya, lelaki itu memilih diam dan hanya memberikan sebuah senyum.“Besok-besok lo ganti napa ranjang kayun
Hanya berkendara beberapa menit saja ternyata Rendra membawa Aura ke sebuah hotel bintang lima bertaraf internasional dengan pemandangan Bandung yang bisa dilihat dari bathub di kamar mandi.Kaca besar juga menjadi dinding kamar suite room yang Rendra pilih.Terdapat bantal warna-warni di sofa bed yang menempel dengan dinding kaca tersebut.“Baaaang, berenang dulu yu! Kan baru tadi pagi kita ….”Ah, untuk melanjutkan kalimatnya saja Aura tidak sanggup.Bahkan kakinya masih gemetar setelah semalaman hingga sepagian ini melayani hasrat rindu menggebu suaminya.Rendra terkekeh kemudian menarik pinggang Aura hingga tubuh sang istri menabrak dadanya.“Kalau mau berenang bisa di apartemen kita, sayang.” Rendra berbisik tepat di telinga Aura.Menimbulkan gelenyar yang sudah tidak asing ketika nafas Rendra menyentuh lehernya disusul dengan benda tidak bertulang di mulut Rendra yang menjilat telinganya.“Baaaaaang,” rengek Aura membuat Rendra gemas.Rendra menggendong Aura ala bridal
Dua bulan kemudian.Rendra melirik arloji di pergelangan tangannya.berwajah masam, pria paruh baya itu berdecak kesal.Dua puluh menit berlalu dan sang putri belum juga tiba di restoran yang telah di janjikan.Rendra dan Aura baru saja tiba di Bandara, bergegas menuju restoran bahkan koper mereka masih berada di dalam mobil.Dua bulan lalu si bungsu menghubungi kalau dia sedang dalam keadaan galau karena seorang lelaki.Rendra tidak tau seperti apa laki-laki yang bisa membuat seorang Kejora galau karena bahkan anak presiden di negaranya pernah menyatakan cinta dan gadis itu tolak mentah-mentah.Belum lagi ketika pertukaran pelajar di negara tetangga sewaktu SMA, Kejora pernah dikejar-kejar anak Sultan.Sempat menjalin kasih selama enak bulan sampai akhirnya dengan tegas Kejora menolak lamaran anak Sultan yang terkenal sangat tampan dengan banyak penghargaan dalam bidang pendidikan dan olah raga hanya karena anak Sultan tersebut terlalu posesif menyukainya.Setiap satu jam se
Seorang gadis buru-buru memasukan laptop ke dalam tas, mata kuliahnya sebentar lagi dimulai tapi dirinya masih berada di dalam coffe shop terlalu asyik melakukan panggilan video bersama keluarganya.Dua kakak kembarnya yang telah menjadi pengusaha sesukses seperti sang ayah tinggal di Vietnam untuk menjalankan perusahaannya di sana.Papa Narendra berhasil menguasai pasar Asia Tenggara, melebarkan sayap hingga ke Negara itu.Maka Kama yang mengambil alih di sana bersama kembarannya yang tidak kalah hebat dalam bisnis.Kalila tumbuh menjadi gadis tangguh, diusianya yang masih muda dia pandai menjerat klien untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaannya dan Kama yang bertindak sebagai pengeksekusi.Sementara Kana dan Kai-adiknya membantu memegang salah satu perusahaan sang ayah di Indonesia.Dan Kejora, si anak bungsu sedang melanjutkan kuliahnya di Jerman.Rendra dan Aura benar-benar mewujudkan keinginan mereka yang ingin memiliki lima anak.Kehidupan keduanya selalu di
