Home / Romansa / Maafkan Aku, Menikahinya / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Maafkan Aku, Menikahinya: Chapter 141 - Chapter 150

282 Chapters

Bersembunyi

Rendra mengecup kedua belah mata Aura lalu memberikan sedikit sentuhan di bibir candu itu.“Trus kenapa Abang bisa sampai di sini? Sementara orang-orang bilang pesawat Abang hilang komunikasi?” cecar Aura karena sang suami belum menjawab detail pertanyaannya.“Jadi kebetulan pada saat Abang pergi, badai itu masih kecil dan pesawatnya bisa melewati badai dengan selamat tapi si pengusaha itu pergi pake privatjet papa setelah badai mereda di Jakarta dan ternyata malah mengejar badai tersebut di selat Mentawai.” Rendra tersenyum menatap wajah sang istri yang penuh dengan kekhawatiran.Tangannya terangkat menghela anak rambut kemudian menyelipkannya ke belakang telinga.“Trus si bapak pengusaha itu?” “Barusan Abang dapat telepon dari pilotnya, mereka semua selamat di tolong warga pulau Siberut tapi pesawat papa hancur rusak parah dan tenggelam di Samudra Hindia.” Rendra mengucapkannya begitu santai seolah yang hancur rusak parah dan tenggelam di Samudra Hindia itu hanyalah sebuah k
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Dikejar Waktu

“Iya Grandpa... Iya... Iya... Maaf Grandpa... Iya... Iya....”Hampir saja Aura menyemburkan tawa melihat sang suami yang sedang mendapat amukan grandpa.Wajah Rendra terlihat seperti seorang bocah SD yang sedang dimarahi oleh guru karena kedapatan menyontek.Memberengut kesal mendengar ucapan grandpa yang bertubi-tubi mengomelinya tapi tidak berani melawan karena dirinya memang salah.Entah apa yang menggerakkan tangan Aura hingga punggung jarinya mengelus pipi Rendra lembut.Dia pun tersenyum tatkala Rendra menoleh kepadanya.Masih menjawab ‘Iya' pada sambungan teleponnya dengan Grandpa, Rendra meraih jemari lentik sang istri kemudian mengecupnya beberapa kali.Sengaja Aura tidak merapihkan pakaiannya yang telah terbuka dan hanya menutupi sebagian tubuhnya untuk menggoda Rendra.Suaminya pantas mendapatkan apa yang diinginkan bahkan Aura akan memberikan lebih dari itu sebagai penghargaan kepada Rendra karena atas dasar cinta sang suami yang besar, bukannya melampiaskan dengan
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Lelah

Setelah penyatuan tubuh mereka yang kesekian kalinya hingga akhirnya keduanya terkapar tidak berdaya dengan nafas tersengal sambil memejamkan mata.Aura masih dapat mendengar gumaman sang suami memuji dirinya yang katanya begitu sempurna dan hebat.Aura tersenyum dengan pipi merona, beruntung mata Rendra sedang terpejam sehingga tidak melihatnya dirinya sedang tersipu malu.Apa yang sempurna?Apanya yang hebat?Apa dia telah memuaskan suaminya?Aura tersenyum geli di dalam hatiKalau saja Rendra tidak di sana, Aura mungkin sudah menendang-nendang kakinya ke udara atau mungkin koprol saking bahagianya dipuji seperti itu.Wanita mana yang tidak bahagia di puji oleh pasangannya?Bahkan pujian kecil saja dapat membuat wanita bahagia hingga menambah kecantikan dan imun tubuhnya meningkat.Sesederhana itu sebenarnya makhluk yang bernama wanita, pria saja yang membuatnya menjadi rumit.Aura memiringkan tubuhnya menghadap Rendra yang tidur terlentang.Walau dengan rambut berantaka
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Makan Malam

