Rendra duduk di sisi ranjang, tangannya masih menggenggam tangan Aura.Satu tangannya lagi terangkat mengelus pipi Aura dengan punggung tangan.“Sayang...,” bisik Rendra memanggil, mengecup punggung tangan Aura kemudian merunduk menghadiahkan satu kecupan di kening Aura cukup dalam.Mata Aura perlahan terbuka, meringis sedikit lalu bibir candu itu melengkungkan senyum.“Abaaaang,” balasnya melirih.Rendra meraup tubuh Aura ke dalam rengkuhannya.Memberikan kecupan di kepala, pelipis dan berakhir membenamkan wajah di leher Aura.Tubuh Aura yang masih lemah hanya pasrah mendapat perlakuan manis itu.Sementara Rendra sampai meneteskan air mata mengingat detik-detik menegangkan tadi saat nyaris saja dia kehilangan Aura atau calon anaknya.Merasakan ada lelehan air di lehernya, Aura sedikit menggerakkan tubuh untuk menjauh dari Rendra namun lelaki itu menahannya.“Biar tetap seperti ini sebentar aja, Ra …,” bisik Rendra dengan suara serak.Punggung lelaki itu sedikit bergetar da
Last Updated : 2024-10-06 Read more