Lima Tahun berlalu.“Aura hamil lagi, Bang?” tanya Keanu yang baru saja tiba.Lelaki itu selalu datang terlambat di setiap acara keluarga karena kesibukannya sebagai seorang dokter.Semua keluarga telah berkumpul di Villa papa Andra untuk merayakan tahun baru bersama.Rendra tersenyum sambil menaikan kedua alis berkali-kali sebagai jawaban.“Lo kapan?” tanya Rendra ambigu.“Gue enggak bisa hamil Bang, bini gue yang bisa ... tapi jangankan bini, pacar pun aku tak punya.” Keanu menjawab dengan ekspresi wajah penuh keprihatinan mendramatasir.“Om ... gendong,” kata Kalila seraya mengangkat kedua tangannya yang langsung mendapat sambutan Keanu.Keanu memang menjadi om terfavorit karena lelaki dengan gelar dokter spesialis anak itu paling bisa membuat anak kecil nyaman ketika bersamanya.“Om ... Kana demam ini.” adalah Arkana, adik dari Kalila anak ke tiga Rendra dan Aura yang berkata demikian.Anak laki-laki yang lebih muda hanya satu tahun dari kakak kembarnya-Kama dan Kalila i
Melangkah seringan bulu Rendra mengendap-ngendap memasuki kamarnya.Namun tidak dia dapati sang istri di sana, berpikir mungkin Aura ada di kamar anak-anak mereka lantas membuat langkahnya menaiki anak tangga setelah sebelumnya membersihkan tubuh lalu berganti pakaian.Tangan kekar itu mendorong pintu bercat putih dengan gantungan boneka dari bahan flanel bertuliskan Kama dan Kalila.Sang istri yang sedang menyusui Kama-terlihat dari pakaian berwarna biru yang dikenakan bayi mungil itu, memenuhi pandangan Rendra.“Hai,” sapa Rendra membuat Aura mendongak.“Hai,” balas Aura disertai senyum.Gaun tidur yang dikenakan Aura berbahan satin meski panjang sampai pertengahan betis tapi memiliki belahan hingga paha membuat sang istri terlihat seksi dengan satu kaki menyilang di atas paha satunya.Aura harus menurunkan tali spaghety dari gaun tidur yang dikenakannya karena menyusui, menghasilkan pemandangan indah pundak terbukanya walaupun wanita yang sangat cantik bagi Rendra itu mengena
Semua pamit meninggalkan Rendra dan Aura yang sedang merasakan kebahagiaan kelahiran putra dan putri mereka sekaligus.Rendra tersenyum sambil berjalan ke arah Aura setelah mengantar seluruh anggota keluarganya sampai di pintu.Lelaki itu duduk di sisi ranjang menghadap Aura yang tengah menyandar di bagian kepala ranjang hidrolik yang dibuat tegak.Menatap wajah lelah sang istri yang selalu cantik meski tanpa make up.Rendra meraih kedua tangan Aura kemudian mengecupi sepuluh buku jarinya membuat Aura tertawa pelan.Bola mata bening itu juga menatap Rendra dengan sorot mata hangat penuh sayang.“Makasih,” kata Rendra setelah melepas satu genggaman tangannya kemudian beralih mengelus pipi Aura.“Makasih juga,” balas Aura yang langsung mendapatkan ekspresi wajah penuh tanya dari suaminya.“Karena telah mau jadi suami Aura, menjadi suami yang baik, setia dan sabar ketika Aura khilaf,” sambung Aura menjawab pertanyaan yang ada di benak suaminya.Bagi Aura, suaminya telah banyak berubah da
Satu bayi telah berhasil diangkat dengan penuh kehati-hatian lalu diberikan kepada perawat lain untuk dibersihkan kemudian mendapat pemeriksaan dari dokter anak.Dalam sekejap suara tangis yang begitu kencang membahana di ruang operasi hingga memekakan telinga orang-orang yang berada di dalam ruang tersebut.Mata Rendra menatap makhluk mungil yang sedang mendapat prosedur medis dengan sorot mata haru berlumur kebahagiaan.Mengawasi tanpa jeda setiap gerak-gerik perawat yang sedang membawa bayi hingga Aura harus mengguncang tangan Rendra untuk menanyakan bagaimana kondisi anak mereka.Pandangan Aura yang terhalang kain tentu saja merasa penasaran setelah mendengar tangis bayi yang pecah, bahkan ia merasa khawatir karena bayinya tidak berhenti menangis.“A ... apa dia baik-baik aja?” tanya Aura akhirnya setelah Rendra memusatkan perhatian kembali kepadanya.“Dia baik-baik aja, Anak kita ganteng, kaya Abang,” ucapnya sambil tersenyum jail.Suara tangis kembali terdengar menandakan bila b