Tubuh Aura tampak membesar, bukan karena banyak makan atau dirinya sedang hamil tapi karena pakaian yang berlapis-lapis membalut tubuhnya.Atas perintah sang suami, dia sampai harus mengenakan empat lapis pakaian untuk menghangatkan tubuhnya terutama bagian dada.Kaos untuk dalaman lalu sweater berbahan casmere, jaket dengan hoodie yang terdapat bulu di bagian lehernya dan sentuhan terakhir di bagian luar longcoat berbahan bulu angsa.Dipadankan dengan celana jeans dan knee length boots, sepertinya Rendra akan membawa Aura makan malam di tengah hamparan salju malam ini.Semua pakaian itu suaminya yang memilihkan dan sudah ada di atas tempat tidur ketika Aura keluar dari kamar mandi.Rendra tidak ingin alergi dingin Aura kambuh dan merusak makan malam mereka.Perhatian kecil tersebut membuat hati Aura begetar hingga membuncah akan rasa bahagia yang bertumpah ruah.Sebahagia ini dicintai lelaki yang sulit jatuh cinta.Setelah memastikan dirinya tampak cantik, bergegas Aura kelua
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Kepercayaan

Pertanyaan mengenai kenapa suaminya mengundang Ben makan malam bersama mereka masih berputar-putar dalam benak Aura.Ketegangan di atas meja makan itu terasa semakin pekat saat Ben menatap lekat Aura dan tentu saja Rendra tidak bisa menerimanya.Pasal sesungguhnya bukan hanya wajah cantik Aura yang dengan terang-terangan Ben nikmati tapi juga tanda merah di leher Aura yang terlihat jelas membuat hatinya teriris ngilu.Ben membayangkan bagaimana wajah cantik Aura sedang mendesah ketika tanda merah itu dibuat dan dia benci karena bukan dirinya yang melakukannya.“Mau makan apa, sayang?” Rendra bertanya lembut kepada Aura selembut sorot mata pria itu menatapnya.Begitu ekspresi Rendra berubah, tanpa malu menujukan cintanya pada sang istri.Aura meraih buku menu yang diberikan Rendra kemudian mulai memindai tulisan di sana untuk memilih makanan apa yang akan disantapnya malam ini karena jujur dirinya sangat lapar setelah seharian bergulat dengan Rendra di atas ranjang.Setelah mene
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Kecelakaan

Mata Ben menyalang menatap Aura, jantungnya berdebar kencang seiring air mata Aura yang terus mengalir.Ingin sekali tangannya terulur untuk mengeringkan buliran bening di wajah cantik itu atau membawa Aura ke dalam dekapannya dengan ribuan maaf yang akan dia ucapkan sampai Aura mengerti betapa menyesal dirinya.Sungguh keterlaluan Rendra, lelaki itu memang memiliki pola pikir yang sulit ditebak hingga dia sendiri pun dengan mudah masuk dalam perangkapnya.Pantas saja diusianya yang muda Rendra sukses memajukan perusahaan sang kakek yang pernah hampir collaps karena lelaki itu begitu cerdik.Rendra sangat mahir membolak-balikan keadaan dan jika sudah begini Aura pasti akan membenci Ben, sesuai apa yang dikatakan lelaki itu, Aura akan berlari sekencang-kencangnya kalau bertemu Ben nanti.Ekspresi wajah Ben tampak memelas menatap Aura seolah memohon kepada wanita itu agar tidak mempercayai Rendra, berharap mau mengerti dengan keadaannya.Dia tidak sekejam apa yang diucapkan Rendra
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bertahan

“Saya tidak sengaja memukul perutnya,” kata Rendra pada seorang dokter yang sedang menangani Aura.Dokter paruh baya itu menoleh, “Apa dia sedang hamil?” Ditanya seperti itu Rendra malah melongo, “Sa... saya tidak tau, Dok …,” jawab Rendra terbata.Rendra merasa seperti ditenggelamkan dipalung Mariana-palung terdalam di dunia.Kakinya mundur satu langkah dengan tatapan kosong. “Bagaimana kalau ternyata Aura hamil dan gue membunuh anak kami dengan tangan gue sendiri?” Rendra bergumam.Wajahnya pucat pasi, bola mata pria itu semakin melebar saat melihat darah yang banyak keluar dari bagian bawah tubuh Aura.“Tolong Anda tunggu di luar, kami akan melakukan pemeriksaan.” Seorang perawat menghampiri, tangannya mendorong tubuh Rendra agar pria itu keluar dari ruangan steril tersebut.Rendra mundur beberapa langkah kemudian memutar tubuhnya menuju ruang tunggu.“Bagaimana keadaan Aura?” tanya George yang langsung menghampiri Rendra ketika melihat sahabatnya keluar dari IGD.Robert m
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Selamat