Segala fasilitas kemudahan yang dia miliki begitu disyukuri Rendra karena membuatnya hanya beberapa menit saja bisa tiba di atap gedung rumah sakit di mana Aura sedang bersiap melakukan operasi caesar. Rendra mengecek ponselnya lalu dikejutkan dengan banyak pesan dari mama juga keluarga yang lain tapi tidak ada dari Aura membuat kening Rendra berkerut dalam.Langkahnya tidak saja menderap tapi setengah berlari setelah turun dari hellikopter.Dituntun oleh papi yang menunggunya di rooftop, Rendra merasakan jantungnya berdebar kencang.“Aura tadi mengalami kontraksi hebat, tapi dia masih bisa senyum dan ngelawak ... dia selalu gitu, enggak mau bikin semua orang panik atau bersedih,” kata papi dengan nafas tersengal karena beliau pun setengah berlari menuju lift.Rendra mengerti kenapa tidak ada satu pesan pun dari istrinya, Aura memang berubah beberapa bulan terakhir, kembali menjadi Aura yang penurut seperti dulu juga Aura yang tidak ingin merepotkan apalagi membuat orang lain kh
Elgi mendadak resah ketika mendapatkan telepon yang kalau bila istri dari bos besarnya itu tengah dalam perjalanan ke rumah sakit karena mengalami kontraksi pada perutnya.Padahal satu bulan lagi waktu yang dijadwalkan dokter untuk persalinan Aura dengan cara caesar agar bertepatan dengan tanggal ulang tahun pernikahan mereka yang di awali dengan keterpaksaan.Tanggal tersebut diambil untuk mengganti kisah sedih yang kadung tertulis menjadi kisah bahagia kelahiran anak-anak mereka.Selain itu, bulan tersebut memang bertepatan dengan waktunya Aura melahirkan.Sebetulnya bukan saja masalah kapan Aura akan atau harusnya melahirkan tapi juga karena hari ini bertepatan dengan rapat bersama jajaran Direksi.Rapat penting tahunan yang wajib dihadiri Rendra bersama dengan para petinggi perusahaan yang selalu skeptis terhadap kemampuannya menggantikan sang kakek. Jadi bagaimana Elgi mampu mengabarkan kepada Rendra jika istri dari bos-nya itu sedang dalam perjalanan ke rumah sakit karena
“Baik Pak, sore nanti saya akan menemui klien tersebut ... kirim proposalnya melalui email untuk saya pelajari, sekarang ada sesuatu yang sangat penting yang harus saya lakukan terlebih dahulu, saya permisi!” Setelah berucap demikian, Rendra menderapkan langkah melewati pintu menuju lift.Pak Sandy di dalam sana terbengong-bengong ria setelah ditinggal Rendra begitu saja.Menghembuskan nafas, pria itu menggelengkan kepala mencari Elgi untuk memaparkan kembali apa yang baru saja dia jelaskan kepada Rendra.Sesampainya di pintu lift, Rendra berpapasan dengan Elgi yang baru saja keluar dari box besi tersebut.“Gi, pinjem motor!” todong Rendra dengan tangan menengadah.Elgi mengerjap, kemudian bergegas mencari kunci motornya yang dia simpan di saku celana tanpa menanyakan untuk apa karena Rendra adalah bosnya.“Temui pak Sandy di dalam, saya pulang dulu sebentar ... istri saya ilang lagi,” ujarnya kemudian masuk ke dalam lift dengan terburu-buru.Elgi menghembuskan nafas berat k