“Sebaiknya obati dulu lukamu, biar aku dan George yang menunggui Aura di sini!” Ucapan Robert tadi menyadarkan Rendra bahwa dia habis berkelahi dengan Ben.Entah kenapa luka-luka dan pukulan yang sempat mendarat di beberapa bagian tubuhnya tidak terasa sakit lagi.Hatinya lebih sakit karena Aura menjadi korban dari keegoisannya.Seharusnya dia bisa menahan diri dan tidak melayani provokasi Ben.Pergi dari sana memang akan melukai sedikit harga dirinya tapi tidak akan melukai Aura separah ini.Penyesalan selalu saja datang terlambat dan Rendra tidak pernah belajar dari hal itu.Rendra bergeming, Robert menghembuskan nafas kasar kemudian beranjak dari kursi lalu pergi meninggalkan ruang tunggu. Tidak berselang lama, satu orang perawat dengan box di tangannya mengikuti Robert yang baru saja kembali menghampiri Rendra.“Tolong obati luka teman saya ini,” pinta Robert kepada perawat wanita tersebut.Robert sengaja meminta perawat mengobati luka Rendra, lelaki itu terlalu keras ke
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Penyesalan

Rendra duduk di sisi ranjang, tangannya masih menggenggam tangan Aura.Satu tangannya lagi terangkat mengelus pipi Aura dengan punggung tangan.“Sayang...,” bisik Rendra memanggil, mengecup punggung tangan Aura kemudian merunduk menghadiahkan satu kecupan di kening Aura cukup dalam.Mata Aura perlahan terbuka, meringis sedikit lalu bibir candu itu melengkungkan senyum.“Abaaaang,” balasnya melirih.Rendra meraup tubuh Aura ke dalam rengkuhannya.Memberikan kecupan di kepala, pelipis dan berakhir membenamkan wajah di leher Aura.Tubuh Aura yang masih lemah hanya pasrah mendapat perlakuan manis itu.Sementara Rendra sampai meneteskan air mata mengingat detik-detik menegangkan tadi saat nyaris saja dia kehilangan Aura atau calon anaknya.Merasakan ada lelehan air di lehernya, Aura sedikit menggerakkan tubuh untuk menjauh dari Rendra namun lelaki itu menahannya.“Biar tetap seperti ini sebentar aja, Ra …,” bisik Rendra dengan suara serak.Punggung lelaki itu sedikit bergetar da
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bertanggung Jawab

Aura memperhatikan Rendra yang sedang berbicara melalui sambungan telepon.Setelah pagi ini membantu Aura mandi dan sarapan pagi, Rendra meminta ijin untuk mengabari keluarga di Indonesia mengenai keadaan Aura.Padahal Aura sudah meminta suaminya untuk merahasiakan saja masalah ini karena kalau keluarga mereka tau hanya akan menimbulkan masalah baru.Aura tidak ingin orang tuanya menjadi tidak mempercayai Rendra dan buruknya akan memisahkan mereka kembali.Tapi Rendra bukan pengecut, lelaki itu mengatakan akan bertanggung jawab dengan mengabari dan menjelaskan keadaan ini kepada kedua orang tua mereka di Indonesia.Di balkon kamar rawat Aura, Rendra mondar-mandir dengan ekspresi wajah yang beragam.Sudah dipastikan kalau papa Andra dan mama Rena juga grandpa akan lebih kejam memarahinya karena mami dan papi tidak akan berani.Mereka memiliki kode etik tersendiri dalam menjalin persahabatan, jika anak mereka yang berbuat salah biar orang tua dari anak tersebut yang memarahi kare
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
29
DMCA.com Protection Status